Bisnis

Lifepal Ajak UKM Optimalkan Perencanaan Keuangan dan Perkuat Digital Marketing di Masa Pandemi

Kabrina Rian Ferdiani-

22 Jul 2021

Lifepal Ajak UKM Optimalkan Perencanaan Keuangan dan Perkuat Digital Marketing di Masa Pandemi

Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) semakin bertambah selama masa pandemi.

Lifepal memiliki misi untuk mengajak 10 UMKM binaan untuk lebih sadar dengan literasi dan juga perencanaan keuangan. Tidak hanya itu, Lifepal juga memberikan kita-kiat pemasaran secara digital.

Kegiatan ini dirangkum dalam webinar bertajuk “Digital Marketing dan Financial Planning untuk UKM di Masa Pandemi”

Selain mengedukasi, webinar ini juga memberikan wadah agar pelaku bisnis dapat sharing mengenai kendala yang dihadapi selama pandemi.

Materi webinar disajikan oleh Head of SEO Lifepal.co.id, Dudung Rahmanto, dan Perencana Keuangan Lifepal, Aulia Akbar, CFP®, AEPP®.

Para pelaku usaha dapat memahami bagaimana menggunakan dan mengoptimalkan SEO serta menyusun financial planning yang baik. Lifepal berharap dengan memiliki bekal tersebut, pendapatan revenue pemilik usaha dapat meningkat.

Salah satu pembicara, Dudung Rahmanto, menyampaikan bahwa penggunaan layanan digital di Indonesia telah meningkat sebanyak dua kali selama masa Pandemi. Karena itulah, penting agar UMKM mampu menggiatkan marketing secara digital.

“Mengingat sebagian besar pemakai internet menghabiskan sebagian besar waktu di rumah. Bekerja dari rumah, seperti karyawan, guru, ASN, akademisi, dan lain-lain. Hal ini merupakan kesempatan bagus untuk pelaku usaha menerapkan strategi digital marketing, melalui media sosial, organic melalui SEO maupun paid channel,” kata Dudung.

 

Tips Melakukan Financial Planning bagi UMKM

Berikut beberapa takeaways dari webinar mengenai perencanaan keuangan untuk usaha mikro, kecil, dan menengah.

1. Sadari bahwa usaha yang dimiliki merupakan sebuah investasi

Tentu kita akan mengakui bahwa salah satu tujuan memiliki bisnis adalah agar bisa mendapatkan penghasilan tambahan atau tetap. Di sisi lain, ada juga orang yang berharap bisa menggapai financial freedom melalui bisnis yang dijalankan.

Karena itu, bisnis adalah salah satu bentuk investasi kita. Sebelum memulai investasi, perlu dipastikan bahwa kondisi keuangan Anda sudah aman.

2. Memiliki cash flow yang sehat

Anda wajib memisahkan rekening pribadi dengan rekening yang akan digunakan untuk bisnis. Dengan begitu, pencatatan keuangan dan cash flow usaha Anda bisa lebih mudah.

Dari uang bisnis, Anda juga bisa memberi gaji diri sendiri agar keuangan usaha tetap sehat. Pengeluaran dari gaji tersebut bisa Anda alokasikan untuk operasional usaha. Laba bersih bisa digunakan untuk ekspansi.

3. Tentukan pos pengeluaran setiap bulan

Jangan luput untuk menghitung setiap pengeluaran bulanan Anda secara teratur dan cermat. Mulai dari pengeluaran yang wajib, kebutuhan, hingga keinginan.

Berbeda dengan gaji yang didapat oleh karyawan, penghasilan dari bisnis tidak menentu setiap bulan. Ada kalanya pemasukan Anda lebih kecil dari biasanya. Tidak terelakkan, ada masanya pula pemasukan tidak ada sama sekali.

Itulah risikonya.

Karena itu, Anda perlu mengetahui cara meminimalisasi risiko tersebut. Hitunglah pengeluaran bulanan untuk kebutuhan setiap hari sehingga Anda bisa mengetahui berapa dana darurat yang Anda butuhkan dan juga asuransi bisnis yang diperlukan.

4. Mengumpulkan dana darurat

Jika sudah mengetahui pengeluaran setiap bulan, kini Anda perlu menyiapkan dana darurat yang cukup.

Ingat, risiko berkurangnya atau hilangnya penghasilan dapat terjadi kapan saja dalam bisnis. Bagi pengusaha pemula, dianjurkan untuk memiliki dana darurat sebesar 24 kali pengeluaran setiap bulannya.

Dana darurat tersebut membantu Anda melakukan mitigasi risiko bila tidak mendapatkan penghasilan bersih dari bisnis.

5. Miliki proteksi dengan asuransi kesehatan

Jika Anda bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan, asuransi kesehatan menjadi salah satu fasilitas yang didapat dari kantor. Hal tersebut tidak didapatkan secara gratis bila Anda memutuskan menjadi seorang pengusaha.

Selain dana darurat, asuransi untuk melindungi bisnis juga perlu Anda miliki. Asuransi akan memberikan proteksi agar tabungan Anda tidak habis untuk menanggung risiko atau musibah yang mungkin akan Anda alami.

Apabila saat ini budget Anda terbatas dan belum memiliki proteksi, fokuslah untuk mempersiapkan jaminan kesehatan. Coba pertimbangkan untuk memiliki asuransi kesehatan yang meng-cover biaya rawat inap. Gunakan BPJS untuk layanan rawat jalan.

Anda juga perlu memiliki asuransi jiwa untuk melindungi keluarga tercinta. Hal ini sangat penting terutama bila Anda adalah tulang punggung keluarga. Ingat, semakin tua usia Anda saat membeli asuransi, semakin mahal pula harganya.

6. Mengenal bisnis yang dijalankan dan kesehatan keuangan bisnis

Sebagai pebisnis, tentu Anda harus mengenal dan memahami bisnis yang dijalani.

Anda harus bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

  • Apa produk atau jasa yang ditawarkan?
  • Siapa target konsumen Anda?
  • Bagaimana proyeksi bisnis Anda?
  • Bagaimana cara Anda menjaga kesehatan finansial bisnis Anda?

Pencatatan keuangan usaha harus terus dilakukan agar Anda mengenali kesehatan finansial bisnis dengan baik. 

7. Berinvestasi ke diri sendiri

Dunia bisnis berkembang secara konstan, cepat, dan tidak terprediksi. Sebagai pemilik usaha, Anda harus terus belajar agar bisa beradaptasi dengan perubahan.

Oleh sebab itu, Anda perlu berinvestasi untuk mengembangkan pengetahuan dan skill Anda. Ikutilah pelatihan, webinar, dan memilih mentor untuk bisa mengembangan bisnis yang dijalankan.


Digital Marketing Plan di Masa Pandemi 

Di samping hal-hal yang sudah disebutkan di atas untuk melakukan financial planning, Anda juga perlu mengoptimalkan strategi pemasaran secara digital. Berikut digital marketing plan yang bisa Anda lakukan selama masa pandemi.

Kasus 1 dan solusinya - Hal-hal yang menyangkut dengan kondisi pasar

1. Kesulitan transportasi travel → Menjual tiket transportasi umum (contoh: Tilket.com dan Traveloka)

2. Sakit ringan-berat → Menjual asuransi kesehatan (Contoh: Lifepal)

3. Laptop lemot → Menjual hardware (Contoh: Tokopedia)

4. Obesitas dan sebagainya → Layanan kesehatan (Contoh: Halodocs dan Alodokter)

Kasus 2 dan solusinya - Hal-hal yang menyangkut trend dengan solusi membuat bisnis baru

1. Coronavirus → Menghubungkan kategori kesehatan dengan produk kita

2. Pendapatan pasif → Menjadi YouTuber atau TikToker

3. PHK → Membuka Affiliate System, Reseller atau Dropship untuk mereka yang terdampak PHK

Hal yang harus dilakukan

1. Menemukan keyword bisnis dan produk yang potensial

2. Menemukan keyword yang berhubungan dengan trend issue terkini:

  • Healthy
  • Security
  • Convenience

3. Jadilah yang pertama tahu dan take action untuk menciptakan nilai unik bisnis Anda.


Strategi jualan lebih mahal, tapi laris bak kacang goreng!

Target penjualan online per hari 100 buah, bisakah? Berat! Karena banyak pesaing, kebutuhan barang yang cepat, dan bisa dibeli di pasar atau supermarket/minimarket dan sebagainya.

 Untuk itu, ada beberapa strategi yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Social Media
  • Website
  • YouTube
  • Marketplace
  • Google Place
  • WhatsApp

 Syarat laku keras:

  1. Kemasan yang menarik
  2. Kualitas, fresh, aman, enak, terjamin
  3. Direkomendasikan orang lain
  4. Free shipping
  5. Buy 3 free 1 small
  6. Dapatkan kontaknya untuk share promotion
  7. Konsumen testimonials: Status WA, page testimoni di web, testi di MP.


3 hal yang harus mulai dilakukan

Ada 3 hal yang dilakukan untuk mewujudkan penjualan bak kacang goreng, yaitu:

1. Create website

Pertama, konten (keywords), optimasi (off page dan on page), serta index. Bagaimana membuat artikel atau konten yang benar?

●     Ada search volumenya >100

●     Berhubungan dengan vertical/produk yang dijual

●     SEO Friendly

Kedua, kepo keywords yang digunakan competitor dengan mengeceknya lewat Google atau Ahrefs. Adapun Tools lain yang harus dimiliki content creator: Streaming Frog (audit onpage), Ahrefs keywords explorer, dan GSC.

2. Create social media

Langkah pertama adalah mengetahui social media yang tren di Indonesia. Lalu, mengetahui bagaimana riset keywords yang viral untuk social media?

1. Google Trends

2. Media Trends

3. Google News; local; specific category.

 Untuk mengetahui riset keywords yang viral di social media dilihat dari domisili yaitu Indonesia, past hour, all categories dan web search. Lalu, melihat trending articles dari media.

3. Optimasi

Yang bisa dilakukan dengan on page analysis, keywords analysis, content optimization dan competitor insight.

Hal yang harus dilakukan

Adapun beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan digital marketing, adalah:

  1. Content: Memproduksi konten yang berkualitas dan dengan kuantitas yang baik, serta mencakup semua kebutuhan secara organik.
  2. Optimasi: Meningkatkan keywords yang drop di setiap harinya.
  3. Audit situs website Anda: Perbaiki masalah website terkait desktop atau seluler.
  4. Sejajarkan tren pasar: Temukan dan periksa kata kunci yang sedang tren terkait niche Anda.

Itulah tips-tips perencanaan keuangan dan digital marketing bagi pemilik UKM dan UMKM. Semoga bermanfaat!


Sumber artikel:

Artikel ini ditulis oleh Aulia Akbar, CFP®, Financial Educator Lifepal dan Head of SEO Lifepal.co.id, Dudung Rahmanto sebagai bagian dari kolaborasi dengan Lifepal.co.id.



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru