Finansial

Deposito vs Reksa Dana: Mana yang Lebih Menguntungkan

Kabrina Rian Ferdiani-

28 Jan 2021

Deposito vs Reksa Dana: Mana yang Lebih Menguntungkan

Deposito atau tabungan berjangka dan reksa dana merupakan dua jenis produk keuangan yang banyak dikenal oleh masyarakat. Bagi sebagian besar orang, tabungan berjangka mungkin memang sudah dikenal secara luas dan lebih populer. Sedangkan popularitas reksa dana tidak sebesar tabungan berjangka atau tabungan rekening biasa.

Tetapi keduanya memiliki kesamaan yaitu produk keuangan yang dapat memberikan keuntungan atau imbal hasil tersendiri dibanding tabungan konvensional. Sehingga Anda mungkin akan banyak menemui orang yang menggunakan salah satu atau bahkan kedua produk tersebut secara bersamaan. Tetapi antara tabungan berjangka dan reksa dana terdapat beberapa perbedaan yang perlu diperhatikan.

Deposito adalah produk perbankan tabungan berjangka yang memberikan keuntungan berupa bunga dengan jangka waktu atau tenor tertentu sesuai kesepakatan antara nasabah dan bank. Sementara reksa dana adalah produk investasi berupa kumpulan dana dari investor yang dihimpun oleh manajer investasi untuk dimasukkan ke sejumlah aset seperti obligasi, saham, dan pasar uang.

Keduanya berbeda dalam hal risiko, jumlah imbal hasil, pengelolaan, cara penempatan, modal yang diperlukan, dan sebagainya. Untuk itu, setiap nasabah atau investor perlu memiliki pengetahuan penting seputar kedua instrumen keuangan tersebut sebelum menempatkan dananya. Nah, berikut adalah beberapa perbedaan antara deposito dan reksa dana.


Baca juga: Investasi Deposito dan Jenisnya untuk Masa Depan


Besarnya Keuntungan (Return) yang Diperoleh

Hal yang diincar oleh para investor ketika menempatkan dananya adalah return alias imbal hasil atau keuntungan. Baik tabungan berjangka maupun reksa dana sama-sama menghasilkan keuntungan bagi pemiliknya. Akan tetapi jumlah atau besarnya jelas berbeda. Suku bunga untuk tabungan berjangka saat ini berkisar antara 4-7%.

Angka tersebut memang lebih tinggi jika dibandingkan tabungan biasa yang suku bunga maksimalnya hanya 2% saja. Keuntungan deposito yang berasal dari bunga akan Anda peroleh setiap akhir tenor. Bunga tersebut akan dikenakan pajak, namun tabungan yang tersimpan tidak dipotong biaya administrasi bulanan.

Sedangkan reksa dana menawarkan imbal hasil yang lebih menarik, yakni mencapai 20% per tahun. Ada beberapa jenis reksa dana seperti saham, pasar uang, dan pendapatan tetap yang masing-masing menawarkan tingkat pengembalian berbeda. Umumnya jenis reksa dana saham menawarkan pengembalian paling tinggi dibanding dua lainnya.

Jika dilihat dari aspek pengembalian atau return, reksa dana memang memberikan keuntungan lebih besar dibandingkan deposito. Kendati demikian, Anda juga harus mempertimbangkan aspek lain sebelum menentukan salah satu di antara keduanya. Misalnya dalam aspek risiko, likuiditas, jumlah setoran, jangka waktu, dan sebagainya agar tidak menyesal di kemudian hari.


Risiko Mengintai yang Harus Diketahui

Untuk urusan uang, Anda tidak bisa selalu menuntut keuntungan dan keuntungan. Dibalik keuntungan, tentu saja terdapat risiko yang mengintai. Hal ini sesuai dengan prinsip investasi yang berbunyi “High Risk High Return” yang bermakna semakin tinggi risikonya maka semakin tinggi juga tingkat pengembaliannya.

Prinsip tersebut juga sesuai dengan deposito dan reksa dana. Imbal hasil yang ditawarkan reksa dana mungkin saja mencapai 20% bahkan lebih setiap tahunnya. Namun dengan tingkat pengembalian seperti itu tentu Anda harus mewaspadai risiko yang ada di baliknya. Keuntungan reksa dana diperoleh dari jual beli aset di pasar modal.

Sedangkan nilai aset di pasar modal sangat fluktuatif. Jadi, dana yang Anda simpan di reksa dana juga memiliki risiko lebih besar karena dapat mengalami kenaikan serta penurunan. Jika ingin investasi di reksa dana selain siap dalam menerima keuntungan juga harus siap untuk menerima kerugian. Lain halnya dengan deposito yang risikonya lebih rendah.

Uang Anda yang tersimpan di tabungan berjangka dengan nilai maksimal 2 miliar mendapat jaminan dari LPS (Lembaga Penjamin Simpanan). Jadi risiko kehilangan uang menjadi lebih kecil dibandingkan reksa dana. Artinya, menyimpan uang di tabungan berjangka jauh lebih aman dibandingkan reksa dana.


Perbedaan Jangka Waktu dan Likuiditas

Sesuai dengan namanya, deposito merupakan tabungan berjangka. Artinya, jika Anda menempatkan uang di tabungan jenis ini harus mengambil jangka waktu (tenor) tertentu. Tenor yang diberlakukan oleh bank yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan juga 12 bulan. Pemilik tabungan berjangka tidak dapat mencairkan dana sewaktu-waktu.

Sementara investasi reksa dana tidak terdapat pilihan jangka waktu yang harus diikuti. Artinya Anda bebas menentukan jangka waktu investasi sesuai baik itu dalam hitungan bulanan hingga tahunan. Investor juga dapat menjual unit penyertaan reksa dana sewaktu-waktu sesuai kehendaknya. Sedangkan dananya dapat dicairkan maksimal 7 hari kerja.

Kalau dilihat dari segi likuiditas atau kemudahan dalam pencairan dana, reksa dana memang lebih mudah dibanding deposito. Pencairan reksa dana hanya butuh waktu maksimal 7 hari. Sementara pencairan keuntungan tabungan berjangka harus menunggu jatuh tempo atau tenor yang dipilih.


Baca juga: Keuntungan Investasi Deposito Berjangka yang Harus Diketahui Pemula


Perbedaan dari Jumlah Setoran Awal

Perbedaan lain antara deposito dan reksa dana yang tidak boleh dilewatkan yaitu jumlah setoran awal. Beberapa bank yang menyediakan produk keuangan ini memberlakukan setoran minimal dengan jumlah berbeda-beda. Ada yang minimal Rp1 juta, Rp5 juta, Rp 10 juta, atau bahkan diatasnya.

Perlu dipahami bahwa jumlah setoran Anda ke rekening tabungan deposito juga akan mempengaruhi keuntungan yang diperoleh. Dimana semakin banyak nominalnya maka semakin besar juga keuntungannya. Sedangkan untuk pembelian unit reksa dana kini lebih mudah dan membutuhkan modal yang tidak terlalu besar.

Saat ini ada beragam fintech yang menawarkan investasi reksa dana mulai Rp100.000 saja. Tentunya hal ini akan sangat menguntungkan bagi Anda yang memiliki modal terbatas namun ingin berinvestasi. Sedangkan untuk menabung di simpanan berjangka memerlukan setoran lebih besar.

Lalu, mana yang lebih menguntungkan antara reksa dana dan tabungan berjangka? Hal tersebut perlu disesuaikan dengan tujuan finansial Anda. Karena tidak ada formula pasti untuk menentukan yang terbaik bagi keuangan setiap orang. Dengan mempertimbangkan hal-hal diatas, Anda dapat menentukan apakah akan memilih deposito atau reksa dana.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru