Finansial

Investor Saham, Kenali Dividend Trap dan Cara Mengatasinya

Kabrina Rian Ferdiani-

19 Jul 2021

Investor Saham, Kenali Dividend Trap dan Cara Mengatasinya

Bagi seorang investor yang menginginkan untuk mendapatkan penghasilan pasif, salah satunya adalah mengandalkan dividen dari investasi saham. Awas jangan terjebak dividend trap atau jebakan dividen.

Di sisi lain, seorang trader juga menginginkan untuk mendapatkannya juga, mengingat keuntungannya juga bisa lebih tinggi. 

Namun terkadang seorang investor atau trader pemula terkadang tidak menyadari potensi bahaya yang terjadi ketika terfokus untuk mengejar dividennya saja. Bahkan tidak sedikit yang mengalami kerugian cukup besar meskipun telah mendapatkan dividennya. 


Baca juga: Dilusi Saham adalah: Ini Penjelasan Lengkapnya


Apa itu Dividend Trap?

Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki kebijakan untuk membagikan keuntungan perusahannya kepada para investornya. Pembagiannya ini diberikan kepada seluruh investornya, terutama yang tercatat memiliki sahamnya ketika cum date. 

Secara teoritis, memang setelah adanya pembagian dividennya, nilai saham dari perusahaan turun kembali, normalnya sejumlah dengan pembagian dividennya. Investor yang sudah berpengalaman sudah mengetahui mengenai hal ini. 

Beberapa hal dilakukan oleh investor berpengalaman tersebut, apabila hanya mengejar dividen saja, biasanya langsung menjualnya kembali ketika ex date tiba. Penjualan tersebut tentunya memicu turunnya harga, biasanya cukup signifikan hingga masuk ke ARB. 

Apabila tren penurunan ini terus terjadi, bahkan semakin buruk hingga jumlah penurunannya lebih tinggi daripada devidennya, investor akan merugi. Pilihannya adalah mengalami capital lost atau menahannya dalam jangka waktu agak lama untuk menunggu harganya pulih. 


Contoh Dividend Trap

Contoh dividend trap yang terjadi pada bank Jawa Barat tahun lalu. Waktu itu pembagian nilai dividen sebesar 94 poin. Namun hari berikutnya (ex date) harganya turun hingga ARB, begitu terus hingga puncaknya pada hari ke 3 mencapai penurunan 150 poin. 

Penurunan harga tersebut ternyata lebih besar dibandingkan dividennya, sehingga meskipun Anda menjual sahamnya, Anda masih merugi hingga 56 poin per lembarnya. Kondisi tersebut cenderung disebut sebagai dividend trap, terlebih bila penurunannya berlangsung lama. 

Memang penurunan setelah pembagian keuntungan terhadap investor tersebut merupakan sebuah kewajaran. Banyak juga korporasi yang berhasil bangkit secara cepat, karena fundamentalnya sangat baik, sehingga potensi kerugiannya juga cenderung minim. 

Namun terkadang investor atau trader yang cenderung mengejar keuntungan saja kurang peka terhadap kondisi perusahaannya. Sehingga ketika sudah membeli sahamnya dalam jumlah besar, pada akhirnya juga harus menanggung rugi tidak sedikit. 


Baca juga: 7 Acuan Beli Saham yang Perlu Anda Perhatikan


Kenali Tren dan Potensi Adanya Dividend Trap

Pada dasarnya keuntungan dari investasi karena dibagikan dividennya adalah prospektus dari investor jangka panjang. Karena pergerakan market bagaimanapun cenderung tidak berpengaruh pada perencanaan keuangan jangka panjangnya. 

Namun tidak sedikit investor atau trader yang berusaha memanfaatkan momen pembagian tersebut agar memperoleh keuntungan. Akan tetapi hal yang terjadi sebaliknya tidak sedikit yang terkena jebakan, akibatnya besar pembagian dividennya belum menutup kerugiannya. 

Tren Kenaikan Harga yang Sangat Tinggi

Sangat besar kemungkinan bahwa saham suatu perusahaan harganya akan melambung tinggi ketika menjelang hari cum date. Salah satunya dipengaruhi oleh adanya orang yang berusaha memburu pembagian dividen tersebut. 

Kenaikan harga tersebut apabila tidak dibarengi dengan performa perusahaan yang baik, tentunya akan berefek ketika ex date dan seterusnya. Biasanya kecenderungan mengalami penurunan dalam jangka panjang atau bahkan sering berada pada ARB. 

Pembagian Hasil Cenderung Tinggi

Pembagian keuntungan yang tinggi juga bisa menjadi salah satu potensi terjadinya jebakan tersebut. Terlebih apabila keuntungan tinggi tersebut dikarenakan adanya penjualan aset perusahaan, secara otomatis kemampuannya untuk naik lagi tidak begitu kuat. 

Bagi investor yang sudah menyadari hal ini, biasanya setelah masuk ex date akan berlomba – lomba menjual sahamnya sebelum penurunannya lebih rendah lagi atau mencapai batas auto reject. Akibatnya harganya cenderung turun tajam. 

Kepanikan Investor

Bagi investor yang tidak mengetahui atau menyadari hal ini, setelah senang mendapatkan dividen akan panik ketika mengetahui harganya anjlok. Kepanikan ini biasanya mendorong untuk penjualan dalam jumlah besar sekaligus, yang tentu saja harganya semakin melemah. 


Cara Mengatasi Dividend Trap untuk Menghindari Kerugian

Sebenarnya ada banyak sekali langkah untuk menghindari jebakan tersebut, salah satunya adalah jeli dalam melakukan riset. Namun sebenarnya terdapat beberapa trik yang mungkin bisa dicoba, sehingga kerugian bisa diminimalisir. 

Membeli Ketika Harga Cukup Rendah

Sudah tidak asing bahwa harganya saham selalu fluktuatif. Ketika terjadi penurunan terendah, terutama perusahaan dengan fundamental baik, ini bisa menjadi kesempatan Anda membelinya. Sehingga beli ketika jauh sebelum cum date tiba. 

Ketika masuk ex date, otomatis harga akan turun kembali, tidak jarang sampai beberapa hari berikutnya. Meskipun kondisinya sedang turun, apabila harga belinya waktu itu lebih rendah dibandingkan saat ini. Anda masih mendapatkan keuntungan dari capital gainnya. 

Menjual Ketika Tanggal Cum Date

Trik kedua adalah menjual ketika sudah memasuki cum date, tentu saja ketika masa ini harganya sangat tinggi akibat besarnya permintaan. Anda bisa mendapatkan capital gain sangat besar, bahkan bisa melebihi dividen. 

Penjualan ketika memasuki tanggal tersebut mengakibatkan Anda tidak berhak mendapatkan dividennya. Namun apabila capital gainnya lebih besar, bukannya hal ini sudah menguntungkan Anda. Selain itu juga terhindar dari fenomena jebakan.  

Berinvestasi Jangka Panjang

Tips lainnya adalah fokus pada tujuan investasi Anda, terutama dalam perencanaan serta tujuan finansial dari investasi tersebut. Apabila investasinya sudah sesuai dengan perencanaan harus ketat terhadap perencanaannya. 

Terkadang beberapa orang tergoda dengan potensi keuntungan sesaat, seperti pembagian dividen besar. Namun melupakan tujuan sebenarnya dalam berinvestasi tersebut. Akibatnya spekulasi tinggi, serta nilai sahamnya juga lebih fluktuatif. 

Tidak salah apabila berinvestasi untuk mendapatkan dividennya, karena memang itu adalah hak dari seorang investor saham. Selain itu pembagian keuntungan tersebut juga bisa membantu investornya agar cepat mencapai tujuan finansialnya. 

Namun harus berhati–hati, hindarilah spekulasi atau euforia berlebihan mengingat nilai harganya bisa sangat fluktuatif sekali. Perencanaan matang serta riset mendalam bisa menghindarkan Anda dari dividend trap serta mengoptimalkan keuntungannya. 


Baca juga: Daftar Saham Blue Chip 2021 Paling Update


Pendanaan di P2P Lending Modal Rakyat dan Dapatkan Keuntungan hingga 18% per tahun

Ayo bantu pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan modal usaha dan raih keuntungannya.

Dengan modal mulai Rp25.000 saja Anda sudah bisa memberikan akses pinjaman modal bisnis untuk UMKM di Indonesia melalui Modal Rakyat. Selain itu, Anda bisa mendapatkan imbal hasil hingga 18% per tahun.

Gunakan kode promo BLOG25 dan mendapatkan saldo gratis Rp25.000 untuk mulai mendanai. Hubungi customer service kami melalui email di cs@modalrakyat.id  untuk mengetahui syaratnya lebih lanjut. Follow Instagram Modal Rakyat di @modalrakyatid untuk mendapatkan update terbaru dari kami.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru