Finansial

Pinjam Uang Lewat Peer-To-Peer Lending? Ini Tipsnya!

Kabrina Rian Ferdiani-

25 Sep 2020

Pinjam Uang Lewat Peer-To-Peer Lending? Ini Tipsnya!

Maraknya pinjaman online yang diberikan oleh perusahaan peer-to-peer lending membuat semua orang ingin mencoba meminjam uang di sana. Karena tidak butuh proses lama untuk bisa mencairkan uang pinjamannya. Namun hanya butuh waktu sekejap saja uangnya bisa langsung cair di rekening peminjam.

Namun karena perusahaan fintech semakin ramai, hal ini membuat pihak OJK langsung menerbitkan POJK. Yaitu sebuah peraturan tentang layanan pinjam meminjam uang yang dilakukan oleh P2P lending. Dalam POJK P2P lending terdiri atas beberapa peraturan yang mempertimbangkan banyak hal.

Yaitu penyelenggara fintech, kelembagaan, pemanfaatan teknologi informasi, produk, perjanjian, dll. Pergerakan cepat yang dilakukan OJK termasuk upaya untuk membuat sistem keuangan lebih stabil. Selain itu hal ini juga merupakan bentuk perlindungan terhadap konsumen supaya tidak terjerat oleh rentenir online.

Karena maraknya pinjaman online dari perusahaan peer-to-peer lending membuat kemunculan oknum jahat untuk melakukan penipuan semakin besar. Biasanya demi menarik perhatian para korbannya, pelaku menawarkan bunga kecil. Namun ternyata di dalamnya ada biaya admin yang besar atau sejenisnya.


Baca juga: Tetap menjanjikan, Inilah Cara Memulai Bisnis Online dari Nol


Pentingnya Memilih Fintech Peer-to-Peer Lending Berizin OJK 

Bila Anda ingin meminjam uang lewat fintech sebaiknya harus waspada. Jangan mudah tergiur dengan hal-hal tidak masuk akal. Pilih perusahaan P2P lending yang terdaftar OJK. Anda bisa mengeceknya secara langsung lewat laman OJK secara online. 

Sehingga dari situlah Anda bisa tahu perusahaan manakah yang sudah memiliki izin resmi OJK. Selain hal itu, pastikan Anda harus melihat dari suku bunga dan denda pinjaman yang dibebankan oleh perusahaan peer-to-peer lending. Karena ternyata masih banyak yang mengabaikan denda pinjaman dan besaran bunga fintech.

Padahal keduanya bisa mempengaruhi jumlah tagihan yang wajib dibayar setiap bulan. Semakin besar denda dan bunga yang ditetapkan, maka jumlah tagihannya juga lebih banyak. Maka dari itu lakukan pengecekan pada beberapa perusahaan fintech dulu sebelum mengajukan pinjaman. Anda harus melihat dari denda dan bunganya dulu.

Pilih perusahaan peer-to-peer lending yang memberikan denda dan suku bunga rendah. Sehingga Anda tidak kesulitan untuk membayar cicilannya setiap bulan. Dengan begitu tidak akan terjadi gagal bayar atau terkena denda karena telat membayar angsuran setiap bulan.

Meskipun terlihat sepele, namun ternyata hal seperti ini masih sering diabaikan. Akibatnya masih banyak orang tertipu dengan fintech abal-abal. Karena mereka telah memilih layanan yang belum terdaftar OJK dan suku bunganya tinggi. Sehingga hal ini memberatkan dirinya sendiri untuk membayar angsurannya.


Tips Pinjam Uang ke Peer-to-Peer Lending

Selain harus memilih perusahaan peer-to-peer lending yang terdaftar OJK, sebaiknya pinjamlah sesuai kebutuhan saja. Karena saat ini banyak orang mengajukan pinjaman uang secara online dalam jumlah besar tanpa melihat bunga dan kemampuannya dulu. Akibatnya mereka menjadi kesulitan untuk membayar tagihannya setiap bulan.

Sehingga pada akhirnya hutangnya semakin menumpuk dan menjerat diri mereka sendiri. Maka dari itu supaya terhindar dari kondisi yang seperti itu, OJK meminta para peminjam untuk mengajukan pinjaman sesuai kebutuhan. Selain itu, OJK juga memberikan panduan dalam mengajukan pinjaman.

Di mana sebaiknya jangan pernah mengajukan pinjaman melebihi dari 30% penghasilan setiap bulan. Tujuannya adalah supaya Anda lebih mudah membayar angsurannya setiap bulan. Jadi misalnya penghasilan Anda setiap bulan sebesar Rp3 juta. Sebaiknya Anda meminjam uang sekitar Rp3 juta x 30% yaitu Rp900.000. 

Namun perhitungan jumlah pinjaman kepada peer-to-peer lending ini kembali pada diri Anda sendiri. Anda boleh mengajukan pinjaman melebihi 30% asalkan pertimbangannya harus matang. Salah satunya perhatikan apakah Anda masih memiliki tanggungan lain atau tidak. Bila masih ada beberapa tagihan, sebaiknya pinjamlah secukupnya saja.

Selain hal itu, sebaiknya segera lunasi hutang pada peer-to-peer lending tepat waktu untuk membuat hidup lebih tenang. Karena tagihan harus selalu dibayar berdasarkan ketentuan waktunya dari awal mengajukan pinjaman. Bila sampai telat, hal ini bisa membuat jumlah tagihannya semakin membengkak karena bunganya terus berjalan.


Hal-Hal yang Harus Dihindari saat Pinjam Uang

Salah satu hal wajib dihindari ketika mengajukan pinjaman uang di perusahaan peer-to-peer lending adalah jangan pernah berhutang untuk menutup hutang lainnya. Meskipun hampir setiap orang melakukannya tanpa berpikir panjang, namun hal seperti ini sebenarnya tidak memberikan solusi apa-apa.

Justru hal seperti ini hanya akan membuat permasalahannya tidak kunjung selesai. Karena sikap seperti ini tidak akan membuat tagihannya cepat lunas. Namun tagihannya bisa semakin banyak dan akan menyusahkan Anda saat harus melunasinya. Bila tidak segera dihentikan, akibatnya bisa semakin parah.

Salah satunya adalah bisa terlilit oleh hutang yang menumpuk, lengkap dengan bunganya setiap bulan. Maka dari itu Anda harus memprioritaskan cicilan bulanan terlebih dahulu. Setelah menerima gaji, segera bayar cicilannya tepat waktu. Anda harus menjadi peminjam online yang cerdas bila tidak ingin terjerat oleh hutang!

Meskipun kehadiran fintech P2P lending sangat membantu Anda dalam memenuhi kebutuhan dana darurat dan penambah modal dalam membuka usaha, namun perhatikan cara kerjanya juga. Karena meminjam uang secara online itu bukan soal cepat cairnya saja. Namun ada beberapa poin penting yang harus diperhatikan.

Dengan memperhatikan hal tersebut, Anda akan menjadi peminjam uang online yang cerdas. Sehingga kegiatan pinjam meminjam uang bisa berjalan dengan aman dan lancar karena Anda tahu kapan harus mengembalikannya tepat waktu. Supaya tidak terjadi gagal bayar hutang.

Mengingat kepopuleran P2P lending semakin pesat. Bagi investor bisa menjadikan platform Modal Rakyat sebagai alternatif investasi P2P lending yang menarik. Karena Anda bisa mendapatkan keuntungan dari 15 sampai 25% setiap tahun. Tentunya hal ini memberikan keuntungan tersendiri bagi Anda yang ingin mencoba investasi peer-to-peer lending.


Baca juga: Cara Jeff Bezos Jadi Orang Terkaya di Dunia karena Amazon

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru