Finansial

5 Tips Cerdas Membangun Portofolio Investasi

Aniisa Steffi-

11 Jan 2019

5 Tips Cerdas Membangun Portofolio Investasi

Investasi menjadi salah satu cara membuat kondisi finansial menjadi baik dan aman di masa yang akan datang, sehingga orang yang menjalankan investasi tersebut bisa merasakan kebebasan finansial. Artinya, tidak perlu lagi merasakan kekhawatiran dengan kondisi keuangan yang tidak menentu. Akan tetapi, hal ini tidak membuat banyak orang yang sadar betapa pentingnya investasi sejak dini.


Banyak faktor yang membuat orang menunda investasi, di antaranya masih banyak orang yang beranggapan pasrah dengan kondisi keuangan di masa depan, ada orang yang masih terlena dengan mengikuti gaya hidup yang tinggi hingga ada pula yang sudah memiliki niat investasi tapi masih bingung langkah awal seperti apakah yang perlu dilakukan untuk membangun portofolio investasi.


Menyoal membangun portofolio investasi, sebenarnya bukanlah hal yang rumit. Sebab investasi pada dasarnya bukan suatu pekerjaan yang harus diselesaikan setiap harinya, tapi dalam pengelolaannya hanya perlu dikontrol secara berkala.


Berikut tips cerdas membangun portofolio investasi yang perlu disimak dan bisa Anda praktikan langsung:


1.    Siapkan Anggaran Investasi Sesuai Kebutuhan


Investasi memang sangat menguntungkan keuangan setiap orang yang melakukannya. Bukan hanya itu saja, hasil keuntungan yang didapat juga membuat harta kekayaan menjadi bertambah berkali lipat dari sebelumnya. Ini tentunya membuat tak sedikit orang yang langsung memutuskan untuk menginvestasikan uangnya dalam jumlah yang banyak dari penghasilan tanpa memikirkan kebutuhan lainnya yang perlu dipertimbangkan juga.


Untuk itu, kendalikan penghasilan Anda dengan pengelolaan yang cerdas dan tepat. Mulailah atur anggaran setiap posnya sesuai kebutuhan. Pos investasi ini bisa Anda targetkan mulai dari 10% - 20% dari penghasilan. Lakukanlah investasi dengan disiplin agar manfaat di masa depan bisa benar-benar dirasakan.


2.    Mengetahui Aset Investasi


Ketika anggaran sudah ditentukan, maka proses selanjutnya membangun portofolio investasi adalah memilih aset investasi yang tepat. Hal ini tentunya tidak bisa dilakukan dengan sembarangan, sebab akan menyulitkan Anda di kemudian hari. Ada faktor penting yang perlu dipertimbangkan dengan teliti yaitu, usia, waktu yang diinginkan dalam menanam investasi dan toleransi risiko investasi yang akan diterima.


Seorang anak muda lajang yang baru saja meniti karirnya akan memiliki susunan strategi yang berbeda dengan orang yang sudah berkeluarga atau sekitar usia 40 tahun yang memiliki harapan untuk memenuhi biaya pendidikan anak-anaknya hingga merencanakan dana pensiun.


Belum lagi toleransi terhadap risiko investasi, Apakah siap sedia ketika mengambil risiko keuangan untuk memperoleh hasil yang lebih besar atau justru malah mengalami kerugian yang membuat seseorang tidak bisa hidup tenang hingga berujung stres.

Semua hal yang sudah disebutkan tersebut merupakan penentu bagaimana investasi harus dialokasikan di aset yang berbeda. Sebagai gambaran, terdapat dua tipe port0folio investor yang perlu diketahui:


  • Konservatif, merupakan seseorang yang ingin melindungi nilainya. Selain itu, memberikan pertumbuhan modal yang berpotensi pada jangka panjang dari investasi dalam nilai uang yang memiliki kualitas tinggi.
  • Agresif, setiap aset yang dialokasikan memiliki ukuran risiko rata-rata. Ini menjadi daya tarik bagi Anda yang bersedia menerima banyak risiko untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan dan pendapatan yang dihasilkan.

3.    Jangka Panjang menjadi Alokasi Aset yang Tepat


Hal ini Anda memang dianjurkan untuk memilih investasi jangka panjang dengan membagi moda dalam kelompok aset yang tepat, Abda bisa memecah jenis aset yang berbeda tapi tetap masih dalam satu kelompok yang juga memiliki risiko serta hasil berbeda.

Misalnya, seseorang akan membagi porsi anggaran investasinya antara saham dalam negeri atau luar negeri. Ada juga yang memilih obligasi jangka pendek (utang pemerintah) dan jangka panjang (utang perusahaan).


Simak beberapa cara termudah yang dapat digunakan untuk memilih aset-aset tersebut:


Saham


Pada saham, Anda diarahkan untuk memenuhi ukuran risiko dalam porsi portofolio nilai uang. Jenis, kapitalisasi pasar, sektor menjadi faktor yang penting dipertimbangkan. Namun, janganlah langsung memilih, lakukan analisis perusahan dengan menggunakan metode screening saham. Dengan begitu, Anda bisa memilih saham yang memiliki potensi. Kemudian, pantau secara berkala mengenai perubahan harga kepemilikan aset dan terus mengikuti perkembangan informasi dari perusahaan terkait.


Obligasi


Perhatikan terlebih dahulu mengenai pemilihan obligasi, sebab ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan di antaranya jenis dan rangking obligasi, tempo, suku bunga dan sebagainya.


Reksa Dana


Reksa dana memiliki sejumlah kelompok aset yang luas dan memungkinkan seseorang yang terjun di saham dan obligasi akan dipilih oleh manajer investasi yang pastinya akan ada beban biaya yang harus Anda keluarkan sebagai tanda dari layanan tersebut. Opsi lainnya, mereka cenderung memiliki biaya yang lebih rendah yang terlihat lebih mencerminkan indeks yang mapan dan dikelola secara pasif.


Exchange – Traded Funds (etf)


EFT ini hampir sama dengan reksa dana yang dikelompokan berdasarkan kapitalisasi negara, sektor, dan sebagainya. EFT juga menawarkan penghematan biaya jika dibandingan dengan reksa dana.


Baca artikel lainnya: Jenis-jenis Investasi Menguntungkan dan Risikonya


4.    Lakukan Tinjauan Portofolio


Dalam menjalani investasi tentunya tidak berjalan mulus selamanya. Ada kalanya imbal hasil yang didapatkan menurun ada juga yang hingga mengalami kerugian. Hal ini bisa saja terjadi karena ada beberapa fakto yang akan mengalami perubahan seiringnya waktu, misalnya saja kondisi keuangan, risiko dan sebaiknya. Bila terjadi perubahan, maka Anda harus bisa melakukan penyesuaian pada portofolio investasi. Sebagai contoh, bila risiko mulai menurun, maka mengurai nilai uang bisa menjadi solusi yang perlu dipertimbangkan. Lakukan peninjauan portofolio investasi Anda secara berkala agar tidak mengalami penurunan yang membuat Anda merugi.


5.    Terus Belajar dari Para Ahli Investor


Untuk membangun portofolio investasi yang baik tidak hanya mempraktikan secara personal saja, Anda juga perlu mendapatkan banyak pembelajaran dari seseorang yang sudah memiliki pengalaman dibidangnya, seperti para ahli investor. Jangan sungkan, banyak berdiskusi dan mengajukan banyak pertanyaan yang menyangkut investasi Anda agar portofolio investasi yang diharapkan bisa terwujud.


Baca artikel lainnya: Tips -tips Investasi untuk pemula


Artikel Terkait
image image
Artikel Baru