Gaya Hidup

Varian Delta Mengganas, 7 Negara ini Sudah Bebas Masker

Brigitta Winasis-

23 Jul 2021

Varian Delta Mengganas, 7 Negara ini Sudah Bebas Masker

Covid-19 varian Delta tengah merebak di banyak negara. Namun di tengah situasi darurat tersebut, sejumlah negara sudah berani membebaskan warganya dari kewajiban menggunakan masker.

Negara-negara bebas masker tersebut di antaranya adalah Yunani, Korea Selatan, Tiongkok, Italia, Inggris, dan lain-lain. Ternyata pemerintah negara-negara tersebut melakukan kebijakan ketat selama pandemi Covid-19.

Apa saja negara-negara tersebut dan kiat mereka dalam mengatasi wabah Covid-19? Berikut penjelasannya.


Baca juga: Cara Hidup Tidak Konsumtif di Tengah Badai Covid-19


1. Korea Selatan

Perdana Menteri Korea Selatan Kim Boo Kyum memberikan kebijakan pelonggaran protokol kesehatan untuk mereka yang sudah divaksin Covid-19, setidaknya satu kali dosis. Kebijakan ini berlaku sejak Juli 2021.

Mereka yang sudah divaksin setidaknya satu kali dosis diizinkan tidak memakai masker di luar ruangan. Tadinya protokol kesehatan ketat, termasuk aturan pemakaian masker, diwajibkan sebagai upaya pengendalian dan pencegahan penyakit akibat virus Corona.

Kebijakan ini diberlakukan sebagai upaya menggiatkan vaksinasi terutama untuk lansia. Korea Selatan menargetkan minimal 70 persen warganya sudah divaksin pada September 2021 yang akan datang.


2. Yunani

Pemerintah Yunani telah membebaskan warganya tidak perlu bermasker saat berada di luar ruangan. Kebijakan ini berlaku mulai 24 Juni 2021 lalu. Aturan ini diterapkan melihat angka kasus positif Covid-19 yang sudah menurun.

Sebelumnya pemerintah Yunani menerapkan lockdown yang super ketat untuk mencegah penularan varian Delta. Misalkan masyarakat hanya diizinkan pergi ke supermarket dalam radius 2 kilometer dari rumahnya. Jam malam yang ketat juga diterapkan di berbagai daerah di Yunani, kecuali untuk alasan pekerjaan atau kesehatan.


3. Tiongkok

Tiongkok adalah negara yang pertama kali menyatakan warganya diizinkan tidak memakai masker. Kebijakan ini diambil karena Tiongkok berhasil memvaksin hampir semua warganya.

Penggunaan masker masih diwajibkan di tempat umum. Namun masker boleh dilepas saat berada di luar ruangan, saat pertemuan publik, maupun ketika berada di tempat yang sirkulasi udaranya baik.


4. Italia

Di awal masa pandemi, Italia sempat kewalahan berhadapan dengan gelombang kasus Covid-19. Namun seiring berjalannya waktu, negara tersebut berhasil menghadapinya. Di Italia bahkan sudah diterapkan kebijakan bebas masker di ruang terbuka sejak 28 Juni 2021.

Kebijakan ini khusus berlaku di kawasan zona putih, di mana kasus Covid-19 dan jumlah pasien di ICU rumah sakit setempat rendah. Kini hampir semua wilayah Italia tergolong zona putih, kecuali Aosta Valley.

Menteri Kesehatan Italia Roberto Speranza menyebut hal ini adalah pencapaian menggembirakan bagi negaranya. Namun pemerintah akan terus memastikan untuk berhati-hati, mengingat varian baru virus Corona terus bermunculan.


Baca juga: Keuntungan Investasi yang Akan Anda Dapatkan Saat Pandemi Covid-19


5. Inggris

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan berakhirnya pembatasan sosial mulai 19 Juli 2021. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah program vaksinasi yang digencarkan mampu memperlambat laju varian virus Delta.

Kini klub malam dapat dibuka kembali. Perhotelan dapat kembali beroperasi tanpa ada batasan kapasitas. Kewajiban menjaga jarak dan memakai masker juga dihapus.


6. Amerika Serikat

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat menyebut kewajiban menggunakan masker dicabut pada 13 Mei 2021. Kebebasan ini hanya berlaku bagi warganya yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dua dosis.

Hal tersebut disampaikan Direktur CDC Rochelle Walensky. Ia menyebutkan kebebasan tidak memakai masker saat berada di dalam atau di luar ruangan untuk mereka yang sudah divaksin lengkap. Mereka juga dibebaskan dari kewajiban menjaga jarak fisik.


7. Denmark

Setelah menerapkan lockdown ketat sejak Desember 2020, Denmark kini perlahan-lahan memperlonggar aturannya. Mereka berhasil mengendalikan laju penularan virus Corona.

Warga Denmark kini diizinkan tidak perlu menggunakan masker. Namun mereka masih tetap diwajibkan memakai masker saat berada di transportasi umum. Kebijakan itu berlaku mulai 14 Juni 2021.

Dikabarkan pemerintah Denmark akan sepenuhnya menghapus kewajiban memakai masker pada September 2021 mendatang.


Kiat Negara-negara Bebas Masker

Di Indonesia sendiri pemerintah masih berupaya mengendalikan laju penularan Covid-19. Pemerintah melakukan kebijakan PPKM Darurat untuk mengurangi angka pertumbuhan kasus Covid-19.

Diketahui varian Delta memiliki kemampuan menyebar yang lebih tinggi. Walaupun begitu, sejumlah negara di atas berhasil mengatasi gelombang penyebaran varian Delta.

Apa saja rahasia mereka? Jika disimpulkan, berikut kiat-kiat negara tersebut.


Baca juga: PPKM Darurat: Alasan Pentingnya Dana Darurat Saat Pandemi


1. Pembatasan Sosial Ketat

Beberapa negara memberlakukan pembatasan sosial yang luar biasa ketat. Hal ini dilakukan Yunani, seperti yang sudah disinggung sebelumnya.

Selain membatasi mobilitas warga dan jam malam ketat, pemerintah Yunani juga membatasi olah raga warganya. Warga Yunani hanya diizinkan berolah raga jalan kaki dan bersepeda.

Namun kini masyarakat Yunani sudah bisa bernapas lebih lega. Pemerintah Yunani mengizinkan warga untuk tidak bermasker di area terbuka.

Selain itu, kapasitas restoran dan tempat umum lainnya mulai ditingkatkan. Pertemuan sosial misalnya pernikahan boleh dihadiri 300 orang.

2. Melakukan Lockdown

Negara-negara tersebut juga tidak ragu melakukan lockdown ketat, walaupun dianggap akan menghambat laju ekonomi. Contohnya pemerintah Italia yang bahkan melakukan lockdown hingga dua kali.

Italia merupakan negara nomor satu yang memutuskan lockdown secara nasional. Ketika kasus kembali melonjak, pemerintah Italia kembali menerapkan lockdown.

Dampaknya terasa signifikan. Kasus positif menurun dan kemungkinan kontak dengan orang yang terpapar berkurang.

Yunani juga memberlakukan dua kali lockdown. Hal tersebut dilakukan untuk memperbaiki sistem kesehatan masyarakat.

Kebijakan ini dinilai efektif menekan laju pertumbuhan kasus positif, daripada memilih menyelamatkan ekonomi negara terlebih dahulu. Contohnya adalah Brazil, India, Meksiko, dan Indonesia yang masih berjuang melawan pandemi.

3. Menggencarkan Vaksinasi

Beberapa negara yang disebutkan sebelumnya membebaskan kewajiban memakai masker dengan syarat tertentu, misalnya sudah disuntik vaksin. Hal ini merupakan strategi untuk mengurangi angka pertumbuhan kasus Covid-19.

Negara-negara seperti Tiongkok dan Korea Selatan sudah melakukan vaksinasi terhadap jutaan warganya. Walaupun begitu, beberapa negara masih memberlakukan ketat aturan memakai masker untuk warga yang sudah disuntik vaksin. Hal ini dilakukan karena vaksin saja tidak cukup untuk menangkal virus Corona.

4. Melakukan Tracing

Beberapa negara yang kini bebas masker dengan giat melakukan tracing terhadap penduduknya. Tracing dilakukan untuk menemukan penularan baru Covid-19.

Selain itu, pemerintah juga melakukan penelusuran terhadap orang yang berkontak erat dengan penderita Covid-19. Tracing banyak dilakukan di tempat umum, mulai dari bandara, stasiun, sekolah, dan lain-lain.

5. Mendalami Riset

Banyak negara yang melakukan riset mendalam terkait virus Corona dan mengembangkan vaksin. Sebagai contoh, pemerintah Italia.

Walaupun berhasil menerapkan lockdown ketat, pemerintah Italia memutuskan kebijakan berdasarkan pertimbangan saintifik dari komite terkait.

Dokter atau petugas kesehatan lain akan mengumpulkan sampel virus dan dikirim ke otoritas regional. Kemudian sampel itu diteliti oleh Institut Kesehatan Nasional, dan dilaporkan mingguan oleh otoritas setempat.


Bantu UMKM Indonesia Berkembang di Tengah Pandemi Bersama Modal Rakyat

Di tengah situasi pandemi, kondisi ekonomi menjadi tidak pasti. Termasuk bagi mereka yang menjalankan bisnis berskala UMKM. Anda dapat membantu mendanai mereka melalui Modal Rakyat.

Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga aset Anda dijamin keamanannya. Selanjutnya, bunga yang ditawarkan kompetitif, yakni mencapai 18 persen per tahun.

Minimal pendanaan rendah. Anda dapat mendanai mulai dari Rp25.000 saja. Likuiditas yang ditawarkan juga tinggi. Anda dapat memilih durasi pendanaan, misalkan mulai dari satu bulan.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru