Bisnis

Finansial

Aset adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaat Manajemennya

Brigitta Winasis-

10 Jun 2021

Aset adalah: Pengertian, Jenis, dan Manfaat Manajemennya

Menjalankan bisnis harus memiliki modal. Sebabnya bisnis membutuhkan banyak persiapan, mulai dari modal hingga strategi pemasarannya.

Untuk menjalankannya, dibutuhkan dana yang cukup. Jika tidak, bisnis tentu tidak akan berkembang.

Dalam bisnis, aset adalah semua harta (aktiva) yang dipunyai. Aset ini harus dijaga dengan baik agar bisnis berjalan lancar. Jika tidak, bisnis akan terhambat atau bahkan bangkrut. Maka dari itu, keberadaan aset juga dibukukan dalam laporan keuangan.

Untuk itu, sebaiknya pahami lebih dulu apakah yang dimaksud dengan aset? Seberapa penting untuk mengelola aset? Simak penjelasan berikut.


Baca juga: Memaksimalkan Modal dengan Membuat Website Bisnis E-Commerce


Pengertian

Seperti yang disinggung sebelumnya, aset adalah kekayaan yang dimiliki. Aset dapat berbentuk uang atau benda nyata lainnya.

Aset juga dapat diartikan sumber daya yang dimiliki suatu perusahaan. Sumber daya ini diharapkan menghasilkan pemasukan bagi bisnis di kemudian hari.

Aset dapat disebut aktiva, yakni harta milik perusahaan. Aset dimasukkan dalam saldo debit karena berupa harta milik perusahaan.

Aset belum tentu berkaitan dengan uang tunai. Bisa saja berupa harta kekayaan lainnya yang dimiliki perusahaan, seperti alat transportasi, gedung, alat mesin, bahkan meja dan kursi pegawai.

Ada tiga hal yang menjadi dasar suatu benda disebut aset. Berikut pemaparannya.

Kepemilikan

Aset yang dikategorikan sebagai harta yang dimiliki. Harta ini bisa diubah bentuk menjadi uang atau benda lainnya dengan tujuan memperluas bisnis.

Nilai Ekonomi

Aset berarti mempunyai nilai ekonomi. Nilai benda tersebut setara dengan nominal uang.

Sumber Daya

Aset yang dipunyai perusahaan dan memiliki manfaat ekonomi dalam menghasilkan keuntungan di masa mendatang.


Jenis Aset

Aset memiliki berbagai jenis dan tidak selalu dalam bentuk uang tunai. Ada beberapa kategori aset, seperti yang paling umum dikenal adalah aset lancar dan tidak lancar.


Aset Lancar

Harta perusahaan (aktiva yang berbentuk uang tunai dan/atau setara uang tunai. Harta ini dapat dicairkan tidak lebih dari satu periode akuntansi. Aset lancar terbagi menjadi beberapa bentuk.

1. Kas

Kas atau setara yaitu aset yang terdapat di dalam kas perusahaan atau bank dan dapat dicairkan kapan saja.

2. Surat Berharga

Aset ini berbentuk obligasi dari perusahaan lain yang sifatnya sementara dan dapat dijual kembali kapanpun.

3. Piutang Dagang

Aset ini berbentuk tagihan dari perusahaan ke debitur karena penjualan secara kredit.

4. Piutang Wesel

Piutang ini berupa surat perintah untuk menagih badan usaha atau individu agar membayar uang pada waktu yang sudah ditetapkan.

5. Piutang Pendapatan

Piutang ini berupa pendapatan yang menjadi hak, tetapi belum terbayarkan.

6. Perlengkapan

Semua peralatan yang dipakai dalam rangka menjalankan bisnis dan bersifat habis pakai.

7. Beban Bayar di Muka

Beban ini berupa pembayaran yang dilakukan di awal periode walaupun belum menjadi kewajiban pada periode ini.

8. Persediaan Barang Dagang

Belanja barang dengan tujuan akan dijual kembali. Diharapkan pembelanjaan ini menghasilkan laba.


Baca juga: Mengelola Suatu Pinjaman Modal Usaha Secara Tepat


Aset Tetap

Aset ini berupa kekayaan atau harta yang dipunyai perusahaan. Aset tetap memiliki umur ekonomis lebih dari setahun.

Aset tetap dipakai dalam proses operasional dan tidak dijual. Aset tetap biasanya mengalami depresiasi dan dihitung dalam pembukuan, misalnya alat mesin, alat transportasi, peralatan kantor, tanah, gedung, dan lain-lain.


Aset Tidak Berwujud

Aset ini merupakan aset tetap. Ia tidak memiliki wujud, tetapi memiliki manfaat berupa hak ekonomi dan hukum. Berikut beberapa contohnya.

1. Hak Cipta

Hak tunggal ini diberikan pemerintah untuk badan usaha atau perorangan terkait karya yang dihasilkannya.

2. Hak Paten

Hak ini diberikan saat sebuah perusahaan atau individu membuat penemuan atau terobosan baru.

3. Hak Sewa

Hak sewa itu hak untuk menggunakan nama dan logo bisnis.

4. Franchise

Hak istimewa yang diperoleh badan atau individu untuk mengkomersialkan formula atau teknik produk tertentu.

5. Merk Dagang

Hak untuk menggunakan nama dan logo untuk bisnis.


Investasi Jangka Panjang

Investasi juga termasuk dalam aset yang berfungsi menambah kekayaan dalam waktu yang relatif lama. Investasi tersebut mencakup seluruh investasi yang pernah dilakukan di masa lalu maupun di masa yang akan datang.


Aset Lain

Aset lain merupakan golongan aset yang tidak dapat dimasukkan ke kategori-kategori di atas.


Siklus Aset

Aset ternyata memiliki siklus hidup. Ada empat fase yang mereka lalui, mulai dari perencanaan sampai di akhir ada penghapusan. Berikut penjelasannya.

Perencanaan

Pada fase ini, perusahaan mengklasifikasikan permintaan aset.

Pengadaan

Pada fase pengadaan, aset dibuat maupun dibeli. Hal ini dilakukan sesuai perencanaan pada tahap pertama.

Operasional dan Pemeliharaan

Pada fase ini, aset digunakan sebagaimana mestinya, sesuai tujuan yan direncanakan. Pada masa ini aset juga terus-menerus diperbaharui demi memperpanjang kelangsungan hidup aset.

Penghapusan

Fase di mana aset sudah tidak dapat diperbaharui lagi sehingga habis atau hilang.


Manfaat Manajemen Aset

Manajemen aset sangat penting agar kinerja bisnisnya lebih optimal. Manajemen aset atau aktiva harus dijalankan secara efektif agar tercapai tujuannya. Berikut dijelaskan alasan mengapa manajemen aset menjadi sangat penting.

Meminimalkan Risiko

Selalu ada kemungkinan nilai saham turun, mesin rusak, hingga kondisi ekonomi secara nasional lainnya. Maka dari itu, diperlukan manajemen aset untuk meminimalkan risiko yang kemungkinan menyebabkan kerugian.

Memperlancar Laporan Neraca

Aset selalu dimasukkan dalam laporan keuangan dan termasuk aktivitas akuntansi. Aset dilaporkan dalam neraca keuangan. Maka dari itu, penting untuk mengelola aset secara benar.

Mengawasi Pengeluaran

Manajemen aset yang baik akan membantu perusahaan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu atau tidak prioritas.

Memahami Status Aset

Manajemen dilakukan untuk mengetahui keadaan aset tersebut. Misalkan apakah aset yang digunakan sebagai media kekayaan dalam jangka waktu panjang masih bernilai tinggi. Hal ini akan dilakukan dengan melakukan pengelolaan dan mengecek aset secara berkelanjutan.

Menjaga Nilai Aset Berjangka Panjang

Aset Jangka panjang memiliki perlu dijaga agar selalu memberikan nilai ekonomis. Misalnya tanah dan bangunan. Dengan begitu, perusahaan dapat mengalokasikan rencana pemeliharaan dengan tepat.

Memperoleh Keuntungan Maksimal

Tujuan keberadaan aset yaitu menghasilkan keuntungan. Untuk mendapat keuntungan maksimal, sebaiknya lakukan pembelian investasi jangka panjang. Nilainya akan bertambah seiring berjalannya waktu.

Mengamankan Aset dan Dana

Dana yang dipunyai dapat dikelompokkan secara baik dalam waktu yang panjang. Anda dapat memilih berinvestasi dengan jangka panjang dibandingkan menghamburkan uang untuk pengeluaran singkat yang tidak menghasilkan keuntungan.

Mengurangi Kerugian

Tujuan mengelola aset yaitu mengurangi potensi kerugian. Dibandingkan membeli barang praktis, Anda dapat berinvestasi jangka panjang seperti tanah, bangunan, emas, dan lain-lain.


Dapatkan Modal Tambahan untuk Bisnis Anda

Sebagai pebisnis, Anda pasti ingin mengembangkan usaha agar semakin menambah keuntungan. Untuk melakukannya Anda tentu membutuhkan modal lebih.

Anda dapat mendaftarkan diri sebagai peminjam layanan P2P lending Modal Rakyat. Dengan pelayanan yang cepat dan praktis, Anda akan memperoleh modal dalam waktu lima hari kerja. P2P lending ini juga sudah berizin OJK, sehingga keamanannya akan dijamin.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru