Finansial

Gaya Hidup

Deposito vs Tabungan: Pilih Mana? Ini Penjelasannya!

Paskalia-

05 Jan 2021

Deposito vs Tabungan: Pilih Mana? Ini Penjelasannya!

Tabungan serta deposito adalah produk perbankan yang digunakan masyarakat setempat untuk menyimpan uangnya di bank. Keduanya meski sama-sama produk perbankan, namun sebenarnya jika ditinjau lebih jauh sangat berbeda sekali. Maka dari itu Anda harus tahu letak perbedaan keduanya agar dapat memaksimalkan fungsinya dengan baik.

Maka dari itu jika sebelumnya Anda pernah mendapatkan penawaran produk perbankan seperti tabungan berencana atau berjangka, sebaiknya cari tahu dulu produknya masuk simpanan bank. Sementara itu ada juga produk perbankan yang termasuk dalam kategori investasi.

Baca juga: Investasi Deposito dan Jenisnya untuk Masa Depan

Produk Perbankan tersebut adalah deposito. Umumnya baik tabungan dan jenis investasi ini ditawarkan ke dalam 2 bentuk sekaligus oleh pihak bank, mulai dari syariah serta konvensional. Perbedaan umum antara keduanya hanya terletak dari manfaatnya untuk nasabah. Rekening tabungan konvensional skemanya adalah titipan. 

Jadi prinsipnya nasabah menitipkan uangnya dan bank memberi bonus berupa bunga. Sedangkan investasi syariah itu menggunakan mudharabah. Jadi pemilik dana meletakkan uangnya di bank kemudian disalurkan ke dalam pembiayaan kredit. Selanjutnya keuntungannya dibagi sesuai dengan proporsi tertentu agar terhindar dari praktik riba.


Baca juga: Keuntungan Investasi Deposito yang Harus Diketahui Pemula


Suku Bunga Deposito vs Tabungan


Salah satu perbedaan sangat jelas dari kedua produk di atas adalah besaran suku bunganya masing-masing. Keuntungan jika Anda memilih produk investasi ini adalah akan mendapat suku bunga lebih besar daripada menyimpan uang ke dalam rekening tabungan biasa serta berjangka.

Bahkan di tahun 2020 ini ternyata suku bunga deposito itu bisa mencapai sampai dengan 5% per tahun. Sedangkan suku bunga tabungan itu nilainya hanya sampai 1% saja. Baik itu tabungan biasa dan berjangka biasanya masih sama suku bunganya, kalah dari bunga investasi tersebut.

Melihat dari perbedaan jauh suku bunganya, otomatis hal tersebut cukup memberikan gambaran bagi calon nasabah bahwa menyimpan uangnya berbentuk investasi itu sangat menguntungkan daripada hanya disimpan berbentuk tabungan biasa. Misalnya saja jika Anda mempunyai dana sebesar Rp10 juta dan bingung akan digunakan untuk apa saja.

Uang tersebut jika disimpan ke dalam investasi deposito pasti akan memberikan Anda suku bunga senilai 3% dalam jangka waktu tertentu, misalnya selama 1 bulan. Sehingga ini akan sangat menguntungkan sekali daripada hanya disimpan menjadi tabungan biasa yang mana nilai suku bunganya hanya berkisar maksimal 1%.

Jadi jika berbicara tentang suku bunganya, Anda bisa mencoba melakukan investasi ini dengan menggunakan automatic roll over system. Jadi suku bunga investasinya akan bertambah banyak karena bisa jadi akan terjadi majemuk dalam perhitungan bunganya. Sehingga ini akan memberikan keuntungan banyak saat memilih jenis investasi tersebut.


Baca juga: Inilah Berbagai Produk Deposito yang Bisa Anda Pilih


Fleksibilitas Pengambilan Uang dari Deposito vs Simpanan Bank


Seperti yang diketahui bahwa dalam proses pengambilan dananya, memilih rekening berbentuk tabungan itu bisa diambil uangnya kapan saja. Sehingga hal ini membedakan antara simpan uang di bank berbentuk tabungan dengan investasi di atas. Karena saat memilih simpanan berbentuk investasi tidak dapat dicairkan kapan saja.

Anda tidak dapat mengambil uangnya untuk kegiatan apapun sebelum masa jatuhnya tiba seperti perjanjian di awal. Itu artinya Anda harus benar-benar memahami bila menyimpan uang ke dalam bank berbentuk deposito tersebut tidak dapat dicairkan sesuka hati. Ada peraturan mengikat didalamnya terkait dengan masa jangka waktunya.

Tenornya harus dipahami dengan baik dan dilewati sampai jatuh temponya tiba jika ingin mencairkan dana yang telah disimpan. Dalam hal ini jenis investasinya memiliki tenor bermacam-macam, mulai dari 1 sampai 24 bulan. Sehingga akan dikenakan biaya penalti bila melakukan pengambilan sebelum tenornya berakhir.

Misalnya Anda mempunyai deposito berjangka selama 6 bulan, namun karena memiliki kebutuhan mendesak dan ingin mencairkan dananya sebelum jatuh tempo. Yaitu mencairkan pada bulan kedua, akibatnya Anda akan dikenakan biaya penalti bila melakukan pencairan dana dari rekening tersebut.

Melihat hal tersebut, Anda harus paham dulu bila ingin melakukan investasi menggunakan produk perbankan ini. Usahakan uang yang digunakan untuk berinvestasi tidak terpakai dalam waktu dekat. Hal ini perlu diperhatikan untuk bisa menghindari terjadinya kerugian karena biaya penaltinya.


Baca juga: Tabungan Berjangka dan Manfaatnya untuk Perencanaan Keuangan


Perbedaan Deposito vs Tabungan Dilihat dari Tujuannya


Dilihat dari tujuannya, bunga tabungan itu masih kalah tinggi daripada produk investasi ini. Karena memang produk tersebut termasuk salah satu bentuk investasi yang risikonya paling minim namun keuntungannya cukup besar meski suku bunganya masih kalah dari reksadana, saham, serta obligasi.

Umumnya para masyarakat memilih produk deposito untuk berinvestasi dalam menyimpan dana darurat atau pendidikan. Karena risikonya sangat rendah dan sistemnya mudah dipahami daripada bentuk lainnya seperti reksadana, saham, serta obligasi. Jika Anda masih awam dengan bentuk-bentuk tersebut, maka produk ini bisa dipilih.

Karena bentuknya bisa meminimalisir terjadinya risiko saat melakukan investasi. Jadi bila dilihat dari tujuannya, produk simpanan layaknya tabungan berbentuk apapun mulai dari biasa hingga berjangka itu bukan investasi. Karena tabungan untuk menyimpan uang demi pembiayaan kebutuhan hidup dan dana darurat saja.

Proses pengambilan dana tabungan itu sifatnya lebih fleksibel, suku bunganya kecil, serta ada biaya administrasi yang dibebankan setiap bulan sehingga hal ini membuatnya tidak termasuk dalam kategori investasi. Meski produk investasi juga ada biaya administrasinya, namun jika dilihat secara keseluruhan tetap jauh menguntungkan daripada tabungan.

Karena suku bunganya lebih tinggi daripada menabung. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa sebenarnya keduanya punya kelebihan tersendiri saat digunakan menyimpan uang agar keuangan lebih terkontrol. Hanya saja Anda harus paham jika deposito itu cocok untuk yang uangnya tidak terpakai waktu dekat sehingga dikatakan sebagai investasi.


Baca juga: Pilih Deposito atau Reksadana, Pertimbangkan Hal Berikut

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru