26 Jan 2021
Satu di antara pilihan yang kerap dijadikan referensi bagi para pemodal yaitu investasi jangka pendek. Hal tersebut karena investor dapat merasakan profit finansial secara nyata dalam bentuk uang tunai tanpa menunggu lama. Pendanaan kini telah menjadi suatu aktivitas yang kian dilirik dan dipertimbangkan oleh banyak kalangan.
Kondisi perekonomian tanah air yang bertumbuh dengan pasti dari tahun ke tahun membuat aktivitas satu ini semakin menarik. Dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, maka keuntungan penanaman modal juga semakin tinggi. Namun terkadang untuk memperoleh keuntungan tersebut kita harus menunggu dalam waktu relatif lama bahkan bertahun-tahun.
Alih-alih investasi jangka pendek, kebanyakan investor ulung menetapkan strategi untuk jangka waktu panjang. Meski begitu, banyak pula pemodal yang tidak ragu menempatkan uang mereka pada instrumen-instrumen tertentu dalam waktu relatif singkat. Hal ini bertujuan agar keuntungannya diperoleh dengan cepat dan bisa digunakan untuk berbagai kebutuhan.
Di sisi lain, banyak investor pemula merasa masih khawatir untuk menempatkan uangnya di sektor-sektor tertentu karena berisiko mengalami kerugian. Jika Anda termasuk salah satu di antara pemodal pemula, hal tersebut bisa diakali dengan mencoba jenis pendanaan dalam waktu relatif singkat namun tetap aman. Berikut ini penjelasan selengkapnya.
Baca juga: 15 Jenis Investasi Jangka Pendek Paling Favorit
Investasi jangka pendek dapat diartikan sebagai kegiatan penanaman modal yang bertujuan menumbuhkan nilai aset dalam masa relatif singkat tanpa mengabaikan risikonya. Karakteristik pendanaan ini yaitu bersifat sementara dengan tingkat likuiditas cukup tinggi. Bersifat sementara artinya waktu yang diperlukan relatif singkat, yakni berkisar antara 3 hingga 12 bulan.
Sedangkan tingkat likuiditas tinggi artinya Anda sebagai investor dapat membeli maupun menjual aset tersebut secara mudah. Contoh aset yang likuid misalnya instrumen saham atau surat utang. Sedangkan aset berupa properti atau real estate memiliki sifat likuiditas rendah. Pendanaan dalam waktu pendek biasanya returnnya lebih kecil dibanding permodalan dengan waktu panjang.
Meski begitu, investasi jangka pendek tidak boleh disepelekan sebab memiliki banyak fungsi atau manfaat. Tidak jarang Anda harus menetapkan tujuan pendanaan dalam waktu pendek yang risikonya terbilang kecil. Dengan demikian uang tetap aman namun bisa terus bertumbuh seiring berjalannya waktu.
Contoh penerapan pendanaan dalam waktu relatif singkat antara lain untuk dana darurat, membayar kontrakan tahunan, liburan ke luar negeri, atau membeli barang-barang tertentu seperti tas mewah, perhiasan, dan sebagainya. Sementara rekomendasi paling cocok untuk investasi ini adalah deposito, emas, reksadana, hingga peer to peer lending.
Jenis-jenis instrumen tersebut mempunyai risiko pendanaan yang terbilang kecil sehingga uang Anda lebih aman. Kendati risikonya kecil, namun kesempatan perolehan keuntungannya tidak kalah menarik. Dengan tingkat risiko rendah dan keuntungan kompetitif, beberapa instrumen tersebut cukup mumpuni untuk perencanaan investasi jangka pendek Anda.
Bagi investor pemula, terkadang menunggu datangnya keuntungan adalah suatu hal yang membosankan. Itulah mengapa kelompok investor ini lebih senang dengan jenis pendanaan dalam waktu relatif pendek berkisar antara 3 sampai 12 bulan. Berikut ini beberapa keuntungan yang bisa dirasakan jika memilih investasi jangka pendek.
Harapan semua investor tentunya memperoleh keuntungan alias return dari dana yang ditanamkan. Pendanaan jangka pendek memungkinkan Anda memperoleh return atau imbal hasil dengan cepat. Berikutnya, keuntungan tersebut bisa dipakai untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Bisa juga digunakan lagi untuk modal pendanaan berikutnya.
Manfaat lain menjalankan investasi jangka pendek yaitu bisa dipakai guna mencukupi kebutuhan dalam waktu dekat. Misalnya Anda hendak membeli barang kesukaan atau liburan ke destinasi impian beberapa bulan ke depan. Alih-alih menyimpan uang di tabungan biasa, sebaiknya Anda menempatkan dana tersebut di instrumen permodalan agar nilainya bertambah.
Kondisi darurat sering kali kita alami tanpa bisa diprediksi, misalnya jatuh sakit, mengalami kecelakaan, dan lain sebagainya. Dengan adanya investasi dalam jangka waktu relatif pendek, modal beserta returnnya lebih mudah dicairkan. Dengan demikian, Anda tidak akan kesulitan mencari biaya untuk menghadapi kondisi darurat.
Baca juga: Pilihan Investasi Jangka Panjang yang Tepat untuk Hari Tua
Untuk bisa mencapai tujuan dalam melakukan investasi, Anda harus mempunyai strategi agar bisa sukses. Sehingga rencana Anda melakukan investasi dapat berjalan sesuai dengan keinginan. Berikut strategi tepat untuk Anda terapkan.
Strategi pertama agar sukses dalam investasi jangka pendek adalah menentukan instrumen secara tepat. Caranya dengan mempelajari setiap instrumen meliputi cara kerjanya, risiko, hingga imbal hasilnya. Melakukan pemantauan terhadap portofolio juga penting agar tidak terjebak kerugian. Jenis instrumen yang direkomendasikan yaitu deposito, reksadana, dan P2P Lending.
Diversifikasi adalah strategi penting untuk mengamankan portofolio pendaan Anda. Diversifikasi bisa dilakukan dengan menempatkan dana di beberapa instrumen berbeda. Tujuannya untuk menghindari kerugian penuh jika terdapat salah satu instrumen yang mengalami loss. Misalnya menempatkan 50% di reksadana dan 50% pada P2P Lending.
Tingkat emosional juga memiliki peranan cukup besar yang dapat menentukan keberhasilan investasi jangka pendek Anda. Kepanikan seringkali membuat investor membuat keputusan secara gegabah dan berakhir pada kerugian. Untuk itu, usahakan agar tetap tenang dan tidak panik. Dengan demikian Anda dapat membuat keputusan investasi dengan kepala dingin.
Salah satu jenis instrumen yang cocok untuk investasi jangka pendek yaitu P2P Lending. Melalui pendanaan ini, Anda dapat memperoleh return menarik dalam waktu relatif singkat. Tidak hanya itu, lewat pendanaan P2P Lending, Anda juga ikut membantu UMKM dalam mendapatkan kredit.
Rekomendasi P2P Lending yang terdaftar di OJK adalah Modal Rakyat. Dengan melakukan pendanaan P2P Lending Modal Rakyat, Anda bisa mendapat return 15-25% per tahun. Modal investasinya juga sangat ringan mulai Rp25.000 saja.