Finansial

Kredit Produktif: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Amry Nur Hidayat-

18 Aug 2022

Kredit Produktif: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

Kredit menjadi salah satu skema pembayaran yang dapat dipilih oleh pengusaha. Namun, pastikan untuk melakukan kredit produktif agar tidak kesulitan dalam melakukan pelunasan. 


Apa itu Kredit Produktif?

Pengertian kredit produktif hampir sama dengan pengertian kredit pada umumnya. Bedanya, dana atau barang yang dibeli menggunakan skema kredit produktif digunakan untuk sebuah kepentingan yang menguntungkan. Dengan kata lain, kredit produktif adalah skema pembayaran yang dilakukan demi kebutuhan yang profitabel.  

Kredit produktif yang baik adalah apabila suatu hasil dari usaha dapat digunakan untuk membayar angsuran kredit yang sebelum didanai menggunakan dana utang kredit. Kredit yang sehat tidak hanya menguntungkan secara materi, tetapi juga membuat catatan kredit atau BI Checking menjadi baik, sehingga dapat melakukan kredit dengan nilai yang lebih besar. 


Apa Beda Kredit Produktif dan Kredit Konsumtif?

Jika umumnya kredit produktif digunakan untuk kebutuhan bisnis, maka kredit konsumtif umumnya digunakan untuk kebutuhan diri yang tidak mendatangkan keuntungan secara materi. Selain itu, perbedaan-perbedaan kredit produktif dan konsumtif adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan manfaat, kredit produktif menggunakan dana untuk membeli aset menghasilkan, sementara kredit konsumtif memanfaatkan dana untuk kebutuhan pribadi. 

2. Berdasarkan tujuan, kredit produktif berorientasi pada dana kembali yang lebih besar, sementara kredit konsumtif berorientasi pada kepemilikan barang yang harganya terus menurun. 

3. Berdasarkan sifat pemakaian, kredit produktif membuka peluang untuk aset tumbuh, sementara kredit konsumtif cenderung untuk kebutuhan mendadak dan personal. 


Baca Juga: Mencari Modal Usaha? Ini 10 Cara yang Bisa Dilakukan!


Jenis Kredit Produktif

Setiap produk kredit produktif memiliki karakteristik yang berbeda. Dilihat dari masa pembayaran dan pemanfaatannya, jenis-jenis kredit produktif dibedakan menjadi:

  • Berdasarkan Jangka Waktu
  • Berdasarkan Kegunaan

1. Berdasarkan Jangka Waktu

Kredit produktif dapat dibedakan berdasarkan jangka waktu pengembaliannya. Perbedaan tenor tersebut juga diikuti dengan beberapa perbedaan lain, mulai dari kemudahan permohonan sampai kecenderungan pemanfaatan dana. 

Kredit jangka pendek yang lebih mudah untuk dimohonkan dan berisiko lebih kecil memiliki masa cicilan selama satu tahun. Kredit jangka menengah yang biasa dimanfaatkan pengusaha UMKM di bawah Rp 100 juta memiliki waktu pinjaman tiga tahun. Sementara itu, kredit jangka panjang yang biasa digunakan untuk membeli aset, memiliki jangka waktu lima tahun. 

2. Berdasarkan Kegunaan

Setiap kredit juga dapat dibedakan berdasarkan pemanfaatan dana pinjaman atau kegunaannya. Meskipun tujuannya sama-sama untuk mencari keuntungan, tetapi penggunaannya memiliki perbedaan. Kredit produktif dapat digunakan untuk investasi dan untuk modal kerja. 

Sebagai investasi, dana pinjaman kredit dapat dimanfaatkan untuk membangun properti yang nantinya disewakan atau dijual ulang. Sementara itu, sebagai modal kerja, dana pinjaman dapat digunakan untuk membeli bahan mentah lebih banyak agar produksi usaha menjadi lebih besar dan menguntungkan. 


Contoh Kredit Produktif

Kredit produktif selalu berupaya pada pemerolehan keuntungan demi mengembalikan dana pinjaman dan bunga yang dibayarkan secara kredit. Beberapa contoh dari pemanfaatan kredit produktif adalah:

  • Modal Memulai Usaha
  • Modal Pengembangan atau Ekspansi Bisnis
  • Kredit untuk Membeli Aset Bermanfaat

1. Modal Memulai Usaha

Di Indonesia, banyak pengusaha yang memulai bisnisnya dengan memanfaatkan dana pinjaman yang dibayarkan secara kredit. Contohnya adalah kredit modal untuk membangun usaha jajanan, kedai kopi, jasa cuci helm, dan lainnya. Karena pinjaman tersebut digunakan untuk membangun bisnis menghasilkan, maka kredit yang dilakukan terhitung sebagai kredit produktif. 

Di lain sisi, besarnya kebutuhan bantuan modal untuk pengusaha kelas UMKM memunculkan peluang bagi Anda yang ingin melakukan pengelolaan uang menguntungkan. Anda dapat berperan sebagai pendonor modal untuk para pengusaha UMKM potensial, dengan menjadi pendana di Modal Rakyat

Modal Rakyat merupakan financial technology yang menyalurkan dana dari pemodal kepada pelaku usaha butuh bantuan modal. Nantinya, pemodal atau pendana akan mendapatkan bagian keuntungan usaha sebesar 18% per tahun. Lebih dari itu, Modal Rakyat memberi asuransi dana kembali hingga 95% jika terjadi skema buruk. 

Sebagai platform peer-to-peer produktif, Modal Rakyat telah terjamin keamanannya karena terawasi oleh OJK. Di samping itu, Modal Rakyat melakukan kerjasama dengan pihak-pihak kredibel dan bereputasi baik dalam dunia keuangan Indonesia. 

2. Modal Pengembangan atau Ekspansi Bisnis

Bergeraknya zaman harus diimbangi oleh para pelaku bisnis. Demi terus bertahan, sebuah usaha atau bisnis hari ini harus fleksibel melakukan pengembangan, mulai dari pelebaran jaringan hingga modernisasi. Misalnya, sebuah bakso terkenal di Surabaya membuka cabang di Jakarta atau menyediakan produk beku untuk dikirim ke luar kota. 

Pembangunan atau penyewaan tempat baru dan pembelian alat pembeku makanan tentu harus menggunakan modal yang lebih. Namun, karena ekspansi dan pengembangan usaha bakso tersebut mendatangkan keuntungan, maka dapat dikatakan bahwa kredit yang dilakukan adalah kredit produktif. 

3. Kredit untuk Membeli Aset Pribadi Bermanfaat

Pinjaman dana kredit produktif tidak hanya dalam bentuk modal usaha atau pengembangan dana secara langsung. Penggunaan dana kredit untuk membeli kebutuhan pribadi tetap bisa dikatakan sebagai kredit produktif selama nantinya kebutuhan pribadi tersebut dapat menunjang pembayaran cicilan. Misalnya, kredit motor untuk digunakan berangkat kerja sebagai karyawan swasta. 


Baca Juga: Pengertian Kredit Investasi dan Bedanya dengan Modal Kerja


Apa yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Memilih Kredit Produktif? 

Sebelum melakukan kredit, Anda harus melakukan pertimbangan yang matang. Hal itu tidak hanya demi lolos verifikasi oleh pemberi pinjaman, tetapi juga penting untuk mengukur kemampuan bayarnya. Untuk menghindari gagal bayar kredit, lakukan beberapa pertimbangan berikut:

  • Kalkulasi Keuntungan dan Kerugian
  • Menggunakan Produk Kredit yang Tepat

1. Kalkulasi Keuntungan dan Kerugian

Sebelum mengambil pinjaman dana dan mengembalikannya dengan cara kredit, pastikan bahwa dana tersebut digunakan untuk keperluan yang mendatangkan hasil. Tidak hanya menguntungkan, dana hasil pinjaman harus memberi keuntungan senilai atau lebih dari jumlah angsuran kredit. Jangan sampai angsuran kredit justru dibayar menggunakan aset yang lain. 

2. Menggunakan Produk Kredit yang Tepat

Apabila sudah yakin dengan tingkat keuntungan yang akan diperoleh, langkah penting selanjutnya yang bisa Anda lakukan adalah memilih produk kredit yang tepat. Beberapa aspek yang dapat digunakan sebagai pertimbangan ketika menentukan produk kredit yang tepat, adalah:

a. menerapkan biaya murah: bunga, biaya tahunan, biaya administrasi, dan lainnya

b. memberikan diskon atau potongan biaya tertentu

c. memberikan layanan pelanggan, seperti layanan transaksi dan customer service

d. memiliki jaringan yang luas, mulai dari satu negara atau antar benua

e. memiliki reputasi transaksi yang aman

f. memberi pilihan limit transaksi beragam sesuai kebutuhan.



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru