27 Dec 2018
Bagi orang yang belum belajar investasi, reksa dana dan saham seringkali dianggap sama. Keduanya memang sama-sama merupakan produk investasi yang selalu hangat dibicarakan.
Namun, keduanya memiliki perbedaan yang sangat mencolok. Di artikel kali ini, perbedaan keduanya akan dikupas secara lengkap.
Namun, sebaiknya kita ketahui dahulu masing-masing pengertian saham dan juga reksa dana dalam uraian berikut.
Baca juga: Modal Rp100 Ribu Bisa Investasi Online? Ini Tipsnya!
Dengan berinvestasi dalam saham berarti Anda memiliki bukti kepemilikan atas sebuah perusahaan. Anda bisa dikatakan pemegang saham bila menanamkan uang atau modal dalam perusahaan tersebut.
Di Indonesia sendiri, suatu perusahaan publik yang mempunyai saham dapat diperdagangkan. Aktivitas perdagangan tersebut disebut investasi saham.
Banyak perusahaan-perusahaan yang memang membuka peluang bagi khalayak luas untuk memiliki saham mereka. Tentu saja tujuannya untuk menaikkan nilai jual perusahaan. Tapi keuntungannya juga bisa dinikmati oleh para pemegang saham karena mendapat laba/profit dari perusahaan tersebut.
Pembelian dan penjualan saham dapat dilakukan melalui jasa agen perantara. Biasanya agen ini yang akan menyambungkan Anda dengan perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Istilah agen ini sudah terkenal dengan sebutan “broker”. Nama lainnya yang lebih resmi adalah Perusahaan Perantara Perdagangan Efek.
Tentu saja Anda harus memenuhi syarat-syarat untuk membeli saham suatu perusahaan yang sudah go public tersebut, seperti minimum pembukaan rekening saham yang dipatok berkisar antara Rp 5 juta hingga sampai puluhan juta. Namun saat ini, sudah ada perusahaan sekuritas yang menawarkan pembukaan rekening dengan nominal yang terjangkau oleh pelajar/mahasiswa.
Baca juga: Pentingnya Berinvestasi Sejak Dini
Memang menjanjikan, namun Anda harus jeli dan berhati-hati dalam memilih perusahaan-perusahaan yang bakal membuat Anda untung. Carilah perusahaan yang memiliki inovasi dan misi masa depan yang jelas. Untuk risiko, saham memang tergolong cenderung mempunyai tingkat risiko yang lebih besar. Agar lebih jelas, sebenarnya, istilah saham itu merujuk ke bukti kepemilikan suatu perusahaan.
Bagaimana dengan reksa dana? Manajer investasi dalam investasi paper aset membutuhkan suatu wadah yang bisa menghimpun dana dari pemodal atau investor.
Umumnya, ada empat jenis reksa dana, yaitu pasar uang, pendapatan tetap, saham, dan juga campuran. Keempat jenis reksa dana tradisional tersebut mempunyai perbedaan pada komposisi aset.
Baca juga: Mengenal Reksa Dana, Investasi yang Pas untuk Milenial
Setiap instrumen investasi selalu memiliki kelebihan dan juga kekurangan. Dengan mengetahui karakteristik saham dan reksa dana juga perbedaan keduanya, Anda bisa memilih mana yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda.
Berikut pembahasannya.
Perbedaan pertama adalah tentang pengelolaan dana. Jika Anda melakukan investasi dalam instrumen saham, Anda bertanggung jawab untuk mengelola dana Anda sendiri. Anda perlu meluangkan waktu untuk menganalisis sendiri pergerakan pasar.
Sementara jika di reksa dana, Anda akan dibantu oleh manajer investasi yang profesional dan sudah berpengalaman. Namun, Anda tentu saja perlu mengeluarkan sedikit biaya untuk membayar manajer investasi tersebut.
Saham merupakan investasi dengan tingkat risiko yang tergolong tinggi. Harga saham sangat fluktuatif sehingga lebih cocok dijadikan investasi jangka panjang. Anda perlu lebih cermat untuk mengetahui kapan harus membeli atau melepas saham Anda.
Reksa dana memiliki risiko yang lebih rendah. Ada manajer investasi yang bisa dipercaya untuk mengelola dana yang Anda miliki untuk mendapatkan keuntungan.
Baca juga: 7 Tips Investasi untuk Pemula
Sudah Anda ketahui bahwa risiko investasi saham cukup tinggi. Semakin tinggi risikonya, semakin besar keuntungan yang Anda peroleh.
Harga saham memang fluktuatif tetapi keuntungan yang Anda dapat sangat tinggi. Ini karena sebuah perusahaan yang menjual saham di pasar modal selalu berkembang dalam jangka panjang.
Dengan risiko yang lebih rendah, tentu saja keuntungan yang bisa didapat dari reksa dana lebih rendah daripada saham. Investasi yang satu ini sangat cocok untuk para investor pemula.
Tidak bisa dipastikan berapa modal awal yang harus disiapkan untuk memulai saham. Ini karena harga saham setiap perusahaan berbeda.
Namun, Anda perlu mengetahui bahwa untuk membeli saham Anda harus membeli minimal 1 lot. Dalam 1 lot berisi 100 lembar saham.
Di pasar modal, harga yang dicantumkan adalah harga per satu lembar saham.
Sementara itu, untuk memulai investasi reksa dana Anda perlu menyiapkan uang minimal Rp100 ribu. Tentu saja ini sangat terjangkau, bukan?
Dalam berinvestasi, ada beberapa instrumen yang dikenakan pajak. Salah satunya adalah saham.
Jika Anda melakukan penjualan saham, Anda harus membayar pajak sebesar 0,1 persen dari nilai penjualan. Sementara untuk dividen, Anda akan dikenalkan pajak sebanyak 10 persen.
Beda halnya dengan reksa dana. Anda tidak perlu membayar pajak untuk instrumen yang satu ini. Namun, jangan lupa untuk melaporkan keuntungan yang Anda peroleh dalam SPT setiap tahunnya.
Anda sudah mengenal perbedaan antara saham dan reksa dana melalui artikel ini. Begitu juga dengan kelebihan serta kekurangannya. Namun yang perlu Anda ingat adalah keduanya sama-sama berpotensi high risk, high return. Kepiawaian Anda atau agen yang ditunjuk untuk mengurus dana Anda sangat berperan penting.
Semua tergantung pilihan Anda. Jika ingin menanam modal dengan cara yang simpel dan tidak ribet, reksa dana merupakan pilihannya. Namun jika Anda suka dengan seluk beluk penanaman modal dan ingin mendalami dunia permodalan maka pilihan bisa jatuh pada saham.
Keduanya juga membutuhkan komitmen yang lumayan kuat dari penanam modal itu sendiri. Ingat, Anda sudah mengeluarkan sejumlah uang dan mengharapkan akan berkembang menjadi lebih banyak lagi, tentu saja.
Agar tidak sia-sia dalam menanam modal, prinsip yang harus dipegang adalah semua itu bisa saja terjadi. Semua ada risikonya. Pertanyaannya, apa pun yang Anda pilih, saham atau reksa dana, apakah Anda berani menjalani risikonya?
Kalaupun Anda gagal di keduanya paling tidak Anda sudah melakukan suatu pergerakan yang signifikan untuk perencanaan keuangan di masa depan Anda. Mungkin di lain waktu bisa mencoba lagi tentu dengan perbekalan ilmu yang lebih matang dari sebelumnya.
Baca juga: Keuntungan Investasi Online yang Perlu Anda Tahu
Jadi, setelah mengetahui perbedaan reksa dana dan saham, Anda lebih tertarik saham atau reksa dana? Yuk, dari sekarang kita mulai berinvestasi.