Bisnis

Gaji YouTuber: Cara Menghitung dan Mendapatkannya

Brigitta Winasis-

20 May 2021

Gaji YouTuber: Cara Menghitung dan Mendapatkannya

Anda tertarik menjadi YouTuber? Platform hiburan yang menayangkan video tersebut kini dapat digunakan untuk menghasilkan uang melalui monetisasi.

Sebagai contoh, YouTuber Atta Halilintar dengan subscribers terbanyak se-Asia Tenggara sering kita lihat tampil dengan gaya hidup mewah. Tentu kita membayangkan, berapa hasil yang ia dapat hanya dari menjadi content creator?

Rupanya, jika ditekuni, usaha menjadi YouTuber akan menghasilkan gaji yang tak main-main. Jika Anda baru merintis channel YouTube, ada baiknya Anda mengetahui cara memonetasinya agar menjadi menguntungkan. Di sini akan dijelaskan cara mengetahui gaji YouTuber. Simak penjelasannya.


Baca juga: Peluang Usaha Menjadi Youtuber untuk Pelajar SMA


Penjelasan Monetisasi

Sekarang banyak content creator yang melakukan monetisasi pada akun YouTube mereka. Monetisasi dapat dikatakan sebagai kegiatan yang bertujuan agar akun atau kanal baik milik seseorang maupun instansi dapat menghasilkan uang. Monetisasi ini diketahui sebagai sesuatu yang sah.

Sebelum mengetahui cara monetisasi lebih lanjut, sebaiknya Anda mengetahui ada syarat-syaratnya agar video yang diunggah dapat dipasangi iklan. Hal ini bertujuan pemasang iklan juga mendapat manfaat dari orang yang menonton konten itu.

Jika pengiklan memasang iklan pada video yang sedikit penontonnya, tentu mereka akan merugi. Apalagi jika konten tersebut kurang menarik. Jika konten tersebut berkualitas, tentu akan menarik minat penonton dan pemasang iklan.

Berikut beberapa syarat agar kanal YouTube Anda dapat dimonetisasi.

a. Mempunyai Setidaknya 1.000 Subscribers

Anda wajib mempunyai setidaknya 1.000 subscribers agar pengiklan mau memasang adsense di video Anda. Yang dimaksud dengan subscribers adalah akun lain yang menjadi pelanggan akun YouTube Anda. Syarat minimal 1.000 subscribers ini menandakan Anda telah memiliki pasar penonton tersendiri bagi konten yang Anda hasilkan.

Selain itu, hal ini menjadi variabel bagi pengiklan untuk memperkirakan jumlah penonton yang melihat iklan mereka saat ditayangkan di kanal YouTube.

b. Mempunyai Setidaknya 4 Ribu Jam Jumlah Waktu Tonton

Anda wajib mempunyai setidaknya 4 ribu jam waktu tonton. Hal ini untuk menunjukkan subscribers Anda aktif dan bukan akun bodong, atau bahkan Anda membeli subscribers. Diketahui praktek semacam ini kerap terjadi di dunia content creator, yakni banyak yang membeli subscribers bodong untuk mencurangi syarat nomor satu.

Jika dua syarat ini sudah sesuai, pihak YouTube akan memverifikasi untuk meyakinkan kanal YouTube Anda cocok menjadi media bagi para pengiklan. Saat sudah disetujui, pemilik kanal akan mendapat uang hasil monetisasi yang dikirim oleh YouTube.

c. Tidak Melanggar Konten Terlarang

Konten terlarang yang dimaksud adalah yang berbau pornografi, plagiarisme, melanggar hak cipta, dan kekerasan. Memenuhi syarat ini berarti sanggup mengikuti aturan YouTube.

d. Berdomisili di negara atau kawasan yang terdaftar di YouTube Partner.

Pemilik akun wajib berdomisili di kawasan atau negara yang menjadi bagian dari YouTube Partner. Saat ini Indonesia sudah termasuk dalam kawasan yang menjadi bagian dari program tersebut.

e. Terhubung dengan Google Adsense

Cara mengaktifkan Google Adsense yaitu dengan mengklik YouTube di kanan atas dan pilih menu “Creator Studio”. Selanjutnya Anda tekan "Channel" dan "Status and Features". Lalu pilih "Enable Monetization".


Baca juga: Cara Mendapatkan Penghasilan dari Internet dengan 6 Langkah Mudah


Manfaat Bagi Pemasang Iklan

Melalui monetisasi, pengiklan mendapat kesempatan untuk mempromosikan usahanya di video milik content creator. Seperti media pada umumnya, ada tarif yang dipasang untung durasi dari konten iklan tersebut yang dibebankan kepada pengiklan. Biaya ini nantinya akan masuk ke YouTube. Lalu setelah dikelola dan dipotong, biaya itu nanti masuk ke pemilik kanal YouTube.

Walaupun begitu, tidak semua kanal dan konten YouTube dapat dimonetisasi. Ada sejumlah prosedur yang harus dilakukan pemilik kanal YouTube agar dapat dimonetisasi.


Dari Mana YouTuber Mendapat Penghasilan?

Selain monetisasi, ada beberapa cara seorang YouTuber memperoleh penghasilannya. Misalnya, dengan melibatkan pihak ketiga yang ingin mengiklankan produk melalui endorsement. Berikut penjelasan beberapa sumber pendapatan YouTuber.

YouTube Ads

YouTube Ads adalah imbalan dari YouTube karena video pada kanal Anda telah menayangkan iklan promosi maupun jasa. Imbalan yang disebut komisi ini disesuaikan dengan jumlah penonton konten Anda yang juga melihat iklan.

Endorsement

Endorsement dapat menambah pundi-pundi uang Anda sebagai YouTuber secara kilat. Hal ini tergantung jumlah subscribers Anda. Semakin banyak subscribers, semakin tinggi peluang Anda mendapatkan tawaran endorsement. Anda juga bisa memasang biaya untuk endorsement, misalkan Rp1 juta per 1.000 penonton.

Berjualan

Hal ini juga mudah dilakukan, layaknya endorsement. Anda bisa menjual produk atau jasa milik Anda. Tidak banyak yang menggunakan sistem ini, tetapi jika ditekuni, hasilnya lumayan. Banyak perusahaan besar yang kini memanfaatkan YouTube sebagai sarana iklan mereka.

Sebagai contoh kita bisa lihat Atta Halilintar. Selain membuat konten, ia juga mempromosikan brand pakaian AHHA miliknya.

Affiliate Marketing

Pemasaran afiliasi ini bertujuan menguntungkan kedua belah pihak, antara YouTuber dengan pemasang iklan. Jadi Anda diminta mempromosikan produk atau jasa dari sebuah perusahaan. Dalam affiliate marketing, ada perjanjian yang terlebih dulu dibuat.


Menghitung Gaji YouTuber

Gaji yang didapat YouTuber berasal dari bagi hasil. Bagi hasil yang dilakukan sebesar 55 persen dikali biaya pengiklanan. Berikut gambarannya.

a. Konten Anda ditonton 10.000 orang, kemungkinan ada 1.500 yang menonton iklan sampai selesai.

b. Jika dihitung sesuai BPS Indonesia, tarifnya Rp7.000 per 1.000 penonton. Kemudian 1.500 penonton iklan x Rp7.000 = Rp10.500.000 biaya yang dibayar pemasang iklan.

c. Rp10.500.000 x 55 persen = Rp5.775.000 yang akan diserahkan ke pemilik kanal.

Anda juga bisa mendapat penghasilan dari cost per click. Jumlah yang diserahkan ke pemilik kanal sekitar Rp5 ribu sampai Rp12 ribu tiap klik. Andaikan dalam setiap 5.000 tayangan Anda mendapat 10 kali klik, penghasilan Anda hanya 0,02 persen.

Namun jangan sampai Anda mengklik iklan di video Anda sendiri. Google akan mendeteksinya sebagai kecurangan. Selain itu, jangan meminta penonton dengan sengaja mengklik iklan karena akan dianggap melanggar regulasi dari Google.


Cara agar Konten YouTube Lebih Menarik

Setelah mengetahui hasil yang bisa didapat dari menjadi YouTuber, Anda harus mulai memikirkan bagaimana cara membuat konten yang lebih menarik. Berikut penjelasannya.

Buat Penonton Terlibat

Memang YouTube merupakan media satu arah. Anda hanya dapat berbicara kepada penonton. Sementara itu penonton hanya dapat terlibat dengan memberikan komentar. Anda bisa membalas komentar-komentar tersebut dan melibatkan mereka dalam konten apa yang hendak dibuat berikutnya.

Dengan demikian, Anda membangun kedekatan dengan para penonton. Mereka akan menjadi loyal karena merasa "dianggap". Hal ini menjadi penting karena jumlah penonton adalah sumber pundi-pundi uang Anda.

Gampang Ditemukan dan Diakses

Pastikan kanal YouTube Anda mudah ditemukan dan terlihat. Hal ini dapat Anda lakukan dengan melengkapi tagging secara rapi dan memberi deskripsi video yang sesuai. Dengan begitu, kanal YouTube Anda mudah ditemukan saat seseorang mencari keyword tertentu.

Kemudian, gunakan kata kunci yang sesuai agar penonton baru bisa mencari video-video lama Anda.

Berkolaborasi

Hal ini menjadi sarana jitu membangun penonton baru. Cobalah berkolaborasi dengan content creator lainnya yang sudah mempunyai penonton loyal. Anda bisa mengundangnya ke kanal YouTube Anda atau sebaliknya.

Dari situ Anda bisa saling mempromosikan kanal YouTube lain. Di sisi lain, konten yang Anda buat akan semakin beragam dan menarik.

Konsisten

Hal ini adalah yang paling penting. Konsistenlah dalam membuat video baru sesuai jadwal yang sudah Anda tetapkan. Konsisten pula dengan gaya penyampaian Anda dalam video, baik dalam cara bicara maupun penyampaian. Hal ini membuat Anda lebih mudah dikenali.

Sebagai YouTuber Anda memang tidak membutuhkan modal banyak. Namun jika Anda ingin mengembangkan konten agar lebih menarik dengan menggunakan peralatan canggih, mungkin Anda membutuhkan tambahan modal.

Anda dapat meminjamnya melalui Modal Rakyat. Layanan P2P lending ini sangat mudah dan cepat, sehingga Anda dapat segera mengembangkan bisnis Anda.

Demikian penjelasan tentang menghitung penghasilan YouTuber. Tidak sulit bukan? Selamat mencoba.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru