Finansial

Trend Pinjaman Online di Indonesia

Rizko-

22 May 2018

Trend Pinjaman Online di Indonesia

Bentuk aktivitas pinjam atau kredit bukanlah sesuatu yang baru bagi masyarakat Indonesia. Jauh sebelum era digital, aktivitas pinjam meminjam atau kredit telah ada.



Jika dahulu masyarakat hanya mengenal Bank atau Koperasi sebagai lembaga untuk mengajukan pinjaman, tapi tidak untuk masa kini. Banyak lembaga - lembaga keuangan yang telah muncul untuk memberikan pinjaman ke para debitur.



Awalnya masyarakat hanya mengenal sistem pinjaman secara offline atau dengan kata lain, si debitur harus menyerahkan dokumen yang diperlukan untuk dapat pinjaman.



Pun, para debitur ini perlu datang ke pihak kreditur untuk bertatap muka pula.  Namun, sejalan dengan perkembangan teknologi, maka aktivitas pinjam meminjam mulai berubah secara perlahan dengan mengaplikasikan

sistem online

.



Pinjam meminjam online melalui peer to peer lending


 


Fenomena pinjam meminjam secara online kini telah masuk ke tatanan kehidupan masyarakat. Sejak kemunculan era digital dan kehadiran internet, banyak lembaga peminjaman yang mengaplikasikan pinjaman online atau sering juga disebut

peer to peer lending

. Dimana ada satu lembaga pihak ke dua yang berdiri di tengah untuk mempertemukan

pihak investor

(kreditur), dan

pihak borrower

(debitur).



Peer to peer lending

atau disingkat P2P Lending merupakan suatu jenis perusahaan yang mempertemukan pihak

pemberi pinjaman

(kreditur/investor), dengan para peminjam (debitur).



Tentunya proses yang dilakukan akan sangat mudah, akan tetapi syarat dan ketentuan tetap akan berlaku. Biasaya hanya cukup dengan menyertakan dokumen - dokumen dan pendaftaran secara online.



Baik menjadi seorang

investor

(kreditur) atau

borrower

(debitur) akan melalui fase

screening

atau seleksi oleh tim dari Lembaga Keuangan digital tersebut.



Hal ini bertujuan untuk menyeleksi pihak mana saja yang mampu

menjaga komitmen

dan tidak menggunakan platform ini untuk kegiatan penipuan/

fraud

. Dengan kata lain, lembaga peminjam akan memberikan

syarat dan ketentuan

bagi pemberi pinjaman dan pihak yang meminjam, sehingga aktivitas pinjam - meminjam akan berlangsung lancar.


Pinjaman online trend masa depan dan minim resiko



Sebagaimana perkembangan dunia digital yang pesat, pinjaman online pun menjadi marak dan banyak dipublikasikan. Mulai banyak bermunculan

start up

atau perusahaan yang fokus untuk menjadi lembaga

peer to peer lending

. Hal tersebut dipicu oleh beberapa hal misalnya,



Kebutuhan debitur yang mendambakan pencairan dana cepat



Tak dapat dipungkiri kebutuhan masyarakat semakin beragam. Pun kebutuhan sekunder dan tersier sedikit berubah makna. Dulu, handphone sebagai alat komunikasi dapat digolongkan sebagai kebutuhan tersier, namun semakin kesini seakan - akan handphone menjadi kebutuhan primer bagi siapapun. Selain itu kendaraan bermotor juga perlahan beralih fungsi menjadi kebutuhan sekunder bahkan primer bagi sebagian orang.



Fenomena ini menggeser pola perilaku masyarakat, sehingga terkadang memicu untuk melakukan aktivitas “memnijam” supaya mampu mendapatkan barang / memenuhi kebutuhan yang menjadi

prioritasnya dengan cepat

.



Kemudahan dalam mengajukan pinjaman



Proses yang tidak berbelit karena untuk mengajukan pinjaman hanya perlu mengumpulkan berkas penting seperti

KTP, NPWP, Slip gaji dan Surat Keterangan pegawai

.

Nah

, proses pengumpulan itu dapat dilakukan secara online sehingga ini akan sangat

menghemat waktu

dan tidak ribet.



Produk yang lebih beragam dan simulasi pinjaman



Sering ditemukan bahwa portal peminjaman online akan menyediakan beberapa pilhan produk seperti pinjaman perseorangan ataupun skala bisnis/pengembangan usaha. Pun, biasanya pinjaman online akan menyediakan portal untuk simulasi pinjaman. Hal ini akan sangat membantu kita untuk

merencanakan jumlah pinjaman

.



Selain hal di atas, trend pinjaman online ini juga mempunyai dampak baik bagi para pengusaha se-level UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah). Biasanya, jika para pelaku usaha menengah ini mengajukan pinjaman ke Bank, kemungkinan untuk ditolak besar.



Mengapa? Hal ini lantaran kebanyakan pengusaha mikro, kecil dan menengah kurang memenuhi standar yang diberikan oleh Bank. Mulai dari skala usaha yang belum terlalu besar dan profit yang masih kecil. Sehingga meminjam melalui

peer to peer lending

bisa menjadi salah satu alternatif bagi para pengusaha untuk mengajukan pinjaman dalam rangka mengembangkan usahanya.



 



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru