Bisnis

7 Tantangan Bisnis Franchise yang Harus Anda Hadapi

Kabrina Rian Ferdiani-

10 Jun 2020

7 Tantangan Bisnis Franchise yang Harus Anda Hadapi

Franchise atau waralaba berasal dari kata wara dan laba yang berturut-turut memiliki arti lebih dan untung. Bisnis waralaba sendiri merupakan suatu metode dalam membuka sebuah bisnis dengan menggunakan merek dagang hingga produk dari bisnis yang telah ada sebelumnya. 

Saat ini bisnis waralaba telah banyak berkembang terutama di Indonesia. Menjalankan bisnis waralaba tentunya menjadi pilihan bisnis yang menggiurkan. Bisnis waralaba bahkan menjadi salah satu pilihan bisnis yang tingkat kegagalan awalnya rendah. 

Pilian jenis usaha waralabanya pun bermacam-macam, bisa berupa jasa maupun produk. Meskipun bisnis franchise tampak menarik, baik pemilik usaha maupun penerima waralaba, keduanya tetap memiliki tantangan masing-masing yang harus dihadapi sebagai berikut.


Baca juga: Bagaimana Cara Memulai Bisnis Franchise?


Kesepakatan dengan Franchisor

Dalam memulai bisnis waralaba, sebagai penerima waralaba, Anda harus siap diatur secara ketat franchisor. Karena tidak jarang franchisor menentukan sendiri di mana lokasi dan bagaimana outlet-nya, jasa atau produk yang dijual, hingga bahan baku serta resep, serta standar pelayanan yang harus diberikan. 

Hal ini tidak bukan tanpa alasan karena franchisor juga ingin menjaga nama baik usahanya. Meskipun pada awalnya franchisor akan memberikan perjanjian pada penerima waralaba berupa keharusan penerima waralaba untuk menjalankan bisnis franchise sesuai dengan standar dan ketentuan dari franchisor. 

Tidak menutup kemungkinan seiring berjalannya waktu, Anda sebagai penerima waralaba akan memiliki ide untuk memajukan bisnis yang dijalankan. Jadi, yang perlu Anda lakukan adalah bagaimana Anda bisa sepakat dengan franchisor.


Kecukupan Dana dalam Membangun Bisnis Waralaba

Dalam memulai bisnis franchise, pertama-tama yang perlu dipahami sebagai penerima waralaba adalah Anda harus memiliki dana yang cukup. Dana yang dimaksud tidak melulu mengenai dana modal, melainkan juga dana untuk menutup kerugian yang sewaktu-waktu bisa terjadi. 

Anda perlu memperjelas apakah hendak menggunakan dana pribadi atau dana investor. Sebagai contoh, apabila pada pembukaan awal bisnis waralaba ternyata jumlah pengunjung yang datang jumlahnya masih di bawah target. Hal ini tentunya akan membuat pendapatan Anda kurang. 

Di samping tidak bisa langsung mendapat laba, Anda akan dibebankan biaya sewa tempat dan gaji karyawan. Dengan begitu, dana yang cukup sangat diperlukan. Namun Anda bisa memikirkan untuk meminjam dana dari penyedia modal seperti Modal Rakyat untuk membantu mengembangkan bisnis.


Kompetitor Bisnis yang Cukup Ketat

Tidak berbeda dengan jenis bisnis lainnya, bisnis franchise juga memiliki berbagai kompetitor seperti bisnis waralaba lainnya maupun usaha lain yang bergerak di bidang yang serupa. Oleh karena itu, diperlukan bagi Anda sebagai penerima waralaba untuk mampu meningkatkan kualitas produk serta pelayanan agar bisnis waralaba Anda tidak kalah saing.

Meskipun bisnis franchise cenderung telah dikenal masyarakat dan telah memiliki nama, bukan berarti Anda bisa bersantai-santai. Karena hal ini juga berarti jasa atau produk yang ditawarkan sudah umum bagi masyarakat. Selain itu, kepekaan terhadap peluang juga sangat diperlukan. Strategi pemasaran serta kualitas pelayanan pun perlu ditingkatkan.


Pemilihan Karyawan yang Tepat

Anda sebagai penerima franchise wajib memilih karyawan yang tepat untuk bisnis waralaba yang dijalankan. Dibanding Anda, karyawan akan lebih banyak berinteraksi dengan pelanggan. Jadi sangat perlu untuk memastikan karyawan Anda memiliki komunikasi interpersonal yang baik. 

Selain itu, untuk karyawan bagian produksi, diperlukan karyawan dengan dedikasi yang tinggi dalam menjaga kualitas produksi. Karyawan yang jujur, bertanggung jawab, dan loyal sangat diperlukan dalam hal ini guna memajukan bisnis franchise.


Reputasi Bisnis Memengaruhi Jalannya Usaha Waralaba

Menjaga reputasi bisnis waralaba menjadi tantangan tersendiri baik bagi franchisor maupun penerima waralaba. Apabila bisnis utama yang dipegang oleh franchisor mendapat konflik yang selanjutnya berdampak pada reputasi bisnis yang memburuk. Maka hal ini tentunya tidak akan dapat dihindari reputasi bisnis yang dijalankan oleh penerima waralaba. 

Meskipun dalam hal ini, penerima franchise tidak terlibat langsung dengan konflik yang terjadi. Hal ini pun dapat terjadi sebaliknya. Meskipun efeknya mungkin bisa saja lebih ringan dibanding konflik bisnis utama franchisor pada bisnis yang dijalankan penerima waralaba. 

Bukan berarti masalah yang dialami penerima waralaba tidak akan berpengaruh pada reputasi bisnis franchisor secara keseluruhan. Nyatanya masalah yang dialami penerima waralaba dapat berimbas pada penurunan reputasi franchisor bahkan penerima waralaba lainnya.


Pemilihan Penerima Waralaba 

Apabila dalam bisnis franchise ini, Anda berperan sebagai franchisor maka ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan. Salah satu hal awal yang perlu Anda pertimbangkan matang-matang adalah pemilihan penerima waralaba yang tepat. Hal ini tentunya tidak mungkin Anda anggap sepele. 

Karena hal ini berpengaruh juga pada keseluruhan bisnis Anda karena dapat memengaruhi nama baik usaha Anda. Hal ini tentunya tidak akan terlepas dari fakta bahwa penerima waralaba yang tepat memiliki kualifikasi yang baik sehingga mampu menjalankan bisnis franchise Anda dengan baik.

Dengan begitu, hal ini dapat membantu Anda dalam mengembangkan bisnis waralaba Anda. Apabila Anda salah memilih penerima waralaba, bisa jadi yang Anda dapat adalah kerugian termasuk reputasi yang buruk yang akan memengaruhi kelangsungan bisnis Anda.


Sokongan untuk Penerima Waralaba

Selain diharuskan untuk memilih penerima waralaba yang tepat, dalam menjalankan bisnis waralaba ini, franchisor juga perlu tahu bahwa ada tantangan lain yang juga harus dihadapi. Tantangan ini pun menjadi salah satu tantangan yang paling sering dihadapi oleh franchisor. 

Tantangan tersebut tidak adalah keharusan menyokong penerima waralaba yang telah dipilih dan dinilai sebagai penerima waralaba yang tepat. Hal ini tentunya dilakukan karena tujuan franchisor untuk memastikan penerima waralaba mampu menjalankan bisnis franchise yang diberikan. 

Selain itu, keberhasilan atau kegagalan dari penerima waralaba dalam menjalankan bisnis waralaba ini juga dapat berpengaruh pada keseluruhan bisnis yang sudah dimiliki franchisor. Sokongan yang dimaksudkan dapat berupa pelatihan, sumber daya, bahkan dana.

Ada banyak tantangan yang harus dihadapi oleh franchisor dan penerima waralaba sebelum memulai perjanjian untuk memulai bisnis waralaba. Meskipun begitu, jangan sampai beberapa tantangan tersebut menghambat Anda dalam memulai bisnis waralaba ini. Jadi, jangan ragu untuk bisa memulai bisnis franchise yang akan memberi keuntungan ini.


Baca juga: Cara Mendapatkan Uang Banyak dari Bisnis Franchise

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru