Bisnis

E-Commerce adalah: Pengertian, Contoh, hingga Manfaatnya

Brigitta Winasis-

09 Aug 2021

E-Commerce adalah: Pengertian, Contoh, hingga Manfaatnya

Bisnis online dan belanja online adalah sesuatu yang lazim dilakukan di masa sekarang. Dunia bisnis berkembang pesat dengan adanya teknologi digital.

E-Commerce adalah salah satunya. Melalui e-Commerce, berbisnis dan berbelanja online tidak lagi sulit.

Namun sudahkah Anda tahu apa itu e-Commerce? Bagaimana dampaknya terhadap perkembangan bisnis di Indonesia? Berikut penjelasannya.


Baca juga: Keuntungan Memilih Pinjaman Online Bunga Kecil untuk Bisnis


Pengertian e-Commerce

E-Commerce memiliki kepanjangan electronic commerce. Artinya segala sesuatu tindakan transaksi secara elektronik.

E-Commerce juga bisa dilakukan melalui televisi atau telepon. Namun kini lebih banyak transaksi elektronik yang dilakukan lewat internet.

Banyak yang mengira e-Commerce sama dengan marketplace. Perbedaannya adalah e-Commerce merujuk kepada aktivitas transaksinya.

e-Commerce juga tidak melulu berkaitan dengan jual beli. Ada pula bentuk transaksi lain yang tergolong e. Misalnya pabrik menggunakan layanan internet untuk mengecek suplai barang, mengambil uang tunai di ATM, dan lain-lain.

Sementara itu marketplace termasuk satu di antara tipe e-Commerce. Marketplace bertindak sebagai perantara yang membantu komunikasi antara pemilik bisnis dan pelanggan secara online.

Platform tersebut membantu pelaku bisnis mengelola penjualannya. Contohnya adalah Shopee, Blibli, Lazada, dan masih banyak lagi.


Sejarah e-Commerce

Sejarah e-Commerce bermula dari tahun 1970-an. Saat itu mulai muncul teknologi yang memungkinkan transfer uang secara elektronik melalui electronic fund transfer.

Namun belum banyak perusahaan yang memanfaatkan hal tersebut. Akibatnya e-Commerce belum terlalu lazim digunakan.

Kemudian muncul electronic data interchange. E-Commerce menjadi berkembang pesat. Berbagai perusahaan manufaktur, perjalanan, dan pemesanan mulai berdagang secara elektronik.

Pada tahun 1990 internet dikomersialkan. Perdagangan elektronik pun berkembang pesat. Muncul sebutan electronic commerce. E-Commerce mulai digunakan di mana-mana, termasuk Indonesia.


Berbagai Jenis e-Commerce

Berikut ini penjelasan beberapa jenis e-Commerce yang ada. Perbedaan masing-masing jenis terletak pada arah penjualan serta konsumennya.

1. Business-to-business (B2B)

Pada jenis yang pertama ini, pemilik bisnis menjual produk atau layanan kepada pemilik bisnis lainnya. Umumnya penjualan dilakukan dalam jumlah besar.

Sebagai contoh, perusahaan memberi peralatan kantor dari produsennya.

2. Business-to-consumer (B2C)

Pada jenis e-Commerce ini, pemilik bisnis menjual barang dan jasa kepada pelanggan. Umumnya pembelian dilakukan secara eceran.

3. Consumer-to-consumer (C2C)

Pada jenis yang ketiga ini, pemilik bisnis berskala UMKM menjual produk atau layanan kepada pelanggan secara langsung. E-Commerce ini disebut dengan e-Commerce.

Contohnya adalah berbagai marketplace yang tersedia di masyarakat, seperti Bukalapak, Blibli, Tokopedia, dan lain-lain. B2C dan C2C seringkali dianggap mirip, hanya arah penjualannya saja yang berbeda.

4. Consumer-to-Business (C2B)

Pada jenis e-Commerce ini, konsumen dapat melakukan penawaran barang atau jasa kepada pelaku bisnis. Misalnya adalah situs lelang proyek online. Penawarnya adalah konsumen yang menawarkan proyek ke perusahaan.

Contoh lainnya adalah influencer menawarkan jasa promosi dan ulasan ke perusahaan sesuai bidang yang ia kuasai.

5. Business-to-Administration (B2A)

Yang dimaksud dengan administration adalah sektor publik yang dimiliki pemerintah. Dalam hal ini, perusahaan menawarkan pengadaan barang atau jasa kepada pemerintah.

Contohnya adalah lelang tender untuk proyek pembangunan infrastruktur.

6. Lainnya

Dua jenis e-Commerce lainnya jarang digunakan, yaitu Consumer-to-Administration (C2A) dan Business-to-Employee (B2E).


Baca juga: Kenapa Asuransi Bisnis Dibutuhkan dan Apa Manfaatnya?


Bagaimana Perkembangan e-Commerce di Indonesia?

Indonesia termasuk negara yang mengalami perkembangan pesat dalam penggunaan e-Commerce. Pada 2018 perkembangan e-Commerce di Tanah Air mencapai 78 persen. Sebanyak 17,7 persen di antaranya adalah e-Commerce pembelian tiket pesawat atau pemesanan hotel.

Sebanyak 11,9 persen adalah pembelian baju dan alas kaki seperti sepatu. Kemudian 10 persen berasal dari pembelian produk kosmetik dan produk kesehatan.

Dapat disimpulkan memiliki situs e-Commerce sangat menguntungkan bagi pelaku bisnis maupun pemula dalam berbisnis. E-Commerce juga menawarkan banyak manfaat.


Contoh e-Commerce di Indonesia

Di Indonesia sendiri keberadaan e-Commerce begitu menjamur. Berikut contoh sejumlah e-Commerce yang berkembang di Indonesia.

1. Shopee

Shopee adalah salah satu e-Commerce yang banyak dirujuk di Indonesia. E-Commerce ini sangat populer dengan fitur gratis ongkirnya.

Shopee berkantor pusat di Singapura. Namun perkembangannya di Tanah Air sangat masif.

Aplikasi ini juga menawarkan berbagai diskon yang menggiurkan. Penggunanya pun kian bertambah dari waktu ke waktu.

Shopee kini menambahkan fitur metode pembayaran ShopeePay dan ShopeePaylater yang dapat digunakan di berbagai merchant.

2. Tokopedia

E-Commerce yang identik dengan warna hijau ini diluncurkan sejak 2015. Tokopedia disebut-sebut kerap bersaing ketat dengan Shopee.

E-Commerce ini menawarkan marketplace untuk berbagai UMKM yang ada di Indonesia. Caranya dengan mengenalkan produk yang dijual dalam marketplace tersebut.

Terbaru, Tokopedia melakukan merger dengan aplikasi penyedia layanan transportasi Gojek menjadi GoTo.

4. True LinksWear

Situs e-Commerce ini mendapat posisi finalis dalam ajang Big Commerce Design Awards 2018. True LinksWear mengedepankan tampilan yang simpel dan menarik.

E-Commerce ini menawarkan berbagai footwear berkualitas di Indonesia. Kemajuan True LinksWear luar biasa pesat dengan peningkatan kemajuan mencapai 700 persen.

5. Bukupedia

Bukupedia memenangkan posisi kedua dalam penghargaan Indonesia E-Commerce Award 2016 dalam kategori toko buku online. Situs ini sudah dibuat sejak 10 tahun yang lalu.

Kini Bukupedia mengembangkan bisnisnya dengan membuat penerbit Bukupedia Merchant Center. Platform ini berupaya mendukung penerbit memasarkan buku-buku berkualitas.


Kelebihan e-Commerce

Apa saja kelebihan e-Commerce? Berikut penjelasannya.

1. Tidak Membutuhkan Toko Offline

Pergi ke toko fisik tentu akan lebih membutuhkan banyak upaya daripada berbelanja dari rumah. Hal ini merupakan keuntungan dari segi pembeli.

Sementara itu dari segi penjual, ia tidak memerlukan bangunan fisik. Hal ini tentu akan mengurangi modal sewa dan upah tenaga kerja.

Oleh karena alasan ini, barang yang dijual di situs e-Commerce seringkali lebih murah daripada di toko offline.

2. Tidak Membutuhkan Banyak Biaya

Hal ini masih sehubungan dengan kelebihan pertama. Mengingat biaya yang dibutuhkan tidak besar, pemilik bisnis dapat mengembangkan usahanya lebih cepat.

Selain itu, banyak yang lebih memilih berbelanja online dari segi kepraktisannya..

3. Lebih Efektif dalam Promosi

Anda dapat melakukan promosi yang lebih efektif melalui situs e-Commerce. Pasalnya pelanggan Anda selalu terhubung dengan situs tersebut di ponsel mereka. Tidak sedikit pula situs e-Commerce yang sudah berbentuk aplikasi ponsel.


Kelemahan e-Commerce

Walaupun menawarkan banyak keuntungan, e-Commerce juga tidak terlepas dari kelemahan. Berikut penjelasannya.

1. Barang Tidak Bisa Dilihat Langsung

Pembeli tidak bisa melihat barang secara langsung saat berbelanja online. Meskipun ada sistem rating dan testimoni, tetap saja ada risiko barang atau jasa yang ditawarkan tidak sesuai dengan yang dijanjikan.

2. Risiko Keamanan

Masih sehubungan dengan kelemahan pertama, risiko keamanan di e-Commerce lebih besar daripada saat berbelanja langsung. Terlebih jika pembelian dilakukan lewat situs yang belum memiliki proteksi dalam transaksi jual beli, misalnya Instagram, Facebook, atau WhatsApp.

Berbeda halnya dengan marketplace yang menawarkan jaminan keamanan seperti Tokopedia, Bukalapak, Blibli, dan lain-lain.

Namun di sisi lain masih ada risiko seperti pencurian informasi pribadi hingga pencurian kartu kredit. Yang harus Anda perhatikan saat berbelanja online adalah membeli dari situs terpercaya dan selalu berhati-hati.

3. Persaingan Harga

Mengingat harga yang ditawarkan di e-Commerce relatif lebih murah, banyak toko yang berupaya bersaing dalam memberikan harga. Hal ini memang menguntungkan pembeli, tetapi bisa merugikan penjual. Pasalnya penjual bisa tidak memperoleh keuntungan banyak.


Metode Pembayaran e-Commerce

Ada beberapa metode pembayaran yang dalam e-Commerce. Berikut ulasannya.

1. Pembayaran Elektronik

Pembayaran ini dilakukan secara elektronik. Misalnya dengan m-banking, kartu kredit, maupun uang digital seperti Linkaja, Gopay, Ovo, ShopeePay, dan lain-lain.

2. Pembayaran Cash On Delivery (COD)

Pembayaran ini menggunakan uang tunai dan diberikan secara langsung. Penjual dan pembeli bertemu tatap muka, atau bisa dengan perantara kurir.

Setelah mendapatkan barang yang dibeli, pembeli membayar secara tunai kepada penjual. Metode pembayaran ini dapat meminimalkan penipuan secara online.

3. Pembayaran Transfer

Pembeli mentransfer uang ke rekening penjual sesuai harga barang atau jasa yang dibeli. Setelah ditransfer, barang akan dikirim kepada pembeli melalui ekspedisi pengiriman.


Manfaat e-Commerce

Apa saja manfaat menggunakan e-Commerce, baik bagi pembeli maupun penjual?

1. Hemat Waktu

Pembeli dan penjual tidak perlu menghabiskan waktu dengan datang ke toko offline. Selain itu, pembeli yang sudah mengetahui apa yang hendak dibeli dapat langsung melakukan pembelian tanpa perlu bertanya-tanya kepada penjual.

2. Pembeli Lintas Wilayah

Pembelian semakin dimudahkan karena semuanya dapat dijangkau dengan internet. Bahkan dari penjual yang berada di tempat yang jauh dari pembeli.

Keberadaan e-Commerce juga meningkatkan market exposure. Toko kecil atau usaha berskala UMKM pun dapat dikenal masyarakat dengan memiliki e-Commerce.

3. Mengurangi Biaya Produksi

Biaya operasional dapat ditekan dengan adanya e-Commerce. Pemilik bisnis tidak perlu memiliki banyak tenaga kerja dan mengurangi biaya sewa lahan, karena barang dapat langsung dikirimkan ke pembeli.

4. Meningkatkan Customer Loyalty

Konsumen yang puas dengan hasil belanjanya akan menjadi pelanggan loyal. Ada kemungkinan ia berbelanja lagi di tempat tersebut, karena berbelanja melalui e-Commerce lebih mudah dan menguntungkan bagi pembeli.


Mulai Bisnis Anda dengan Dana Tambahan dari Modal Rakyat

Anda tertarik berbisnis e-Commerce? Anda tentu membutuhkan modal awal untuk memulainya. Anda bisa memperoleh dana tambahan untuk memulai bisnis melalui P2P lending Modal Rakyat.

Layanan P2P lending ini sudah berizin OJK, sehingga dijamin keamanannya. Bunga yang ditawarkan relatif kompetitif dibandingkan alternatif pinjaman lain. Pinjaman Anda dapat disetujui dengan cepat, yakni dalam lima hari kerja, jika sudah memenuhi syarat. Proses pengajuannya pun secara online dan dapat dilakukan hanya dengan 15 menit.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru