21 Aug 2019
Tahun 2019 masih tersisa beberapa bulan lagi. Tidak ada istilah terlambat untuk Anda yang masih mau melakukan investasi. Sebelum memilih instrumen investasi, Anda sebaiknya menentukan tujuan terlebih dahulu. Target capaian akan berpengaruh terhadap strategi yang akan dilakukan untuk mengembangkan investasi yang dipilih.
Ketika telah menentukan tujuan, maka Anda dapat menghitung berapa besar target yang ingin dicapai. Selanjutnya, target ini akan menjadi acuan besaran investasi yang dikeluarkan setiap bulan. Lalu, Anda dapat memperkirakan berapa lama waktu investasi yang dibutuhkan agar tujuan Anda tercapai.
Instrumen investasi memang beragam dan tidak semuanya bisa menguntungkan. Semua tergantung pada pengelolaan yang dilakukan agar tak terjadi kerugian. Dibutuhkan strategi yang matang dan tepat sesuai dengan karakter instrumen investasi.
Berikut ini adalah instrumen investasi pilihan 2019 yang dapat menjadi referensi bagi Anda.
Baca Juga: Obligasi Versus Sukuk?
Saat ini banyak sekali orang yang berinvestasi dengan emas. Nilai emas terbilang stabil, tidak terpengaruh oleh inflasi. Tak heran jika emas masih menjadi idola bagi banyak kalangan, termasuk kaum millenial.
Banyak keuntungan yang dapat diraih ketika memilih emas sebagai investasi, diantaranya adalah:
Selain keuntungan, emas juga memiliki risiko, walau tak sebesar instrumen investasi lainnya. Risikonya adalah kehilangan yang besar karena kelalaian pada penyimpanan, kenaikan harganya tidak terlalu siginifikan, membutuhkan perawatan khusus, dan jika emas itu berupa perhiasan, maka nilai jualnya akan menjadi lebih rendah karena ada ongkos pembuatan.
Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi dengan modal yang termasuk minim. Jenis investasi ini tak membutuhkan waktu atau keahlian untuk memutarkan modal karena semua modal yang ditanamkan akan digulirkan oleh suatu perusahaan atau lembaga yang menjadi pengelola investasi.
Pengelola investasi akan menggabungkan modal dari beberapa orang, kemudian mengembangkannya sesuai bidang investasi. Oleh karena itu reksa dana ini digunakan sebagai media untuk menghimpun dana masyarakat yang ingin memiliki bisnis, tapi tidak memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.
Ada 4 jenis reksa dana yang dapat Anda andalkan, yaitu:
Pasar uang adalah instrumen investasi yang biasanya dilakukan dalam kurun waktu setahun. Ini merupakan jenis reksa dana dengan risiko terkecil karena jangka waktunya dapat menjaga likuiditas. Bentuknya bisa berupa deposito berjangka (time deposit), sertifikat deposito (certificate of deposit), Sertifikat Bank Indonesia (BSI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan lain sebagainya.
Pendapatan tetap mengharuskan investor menginvestasikan aktiva dalam bentuk obligasi atau efek utang sebesar 80%. Walaupun bertujuan untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil, memiliki risiko yang lebih besar daripada pasar uang.
Merupakan instrumen investasi yang bentuknya perpaduan antara obligasi dan saham. Reksa dana campuran potensi keuntungannya lebih besar daripada pendapatan tetap.
Reksa dana ini menyimpan dana sekitar 80% dari aktiva dalam bentuk efek yang sifatnya sama dengan ekuitas. Tujuannya adalah untuk mendapatkan keuntungan pengembalian yang paling tinggi. Ini merupakan reksa dana yang cukup besar dibanding dengan reksa dana lainnya.
Dilihat dari jenisnya, investasi ini memiliki keuntungan bagi orang yang baru memulai. Dengan modal yang tidak terlalu besar, masyarakat dapat ikut berinvestasi di beberapa jenis reksa dana dalam bentuk saham, obligasi atau deposito.
Jalan ini juga memberi kemudahan bagi para penanam modal karena tak perlu ikut terjun untuk memantau kinerjanya. Manajer Investasi yang akan mengelola semua investasi dengan baik, lalu memberikan benefit sesuai dengan masa investasi.
Instrumen investasi ini telah lama dikenal banyak orang, tapi masih banyak yang ragu untuk melakukannya karena merasa bingung dengan laju perkembangan saham yang cepat dan harus dipantau setiap saat.
Padahal sebenarnya investasi dengan saham ini memiliki berbagai kemudahan yang dapat dilakukan oleh seorang pemula, diantaranya:
Risiko terbesar dari jenis investasi ini adalah ketika nilai saham merosot tajam karena tidak ada jaminan pengembalian dana investasi.
Baca Juga: P2P Lending & Inklusi Keuangan Di Indonesia
Obligasi diistilahkan untuk penanaman modal yang berasal dari perusahaan yang memiliki utang. Posisi investor adalah sebagai pemberi suntikan dana untuk keberlangsungan sebuah perusahaan. Dalam obligasi akan ditentukan tempo pembayaran utang, berikut besaran bunga yang harus dibayar oleh pemilik utang.
Investasi ini memiliki keuntungan dan kerugian yang tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan saham. Bahkan risiko kehilangan investasi cukup besar ketika pemilik utang tidak dapat membayarnya.
Berinvestasi memang menjadi salah satu cara untuk merencanakan masa depan lebih baik. Namun, Anda harus tetap teliti saat memilih instrumen investasi. Sebelum memutuskan instrumen investasi pilihan, maka pelajarilah terlebih dahulu kekurangan dan kelebihannya. Selamat berinvestasi!