19 Oct 2021
Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Savings Bond Ritel (SBR) merupakan dua jenis Surat Berharga Negara (SBN) ritel atau surat utang yang sering disangka sama, padahal perbedaan ORI dan SBR cukup signifikan.
Pemerintah melalui Kementerian Keuangan mengeluarkan ORI dan SBR untuk digunakan sebagai dana pembangunan negara atau mengisi defisit APBN. Anda juga bisa membelinya karena ditawarkan dalam harga yang cenderung murah. Supaya lebih mengenal ORI dan SBR, di sini akan dijelaskan mengenai perbedaan ORI dan SBR.
Baca juga: Surat Berharga Negara (SBN): Kelebihan dan Cara Membelinya
Perbedaan ORI dan SBR bisa dilihat dari jangka waktu yang dimilikinya. Obligasi Ritel Indonesia mempunyai jatuh tempo 3 tahun kemudian. Sedangkan, Anda yang membeli SBR akan memiliki jatuh tempo 2 tahun kemudian.
Namun, masing-masing produk SBN ritel ini punya keunikan yang ditawarkan pada investor.
Setelah Anda membeli ORI, Anda tidak boleh memperjualbelikannya ke orang lain sampai waktu tertentu. Baru setelah itu, Anda bisa menjualnya.
Sedangkan, SBR tidak bisa diperjualbelikan secara sembarangan. Namun, Anda sebagai investor bisa meraih pengembalian dana ditambah imbal hasil lebih cepat daripada waktu yang telah dijanjikan.
Anda perlu tahu bahwa ORI dan SBR sama-sama bisa dipesan secara online lewat mitra distribusi atau bisa kita kenal juga dengan midbis. Anda pun jadi mudah melakukan transaksi.
Selain kelebihan itu, kelebihan lainnya untuk Anda adalah kupon atau bunga yang diberikan pada investor. Perbedaan ORI dan SBR dilihat dari kuponnya cukup signifikan.
Kupon yang ditawarkan untuk ORI menggunakan bunga tetap, yang artinya nilai bunga itu tidak akan berubah sampai jatuh tempo.
Sedangkan SBR memiliki bunga mengambang. Besaran bunga berubah dengan mengikuti suku bunga yang berlaku atau reverse repo rate yang bisa berubah tiap 3 bulan sekali.
Namun, pemerintah menentukan floating with floor atau besaran minimum kupon untuk SBR. Sehingga, apabila suku bunga turun, kupon SBR nilainya tidak akan turun drastis.
Masa penawaran ORI dan SBR beragam, tapi biasanya 1 bulan atau bisa lebih dari itu. Masa penawaran itu dilakukan di pasar perdana. ORI dan SBR sama-sama ditawarkan melalui Bursa Efek Indonesia yang merupakan pasar modal satu-satunya di Indonesia.
Namun, di sinilah perbedaan antara ORI dan SBR yang paling nyata. SBR tidak bisa ditawarkan ke investor lain melalui pasar sekunder. SBR tidak difasilitasi untuk hal itu.
Beda halnya dengan ORI yang boleh diperdagangkan di pasar sekunder. Jadi, investor yang memilikinya bisa menawarkan ORI kepada investor lain di pasar sekunder sebelum jatuh temponya tiba. Hal ini bisa dilakukannya ketika membutuhkan uang.
Dari penjelasan nomor 3 kita Anda perlu tahu bahwa dengan memiliki ORI Anda bisa meraih capital gain. Hal itu karena Anda bisa menjual ORI dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan di awal ketika Anda membeli.
Namun, Anda perlu mengingat bahwa bisa saja investor lain tidak berminat membeli ORI Anda, sehingga Anda terpaksa menjualnya dengan harga lebih rendah.
Untuk menghindari kerugian seperti itu, Anda sebaiknya menjual di pasar sekunder ketika benar-benar membutuhkan dana saja. Menunggu sampai jatuh tempo jadi opsi yang terbaik.
Sedangkan SBR tidak bisa mendapatkan capital gain karena tidak boleh diperjualbelikan hingga jatuh temponya tiba.
Untuk ORI, Anda akan mendapatkan pembayaran pada tanggal 15, sedangkan untuk SBR Anda akan ditransfer pembayarannya pada tanggal 10 setiap bulan.
Apabila kedua tanggal itu ada di hari libur, maka pembayaran akan dilakukan di hari kerja setelahnya.
Perbedaan ORI dan SBR yang lainnya adalah ORI bisa dibeli dengan besaran maksimal Rp2 miliar. Sedangkan SBR maksimal pembeliannya adalah Rp3 miliar.
Keduanya memiliki kesamaan bisa dipesan Rp1 juta untuk pembelian paling sedikit.
Perbedaan ORI dan SBR yang mudah diingat adalah ORI lebih dulu diterbitkan oleh pemerintah pada tahun 2006. Sekarang, ORI sudah mencapai seri ORI-020.
Sedangkan SBR baru dikeluarkan pemerintah di tahun 2014. Instrumen investasi ini hadir untuk menutupi defisit APBN. Pemerintah membutuhkan uang lagi untuk memenuhi kebutuhan negara yang harus segera diisi. SBR yang terakhir diterbitkan adalah seri SBR-010.
Dari sini bisa disimpulkan bahwa seri ORI sudah lebih banyak dikeluarkan dibandingkan seri SBR. Namun, ORI dan SBR bisa diterbitkan di waktu yang berdekatan.
Anda bisa memesan ORI dan SBR sesuai dengan tanggal penawarannya.
Baca juga: Investasi Surat Utang Negara? Ini Strateginya
Itulah penjelasan mengenai perbedaan ORI dan SBR. Anda bisa memilih salah satu atau keduanya untuk instrumen investasi yang menjanjikan.
Perhatikan tanggal penawarannya supaya Anda tidak kehabisan stok. Semoga informasinya bermanfaat.
Ayo bantu pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan dana dan raih keuntungannya.
Dengan modal mulai Rp25.000 saja Anda sudah bisa memberikan akses pinjaman modal bisnis untuk UMKM di Indonesia melalui Modal Rakyat. Selain itu, Anda dapat meraih imbal hasil hingga 18% per tahun.
Gunakan kode promo BLOG25 dan mendapatkan saldo gratis Rp25.000 untuk mulai mendanai. Hubungi customer service kami melalui email di cs@modalrakyat.id untuk mengetahui syaratnya lebih lanjut. Follow Instagram Modal Rakyat di @modalrakyatid untuk mendapatkan update terbaru dari kami.