Bisnis

Bisnis Crypto: Pengertian, Keuntungan, dan Cara Menjalankan

Amry Nur Hidayat-

06 Sep 2022

Bisnis Crypto: Pengertian, Keuntungan, dan Cara Menjalankan

Di era kemajuan teknologi, bisnis crypto semakin populer dan diminati oleh banyak kalangan. Meskipun dibayangi risiko yang tinggi, bisnis dalam dunia cryptocurrency memiliki potensi keuntungan yang relatif lebih besar ketimbang instrumen konvensional. 

Sebagai objek bisnis, crypto memiliki peningkatan harga yang tinggi dari waktu ke waktu. Misalnya, Bitcoin pada awal perilisannya tahun 2009 hanya berharga Rp0, lalu menjadi Rp 900 juta lebih di tahun 2021. Meskipun meleset turun di tahun 2022, hal itu tidak menghilangkan fakta bahwa kripto merupakan objek investasi dengan kenaikan paling signifikan meskipun tanpa bentuk fisik. 


Apa itu Bisnis Crypto?

Apabila bisnis diartikan sebagai upaya tertentu yang dilakukan demi memperoleh laba untung, maka bisnis crypto atau bisnis cryptocurrency adalah upaya jual beli uang crypto untuk memperoleh keuntungan. Hal itu sebenarnya tidak hanya berkaitan dengan jual beli saja, melainkan juga meliputi penambangan dan penyimpanan aset. 

Sebenarnya beberapa koin kripto sudah dapat digunakan untuk transaksi perdagangan. Namun, pada akhirnya, uang kripto akan ditukar dengan uang fiat yang lebih umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Karena nilainya mengalami peningkatan secara signifikan, uang kripto justru menjadi objek investasi alih-alih menjadi alat pembayaran di dunia digital. 

Meskipun begitu, uang kripto tetap dapat dimanfaatkan sebagai alat pembayaran secara digital. Jual beli barang hingga pembayaran jasa dapat menggunakan uang kripto selama dua pihak yang bertransaksi sama-sama sepakat. Apakah hal itu legal? Karena uang kripto tidak terikat pada otoritas hukum negara manapun, maka tidak membutuhkan pengakuan legalitas dari lembaga hukum manapun. 


Baca Juga: 10 Game NFT Crypto yang Seru dan Bisa Mendatangkan Cuan


Mengapa Orang Membeli Kripto?

Pada dasarnya, pelaku bisnis akan mencari sebuah objek yang memiliki harga terus meningkat secara stabil. Hal itu dilakukan dengan harapan mendapatkan margin keuntungan ketika dijual kembali di masa depan. Alasan tersebut juga berlaku pada tingginya minat perdagangan berbagai jenis aset kripto. 

Uang kripto memiliki harga yang terus meningkat. Jika Anda memiliki satu koin Bitcoin pada tahun 2020 dan menjualnya pada Agustus 2022, maka Anda akan mendapatkan keuntungan sekitar Rp 250 juta. Sejumlah ahli memperkirakan bahwa jika koin Bitcoin tersebut dijual pada 2030, maka keuntungannya menjadi sekitar Rp 8 miliar. 

Peningkatan harga koin kripto dari waktu ke waktu itulah yang membuat banyak orang bersedia membeli kripto. Umumnya, orang yang membeli kripto memiliki tujuan akan menjualnya kembali di masa depan karena harganya yang terbukti terus meningkat. Masih cukup jarang orang yang menggunakan uang kripto untuk transaksi perdagangan rutin. 

Padahal, jika dipikir ulang, tidak ada bentuk fisik dan komoditas yang menopang uang kripto. Betul, uang kripto adalah aset yang tidak bergantung kepada benda apapun di dunia nyata. Satu-satunya kunci yang membuatnya berharga adalah adanya kesepakatan bersama oleh masyarakat bahwa koin digital tersebut memiliki harga. 

Kepercayaan masyarakat terhadap koin kripto dipengaruhi oleh beberapa faktor. Pertama, koin kripto memiliki keamanan yang sangat tinggi sehingga sulit atau hampir mustahil untuk diduplikasi. Kedua, semakin banyak perusahaan besar yang menerima pembayaran menggunakan uang kripto, sehingga nilainya menjadi punya tolak ukur.

Uang kripto berbeda dengan uang digital. Uang kripto tidak terikat pada peraturan negara mana pun sehingga nilainya tidak dapat didikte oleh otoritas manapun, Meskipun begitu, kebijakan-kebijakan tertentu oleh tokoh berpengaruh ekonomi global justru memiliki dampak. Misalnya, ketika Elon Musk mengumumkan tidak akan menerima pembayaran menggunakan Bitcoin beberapa waktu lalu, harga koin kripto paling populer tersebut merosot. 


Baca Juga: Kupas Tuntas Investasi Crypto: Keuntungan hingga Risikonya


Bagaimana Cara Menjalankan Bisnis Crypto?

Bisnis kripto dijalankan dengan cara yang sama dengan bisnis komoditas atau investasi saham. Intinya, pemilik aset akan menjual asetnya ketika berharga tinggi. Untuk mengulangi keuntungan, investor akan membeli aset kripto lain yang juga potensial. Hal yang menantang dari bisnis kripto justru terletak pada pemerolehan aset. 

Sebelum menjalankan bisnis crypto, hal yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah memperoleh aset. Ada tiga cara untuk mendapatkan aset kripto, yaitu menambang atau crypto mining, membeli aset, dan airdrop. Ketiganya memiliki keuntungan dan kekurangan masing-masing. 

  • Crypto Mining
  • Membeli Aset Kripto
  • Memanfaatkan Airdrop

1. Crypto Mining

Apabila Anda memutuskan untuk memperoleh koin kripto menggunakan cara mining, maka Anda harus memiliki peralatan yang sesuai. Anda harus menyiapkan komputer dengan tenaga GPU yang kuat dan biaya listrik harian yang tinggi karena mesin dijalankan selama 24 jam. Beberapa orang memanfaatkan smartphone, tetapi hal itu jelas kurang efektif. 

Nantinya, Anda akan memperoleh blok yang berisi beberapa koin tanpa harus membelinya. Misalnya, ketika menambang Bitcoin, peralatan yang memadai akan menghasilkan satu blok Bitcoin dalam waktu sepuluh menit. Satu blok tersebut akan berisi 6,25 koin Bitcoin. Apakah hal itu dapat terus dijalankan? Tentu saja tidak. Jumlah koin baru akan berhenti setelah Bitcoin berjumlah 21 juta di seluruh dunia. 


2. Membeli Aset Kripto

Jika Anda memutuskan untuk memperoleh aset kripto dengan cara membeli, maka Anda harus menyiapkan sejumlah dana. Misalnya, jika Anda ingin membeli satu koin BTC pada Agustus 2022 ini, maka harus menyiapkan dana sekitar Rp 352 juta. Meskipun begitu, Anda dapat membeli aset satoshi atau pecahan kripto BTC dengan harga yang lebih sesuai

Anda tidak perlu membeli satu koin penuh pada sebuah koin kripto, Anda dapat membeli per bagian saja dengan harga yang sesuai kemampuan. Cara bisnis crypto ini adalah yang sering dilakukan oleh anak muda dengan modal minim. Meskipun begitu, Anda tetap membutuhkan modal uang fiat yang cukup agar mendapatkan keuntungan yang sesuai. 

Untuk memperoleh modal yang cukup, tentu Anda harus menyisihkan sebagian penghasilan. Menurut ahli, alokasi penghasilan yang ideal untuk investasi adalah sekitar 20% dari jumlah gaji bulanan. Simpan uang tersebut sampai dalam jumlah yang cukup untuk membeli satoshi atau jenis-jenis koin ethereum. Namun, tentunya hal itu baik dilakukan setelah dana darurat terpenuhi. 

Agar lebih efektif dalam menyiapkan modal, Anda dapat menyimpan 20% gaji tersebut ke dalam platform pengelolaan dana. Misalnya, Anda dapat memasukkannya sebagai program pendanaan di Modal Rakyat

Dana yang Anda masukkan ke Modal Rakyat akan disalurkan ke banyak UMKM di Indonesia. Dari keuntungan yang didapatkan oleh UMKM tersebut, Anda akan memperoleh bagian untung sebanyak 18% per tahun dari jumlah modal dengan jaminan keamanan dana mencapai 95%. Dengan begitu, modal untuk membeli aset kripto akan berkembang di samping Anda menambahinya setiap bulan dari penyisihan gaji. 


3. Memanfaatkan Airdrop

Setiap bulan atau periode tertentu akan ada koin kripto baru yang dikenalkan. Seperti Bitcoin pada tahun 2009, pengenalan koin kripto baru tersebut lazimnya dilakukan dengan cara dibagikan gratis kepada masyarakat acak. Hal itu dikenal dengan nama airdrop atau pembagian koin kripto gratis. 

Beberapa orang sengaja memilih kesempatan ini untuk menjalankan bisnis kripto. Keuntungan yang didapatkan tentu karena tidak harus menyiapkan modal apapun. Asalkan tahun informasi pengunduhan koin baru tersebut, maka koin akan masuk ke dalam e-wallet. Selanjutnya, tunggu koin tersebut memiliki harga tinggi dan jual di saat yang tepat. 

Sayangnya harga koin kripto baru selalu kurang stabil, sama dengan cara memulai Bitcoin pada tahun 2009. Karena tidak stabil, tidak semua jenis mata uang kripto dapat bertahan dan membuat harganya tidak naik atau bahkan ambruk setelah berhasil naik. Hal itulah yang membuat sebuah koin kripto tidak laku dan ditinggalkan oleh masyarakat meskipun sistem keamanannya sama dengan koin lain yang lebih laku. 



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru