Gaya Hidup

Body Positivity: dari Sejarah hingga Kiat Mencintai Diri

Brigitta Winasis-

28 Jun 2021

Body Positivity: dari Sejarah hingga Kiat Mencintai Diri

Apakah Anda pernah mendengar istilah body positivity? Istilah ini kian populer digaungkan di berbagai media, termasuk media sosial.

Banyak perempuan dan pesohor lainnya membicarakan body positivity sebagai cara membantu menambah kepercayaan diri terhadap tubuh sendiri.

Bagaimana awal mula gerakan itu terbentuk? Bagaimana dampaknya terhadap masyarakat modern? Berikut penjelasannya.


Baca juga: Mengapa Self Love Sulit Dilakukan?

Apa itu Body Positivity?

Awalnya, body positivity merupakan gerakan yang merayakan bentuk tubuh plus-size. Gerakan ini bertujuan mendobrak stereotip masyarakat tentang bagaimana seseorang seringkali dipandang dari fisiknya saja.

Padahal sebenarnya bentuk tubuh plus-size adalah hal yang wajar karena beberapa di antaranya bersifat genetik. Demikian juga memiliki warna kulit gelap, rambut keriting, bentuk tubuh mungil, tubuh pendek, dan lain-lain.

Body positivity mengajak agar masyarakat menerima seseorang dengan penampilan apa adanya. Selain itu, tidak melulu memandang seseorang dari segi gender, ras, dan penampilannya.

Gerakan ini juga berarti upaya tidak mengubah penampilan diri demi orang lain. Kalaupun ingin mengubah diri, maka dilakukan demi diri sendiri.


Sejarah

Ternyata gerakan body positivity bukan baru-baru ini saja muncul di masyarakat modern. Gerakan ini sudah ada sejak zaman Victoria, yakni pada 1850-an hingga 1890-an. Gerakan ini merupakan awal munculnya feminisme yang saat itu disebut Victorian Dress Reform Movement atau Rational Dress Movement.

Gerakan ini berupaya menentang tren berpakaian bagi perempuan yang pada saat itu mengenakan korset dan tali pengencang. Tujuannya memenuhi standar kecantikan pinggang mungil yang dianggap sebagai tubuh ideal.

Mereka yang tidak memiliki pinggang kecil akan dirundung masyarakat. Selain itu, memiliki pinggang kecil dianggap akan lebih mampu menarik minat lawan jenis.

Padahal korset yang dikenakan tersebut dapat berdampak buruk bagi kesehatan. Selain itu, mengurangi kenyamanan dalam beraktivitas.

Demi mendobrak tren tersebut, para wanita pejuang reformasi kelas menengah mempopulerkan gaya busana yang lebih praktis. Gerakan ini merupakan salah satu awal mula gerakan body positivity di dunia.

Kampanye ini semakin populer seiring perkembangan teknologi dan munculnya media sosial. Banyak influencer yang kini mempopulerkan gerakan menerima tubuh dan lebih percaya diri.

Dampaknya di dunia kecantikan sekarang adalah banyaknya model dari beragam bentuk tubuh, ras, serta keunikannya masing-masing. Tidak semuanya harus bertubuh langsing, berkulit putih, dan berambut lurus layaknya standar kecantikan yang sudah usang. Banyak orang lebih menerima dan menghargai body positivity.


Cara Memiliki Mindset Body Positivity

Memiliki mindset ini bagus untuk kesehatan mental. Pasalnya Anda tidak akan terpacu untuk terus-menerus memikirkan bagaimana penampilan Anda akan menyenangkan orang lain.

1. Cari Tahu Apa yang Dibutuhkan Tubuh

Agar menumbuhkan mindset yang positif, pertama Anda harus tahu apa yang dibutuhkan tubuh. Sisihkan waktu untuk memikirkan dan memenuhi apa yang dibutuhkan.

Misalkan Anda merasa butuh berolah raga, maka sisihkan waktu untuk itu. Jika Anda merasa kurang beristirahat, pastikan Anda selalu tidur 8 jam per hari.

Dengan demikian, Anda akan merasa lebih sehat dan merasa nyaman secara fisik. Hal ini adalah yang paling penting.

2. Cintai Kondisi Diri Sendiri

Selanjutnya, belajarlah untuk mencintai kondisi Anda, terutama apa yang telah diturunkan secara genetik. Manusia memiliki kondisi dan tubuh yang berbeda-beda. Mulai dari berat badan, warna kulit, hingga kondisi tubuh lainnya.

Hal ini membuat setiap orang unik. Anda bukanlah boneka buatan pabrik yang setiap bentuknya sama.

3. Dukung Sesama

Kita sering melihat di media sosial sosok pria dan wanita yang dianggap tampan dan cantik. Akibatnya, ketika kita melihat diri sendiri tidak memenuhi standar tersebut, kita menjadi minder.

Agar gerakan body positivity semakin meluas, sebarkan pandangan tersebut ke orang lain. Anda bisa memanfaatkan media sosial dalam hal ini.

Dukunglah sesama yang merasa kesulitan mencintai tubuh mereka. Hal ini menjadi penting, karena akan membantu Anda semakin menularkan mindset positif.

Setelah menjadi lebih percaya diri, jangan meremehkan orang lain. Sebaliknya, dukung mereka agar memiliki kepercayaan diri yang sama.

Kini banyak media yang mulai menggencarkan promosi citra tubuh yang positif, bukan berdasarkan standar kecantikan yang sudah usang. Banyak media sudah menampilkan model dengan berbagai bentuk tubuh, warna kulit, bentuk mata, dan lain-lain.


Baca juga: 6 Pelajaran Hidup Sederhana dan Mandiri dari Cinta Laura


Ciri-ciri Pemilik Mindset Body Positivity

Saat Anda sudah berpersepsi bahwa tubuh yang Anda miliki bercitra positif, Anda akan senang dengan penampilan sendiri. Anda mungkin sadar penampilan Anda tidak sesuai standar yang ada di masyarakat, tetapi Anda tetap puas dan percaya diri dengan hal itu.

Anda tidak memiliki keinginan mengubah bentuk tubuh secara drastis demi memenuhi standar yang diinginkan masyarakat. Sebabnya yang dimaksud dengan body positivity adalah merasa nyaman dengan apa yang dimiliki tubuh Anda, termasuk dengan segala kekurangannya.

Memiliki kondisi fisik yang sehat juga akan berpengaruh kepada bagaimana Anda memandang diri sendiri. Jika Anda tahu tubuh Anda kuat untuk naik-turun tangga dengan lincah, berkebun, maupun berolah raga, Anda akan merasa lebih positif.

Hal ini diketahui dari studi dari University of Florida. Disebutkan bahwa latihan fisik sederhana membuat seseorang merasa lebih baik.

Seorang individu melihat realitas dirinya dan menerima hal itu apa adanya. Mereka menerima tubuh yang mungkin secara standar tidak ideal, tetapi senang dengan tubuhnya.

Selain itu, hal yang paling penting adalah dukungan keluarga. Studi dari University of Arizona menyebutkan perempuan yang tidak ditekan keluarganya untuk terlihat lebih kurus dan cantik akan memiliki mindset body positivity yang lebih baik.


Salah Paham yang Muncul karena Body Positivity

Walaupun bermanfaat, mindset body positivity bisa berubah menjadi toksik jika pola pikir Anda salah. Mendukung gerakan tersebut bukan berarti Anda harus terlihat cantik dan mengagumkan setiap saat. Bukan juga berarti Anda harus memuji diri sendiri secara terus-menerus.

Hal yang Anda butuhkan yaitu penilaian terhadap kondisi diri. Seperti disinggung sebelumnya, hal yang paling penting adalah menanamkan kepercayaan diri dan menghargai tubuh apa adanya.

Namun hal ini bukan berarti Anda berhenti merawat diri sendiri. Jika Anda merasa kurang fit, Anda dapat mengubah gaya hidup dan mulai berolah raga. Tindakan ini adalah bagian dari menghargai tubuh sendiri.

Mengingat Anda ingin memiliki citra tubuh yang positif, Anda akan berusaha sebisa mungkin merawat diri sendiri. Yang perlu Anda tanamkan adalah kesehatan tubuh menjadi yang utama.


Demikian penjelasan tentang body positivity. Tetap semangat dan semoga bermanfaat.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru