Finansial

Apa itu Financial Distress: Gejala dan Cara Mengatasinya

Kabrina Rian Ferdiani-

13 Nov 2020

Apa itu Financial Distress: Gejala dan Cara Mengatasinya

Resesi ekonomi di tahun 2020 akibat pandemi global menyebabkan financial distress bagi banyak individu maupun perusahaan. Di masa ini penting bagi kita untuk menyadari tentang kondisi keuangan kita. 

Yuk, kita simak artikel tentang financial distress dan cara mengatasinya!


Baca juga: Rahasia Bocor! Ini Cara Menjadi Orang Kaya


Apa itu financial distress

Financial distress adalah sebuah kondisi dimana sebuah perusahaan atau individu tidak bisa menghasilkan pendapatan atau keuntungan yang cukup, sehingga tidak bisa membayar kewajiban finansial mereka. 

Sebenarnya, financial distress sendiri biasa dipakai untuk keuangan sebuah perusahaan. Namun, frasa ini juga bisa dipakai untuk mereka yang mengalami kesulitan dalam keuangan karena terlilit hutang. Nyatanya, financial distress merupakan awal dari kebangkrutan.

Penyebab

Financial distress disebabkan oleh banyak faktor. Namun, secara garis besar bisa disebabkan oleh tingginya pengeluaran, aset yang tidak likuid terlalu banyak, perencanaan keuangan yang salah, atau penghasilan yang terancam. 

Berikut beberapa faktor penyebab financial distress untuk perusahaan: 

  • Penjualan tidak mencapai target.
  • Pengelolaan cash flow yang kurang baik.
  • Produk yang kurang laku.
  • Tingginya karyawan yang keluar masuk.
  • Pengeluaran yang melebihi budget.
  • Penyalahgunaan aset.
  • Biaya bahan baku yang meroket tinggi.
  • Pengaruh perubahan kebijakan pemerintah.

Sementara itu, berikut penyebab financial distress bagi individu:

  • Tidak adanya perencanaan keuangan.
  • Terlalu banyak pengeluaran.
  • Terlalu banyak hutang.
  • Kehilangan sumber pendapatan.

Apapun penyebabnya, kamu bisa memprediksi financial distress dengan mengamati kondisi keuangan kamu dan melihat gejala.


Gejala financial distress

Berikut beberapa gejala financial distress bagi perusahaan: 

  • Kesulitan dalam mencapai break even point.
  • Margin keuntungan yang sedikit.
  • Penjualan yang tidak mencapai target.
  • Tidak bisa membayar atau melunasi hutang.
  • Pembeli tidak kembali membeli produk kamu.

Untuk keuangan pribadi kamu, berikut beberapa gejala financial distress yang mungkin dialami:

  • Kamu tidak mencatat keuangan kamu.
  • Tidak mempunyai dana darurat, tabungan, atau asuransi.
  • Hidup dengan uang yang pas-pasan setiap bulan.
  • Sering terpaksa berhutang pada keluarga atau teman.
  • Hutang kamu lebih dari 30% pendapatan bulanan kamu.
  • Kamu kesulitan membayar hutang kredit tepat waktu.

Dengan jeli melihat gejala financial distress, kamu akan lebih bisa mengatasi dan mencegah financial distress. Jika tidak, maka dirimu atau perusahaan kamu bisa mengalami risiko bangkrut.


Cara mengatasi financial distress

Untuk mengatasi kondisi financial distress, sebuah perusahaan atau individu bisa mencoba restrukturisasi kredit dan/atau menekan pengeluaran. Tentunya ada cara lain untuk mengatasi financial distress. 

Berikut beberapa tindakan yang bisa kamu lakukan.

1. Restrukturisasi kredit

Restrukturisasi kredit diberikan kepada perusahaan bila mereka menghadapi financial distress. Hal ini berarti perusahaan diberikan keleluasaan untuk pembayaran hutang kredit, seperti penurunan suku bunga, perpanjangan waktu kredit, dan lainnya.

Ketika sudah bisa restrukturisasi kredit, maka hal pertama yang bisa kamu lakukan adalah menilik kembali proposal bisnis plan perusahaan. Kamu bisa melihat kembali bagian operasional dan performa pasar, serta mengatur target dan tanggal deadline target untuk mencapai tujuan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan banyak aset likuid yang bisa digunakan untuk membayar hutang.

2. Penekanan pengeluaran

Poin kedua ini bisa diterapkan untuk perusahaan mau pun individu. Dalam skenario ini, perusahaan akan memangkas budget, seperti budget untuk marketing, pemotongan gaji atau bonus, dan bahkan hingga pemutusan hubungan kerja.

Bagi individu, kamu bisa mengurangi pengeluaran yang tidak perlu, seperti makan di luar, pergi jalan-jalan, atau biaya lainnya yang tidak termasuk kebutuhan. Fokus kamu adalah untuk mempunyai aset likuid yang cukup untuk melunasi hutang. 

3. Meningkatkan sumber pendapatan

Hal ini merupakan salah satu pendekatan yang lebih tepat untuk individu. Kamu bisa mencoba mencari pendapatan tambahan dengan menjalankan bisnis sampingan, meningkatkan passive income (pendapatan pasif), atau mengambil pekerjaan sampingan untuk menambah pendapatan bulanan kamu. 

Bahkan kamu juga bisa mencoba untuk meminjam uang kepada teman atau keluarga, yang mungkin tidak menetapkan bunga. Jika kamu mendapat kesempatan ini, pastikan kamu membayar hutang kamu yang mempunyai bunga paling tinggi terlebih dahulu.


Cara mencegah financial distress

Terkadang financial distress tidak bisa diatasi sehingga sebuah perusahaan atau seorang individu terpaksa bangkrut. Karena itu, lebih baik mencegah dibanding mengatasi. 

Berikut beberapa hal yang perlu kamu coba untuk mencegah financial distress.

1. Pastikan rasio hutang kamu tidak melebihi 50% dari jumlah total aset bersih

2. Terapkan perencanaan keuangan, serta melakukan budgeting dengan benar.

3. Tambah sumber pendapatan. Perusahaan bisa melakukan ini dengan meningkatkan kualitas pelayanan, melakukan inovasi produk, dan mencari investor. Sementara individu bisa mencoba membuat peluang bisnis sampingan atau mencari kerja sampingan. 

4. Siapkan aset likuid. Untuk perusahaan, kamu juga harus pintar dalam pengaturan cash flow dan cash budget untuk memastikan aset likuid tersedia ketika ada tenggat pembayaran kredit. Untuk individu, dana darurat, tabungan, dan juga asuransi bisa menjadi perlindungan ketika dihadapi risiko finansial. Pastikan kamu mempunyai dana darurat sebesar 6 kali pengeluaran bulanan, menabung sekitar 20% dari pendapatan bulanan, serta memiliki asuransi jiwa atau kesehatan. 

Gunakan perlindungan finansial yang tepat

Hidup dipenuhi banyak risiko, tidak terkecuali risiko finansial. Karena itu, ada baiknya bila kita bisa bersiap mengantisipasi. Nyatanya tidak semua orang bisa mengatasi financial distress atau terbelit hutang. 

Dengan perlindungan asuransi online Super You by Sequis Online, kamu bisa mendapatkan asuransi sesuai kebutuhan kamu, hanya mulai dari Rp30ribu-an per bulan. Super You pun menawarkan produk dengan proses yang cepat dan mudah, dimana nasabah hanya perlu menyiapkan KTP Tertanggung serta KTP Ahli Waris. 

Bagi kamu yang mempunyai beban tanggung jawab keluarga, ada baiknya kamu memulai dengan asuransi jiwa atau asuransi kesehatan. Tunggu apa lagi?


Baca juga: Cara Mengatasi Lelah Bekerja Akibat Pekerjaan Menumpuk

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru