Finansial

Saham, Contoh Investasi dengan Imbal Hasil Besar

Kabrina Rian Ferdiani-

18 Apr 2021

Saham, Contoh Investasi dengan Imbal Hasil Besar

Saham merupakan contoh investasi yang memberikan keuntungan sangat besar bagi investor. Namun hal ini tentu saja sebanding dengan potensi kerugian yang akan dialami oleh investor.

Sebelum memilih sebuah instrumen investasi jangka panjang, tentu saja sangat penting memiliki pengetahuan dan skill. Apalagi jika Anda berinvestasi saham secara langsung, bukan dalam bentuk reksa dana.


Baca juga: Modal Rp100 Ribu Bisa Investasi Online? Ini Tipsnya!


Berbagai Cara untuk Berinvestasi Saham

Contoh investasi jangka panjang seperti saham, investor bisa melakukan teknik analisis dalam dua jenis. Baik trading atau pembelian serta penjualan saham dalam waktu singkat, maupun value investing untuk mencapai tujuan jangka panjang.

Ada beragam cara untuk berinvestasi saham yang bisa dilakukan investor. Berikut di antaranya.


Value Investing

Value investing merupakan model berinvestasi yang mempunyai teknik analisis tersendiri. Yakni pemilik saham menganalisis sendiri harga saham dari sebuah emiten, apakah termasuk harga yang wajar atau sebaliknya.

Menurut Warren Buffet, seorang value investor tersukses di dunia, hal penting dalam berinvestasi saham adalah mendapatkan harga murah dan perusahaannya bagus. Hal tersebut menjadi kunci keberhasilan investasi.

Artinya jika Anda menilai badan usaha tertentu bagus, namun harga sahamnya mahal, tentu saja harus menunggu waktu yang tepat untuk membelinya. Hal ini merupakan langkah lebih baik dibandingkan membeli perusahaan biasa dengan harga murah.

Value investing merupakan contoh investasi dengan mempertimbangkan beberapa hal dalam pembelian saham. Seperti rasio utang lebih kecil, serta aset yang dimiliki lebih banyak dibandingkan dengan utangnya.

Tidak hanya itu, value investing juga mempertimbangkan harga serta pertumbuhan keuntungan. Harga saham hendaknya lebih murah dibandingkan harga wajar serta pertumbuhan keuntungan sekurang-kurangnya 7% dalam kurun waktu sepuluh tahun. 


Growth investing

Contoh investasi jangka panjang seperti saham juga memiliki model atau cara seperti growth investing. Hal yang sangat diperhatikan dalam melakukan model growth investing adalah pertumbuhan keuntungan.

Investor akan berpikir untuk berinvestasi di sebuah perusahaan jika dianalisis emiten tersebut mampu mencatat grafik pertumbuhan laba yang bagus. Misalnya saja laba bersih tumbuh dalam waktu cepat dan bahkan melebihi laba yang berhasil didapatkan kompetitor.

Ketika perusahaan tidak mampu mencatatkan pertumbuhan laba bersih dalam waktu singkat, badan usaha tersebut tentu saja tidak akan dipilih investor. Sebagai investor growth investing, Anda tentu saja wajib mempelajari data pertumbuhan laba perusahaan.


Hal yang Harus Dipersiapkan sebelum Berinvestasi Saham

Contoh investasi saham juga membutuhkan persiapan agar prosesnya berjalan lancar dan mampu memberikan keuntungan bagi investor. Mulai dari pengetahuan tentang perusahaan maupun skill dalam berinvestasi.

Analisis yang dapat digunakan untuk menilai sebuah perusahaan bagus atau tidak salah satunya adalah analisis fundamental. Analisis fundamental artinya melakukan analisis perusahaan secara mendalam, baik secara keuangan maupun nonkeuangan.

Ibarat kita akan membiayai sebuah perusahaan, maka sangat penting mengetahui jenis bisnis, produk yang dijual hingga prospek jangka panjang. Perusahaan yang fundamentalnya bagus, pada umumnya juga memiliki harga bagus.

Kita bisa juga membandingkan harga sebuah emiten dengan harga wajar. Hal ini sangat penting sebagai dasar dalam keputusan pembelian.

Contoh investasi jangka panjang seperti saham juga perlu melakukan analisis teknik. Analisis teknik berbicara mengenai harga jual dan harga beli yang terbaik.

Anda juga bisa mengamati grafik untuk memantau pergerakan sebuah emiten. Dengan analisis teknik tersebut, Anda juga akan bisa membeli saham sebuah perusahaan dengan harga terbaik.

Langkah diversifikasi atau pemisahan modal untuk berinvestasi saham juga bisa menjadi jalan untuk meminimalkan kerugian serta mendapatkan keuntungan besar. Hal ini sebagai bentuk membagi risiko yang berpotensi dialami investor.

Jika menanamkan seluruh modal yang dimiliki hanya di satu perusahaan saja, lalu badan usaha tersebut rugi, Anda bisa saja mengalami kerugian bahkan kehilangan seluruh modal. Hal tersebut tentu saja tidak diinginkan.

Anda bisa mempersiapkan segala hal baik pengetahuan maupun skill berinvestasi dengan berbagai cara. Mulai dari belajar mandiri maupun mengikuti kursus atau pelatihan. 


Baca juga: Cara Kerja P2P Lending dan Syarat Menjadi Lender Profesional


Contoh Investasi yang Memiliki Laba Besar dan Risiko Besar

Contoh investasi saham memiliki risiko yang sangat besar. Oleh karena itu, dalam melakukan investasi dengan instrumen tersebut hendaknya belajar dan riset terlebih dahulu, agar modal Anda tidak melayang.

Saham mampu memberikan imbal hasil yang sangat besar bagi investor. Bahkan dalam satu tahun persentase keuntungan bisa mencapai 20% per tahun, sangat berbeda jauh dengan instrumen lain seperti deposito. 

Beragam jenis keuntungan akan Anda dapatkan jika melakukan investasi saham, baik laba maupun keuntungan penjualan perusahaan. Jika harga jual lebih tinggi, saat itu Anda mendapatkan laba. 

Dividen merupakan keuntungan untuk para investor. Hal ini tentu saja sangat ditunggu oleh para investor, namun tetap saja keputusan pembagian dividen ditentukan oleh perusahaan.

Tidak hanya itu, saham mempunyai risiko yang perlu diperhitungkan oleh investor. Misalnya saja berpotensi mengalami kerugian atau capital loss, yakni harga jual saham lebih rendah dibandingkan saat beli.

Jangankan mendapatkan keuntungan, Anda bahkan berpotensi tidak mendapatkan dividen. Tidak adanya pembagian dividen juga bukan menjadi indikator sebuah perusahaan jelek, hal ini bisa saja dividen digunakan untuk meningkatkan infrastruktur perusahaan.

Risiko berat yang juga berpotensi dialami oleh investor adalah suspend sebuah emiten oleh bursa efek. Hal ini tentu saja bisa berpengaruh pada nilai saham yang dimiliki oleh investor.

Risiko besar seperti bangkrut juga menjadi kerugian besar bagi pemilik saham. Badan usaha tentu akan melaksanakan kewajiban kepada pemberi pinjaman terlebih dahulu sebelum akhirnya membagikan modal investor.

Berinvestasi saham memang membutuhkan pengetahuan maupun kemampuan agar tujuan keuangan dapat tercapai. Contoh investasi saham membutuhkan pengetahuan maupun kemampuan sebagai langkah mengatasi risiko atau kerugian.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru