Finansial

Bisnis

Simak Perbandingan Antara Investasi Saham VS Investasi P2P

Paskalia-

19 Jul 2019

Simak Perbandingan Antara Investasi Saham VS Investasi P2P

Dewasa ini beragam investasi sudah dikenal masyarakat luas, termasuk investasi saham. Sedangkan investasi P2P masih tergolong baru bagi masyarakat setelah kemajuan teknologi yang berkembang semakin masif sehingga mendorong munculnya startup fintech berbasis Peer to Peer Lending atau P2P. Investasi saham vs investasi P2P mulai dibandingkan semenjak P2P menjadi investasi baru yang semakin diperbincangkan.

Sedangkan fintech sudah banyak dimanfaatkan oleh mereka yang ingin berinvestasi. Alasannya karena investor beranggapan bisa mendapatkan keuntungan yang menggiurkan alias tinggi. Hal ini dibuktikan dari jumlah investor yang saat ini melejit tinggi. Contohnya pada tahun 2017, penyaluran pinjaman melejit tajam hingga mencapai persentase 607,73 %. 

Berikut ini perbandingan Investasi Saham VS Investasi P2P yang perlu diketahui.


Baca juga: Investasi Emas vs Investasi Properti: Pilih yang Mana?


Penjelasan Investasi Saham

Agar lebih mengenal investasi saham vs investasi P2P, terlebih dahulu kita membahas tentang investasi saham. Saham merupakan surat berharga yang menunjukan kepemilikan seseorang atau perusahaan atau lembaga atas sebuah perusahaan. 

Membeli saham sama dengan memiliki hak atas perusahaan tersebut sehingga berhak atas keuntungan perusahaan yang dapat dicairkan pada periode pembukuan perusahaan. Investasi saham merupakan investasi yang menarik bagi masyarakat, sebab lebih menguntungkan jika dibandingkan investasi deposito.

Pada investasi saham, dividen merupakan bagi untung yang berasal dari laba yang diperoleh dari perusahaan untuk dibagikan kepada pemegang saham. Hanya dibagikan ketika mendapatkan keuntungan, jika sebaliknya, tentu investor tidak mendapatkan apa-apa.

Investor juga berpotensi meraih keuntungan berupa Capital Gain yang berasal dari selisih nilai jual saham yang lebih besar dibandingkan dengan nilai beli saham. Ada lagi saham bonus atau yang dikenal juga dengan agio saham yang investor dapatkan dari selisih antara harga jual dan harga normal sahamnya. Saham memang punya banyak daya tariknya tersendiri.

Meskipun memulai investasi saham cukup mudah, tapi memerlukan perhitungan yang terukur dan melakukan berbagai macam analisis. Sebelum memulai investasi, para investor harus memiliki wawasan yang mendalam, sebab risiko dari investasi cukup tinggi dan memperhitungkan harga saham yang naik turun.


Cara Kerja Investasi Saham

Ini akan memberikan wawasan pertama padamu tentang perbandingan antara investasi saham vs investasi P2P. Secara sederhana, alur kerja investasi saham dimulai dari perusahaan menerbitkan sejumlah saham guna mengumpulkan modal dan melepas di bursa saham dengan penawaran nilai saham tertentu. Para investor melalui jasa perantara broker akan melakukan pertimbangan apakah akan membeli saham atau tidak berdasarkan dari laporan keuangan yang dipublikasikan oleh perusahaan terkait. Laporan keuangan tersebut dalam kondisi sudah diperiksa oleh akuntan independen berizin. Semakin banyak investor yang memiliki minat untuk membeli, maka harga saham secara otomatis akan naik. 

Sebagai pemegang saham, Anda dapat menahan maupun menjual saham kepada investor lain. Cara bertransaksi umumnya adalah membeli ketika harga saham murah, dan menjual ketika harga sahamnya naik. Dari sini Anda mendapatkan keuntungan. Namun, jika menjual saat harga saham turun, maka pemegang saham akan rugi. 

Lalu, yang berhak mendapatkan dividen pun adalah mereka yang menjadi pemegang saham di masa dividen itu akan dibagikan. Hal ini berarti jika pemegang saham menjual saham pada akhir tahun dan jadwal pembagian dividen ditetapkan pada awal tahun, maka pemegang saham tidak berhak mendapatkan dividen. Sebaliknya, investor yang membeli saham akan mendapatkan hak tersebut.

Perlu diketahui bahwa naik turun nilai saham berdasarkan pada hukum penawaran dan permintaan sehingga tidak berkaitan langsung dengan nilai dividen yang akan diterima. Kemungkinan dapat terjadi perusahaan mengalami kerugian dan tidak dapat memberikan dividen, tapi sebaliknya perusahaan masih memiliki nilai saham tinggi maupun rendah. Hal ini dibutuhkan strategi dan pengetahuan khusus dalam berinvestasi saham.


Baca juga: Kenali Kekurangan dan Kelebihan Investasi Reksadana


Penjelasan Investasi P2P Lending

Untuk lebih mengetahui tentang investasi saham vs investasi P2P, sekarang Anda perlu tahu tentang investasi P2P. Investasi P2P merupakan layanan jasa keuangan di sebuah fintech atau platform yang mempertemukan antara pemberi dana dan peminjam yang punya perjanjian pinjam-meminjam, serta dilakukan secara online. Bagi pemodal, fintech menjadi alternatif investasi dengan pengembalian yang cukup tinggi karena risiko default terbagi dengan banyaknya investor dan jumlah yang relatif rendah.

Pada Investasi P2P, investor dapat memilih peminjam yang sesuai dengan visinya sebagai pendana. Investasi P2P mengedepankan rasa aman dan kemudahan. Investor pun dapat memantau secara langsung pertumbuhan investasi serta selisih profit dari investasinya. Investasi P2P sifatnya mikro karena meminjamkan dana pada individu dan UMKM yang membutuhkan modal dalam bisnisnya. 

Bagi investor P2P, bunga dikenakan pajak sebesar 15 persen per tahun dengan catatan memberi pinjaman dalam jumlah 50 juta rupiah ke atas. Jika dibawah nominal tersebut, maka tidak akan dikenakan pajak.


Cara Kerja Investasi P2P

Dalam investasi saham vs investasi P2P terdapat sistem kerja yang berbeda. Pada investasi P2P, sebagai peminjam harus mengunggah keseluruhan dokumen yang dibutuhkan dalam mengajukan pinjaman secara online. Dokumen tersebut berisi tentang laporan keuangan jangka waktu tertentu dan tujuan pinjaman. Permohonan pinjaman dapat diterima atau ditolak berdasarkan beberapa faktor. 

Jika ditolak, maka Anda dapat memperbaikinya sesuai dengan alasan mengapa hal itu terjadi. Apabila diterima, pengajuan pinjaman akan dimasukkan ke marketplace yang tersedia, lalu suku bunga pinjaman diproses.

Investor bisa mengakses dashboard untuk menelusuri data-data pengajuan pinjaman. Investor akan melihat semua data mengenai pengajuan pinjaman, terutama data yang relevan seperti pendapatan, riwayat keuangan, tujuan peminjaman dan alasannya. 

Jika memutuskan untuk menginvestasikan pinjaman, maka dapat menginvestasikan sejumlah dana seusai melakukan deposit sesuai tujuan investasi. Debitur atau peminjam dana akan diwajibkan membayar tagihan pinjaman per bulannya. Sedangkan, investor atau pemberi pinjaman akan mendapat keuntungan pokok ditambah dengan bunga yang diterapkan sesuai dengan suku bunga berlaku.

Sistem investasi P2P menjadi tempat bertemunya peminjam dengan investor. Dapat dikatakan investasi P2P adalah marketplace yang menyediakan tempat pertemuan antara pembeli dengan penjual yang berminat pada jasa keuangan berupa pinjaman.


Itulah perbandingan investasi saham vs investasi P2P yang perlu diketahui para calon investor. Investasi saham vs investasi P2P memang punya ciri khasnya masing-masing. Dapat disimpulkan jika investasi saham memiliki risiko yang cukup tinggi, dan untuk memasukinya diperlukan persiapan yang jitu dan matang. Sedangkan investasi P2P risikonya jauh lebih rendah, dan cocok dimasuki investor pemula yang memiliki modal kecil. 

Anda ingin memilih antara investasi Saham vs investasi P2P, pilihan ada di tangan Anda sendiri. 


Baca lebih banyak artikel di Blog Modal Rakyat


Artikel Terkait
image image
Artikel Baru