Finansial

Inilah Rincian Biaya Bangun Rumah Sendiri

Brigitta Winasis-

30 Jun 2021

Inilah Rincian Biaya Bangun Rumah Sendiri

Menghitung rincian biaya bangun rumah memang diperlukan sebelum melakukan pembangunan itu sendiri. Apalagi biaya membangun rumah tidaklah sedikit, bisa mencapai ratusan juta rupiah. Dengan perkiraan yang baik, anggaran tidak akan banyak melenceng.

Banyak orang masih merasa kesulitan memprediksi biaya pembangunan rumahnya. Hal tersebut memang membutuhkan pengalaman dan keahlian. Terutama bagi mereka yang awam dengan dunia properti.

Namun tak perlu khawatir, semua itu bisa Anda pelajari sebelum proses pembangunan rumah. Simak penjelasan di bawah ini.


Baca juga: Budget Minimal? Tetap Bisa Renovasi Rumah, ini Tipsnya!


Langkah Menghitung Biaya Bangun Rumah

Ada langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memperhitungkan biaya membangun hunian mulai dari nol. Untuk memulainya, cari tahu terlebih dahulu biaya rumah per meter persegi sebagai acuan. Berikut penjelasannya.

Luas Tanah

Pertama, Anda membutuhkan tanah kosong tempat rumah akan dibangun. Hitunglah luas tanah yang dipakai.

Selama proses pengukuran, lihat jika ada yang merintangi. Terutama jika di lahan tersebut ada bagian yang kotor atau penuh dengan tumbuhan dan pohon.

Ukur mulai dari panjang dan lebar luas lahan. Anda sebaiknya memastikan tanah tersebut sudah sesuai dengan sertifikat hak milik atau akta jual belinya. Lalu buat sketsa lahan pada selembar kertas.

Sebagai contoh kasus, Anda ingin membangun rumah berukuran 130/150 meter persegi. Artinya Anda akan membangun rumah seluas 130 meter persegi di atas tanah 150 meter persegi.

Perkiraan kasar harga tanah sebesar Rp2.000.000 per meter persegi. Dengan begitu, biaya tanah adalah 150 kali Rp200.000.000 menjadi Rp300.000.000.

Arsitek dan Desain

Rumah tidak dapat dibangun tanpa rancangan pasti terlebih dulu. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari kesalahan saat pembangunan. Jika terjadi kesalahan, tentu akan memboroskan anggaran biaya bangun rumah.

Lebih jauh lagi, akibatnya bisa fatal. Rumah bisa cepat rusak bahkan roboh.

Maka dari itu, sebaiknya sewalah jasa arsitek profesional untuk mendesain rumah Anda. Walaupun rasanya lebih mahal daripada mendesain sendiri, rancangan rumah akan lebih bagus dan tahan lama. Tidak hanya fungsional, tapi juga estetis.

Biaya jasa desain rumah memang tidak murah. Ada yang dihitung sesuai per meter persegi, ada pula yang dihitung sesuai persentase rencana anggaran keseluruhan.

Berikut gambaran kasarnya. Anda tinggal mengalikan biaya jasa desain dengan luas bangunan atau persentase anggaran.

a. Berdasarkan per meter: Rp50.000 - Rp200.000

b. Berdasarkan persentase anggaran: 5% - 7%

Material Bangunan

Setelah mengetahui desain rumah, kini saatnya menghitung harga material bangunan. Anda bisa menyerahkan perhitungan ini kepada kontraktor. Namun sebaiknya Anda juga punya perincian sendiri untuk menghindari penyelewengan anggaran.

Jika Anda benar-benar tidak paham bagaimana menghitungnya, cobalah meminta bantuan arsitek. Anda dapat menghitung bersama-sama biaya yang dibutuhkan untuk membeli material bnagunan.

Dengan begitu Anda tidak akan merasa khawatir anggaran akan tiba-tiba membengkak. Pasalnya Anda sudah memperhitungkan itu semua, sesuai kualitas yang diinginkan. Berikut daftar perkiraan harga material yang umumnya dibutuhkan dalam membangun rumah.

a. Semen Rp50.000/50 kg

b. Pasir Rp300.000/kubik

c. Batu kali Rp1.600.000/meter kubik

d. Batu bata Rp900/buah

e. Besi atau baja Rp400.000/meter persegi

f. Baja ringan Rp75.000/meter

g. Genteng Rp10.000/buah

h. Keramik Rp50.000/dus

i. Pintu kayu Rp500.000/buah

j. Kloset Rp1.500.000/buah

Jasa Pekerja

Ongkos pekerja ini berbeda-beda tergantung daerahnya. Umumnya kelompok pekerja terdiri dari mandor, tukang, dan kenek.

Perbedaannya yaitu mandor mengepalai para tukang. Tukang memiliki kemampuan teknis, sementara kenek hanya membantu dan mengikuti perintah.

Umumnya sistem menggunakan mandor akan lebih mahal daripada langsung menggunakan jasa tukang. Untuk mengakalinya, Anda dapat membayar dengan sistem borongan hingga pekerjaan pembangunan selesai.

Ongkos borongan umumnya dihitung sesuai luas rumah per meter persegi. Kisarannya yaitu Rp3.000.000 sampai Rp5.000.000 tiap meter persegi.

Anda juga dapat berkonsultasi dengan kontraktor apakah biaya ini sudah masuk material bangunan atau hanya tenaga kerja saja. Untuk sistem harian, umumnya upah tenaga kerja per orang Rp100.000 sampai Rp150.000 per hari.

Misalkan Anda membangun rumah seluas 130 meter persegi dengan dua lantai. Anda membutuhkan anggaran Rp356.800.000 apabila menggunakan sistem konstruksi harian.

Selanjutnya Anda perlu mempertimbangkan biaya finishing. Konstruksi finishing ini termasuk keramik, cat, plafon, kusen, sanitary, dan lain-lain. Dengan biaya harian, Anda membutuhkan Rp1.470.000 x 130 meter persegi, yakni sebesar Rp191.100.000.

Anda juga membutuhkan biaya mekanik untuk urusan elektrikal. Hal ini meliputi pemasangan air dan listrik. Misalkan untuk rumah seluas 130 meter persegi dengan dua lantai, biaya yang dibutuhkan adalah Rp500.000. Sehingga total anggarannya adalah Rp65.000.000.

Biaya Tak Terduga

Proses pembangunan rumah biasanya membutuhkan waktu enam bulan, bahkan bisa lebih. Dalam kurun waktu tersebut banyak kejadian yang mungkin tidak diduga. Akibatnya, anggaran membengkak dan tidak sesuai rencana.

Maka dari itu, sebaiknya dari awal siapkan biaya tak terduga. Misalkan untuk menambah jumlah tukang, ada perubahan desain, ada penambahan material bangunan, hingga harga material naik.

Siapkan biaya tak terduga minimal 25 persen dari keseluruhan anggaran. Misalkan keseluruhan anggaran Anda adalah Rp7.170.000 per meter persegi, maka Anda perlu menyiapkan Rp1.792.500 per meter persegi. Untuk rumah dengan luas 130 meter persegi, Anda perlu mempersiapkan dana darurat Rp233.035.000.


Baca juga: Kunci Sukses Menabung Agar Bisa Membeli Rumah


Langkah Menghemat

Setelah mengetahui perkiraan anggaran biaya membangun rumah, Anda pasti berpikir ternyata tidak murah. Namun ada sejumlah langkah menghemat biaya membuat rumah yang bisa dilakukan.

Manfaatkan Desain Rumah Minimalis

Anda dapat menggunakan desain rumah minimalis yang akhir-akhir ini tengah tren. Desain rumah minimalis artinya sangat simpel, tidak banyak memiliki ruangan, dan meminimalkan penggunaan perabotan.

Dengan demikian, Anda dapat menghemat material bangunan. Selain itu, desain ini terkesan sangat elegan dan anak muda.

Manfaatkan Material Lokal

Anda tidak perlu banyak membeli material yang mahal dari impor. Saat ini banyak produsen material lokal yang berkualitas. Misalkan pengrajin keramik lokal yang mampu menyajikan desain yang tidak kalah saing.

Survei Harga

Sebelum menentukan pilihan material, sebaiknya survei terlebih dahulu harga material yang hendak digunakan. Surveilah di beberapa toko yang berbeda. Terkadang ada toko yang memberikan diskon barang jika membeli dalam jumlah banyak.

Pilih Sistem Borongan

Jasa tukang cukup memakan anggaran setelah material. Namun Anda dapat memangkasnya dengan menggunakan sistem borongan, bukan harian.

Anda dapat membayar jasa tukang di awal. Dengan demikian, segala sesuatunya sudah terukur dan diperhitungkan. Anda juga sudah tahu biaya membangun rumah dan waktu yang dibutuhkan sesuai luas yang diinginkan.


Kumpulkan Uang untuk Membangun Rumah dengan Mendanai di P2P Lending Modal Rakyat

Untuk membangun rumah, Anda perlu mengumpulkan uang yang banyak. Tidak hanya melalui menabung, Anda juga bisa mengumpulkan uang dengan cara berinvestasi.

Salah satunya adalah dengan mendanai P2P lending melalui Modal Rakyat. Layanan ini menawarkan imbal hasil bunga yang menarik dibandingkan P2P lending lainnya, yakni mencapai 25 persen per tahun. Layanan ini telah berizin OJK, sehingga aset Anda dijamin keamanannya. Anda dapat berinvestasi mulai dari Rp25.000 saja.

Demikian penjelasan rincian biaya membangun rumah. Semoga membantu.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru