Finansial

Investasi vs Menabung, Ketahui 6 Perbedaannya Berikut Ini

Kabrina Rian Ferdiani-

16 Nov 2020

Investasi vs Menabung, Ketahui 6 Perbedaannya Berikut Ini

Kegiatan menabung dan investasi tentu sudah bukan hal baru di masyarakat. Namun kenyataannya masih banyak orang tidak mengetahui perbedaan antara keduanya. Keduanya merupakan kegiatan yang sama-sama melibatkan uang namun memiliki sejumlah perbedaan. Menabung adalah aktivitas menyimpan uang yang umumnya ditempatkan di bank.

Tujuan menabung yaitu menyimpan sejumlah dana yang dapat diambil dan dipergunakan sewaktu-waktu untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Orang yang memiliki uang baik dari pekerjaan atau pemberian pihak lain kerap menyisihkan sebagian untuk ditabung. Hal ini dilakukan agar uang tersebut bisa dipakai di kemudian hari.

Investasi atau penanaman modal berbeda dari menabung. Aktivitas ini dilakukan dengan cara menempatkan sejumlah dana di instrumen keuangan dalam jangka waktu tertentu. Tujuan penanaman modal yaitu untuk memperoleh keuntungan berupa pertambahan nilai di masa depan. Untuk lebih jelasnya, simak beberapa perbedaan antara dua kegiatan tersebut di bawah ini. 


Baca juga: Mengenal Strategi Diversifikasi dan Cara Melakukannya


Kemudahan Akses Pencairan Uang

Letak perbedaan antara investasi dan menabung bisa dilihat dari tingkat kemudahan dalam mengakses uang. Jika memilih menyimpan uang di dalam tabungan, Anda memiliki akses penuh untuk mengambil uang tersebut kapan saja. Bahkan adanya teknologi ATM memberi kemudahan lebih dalam mengakses uang. Tentunya jumlah yang bisa diambil menyesuaikan saldo tabungan.

Hal ini berbeda jika Anda memutuskan untuk menanamkan modal di instrumen tertentu. Dana yang Anda tempatkan tidak dapat diambil sewaktu-waktu sesuai keinginan. Ada aturan atau kesepakatan khusus untuk bisa mencairkan dana yang ditanamkan. Jangka waktu pencairan juga berbeda-beda, bisa jangka pendek (hitungan bulan), menengah, atau panjang (tahunan).


Bunga dan Keuntungan

Investasi memungkinkan Anda untuk memperoleh keuntungan dalam jumlah besar karena suku bunga yang ditawarkan juga tinggi. Hal ini membuat adanya pertambahan nilai dari modal yang Anda tanamkan. Besarnya suku bunga tidak sama, bergantung instrumen apa yang Anda pilih. Sesuai prinsip penanaman modal, risiko semakin besar berarti pengembaliannya besar pula.

Sedangkan bunga tabungan cenderung sangat kecil bahkan ada di angka nol koma. Jadi, kemungkinan memperoleh keuntungan dari tabungan juga tidak bisa banyak diharapkan. Artinya, uang yang disimpan dalam tabungan biasanya sifatnya mandek, alias tidak diputar sehingga tidak ada imbal hasil. Namun ada jenis tabungan bunganya lebih tinggi yaitu deposito.

Tetapi deposito juga menganut aturan berdasarkan kesepakatan jangka waktu jadi tidak bisa diambil sewaktu-waktu. Selain itu juga terdapat minimal nominal yang harus disetorkan di awal. Kesimpulannya, investasi mampu memberikan keuntungan lebih besar dibandingkan menabung. Jadi, kalau ingin mendapat imbal hasil menggiurkan sebaiknya memilih penanaman modal.


Tingkat Risiko yang Dihadapi

Risiko yang dihadapi saat menabung jauh lebih kecil dibanding investasi. Anda tidak perlu khawatir saat menempatkan sejumlah uang di rekening bank tertentu. Karena dana yang Anda simpan sudah dijamin oleh LPS (Lembaga  Penjamin Simpanan). Jadi terdapat proteksi khusus dan terhindar dari kondisi merugikan. 

Sementara risiko investasi tentunya lebih besar karena tingkat pengembaliannya juga lebih tinggi dibanding tabungan. Setiap instrumen memiliki tingkat risiko yang berbeda-beda. Investor harus memiliki kesadaran akan risiko penurunan nilai aset hingga kemungkinan kehilangan dana. Namun dengan langkah-langkah yang terukur dan penuh perhitungan, risiko tersebut bisa diminimalisir.


Tujuan Melakukan Penanaman Modal dan Menabung

Orang menabung biasanya sengaja mengalokasikan sebagaian dananya untuk kebutuhan jangka pendek. Misalnya membeli buku, tas, gadget, perhiasan, dan lain-lain. Di samping itu, tabungan juga banyak digunakan untuk mempersiapkan dana darurat jika terjadi sesuatu yang mendesak. Jadi, Anda tetap memiliki uang tanpa kesulitan.

Lain halnya dengan melakukan investasi yang memang sengaja dipersiapkan untuk kebutuhan jangka waktu panjang. Biasanya investor menetapkan tujuan tertentu sebelum memilih hendak menempatkan modal di instrumen mana. Tujuan yang ingin dicapai juga macam-macam, misalnya pendidikan anak, liburan ke luar negeri, haji/umroh, biaya pernikahan, hingga dana pensiun.


Jaminan dan Keamanan

Apabila Anda memilih menyimpan uang di dalam tabungan, maka keamanan uang tersebut lebih terjamin. Terdapat suatu lembaga bernama Lembaga Penjamin Simpanan yang memiliki peran memberikan jaminan keamanan atau proteksi bagi uang nasabah. Sehingga Anda tidak perlu khawatir jika terjadi permasalahan dengan bank. Namun LPS memberikan batasan nominal.

Berbeda dari tabungan, jaminan serupa tidak bisa ditemukan saat Anda melakukan investasi. Tidak ada pihak yang memberikan jaminan atas modal Anda tanamkan. Risiko yang ada sepenuhnya ditanggung oleh investor. Jadi, sebelum menempatkan modal di instrumen tertentu, investor wajib mengetahui apa saja kemungkinan yang akan dihadapi.

Jika ingin menjadi investor handal dan menghasilkan banyak keuntungan, sebaiknya Anda mempelajari instrumen apa yang paling tepat sesuai dengan tujuan investasi. Selain itu, membuat perencanaan dan strategi matang adalah hal wajib. Dengan begitu, aktivitas ini akan memberikan hasil sangat maksimal.


Jenis Produk dari Menabung dan Penanaman Modal

Perbedaan antara menabung dan penanaman modal yang lain terletak pada jenis produknya. Secara umum, produk untuk tabungan di bank antara lain berupa penyimpanan uang di rekening biasa, giro, maupun dalam bentuk deposito. Jadi, perlu dilakukan nasabah adalah membuka rekening dan selanjutnya menyetorkan sejumlah uang.

Produk investasi lebih beragam. Secara umum, terdapat dua jenis aset penanaman modal, yakni aset real yang bisa dilihat fisiknya dan aset keuangan di pasar modal. Contoh aset riil antara lain emas dan properti. Sementara aset keuangan misalnya berupa saham, obligasi, hingga P2P Lending yang banyak diminati masyarakat.

Agar tidak salah pilih, sebaiknya pilihlah platform yang terdaftar resmi dan diawasi OJK seperti Modal Rakyat. P2P Lending di Modal Rakyat memberikan keuntungan bagi investor hingga 15-25% per tahun dengan modal awal mulai Rp25.000 saja.


Baca juga: Cara Kerja P2P Lending dan Manfaatnya untuk Masyarakat

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru