Finansial

Sukuk Ritel: Kenali Risiko dan Keuntungannya

Kabrina Rian Ferdiani-

12 Nov 2020

Sukuk Ritel: Kenali Risiko dan Keuntungannya

Sukuk adalah salah satu bentuk investasi yang mungkin masih terdengar asing bagi sebagian besar orang. Padahal informasi tersebut bisa ditemukan dengan mudah di dunia maya. Otomatis dengan memahami lebih jauh seputar instrumen ini menimbulkan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Bagaimanapun juga setiap orang membutuhkan investasi dengan risiko rendah dan harus aman. Namun tentu saja bila mencari karakteristik seperti itu, imbal hasilnya pasti kecil. Salah satu instrumen yang sering dipilih masyarakat adalah deposito dan menabung di bank. Karena risikonya terbilang kecil.

Hanya saja suku bunganya biasanya hanya 4-5% saja per tahun (tabungan), sedangkan deposito bisa 6-8%. Bila ditinjau lebih jauh, sebenarnya jumlah suku bunganya masih kalah dari jenis investasi yang lainnya karena bisa sampai 10-12% per tahun. Hanya saja karena bunganya tinggi, otomatis sebanding dengan risikonya.


Baca juga: Perusahaan Fintech dengan Budget Rp25 Ribu, Modal Rakyat Alternatifnya!


Pengertian Sukuk Ritel dan Prinsipnya

Selain menabung di bank, deposito, dan reksadana, masih ada bentuk investasi lainnya yang sedang populer di masyarakat. Karena instrumen tersebut dianggap memiliki banyak kelebihan di dalamnya sehingga cukup menguntungkan bagi investornya. Seperti apakah bentuk investasinya?

Investasi yang dimaksud adalah sukuk. Meskipun kepopulerannya masih kalah dari reksadana, namun ternyata obligasi syariah ini patut dipertimbangkan bila Anda ingin melipatgandakan uang dalam jangka panjang. Prinsipnya berbeda dari instrumen lain karena berbasis syariah. Jadi instrumen ini cocok sekali untuk yang tidak ingin meninggalkan syariah.

Sehingga segala peraturan dan kebijakannya harus disesuaikan dengan kesepakatan dewan syariah. Itu artinya bagi umat muslim tidak perlu ragu mencoba bisnis ini karena prinsipnya sudah disesuaikan dengan fatwa syariah dalam Islam. Jadi setiap surat berharganya disesuaikan semuanya berdasarkan prinsip syariah. Sehingga tidak perlu diragukan lagi.

Hal tersebut sebagai tanda penyertaan surat berharga syariah Negara. Untuk penerbitannya sendiri bisa berupa valuta asing dan mata uang rupiah. Pihak yang bertindak menjadi penerbit surat utang pada sukuk ritel ini bisa jadi pemerintah atau korporasi terpercaya lainnya. Hal tersebut disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.

Sehingga setiap dana yang ditanam oleh para investor langsung dibayar kuponnya secara rutin. Perhitungan pembayarannya biasanya dilakukan setiap bulan oleh pemerintah. Sehingga Anda tidak perlu ragu untuk mencoba bisnis ini karena tentunya dijamin aman dan sudah sesuai dengan syariah Islam. Cocok untuk umat muslim.


Cara Membeli Sukuk Ritel 

Untuk melakukan pembeliannya bisa dilakukan dengan menghubungi agen resmi yang sudah ditunjuk pemerintah secara khusus. Selain itu bagi pemula yang ingin mencoba investasi ini harus menyiapkan dana minimal sebesar Rp5 juta. Ketetapan minimal dana tersebut sudah diatur oleh pemerintah sebagai pihak penerbitnya.

Melihat hal tersebut, Anda harus mengetahui seluk beluk seputar ketentuan dan biaya yang ditetapkan di dalamnya. Sehingga Anda bisa terhindar dari berbagai macam kerugian pada masa mendatang. Karena umumnya setiap agen pasti memberikan biaya tidak sama. Itulah sebabnya tanyakan soal biaya dan ketentuannya dulu.

Beberapa prosedur yang harus diperhatikan ketika ingin membeli sukuk adalah proses penjualannya lagi, konsekuensi bila dilakukan penjualan sebelum waktunya, dll. Maka dari itu perhatikan tempat pembeliannya dulu. Akan lebih aman bila obligasi tersebut dibeli ketika launching untuk mendapatkan pasar perdana.

Sehingga bila mulanya dibeli dengan nilai Rp5 juta, maka nilainya juga akan sama. Hanya saja hal tersebut tidak berlaku lagi bila obligasi tersebut dibeli sesudah masa peluncurannya berakhir. Sehingga Anda harus membelinya di pasar sekunder sesudah peluncuran.

Saat membelinya setelah peluncuran, harga belinya biasanya lebih tinggi daripada nilai sukuk sendiri. Jadi misal Anda membelinya dengan harga 110 bernilai Rp5 juta, maka uang yang harus dikeluarkan bisa lebih besar senilai Rp5,5 juta. Otomatis hal tersebut akan merugikan Anda sendiri bila ingin berinvestasi.


Keuntungan dan Risiko Investasi Sukuk Ritel 

Setiap berinvestasi dalam bentuk apapun, pasti semua orang berharap mendapatkan keuntungan lebih didalamnya. Karena memang pada dasarnya tujuan utama berinvestasi adalah mendapatkan keuntungan. Maka dari itu bila Anda penasaran bagaimana perhitungan keuntungan investasi ritel, perhatikan penjelasannya disini.

Perhitungan sukuk ritel ini dilihat dari pendapatan kupon bulanan dan peluang penjualannya. Jadi cara perhitungannya hampir sama seperti deposito. Kupon yang diterbitkan penerbit biasanya sekitar 6-12% per tahun. Kupon tersebut selalu diberikan kepada para investor pada setiap bulan.

Nilai kuponnya selalu ditentukan dari awal perjanjian sehingga tidak akan ada perubahan sampai masa perjanjiannya berakhir. Selain hal itu, proses perhitungan keuntungannya juga dilihat dari penjualannya sebelum jatuh tempo. Jadi sebaiknya perhatikan hal ini sebelum mencoba bisnis tersebut.

Sementara itu untuk risikonya, adalah bisa mengalami fluktuasi harga pasar sehingga dapat mempengaruhi nilai penjualannya ketika ingin menjual sukuk sebelum jatuh tempo. Selain itu, risiko lainnya adalah bisa mengalami gagal bayar oleh pemerintah. Meskipun risiko seperti ini jarang terjadi, namun harus tetap diperhatikan dengan baik.

Melihat hal tersebut, sebaiknya pahami produknya dengan baik sebelum membelinya. Meskipun ritel menawarkan sejumlah keuntungan lebih baik daripada deposito dan tabungan, namun tetap saja instrumen ini memiliki risiko besar didalamnya. Maka dari itu kenali produknya dulu karena dana yang digunakan untuk investasi terbilang besar.


Baca juga: Sebelum Menyimpan Uang di Deposito, Pelajari Hal Berikut

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru