Gaya Hidup

Finansial

Punya Gaji Besar Bukan Berarti Bisa YOLO, ini Alasannya

Kabrina Rian Ferdiani-

10 Aug 2020

Punya Gaji Besar Bukan Berarti Bisa YOLO, ini Alasannya

Memiliki penghasilan atau gaji besar tentu menjadi kebanggaan. Ini juga semakin seru jika masih lajang atau belum memiliki tanggungan. Seperti waktu yang tepat untuk mewujudkan angan-angan yang selama ini tertunda.

Selagi punya uang banyak, mengikuti gaya hidup YOLO (you only live once) dan menyenangkan diri ajah. Namun, apakah itu keputusan yang bijaksana?  Yakin hal itu bisa membuat kamu senang?

Tunggu dulu, punya gaji besar bukan berarti kamu bisa hidup YOLO. Ada beberapa alasan yang harus kamu pahami supaya ga menyesal.


Baca juga: 8 Alasan Memiliki Emergency Fund Sekarang Juga


Pendapatan Besar Bukan Hanya untuk Bersenang-Senang

Memang tidak ada salahnya menikmati jerih payah yang sudah dilakukan. Memiliki pendapatan yang banyak dinilai menjadi kesempatan untuk bersenang-senang.

Liburan ke luar negeri, membeli koleksi tas, atau menonton live concert di luar negeri bisa dilakukan dengan mudah. Namun, dengan memiliki gaji besar bukan berarti harus menghabiskan uang untuk bersenang-senang dan mengejar hasrat terpendam.

Ada beberapa kebutuhan fundamental yang harus dipenuhi lebih dulu.


Kebutuhan Berdasarkan Hierarchy of Needs

Abraham Maslow mengemukakan bahwa ada lima kebutuhan yang perlu dipenuhi setiap orang. Kebutuhan ini harus terpenuhi agar manusia terus termotivasi. Lima kebutuhan itu adalah kebutuhan fisiologis, keamanan dan keselamatan, sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri.

Maslow menggambarkan kebutuhan tersebut berbentuk piramida. Dimulai dari yang paling bawah yaitu kebutuhan fisiologis hingga yang paling atas yaitu aktualisasi diri.

Berikut penjelasan masing-masing kebutuhan.

Kebutuhan Fisiologis (Physiological)

Kebutuhan yang paling dasar ini meliputi kebutuhan untuk makan dan minum, tempat tinggal, dan pakaian. Kebutuhan ini juga mencakup kebutuhan vital seperti bernapas dan juga bereproduksi.

Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan (Safety)

Setelah kebutuhan fisiologis terpenuhi, manusia juga membutuhkan rasa aman dalam menjalani hidupnya. Kebutuhan keamanan dan keselamatan ini mencakup beberapa hal: keamanan finansial, kesehatan, pekerjaan, dan keamanan pribadi.

Kebutuhan Sosial (Social)

Kebutuhan yang ketiga adalah kebutuhan sosial. Kebutuhan sosial ini mencakup kebutuhan yang bersifat afektif. Contohnya: pertemanan, keakraban, dan juga keluarga.

Penghargaan (Self-Esteem)

Kebutuhan berikutnya adalah kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan atau apresiasi. Setiap manusia perlu untuk merasa dianggap dan juga dihargai sebagai.

Aktualisasi Diri (Self Actualization)

Setelah empat kebutuhan yang sudah dibahas, aktualisasi diri menjadi puncak dari kebutuhan manusia. Kebutuhan terakhir ini menjadi pencapaian sepenuhnya dari potensi yang dimiliki manusia.

Manusia yang sedang berada dalam posisi ini merupakan mereka yang telah atau sedang berkembang dengan menggunakan seluruh kemampuan yang dimiliki.


Selagi Memiliki Pendapatan yang Besar, Cobalah untuk Memenuhi Kebutuhan-Kebutuhan Tersebut

Memiliki gaji besar tentu memberikan kemudahan untuk bisa memenuhi berbagai kebutuhan. Akan tetapi, tidak semuanya sadar bahwa 5 kebutuhan yang sudah dibahas perlu dipenuhi.

Mereka yang sudah bekerja dan berpenghasilan mungkin bisa memenuhi kebutuhan akan keamanan karena memiliki pekerjaan. Namun, belum tentu mereka sudah bisa memenuhi kebutuhan fisiologis seperti membeli rumah. Ini karena harga rumah yang sangat mahal.

Orang-orang dengan pendapatan yang tinggi tentu berada di posisi yang aman karena memiliki pemasukan. Akan tetapi, belum tentu sudah mulai memikirkan bagaimana cara agar keamanan keuangan bisa langgeng. Padahal, gaji besar bukan jaminan seseorang memiliki financial security yang baik.

Oleh karena itu, gaya hidup YOLO dan menggunakan uang hanya untuk bersenang-senang perlu diperbaiki. Selain untuk memuaskan diri, kamu juga perlu mulai berpikir untuk membangung aset kekayaan agar keuanganmu tetap aman.

 Lalu, apa saja yang bisa dilakukan agar keuangan tetap aman?


Cara Memiliki Financial Security yang Terjamin

Penghasilan yang besar juga perlu dijaga dengan memiliki financial security yang baik. Ada berbagai cara yang bisa dilakukan. Berikut penjelasannya.

Tabungan (Saving) Dana Darurat

Hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menabung untuk mengumpulkan dana darurat. Dana darurat adalah uang yang bisa kamu gunakan sewaktu-waktu jika keadaan darurat datang.

Keadaan darurat ini bisa termasuk ketika kamu terkena PHK, kendaraan atau alat komunikasi kamu rusak, atau ketika mengalami kecelakaan.

Dana darurat bisa menjadi “bekal” ketika kamu tidak memiliki pemasukan karena PHK. Dana darurat bisa juga digunakan untuk memperbaiki kendaraan yang rusak atau ketika membutuhkan uang untuk melakukan operasi.

Lalu berapa jumlah dana darurat yang harus dimiliki? Ini bergantung pada berapa tanggungan yang kamu miliki. Jika masih single atau belum menikah, milikilah minimal 3x dari pengeluaran bulanan. Jika sudah menikah, milikilah paling tidak 12x dari pengeluaran bulanan.

Misalnya, kamu belum menikah dan melakukan pengeluaran sebanyak Rp5 juta setiap bulan. Maka dana darurat yang harus kamu miliki adalah sebesar Rp15 juta.

Proteksi dengan Asuransi Kesehatan dan Asuransi Jiwa

Selain menabung, kamu juga perlu memiliki perlindungan atau proteksi dengan memiliki asuransi.

Pemerintah telah mewajibkan kita untuk mendaftar BPJS Kesehatan. Ini membantu masyarakat untuk memiliki perlindungan dalam kesehatan. Selain itu, karyawan juga harus memiliki BPJS Ketenagakerjaan.

Namun, memiliki BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan belum cukup. Kamu juga perlu memiliki asuransi jiwa. Asuransi ini akan memberikan perlindungan bagi anggota keluargamu jika kamu adalah satunya-satunya pencari nafkah di dalam keluarga.

Asuransi jiwa akan memberikan manfaat asuransi untuk ahli warismu (bisa orangtua atau saudaramu) jika kamu meninggal dunia. Hal ini bisa meringankan risiko finansial akibat hilangnya tulang punggung keluarga.

Paling tidak, alokasikan 10% dari penghasilanmu untuk membayar premi asuransi. Jika kamu memiliki penghasilan Rp6 juta, maka sisihkan Rp600 ribu setiap bulan untuk memberikan proteksi kepada orang-orang tercinta.

Berinvestasi untuk Mengembangkan Uang yang Dimiliki

Terakhir, kamu bisa mulai untuk berinvestasi. Dengan berinvestasi, kamu bisa mendapatkan keuntungan sehingga nilai uangmu terus bertambah. Misalnya dengan berinvestasi di P2P Lending Modal Rakyat.

Kamu bisa mendapatkan keuntungan investasi mulai dari 15 persen hingga 25 persen per tahun. P2P Lending merupakan jenis investasi jangka pendek. Karena itu kamu bisa mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang cepat, yaitu mulai 14 hingga 90 hari saja.


Baca juga: Tips Investasi di P2P Lending Modal Rakyat untuk Pemula

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru