Finansial

P2P Lending, Platform Investasi Pilihan Utama Generasi Millenial

Kabrina Rian Ferdiani-

03 May 2021

P2P Lending, Platform Investasi Pilihan Utama Generasi Millenial

Berinvestasi khususnya di P2P lending memang menjadi fenomena baru mengingat banyak generasi millenial tertarik. Tidak dipungkiri jika peer to peer lending memberikan tawaran keuntungan tersendiri dengan jumlah imbal hasil besar disertai proses peminjaman cepat syarat mudah. 

Platform berbasis teknologi modern tersebut cukup penting dan mudah diaplikasikan lantaran berperan seperti marketplace online. Di mana cara kerjanya mirip dengan marketplace mempertemukan antara pemberi pinjaman dengan peminjam guna melakukan transaksi. 


Baca juga: Simak Cara Mitigasi Risiko di Modal Rakyat


Alasan P2P lending Diminati Generasi Millenial

Iklim investasi akhir-akhir ini memang sedang baik dengan banyaknya generasi millenial sadar bahwa itu semua penting. Kondisi finansial di masa depan yang tidak dapat diprediksi menjadi alasan utama mengapa mereka tertarik berinvestasi mulai sekarang. 

Seiring meningkatnya iklim investasi, beragam instrumen juga ikut bermunculan termasuk peer to peer lending. Platform tersebut dapat dibilang paling baru dibandingkan deposito bahkan reksadana namun, dalam waktu cepat mampu membuat inovasi yang menarik serta menguntungkan. 

Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi pesatnya P2P lending di Indonesia salah satunya lantaran platform terbilang user friendly. Proses peminjaman serta investasi yang mudah, cepat serta tidak banyak syarat menjadi alasan mengapa para generasi millenial lebih memilih layanan tersebut. 

Di samping itu, besarnya bunga yang menarik juga turut membuat para generasi millenial ikut berpartisipasi didalamnya. Diketahui imbal hasil atau return yang tawarkan jauh lebih tinggi dibandingkan reksadana yakni mencapai 20% tiap tahunnya, belum lagi ada beragam promo tambahan menarik. 

Dapat dilakukan dengan modal minim menjadi alasan lainnya mengapa Anda perlu berinvestasi di P2P lending. Sekecil apa modal asalkan Anda memiliki sumber penghasilan tetap maka tetap bisa berinvestasi pada platform tersebut dengan jaminan proteksi dana. 

Bagi peminjam atau sering disebut lender maka Anda juga berkesempatan membantu para pengusaha UMKM guna berkembang. Hal tersebut lantaran dana yang dipinjamkan sering kali difungsikan guna mengembangkan bisnis UMKM agar semakin maju dan dikenal pasar.


Cara Investasi di P2P lending Mudah Dilakukan

Ketika Anda tertarik guna berinvestasi pada platform tersebut maka tentu mengetahui caranya menjadi mutlak diperhatikan. Setidaknya ada beberapa langkah yang wajib Anda lakukan ketika ingin terjun dalam dunia peer to peer lending sebagai lender atau pemberi pinjaman seperti pemaparan kami berikut. 

Siapkan dana dan atur potensi risikonya

Langkah pertama dan utama tentu saja mempersiapkan dana sebagai modal awal. Berinvestasi di P2P lending keuntungannya Anda bisa ikut didalammya meski dengan modal minim sembari menilai apakah platform tersebut cocok atau tidak. 

Di samping itu, Anda juga wajib mengatur potensi risiko yang nantinya dihadapi. Mengingat potensi risiko peer to peer lending relatif tinggi setara dengan imbal hasil yang diperoleh cenderung besar, sehingga sesuaikan dengan kemampuan Anda. 

Pilih platfom aman terpercaya

Faktor ini mutlak diperlukan setidaknya guna mengurangi segala risiko kerugian nantinya. Mengingat kini banyak sekali platform yang mengatasnamakan P2P lending namun ternyata hanya abal-abal alias palsu di mana sangat merugikan. 

Pastikan Anda memilih platform yang sudah terdaftar secara resmi serta diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Cara lain lihat bagaimana rekam jejak apakah platform tersebut berpengalaman atau tidak. 

Buat akun dan registrasi

Membuat akun serta registrasi menjadi langkah selanjutnya wajib Anda lakukan. Ini dilakukan tatkala Anda sudah yakin apabila fintech tersebut tepat dengan melihat dari beberapa segi termasuk tingkat keamanannya. 

Ketika membuat akun serta registrasi maka sebaiknya persiapkan beberapa persyaratan layaknya mendaftar secara offline. Seperti halnya data diri berupa KTP dan lainnya, lakukan semua proses registrasi hingga akun terverifikasi atau telah disetujui. 

Lakukan deposit

Setelah akun terverifikasi maka langkah selanjutnya adalah melakukan deposit dana guna modal awal investasi. Dikarenakan langkah ini penting maka sebaiknya berhati-hatilah jangan sampai salah melakukan deposit agar dana tidak hilang. 

Cara deposit ketika berinvestasi di P2P lending relatif mudah. Bisa Anda lakukan via transfer ATM atau mobile banking, cara tersebut dinilai lebih mudah dan cepat lantaran tidak perlu keluar rumah. 

Pilih produk dan mulai investasi

Ketika semua proses dilakukan maka langkah terakhir adalah memilih produk sesuai kebutuhan. Pastikan Anda memilih produk sesuai kondisi finansial serta tujuan Anda berinvestasi mempertimbangkan segala risiko yang akan dihadapi nantinya. 

Jangan lupa guna melakukan diversifikasi atau menyebar dana ke beberapa produk. Strategi tersebut cukup efektif guna menekan kerugian apalagi P2P lending menjadi jenis investasi dengan tingkat risiko relatif tinggi dibandingkan instrumen lain.


Baca juga: Risiko Pendanaan di P2P Lending: Macet dan Gagal Bayar


Perbedaan Antara Peer-to-Peer Lending dengan Bank

Salah satu faktor mengapa kini iklim investasi kian pesat lantaran berbeda dengan bank yang notabene memberikan penawaran penanaman modal secara konvensional. Ada perbedaan yang cukup mencolok salah satunya dana tidak dihimpun oleh P2P lending. 

Artinya pihak fintech tidak melakukan penghimpunan dana melainkan peminjam dalam hal ini lender melakukan transaksi secara langsung dengan peminjam. Itu artinya merekalah yang menentukan sendiri apakah orang tersebut layak diberi pinjaman atau tidak, berbeda dengan bank di mana menghimpunnya terlebih dahulu. 

Selain itu, perbedaan lainnya terletak pada risiko gagal bayar yang kemungkinan besar terjadi. Pada peer to peer lending risiko gagal bayar sepenuhnya menjadi tanggungjawab peminjam. Berbeda dengan bank yang bakal menanggung risiko ketika terjadi fenomena gagal bayar. 

Terlepas dari itu, berinvestasi atau mencari pinjaman di fintech terbilang jauh lebih menguntungkan dilihat dari berbagai segi. Tidak mengherankan apabila kini banyak generasi millenial sadar serta ikut berpartisipasi di beberapa fintech P2P lending, apalagi tawaran imbal hasil relatif tinggi serta menguntungkan.



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru