Finansial

10 Cara Berhemat yang Sehat dan Efektif

Kabrina Rian Ferdiani-

02 Jun 2022

10 Cara Berhemat yang Sehat dan Efektif

Berhemat menjadi sisi lain yang harus dilakukan apabila ingin menabung. Tanpa berhemat, menabung tidak bisa dilakukan. Sebaliknya, cara berhemat yang efektif akan membuat menabung menjadi semakin cepat mencapai tujuan.  


Berbagai Langkah dan Cara Berhemat

Berhemat tidak dilakukan sebatas dengan cara memangkas pengeluaran. Hal tersebut tidak akan membuat Anda dapat mengumpulkan dana secara efektif. Berikut ini adalah beberapa langkah tips berhemat yang tepat:

  • Menentukan Kebutuhan Prioritas
  • Gunakan Rumus Mengalokasikan Dana
  • Menjalankan Pola Hidup Teratur
  • Pisahkan Rekening Pemasukkan dan Pengeluaran
  • Lakukan Pengelolaan Uang Menguntungkan
  • Jangan Borong Belanjaan Meski Mendapat Promo
  • Menjalani Hidup yang Lebih Kreatif
  • Jangan Belanja Mendadak
  • Hemat Energi dan Air
  • Manfaatkan E-Wallet dengan Bijak


Baca Juga: Financial Planning 101 untuk Kebutuhan Rumah Tangga


1. Menentukan Kebutuhan Prioritas

Cara berhemat yang efektif adalah dengan menentukan tujuan atau alasan kenapa harus berhemat. Misalnya, alasan berhemat adalah demi membeli smartphone atau sengaja mengumpulkan uang Rp 10 juta untuk modal kegiatan tertentu. Dengan menentukan kebutuhan prioritas, Anda akan lebih fokus untuk berhemat.

Menentukan kebutuhan prioritas bukan berarti meniadakan kebutuhan lain. Hal yang harus dilakukan hanyalah menentukan skala prioritasnya. Kurangi alokasi dana pada kebutuhan non prioritas sehingga lebih banyak dana yang dapat ditabung.


2. Gunakan Rumus Mengalokasikan Dana

Ahli telah mengenalkan beberapa pembagian atau alokasi dana gajian untuk berbagai kebutuhan hidup. Tujuannya adalah agar semua kebutuhan dapat terpenuhi, termasuk persiapan kebutuhan masa depan seperti dana pensiun. 

Beberapa rumus alokasi dana gajian yang dapat digunakan adalah rumus 50-30-20 dan 40-30-20-10. Pada rumus 50-30-20, pembagiannya adalah 50% untuk kebutuhan pokok, 30% hobi, dan 20% untuk ditabung. Sementara pada rumus 40-30-20-10, pembagiannya adalah 40% untuk kebutuhan pokok, 30% membayar cicilan, 20% investasi, dan 10% untuk amal.

Dari banyak rumus cara menghemat uang gaji, lazimnya sebesar 20% jumlah gaji akan dialokasikan untuk tabungan atau investasi. Sementara itu, kebutuhan pokok adalah alokasi dana paling besar ketimbang kebutuhan lainnya. 


3. Menjalankan Pola Hidup Teratur

Salah satu penyebab sering terjadinya pengeluaran tidak terduga adalah pola hidup yang tidak konsisten. Misalnya, jika Anda membiasakan diri makan tiga kali sehari, maka dapat dihitung berapa anggaran makan dalam sebulan. Sementara jika tidak konsisten, alokasi dananya sulit untuk diatur.

Contoh lainnya adalah apabila Anda konsisten menggunakan sarana satu transportasi tertentu, maka dapat dialokasikan dana transportasi dalam seminggu atau sebulan. Berbeda halnya jika kadang menggunakan transportasi bus, ojek online, berjalan kaki, dan lainnya. Jika demikian, maka pengeluaran akan berubah-ubah dan sulit untuk dikontrol.


4. Pisahkan Rekening Pemasukkan dan Pengeluaran

Jika Anda adalah pribadi yang sulit menahan membelanjakan uang, membuat dua rekening adalah solusi yang dapat dipilih. Pisahkan dana yang boleh dibelanjakan dan dana yang harus ditabung. Hal ini tentunya harus dibarengi dengan komitmen yang kuat. 

Bagi dana sejak awal. Masukkan dana yang dialokasikan untuk kebutuhan sehari-hari ke dalam rekening pengeluaran. Setelah itu, Anda harus berkomitmen untuk tidak menambah dana ke dalam rekening pengeluaran tersebut walaupun telah habis sebelum tiba masa gajian berikutnya.

Untuk mengakali biaya administrasi yang diberlakukan bank, Anda dapat memilih jenis rekening tabungan dengan limit rendah. Jenis tabungan limit rendah tersebut tidak memiliki buku rekening. Namun, Anda akan mendapatkan keuntungan kartu ATM, layanan mobile banking, tanpa endapan dana, dan tanpa biaya administrasi bulanan.


5. Lakukan Pengelolaan Uang Menguntungkan

Ketimbang hanya menyimpan dana secara konvensional, Anda dapat melimpahkan dana tersebut ke berbagai instrumen pengelolaan uang. Dengan begitu, Anda tidak hanya diuntungkan dari manfaat menabung tetapi juga dana yang mengembang. Salah satu instrumen pengelolaan dana yang dapat dipilih adalah peer to peer lending Modal Rakyat. 

Modal Rakyat merupakan fintech terawasi OJK yang mempertemukan pemilik modal dengan pelaku usaha yang membutuhkan tambahan dana. Untuk mengelola dana, Anda dapat berperan sebagai pendana yang melimpahkan modal kepada pelaku usaha. Nantinya, Anda akan memperoleh imbal untung hingga 18% per tahun.

Simak informasi lengkap mengenai pendanaan di Modal Rakyat melalui link berikut: untung menjadi pendana di Modal Rakyat.


6. Jangan Borong Belanjaan Meski Mendapat Promo

Selama masa berhemat, lebih baik Anda membeli kebutuhan sekali konsumsi. Jangan membeli barang berlebih meskipun mendapatkan promo. Hal ini umumnya terjadi ketika pembelian makanan dan barang habis sekali konsumsi.

Alih-alih membeli dua porsi sate ayam dengan harga Rp 20 ribu, lebih efektif membeli satu porsi dengan harga Rp 12 ribu. Meskipun begitu, memanfaatkan promo makan dan barang konsumsi lain sangat baik dioptimalkan. Yang harus diperhatikan adalah jangan sampai mubazir.


7. Menjalani Hidup yang Lebih Kreatif

Pada dasarnya berhemat akan mengharuskan Anda untuk menjalani hidup yang lebih kreatif. Anda harus dapat mengolah bahan makanan sehat yang murah untuk diolah menjadi makanan yang lezat. Selain itu, Anda juga harus dapat menghias kembali pakaian lama agar lebih layak digunakan kembali.

Secara tidak langsung, hidup yang kreatif juga akan membuat Anda menjalani gaya hidup minimalis. Artinya, Anda harus mengutamakan kesehatan dan kenyamanan ketika membeli sesuatu. Hindari pembelian barang yang fungsinya dapat digantikan dengan barang lain. 


8. Jangan Belanja Mendadak

Membeli barang tanpa direncanakan dapat menyebabkan pemborosan, seperti yang biasa terjadi ketika melakukan perjalanan. Untuk menghindarinya, buat daftar belanjaan bulanan atau mingguan. Dengan begitu, anggaran dapat dialokasikan sejak awal.

Anda juga dapat memanfaatkan fitur wishlist yang ada dalam platform e-commerce. Jangan langsung melakukan checkout, melainkan tahan barang yang ingin dibeli selama beberapa hari di wishlist. Apabila setelah beberapa hari dirasa masih membutuhkan barang tersebut, barulah Anda dapat melakukan pembelian.


9. Hemat Energi dan Air

Menghemat energi juga merupakan bagian dari langkah menghemat uang yang penting. Hal itu bisa dilakukan dengan mengurangi pemakaian listrik dan air di rumah. Dengan begitu, secara otomatis pengeluaran bulanan pun akan lebih rendah.

Pada tahap yang lebih lanjut, Anda dapat juga mengurangi kegiatan yang berkenaan dengan alat elektronik seperti smartphone dan pendingin ruangan. Hal itu dapat mengurangi pemakaian listrik sekaligus menghindarkan diri dari kegiatan konsumtif, seperti belanja online.


10. Manfaatkan E-Wallet dengan Bijak

Uang receh kembalian belanja adalah dana yang kerap terselip dan tidak optimal dimanfaatkan. Hal itu harus diatasi agar tidak boros walaupun beberapa rupiah saja. Caranya adalah dengan memanfaatkan pembayaran digital yang kini sudah semakin lazim digunakan. 

Dengan memanfaatkan pembayaran melalui E-Wallet, tidak ada kembalian yang harus tercecer. Anda dapat membayar kebutuhan secara presisi hingga pecahan uang terkecil. Pembayaran digital ini bahkan bisa menghemat hingga Rp1.

Namun, pembayaran digital juga harus diwaspadai karena memudahkan untuk belanja dari mana pun dan kapan pun. Bagi seseorang yang gemar belanja online, menyimpan uang tunai justru menjadi solusi berhemat yang lebih baik.


Baca Juga: 5 Keuntungan Hidup Hemat yang Perlu Anda Tahu


Pertanyaan Umum Terkait Cara Berhemat

Apa itu Metode 50-30-20?

Metode 50-30-20 adalah metode alokasi dana gajian yang membagi 50% untuk kebutuhan hidup, 30% gajian untuk hiburan, dan 20% untuk tabungan atau investasi.


Dalam rumah tangga siapa yang berhak mengatur keuangan?

Baik istri maupun suami dapat bersama-sama mengatur keuangan. Hal tersebut bisa dilaksanakan sesuai kesepakatan pasangan. Bagi masyarakat Indonesia, pengatur keuangan umumnya diserahkan kepada pihak yang juga menangani urusan domestik, yaitu istri.


Bagaimana cara menghemat listrik rumah tangga?

Mencabut peralatan elektronik dari terminal listrik ketika tidak digunakan adalah langkah kecil tapi sangat penting. Alih-alih membuat peralatan elektronik dalam keadaan stand by yang menyerap pemakaian listrik, lebih baik untuk mencabutnya dari terminal listrik.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru