Finansial

Ragam Risiko Investasi Saham yang Perlu Dipertimbangkan

Kabrina Rian Ferdiani-

16 Jul 2020

Ragam Risiko Investasi Saham yang Perlu Dipertimbangkan

Salah satu jenis instrumen investasi yang menarik minat kalangan profesional adalah saham. Rupanya dahulu instrumen investasi tersebut hanya diminati oleh beberapa kalangan profesional saja. Namun, tahukah Anda bahwa kini jenis investasi tersebut justru menjadi daya tarik bagi kaum muda di dunia. 

Lihat saja di berbagai belahan dunia banyak kalangan muda yang mencoba berinvestasi dengan cara tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa peminat investasi di sektor ini mengalami peningkatan. Di dalam negeri pun kini peminatnya mengalami pelonjakan. Terbukti banyak kalangan muda yang ikut tertarik mengalokasikan modal lewat investasi.

Bukan sembarang investasi yang dijalankan melainkan sebuah strategi mengumpulkan uang untuk masa depan. Begitulah sederhananya investasi saham yang kini mulai digandrungi anak muda. Bahkan generasi muda yang menjalankan investasi tersebut terlihat keren. Apalagi investasi tersebut tidak membutuhkan dana yang cukup tinggi. 

Namun, meski diminati sebenarnya investasi saham yang satu juga memiliki sejumlah risiko. Salah satu hal yang wajib Anda ketahui sebelum menjalankan investasi tersebut adalah manajemen risikonya. Seberapa besar Anda mengatasi kemungkinan terjadinya risiko di kemudian hari. Seperti deretan risiko investasi berikut ini yang perlu dipertimbangkan.


Baca juga: Manfaat Memilih Investasi Saham di Masa Pandemi Corona


Risiko Modal Saham Hilang 

Setiap sektor investasi pastinya mempunyai risiko masing-masing tergantung dari instrumen pelaksanaannya. Begitu pula pada investasi yang mengandalkan surat berharga sebagai instrumennya. Investasi ini juga dapat disebut sebagai modal jangka panjang. Artinya investor sendiri yang menentukan jangka waktu investasi dilakukan.

Saham umumnya merupakan bentuk investasi kepemilikan lewat lembaran akuisisi dan pembelian di pasar. Kepemilikan lembaran tersebut dapat dimiliki oleh perorangan maupun sifatnya komersil. Instansi dan perusahaan juga memiliki hak pegang lembaran investasi. Lembaran tersebut membuktikan kepemilikan investasi yang sah dan diakui.

Keuntungan yang didapat dari aktivitas transaksi biasanya juga bergantung pada beberapa faktor. Salah satunya adalah fluktuasi nilai dari transaksi badan usaha yang dimiliki. Jadi, selain keuntungan tersebut tentunya Anda masih harus bergelut dengan risiko transaksi. Termasuk risiko hilangnya uang mencapai 100 persen. 

Memang hal ini masih jarang terjadi karena risiko kehilangan uang dengan presentasi tinggi hanya mengacu pada kegagalan bisnis perusahaan. Artinya perusahaan yang gagal menjalankan operasi bisnis mengakibatkan investor rugi hingga 100 persen. Apalagi jika investasi saham sifatnya jangka panjang yang mengakibatkan penjualan aset perusahaan.


Risiko Terjadi Fluktuasi 

Berbisnis memang melibatkan dua kata, yaitu laba dan rugi. Hal tersebut juga terjadi pada bidang pergadangan digital maupun offline. Layaknya orang berdagang Anda pun dapat mengalami kegagalan akibat beberapa faktor saat berinventasi. Hal ini lantaran adanya faktor fluktuasi di pasar. 

Harga saham umumnya akan terus menerus mengalami perubahan secara real time. Perubahan bisa dipengaruhi oleh banyak hal termasuk kondisi pada mata uang negara tertentu. Politik serta masalah ekonomi kemungkinan juga memiliki keterikatan pada sektor bisnis investasi mata uang. Inilah yang menjadi poin penting dalam berinvestasi.

Perusahan harga juga mengikuti adanya mekanisme penawaran dan permintaan di pasar modal. Tapi, tahukah Anda bahwa memang risiko tersebut yang sering kali dimanfaatkan oleh kebanyakan investor untuk mendapatkan keuntungan. Utamanya keuntungan dari adanya selisih harga penjualan dan pembelian. Sehingga investasi tersebut bisa dikatakan sukses. 

Secara umum risiko yang akan dihadapi oleh para investor berjenis sistemik. Risiko tersebut terjadi lantaran perusahaan mengalami penurunan harga pasar. Artinya hal ini berdampak pada penyerangan semua saham secara keseluruhan. Misalnya saja kenaikan pada suku bunga yang terjadi akibat kondisi politik. 


Risiko Tidak Mendapat Dividen 

Salah satu risiko yang akan mendera para investor adalah bentuk dividen. Risiko ini berkaitan dengan bagi hasil dari adanya transaksi keuntungan pemilik saham dengan tempat perusahaan. Umumnya, investor yang bermain dengan lembaran investasi tersebut menginginkan hasil dividen. Namun, tidak menutup kemungkinan terdapat risiko yang besar. 

Maksudnya adalah ada kemungkinan Anda tidak akan mendapatkan bagi hasil. Sayangnya, investasi jenis ini memang tidak mewajibkan perusahaan memberikan hasil keuntungan dividen. Keputusan pemberian bagi hasil biasanya dilakukan pada saat Anda menghadiri rapat pemenang lembaran surat berharga tersebut. Atau istilahnya dikenal sebagai RUPS. 

Pemberian bagi hasil biasanya disepakati bersama dengan pemilik saham pada perusahaan tersebut. Namun, ada pula beberapa perusahaan yang memilih untuk tidak memberikan keuntungan dividen bagi para investor. Hal tersebut biasanya terjadi dengan berbagai macam alasan. Termasuk alasan perluasan usaha maupun bidang infrakstruktur dan lainnya. 

Bagaimana mengatasi risiko tersebut sementara Anda sendiri tentunya ingin mendapatkan keuntungan dividen, bukan? Salah satu caranya adalah membangun kesepakatan dengan perusahaan tempat Anda menanamkan investasi. Apalagi jika investasi yang Anda tanamkan memiliki nilai besar. Sebaiknya berikan keputusan Anda sebagai investor pada saat rapat besar. 


Risiko Terjadinya Delisting 

Mungkin Anda masih terasa asing dengan istilah delisting. Istilah ini perlu Anda pahami saat memulai menanamkan investasi saham. Pasalnya salah satu risiko menanamkan modal dalam bentuk lembaran surat tersebut adalah delisting. Singkatnya istilah delisting merujuk pada penghapusan penanaman modal oleh pihak tertentu.

Tanpa disadari seorang investor akan mengalami fase terburuk. Salah satunya terpaksa menjual investasi yang selama ini ditanamkan. Artinya penjualan tersebut bisa saja terjadi apabila perusahaan dihapus dari bursa efek. Penghapus dilakukan bukan tanpa kesepakatan, faktor penyebabnya bisa jadi karena kasus hukum tertentu.

Bahkan delisting bisa terjadi jika perusahaan tempat Anda menanamkan modal mengalami pemerosotan kinerja. Sehingga mengakibatkan penjualan aset bahkan modal yang Anda tanamkan ikut menghilang. Oleh sebab itu, setiap investor perlu mempertimbangkan ragam risiko yang kemungkinan terjadi di kemudian hari sebelum menanam saham


Baca juga: 5 Motivasi untuk Melakukan Investasi yang Membantu Anda

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru