Finansial

Sumber Penghasilan: Pengertian dan Jenis-Jenisnya

Amry Nur Hidayat-

02 Aug 2022

Sumber Penghasilan: Pengertian dan Jenis-Jenisnya

Untuk mengamankan kondisi ekonomi, memiliki sumber penghasilan ganda adalah cara yang paling dianjurkan. Selain dapat menambah pundi-pundi kekayaan, memiliki sumber penghasilan cadangan adalah cara yang tepat untuk mengantisipasi jika ada masalah pada sumber penghasilan pertama. 

Memiliki sumber penghasilan ganda bukan berarti memiliki dua pekerjaan aktif. Hal itu justru akan menguras energi dan membuat Anda tidak dapat optimal bekerja. Oleh karena itu, Anda harus memahami apa itu sumber penghasilan aktif dan sumber penghasilan pasif. 


Apa yang Dimaksud dengan Sumber Penghasilan?

Sumber penghasilan dapat dimaknai sebagai objek kegiatan yang menghasilkan uang secara berkelanjutan. Kegiatan dalam pengertian sumber penghasilan tersebut merupakan kegiatan yang dapat dilakukan sendiri atau pun diwakilkan kepada orang lain. Dengan kata lain, sumber penghasilan adalah “tempat” asal-usul uang berasal. 

Seseorang yang tak disengaja menemukan uang di jalan tidak dapat disebut sebagai sumber penghasilan. Namun, aktivitas sengaja menyusuri jalan setiap hari untuk menemukan benda berharga justru dapat disebut sebagai sumber penghasilan, meskipun tidak lazim.


Baca Juga: 15 Cara Mendapatkan Passive Income untuk Kebebasan Finansial


Apa Saja Jenis Sumber Penghasilan?

Apa yang disebut sebagai sumber penghasilan bukan semata-mata “tempat” memperoleh uang, melainkan termasuk cara uang tersebut didapatkan. Uang yang diperoleh dari sumber penghasilan haruslah dikarenakan upaya tertentu yang dilakukan sebelumnya. Artinya, pelimpahan kekayaan seperti misalnya warisan uang sebenarnya tidak dapat disebut sebagai sumber penghasilan. 

Semakin kini, ada banyak contoh sumber penghasilan dan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Dilihat dari tugas atau kewajiban yang harus dijalankan oleh penerima hasil, sumber penghasilan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:

  • Sumber Penghasilan Aktif
  • Sumber Penghasilan Pasif 

1. Sumber Penghasilan Aktif

Sumber penghasilan aktif atau kerap disebut sebagai active income adalah penghasilan yang diperoleh atas apa yang dikerjakan oleh si penerima penghasilan. Artinya, penerima penghasilan harus secara aktif melakukan tugas. Penghasilan itu dapat diterima sebelum tugas dikerjakan atau setelah tugas selesai. 

Karena ada peran aktif dari penerima hasil, penghasilan atau pendapatan aktif umumnya dikaitkan dengan pekerjaan utama. Hasil dari pendapatan itu lazimnya akan dikembangkan untuk mendapatkan passive income. Beberapa contoh dari active income adalah sebagai berikut:

  • Gaji 
  • Laba Bisnis 

a. Gaji 

Gaji atau upah merupakan pembayaran berkala atau periodik kepada pekerja oleh perusahaan atau pemberi kerja. Sebagai bentuk hasil dari sumber penghasilan, gaji umumnya merupakan pendapatan utama dari pekerjaan utama seseorang. 

Ada banyak bentuk-bentuk gaji sebagai perkembangan dunia kerja. Gaji pokok adalah penghasilan terukur yang akan diperoleh seorang pekerja. Sementara itu, ada bentuk-bentuk tambahan gaji lain yang juga dapat dimasukkan sebagai active income, seperti tunjangan yang menyertai gaji. 

Gaji umumnya identik dengan pekerjaan formal, seperti gaji karyawan swasta, gaji pegawai bank, dan lainnya. Namun, upah yang diperoleh dari pekerjaan tidak tetap juga dapat disebut sebagai gaji. 


b. Laba Bisnis 

Laba bisnis adalah margin positif antara modal yang digunakan untuk membeli sebuah bahan baku dengan jumlah penjualan kembali dari bahan baku tersebut. Laba bisnis yang dimaksud sebagai active income adalah laba bisnis yang menjadikan penerima keuntungan terlibat langsung dalam kegiatan perdagangannya. Misalnya, laba bisnis bagi pengusaha sekaligus juru masak di kedai makanan atau laba pengusaha sekaligus penunggu toko baju. 


Baca Juga: 20+ Ide Bisnis Sampingan untuk Raih Penghasilan Tambahan


2. Sumber Penghasilan Pasif

Sumber penghasilan pasif atau disebut juga sebagai passive income adalah jenis pendapatan yang diperoleh dari imbal balik atas keikutsertaannya dalam memberi modal. Karena jumlah uang yang diperoleh umumnya tidak dapat dipastikan, passive income lebih identik dijadikan sebagai pekerjaan kedua. 

Meskipun begitu, tidak jarang seseorang yang justru memperoleh kekayaan lebih banyak dari instrumen passive income-nya. Pada situasi tersebut, objek passive income justru digunakan untuk mengamankan keuangan utama. Beberapa contoh pendapatan pasif atau passive income adalah sebagai berikut:

  • Paper Asset
  • Bisnis
  • Penyewaan Properti
  • Royalti
  • Alternatif Pengelolaan Dana

a. Paper Asset 

Seperti namanya, paper asset adalah bukti kepemilikan aset dalam bentuk kertas. Namun, tentu saja kertas tersebut berisi perjanjian yang berharga. Contoh dari beberapa paper asset adalah surat obligasi, lembar saham, deposito, dan reksadana. 

Dari contoh-contoh yang ada, paper asset dapat menghasilkan passive income secara berulang dan ada juga yang sekali jual. Deposito adalah contoh portofolio investasi paper asset yang memberi penghasilan berulang setiap periode waktu tertentu. Sementara itu, Anda harus menjual obligasi untuk memperoleh keuntungannya meskipun setelah itu tidak lagi memiliki aset. 


b. Bisnis 

Bisnis tertentu dapat dimanfaatkan sebagai passive income. Sebuah bisnis dinyatakan sebagai passive income apabila penerima keuntungan tidak terlibat aktif dalam pengelolaan bisnis tersebut, melainkan hanya ikut serta dalam permodalan. Misalnya, seseorang ikut membangun bisnis franchise, minimarket, atau yang lainnya dan mendapatkan bagian laba bersih per bulan. 

Bentuk bisnis sebagai passive income umumnya merupakan gabungan dari beberapa pemodal. Selain itu, bisnis tersebut dijalankan oleh pekerja atau pihak ketiga. Para pemodal hanya akan mendapatkan laporan dalam waktu tertentu. 


c. Penyewaan Properti 

Salah satu bentuk passive income yang paling mudah dikelola adalah penyewaan properti, seperti sewa kos atau sewa rumah. Pemilik akan aktif dalam pembangunan kos, sementara selanjutnya terus mendapat keuntungan tanpa pengelolaan yang banyak. 

Selain mendapatkan keuntungan yang berulang setiap bulan atau setiap tahun, penyewaan properti juga akan mendatangkan keuntungan pada harga properti itu sendiri. Pada properti tanah, harganya akan meningkat seiring waktu berjalan. 


d. Royalti 

Royalti adalah sejumlah dana yang berhak didapatkan oleh seseorang atas penggunaan hak cipta, hak paten, dan lainnya yang telah dibuat sebelumnya. Misalnya, seorang penulis atau pencipta lagu yang mendapatkan bagian untung atas penjualan karyanya oleh pihak lain. 

Penerimaan bagian untung dalam royalti bisa dilakukan berulang. Pemilik hak cipta masih memiliki hak untuk mendapatkan untung apabila karya yang sama dijual kembali setelah beberapa tahun.


e. Alternatif Pengelolaan Dana

Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki perkembangan usaha kelas UMKM cukup besar. Hal ini menciptakan peluang bagi pengelola dana untuk ikut membantu sekaligus mencari keuntungan. Caranya adalah dengan melakukan pendanaan melalui Fintech Modal Rakyat.

Sebagai alternatif pengelolaan dana, Anda dapat menyalurkan modal untuk para pebisnis kelas UMKM melalui Modal Rakyat yang aman terawasi OJK. Dari perkembangan bisnis tersebut, Anda akan memperoleh bagian untung sebesar 18% per tahun. Selain itu, Modal Rakyat akan memberi asuransi dana hingga 95% sehingga modal dapat kembali. 

Pengelolaan dana melalui pendanaan di Modal Rakyat tepat dijadikan sebagai sumber penghasilan selain gaji. Hal itu karena pendana tidak harus melakukan kegiatan aktif untuk mengawasi penggunaan modal. 



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru