Finansial

Calon Investor, Siapkan 6 Persiapan Investasi ini Sebelum Investasi

Adjie Sudradjat-

18 Dec 2018

Calon Investor, Siapkan 6 Persiapan Investasi ini Sebelum Investasi

Investasi merupakan salah satu cara yang tepat untuk menambah penghasilan. Investasi juga akan berpengaruh besar terhadap keuangan di masa yang akan datang, yaitu jumlah kekayaan semakin bertambah sehingga membuat keuangan di masa depan tetap dalam kondisi yang aman.


Kian kemari, investasi semakin digandrungi banyak kalangan. Tak hanya orang-orang yang memiliki gaji tinggi saja, kalangan anak muda sekalipun sudah mulai mencobanya. Hal ini berkat terbukanya pemikiran mereka bahwa betapa pentingnya melakukan investasi sejak dini untuk masa depan. Bukan hanya itu saja, kondisi ini juga didukung dengan adanya kemudahan dalam mengakses dan informasi yang lengkap menyoal investasi.


Sayangnya, bagi Anda yang sudah mulai ada niat baik untuk mencoba investasi tidak bisa dilakukan dengan terburu-buru, sebab dikhawatirkan investasi tidak berjalan dengan lancar. Ada beberapa hal yang harus dipersiapkan sebelumnya agar investasi bisa menghasilkan banyak keuntungan sesuai dengan harapan. Apa saja persiapan investasi yang perlu disiapkan?


Pahami Terlebih Dahulu Instrumen Investasi


Saking banyaknya instrumen investasi, calon investor tentu tidak bisa sembarangan pilih instrumen. Sebab setiap instrumen tidak hanya menyoal keuntungan saja, tapi juga adanya risiko yang perlu diketahui. Tujuannya agar investor bisa mengelola investasi tersebut dengan baik sehingga bisa menekan terjadinya kerugian.


Calon investor perlu mengetahui, instrumen investasi berdasarkan waktunya terbagi menjadi tiga, di antaranya:


  • Jangka Pendek, dilakukan dalam waktu 1-3 tahun yang umumnya akan mudah dicairkan uangnya, namun memiliki presentasi keuntungan yang kecil. Produknya bisa berupa, tabungan, deposito, reksa dana pasar uang, valas, dan saham.
  • Jangka Menengah, dilakukan dalam kurun waktu 1-5 tahun dengan kemungkinan mendapatkan pendapatan pasif yang terbilang aman. Produknya ada Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan suku ritel.
  • Jangka Panjang, dilakukan hingga 10 tahun lamanya dan menjanjikan laba atau keuntungan yang tinggi. Produk emas atau logam mulia, properti (tanah atau bangunan), reksa dana, obligasi, dan asuransi.


Menyoal modal tak perlu khawatir, saat ini untuk melakukan investasi tidak harus menyiapkan modal yang besar sebagai persiapan investasi. Beberapa lembaga investasi memberikan kesempatan besar kepada calon investor khususnya pemula untuk bisa memulai investasi dengan budget yang minim sekalipun, yakni mulai Rp 100 ribu.


Pastikan Sudah Menetapkan Tujuan Investasi


Apapun yang akan dilakukan pastinya memiliki tujuan akhir sesuai yang diinginkan. Ini sama halnya dengan investasi. Kebanyakan orang melakukan investasi untuk mendapatkan penghasilan tambahan agar bisa memenuhi keinginan untuk membeli sesuatu di beberapa bulan atau tahun mendatang. Di sisi lain, banyak orang juga yang melakukan investasi untuk dijadikan sebagai dana masa depan sehingga memberikan rasa aman terhadap kondisi keuangan.


Namun, ini kembali lagi pada kebutuhan masing-masing calon investor. Bila belum menetapkan tujuan, segeralah tanyakan pada diri sendiri mengenai hal tersebut. Tetapkanlah tujuan investasi yang terbaik agar keuntungan investasi bisa dirasakan dengan maksimal.


Baca Artikel Lainnya: 7 Tips Investasi Untuk Pemula


Pilih Instrumen Investasi Sesuai Kebutuhan


Ketika tujuan investasi sudah jelas, selanjutnya adalah para calon investor bisa memilih instrumen investasi dengan tepat. Lakukan pertimbangan sebelumnya untuk mendapatkan instrument yang benar-benar sesuai dengan penghasilan dan kebutuhan. Artinya, selama investor melakukan investasi, biaya kebutuhan selama sebulan masih bisa tercukupi.

Jangan terlalu memaksakan diri demi mendapatkan keuntungan yang besar misalnya menyetorkan modal investasi sebesar 70% - 80% dari gaji, tapi biaya kebutuhan lainnya tidak dipikirkan dengan matang. Hal ini tentu akan membuat pengelolaan keuangan menjadi berantakan.


Maka, dalam hal ini menyusun anggaran dengan teliti sangat diperlukan sebagai persiapan investasi. Susun anggaran keuangan dengan cerdas sehingga semua kebutuhan bisa ditangani dengan baik. Sebagai gambarannya, Anda bisa menggunakan prinsip berikut untuk mengelola penghasilan:


  • 40% kebutuhan bulanan (tagihan utilitas, transportasi, makan, dan sebagainya)
  • 30% cicilan (rumah atau kendara)
  • 20% masa depan (investasi)
  • 10% kebaikan (sedekah dan dana darurat)

Hindari Investasi Bodong, Pilih yang Legal


Tidak ada satupun orang yang ingin dirugikan dalam jumlah besar dalam investasi. Namun, ini tak bisa dipungkiri, semakin banyaknya orang yang melakukan investasi ini bisa dimanfaatkan oleh orang atau oknum yang mengatasnamakan lembaga atau perusahaan investasi ilegal alias bodong untuk merampas uang yang telah disetorkan para investor.

Hindarilah dengan mengenali ciri-ciri investasi ilegal menurut OJK (Otoritas Jasa Keuangan, di antaranya:


  • Imbalan hasil investasi bodong sangat tidak wajar atau tidak masuk akal, yaitu investor akan mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar, bahkan bisa dicairkan dalam waktu yang sangat singkat
  • Investasi bodong mengharuskan para investor mencari dan mengajak orang lain untuk bergabung sebagai persyaratan untuk mendapatkan keuntungan
  • Investasi bodong hanya melakukan promosi menawarkan produk mereka saja dengan iming-iming yang sangat menjanjikan kepada calon investor. Padahal pengelolaan investasi tidak dilakukan dengan jelas.
  • Investasi bodong pastinya tidak memiliki izin beroperasi dari OJK. Bahkan, pemilik dan karyawan lainnya yang bergabung berusaha untuk menyembunyikan identitas aslinya dan menggunakan identitas palsu
  • Kegiatan investasi bodong berupa money game dan skema ponzi yang merupakan keuntungan yang diperoleh berasal dari investor lain yang menyetorkan sejumlah uangnya.


Pilihlah lembaga atau perusahaan investasi yang legalitasnya sudah terbukti memiliki Surat Izin Penerbitan Usaha Langsung (SIUPL) dan izin edar produk. Selain itu, cek juga biaya-biaya lain seperti administrasi hingga bunga yang ditetapkan sebagai imbal hasil sehingga Anda tidak merasa dirugikan.


Baca Artikel Lainnya: 5 Trik Ampuh Menghindari Investasi Bodong


Jangan Lengah, Investasi Perlu Dikontrol


Memang investasi menjadi cara termudah untuk menambah keuangan. Tanpa harus bersusah payah bekerja menguras tenaga, hasil keuntungan akan terus berjalan hingga jangka waktu yang ditentukan. Namun, bila dibiarkan begitu saja tanpa adanya pengawasan atau kontrol yang baik, kemungkinan saja investor bisa mengalami kerugian. Misalnya saja disebabkan perusahaan bangkrut dan sebagainya.


Kerugian tersebut tentu saja bisa dihindarkan dengan mengontrol investasi dengan baik. Dengan persiapan investasi yang baik, investor bisa mengetahui kapan bagusnya produk investasi dibeli atau dijual, serta kapan waktu terbaik untuk melakukan investasi lagi dengan instrumen yang berbeda.


Komit dan Terus Belajar


Hasil investasi memang sangat menggiurkan di masa mendatang, tapi tidak bisa didapatkan dengan cepat atau instan. Butuh proses yang panjang untuk bisa merasakan dan menikmati hasilnya. Ini tentunya butuh komitmen yang kuat untuk menjalaninya, sehingga tujuan investasi bisa sesuai dengan harapan yang sudah ditetapkan sejak awal. Terus pelajari persoalan dan persiapan investasi agar setiap investasi yang dilakukan terus berhasil. Bukan hanya itu saja, Anda yang sukses menjalankan investasi juga bisa menjadi inspirasi banyak orang terutama orang-orang yang berada di sekitar.


Baca Artikel Lainnya: Seperti Apa Sih Investasi di Modal Rakyat?


Artikel Terkait
image image
Artikel Baru