Bisnis

Finansial

Ekonomi Digital: Contoh dan Dampaknya Bagi Masyarakat

Brigitta Winasis-

30 Sep 2021

Ekonomi Digital: Contoh dan Dampaknya Bagi Masyarakat

Secara sederhana, ekonomi digital dapat dipahami sebagai seluruh aktivitas perdagangan yang memanfaatkan perangkat terhubung internet. Dalam perkembangannya, ekonomi digital erat dengan artificial intelligence atau AI. Hal itu karena umumnya kegiatan digital marketing akan memanfaatkan AI untuk pengumpulan data dan pemahaman karakteristik konsumen.

Ekonomi digital lebih unggul dalam efisiensi waktu dan ruang ketimbang ekonomi konvensional. Dalam ekonomi digital, transaksi dapat dilakukan antar wilayah dan dapat menggunakan metode pembayaran yang beragam. Namun, di sisi lain masalah perlindungan konsumen menjadi faktor yang masih terus dibangun oleh pelaku ekonomi digital.  

 

Perkembangan Ekonomi Digital Indonesia

Dalam bidang ekonomi konvensional maupun digital, Indonesia adalah pasar yang potensial. Selain letaknya yang berada pada jalur perdagangan, jumlah masyarakat Indonesia yang besar dan mampu menerima perkembangan teknologi menjadi faktor lain. 

Perusahaan besar seperti Google bahkan berani memperkirakan bahwa Indonesia akan mendapat keuntungan 100 miliar dolar pada tahun 2030. Perkiraan tersebut berkaca pada nilai pasar ekonomi digital Indonesia pada tahun 2018 yang mencapai 27 miliar dolar. Apabila perkiraan tersebut benar, maka Indonesia akan meraih posisi sebagai satu di antara lima negara dengan ekonomi terkuat di dunia.


Baca Juga: 10 Jenis Bisnis Kreatif di Era Digital yang Bisa Kamu Coba

 

Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Apabila menyebut ekonomi digital, maka umumnya yang terpikirkan adalah e-commerce. Hal itu karena ekonomi digital di Indonesia didominasi oleh e-commerce. Nama-nama platform besar seperti Tokopedia dan Bukalapak adalah perusahaan yang populer di Indonesia, bahkan di tingkat Asia dan dunia.

Selain dari sektor e-commerce, potensi ekonomi digital Indonesia masih terbuka lebar. Beberapa bidang seperti perbankan, agrikultur, tata kota, hingga bidang transportasi masih terbuka lebar persaingannya.

Kemendag menyatakan bahwa sektor industri makanan dan minuman menjadi sektor yang cukup berpotensi. Di tahun 2020 tercatat bahwa sektor industri makanan dan minuman dari ekonomi digital hanya mampu melayani nilai Rp 18 triliun. Padahal, kebutuhannya adalah Rp3.669 triliun.

 

Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Digital Indonesia

Dengan jumlah pengguna internet yang banyak, Indonesia menjadi negara yang diprediksi akan pesat pertumbuhan ekonomi digitalnya. Melansir Kemenkeu, ekonomi digital Indonesia dipandang akan terus tumbuh bahkan hingga 8 kali lipat pada tahun 2030 mendatang. Dari banyak sektor yang akan membangun ekonomi digital Indonesia, sektor e-commerce adalah yang paling berperan penting.

Dari ekonomi digital tersebut, Bank Indonesia mengukur bahwa pada tahun 2025 akan ada 10% produk domestik bruto yang disumbangkan. Meskipun begitu, sumber daya manusia yang dimiliki Indonesia masih belum cukup mumpuni. Indonesia membutuhkan para ahli untuk mengisi bidang AI, virtual reality, dan big data analyst.

Ada banyak faktor yang akan menentukan keberhasilan Indonesia dalam memanfaatkan ekonomi digital 10 tahun mendatang. Beberapa teknologi yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia adalah seperti cloud computing, jaringan 5G, ioT (internet of things), blockchain, dan artificial intelligence.

 

Tantangan Ekonomi Digital Indonesia

Meskipun bukan fenomena baru dalam dunia ekonomi, tetapi ekonomi digital masih mendapat tantangan untuk dapat diterima sepenuhnya di Indonesia. Berikut ini adalah beberapa hal yang harus ditingkatkan untuk membangun ekonomi digital Indonesia yang kuat.

1. Keamanan Siber

Salah satu faktor utama yang menyebabkan ekonomi digital sulit berkembang adalah masalah keamanan. Masyarakat yang terbiasa melakukan transaksi secara tatap muka harus mendapatkan jaminan keamanan untuk transaksi digital. Konsumen harus memperoleh jaminan dalam transaksi, mulai dari jaminan atas produk asli hingga keamanan membayar.

2. Kemampuan Sumber Daya Manusia

Harus diakui bahwa kebanyakan tenaga kerja di Indonesia tidak berada pada sektor digital. Meskipun tersedia dalam jumlah banyak, tetapi kebanyakan lulusan pendidikan Indonesia merupakan pekerja potensial di bidang pekerjaan fisik. Hal ini tidak dihadapi oleh Indonesia sendiri, tetapi juga dialami oleh mayoritas negara di wilayah Asia Tenggara.

3. Infrastruktur yang Buruk

Infrastruktur internet di Indonesia masih tersentral di beberapa wilayah saja. Beberapa kota besar ibukota provinsi umumnya telah memiliki jaringan internet yang stabil. Namun, tidak untuk beberapa wilayah kota kedua atau kota ketiga. 

Selain internet, masalah transportasi juga mempengaruhi perkembangan ekonomi digital. Meskipun transaksi dapat dilakukan secara online, tetapi pengiriman produk dan sebagainya tetap dilakukan secara manual. Sebagai gambaran, ongkos kirim dari Jakarta ke Lampung lebih mahal ketimbang ongkos kirim barang dari Jakarta menuju Yogyakarta.

4. Persaingan Produk dari Luar Negeri

Ketertinggalan Indonesia untuk menghadapi ekonomi digital menjadi peluang besar bagi beberapa pengembang yang berasal dari luar Indonesia. Di sisi lain, hal tersebut menjadi tantangan besar bagi para pengembang dari dalam negeri. Pelaku bisnis digital dalam negeri harus menghadapi pelaku bisnis digital dari luar negeri yang sudah lebih dulu memulai.


Baca Juga: Kenapa Asuransi Bisnis Dibutuhkan dan Apa Manfaatnya?

 

Dampak Ekonomi Digital Bagi Indonesia

Di era revolusi industri 4.0, ekonomi digital telah mengubah wajah dunia ekonomi di seluruh negara, termasuk Indonesia. Hal ini menciptakan peluang sekaligus tantangan yang harus dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Salah satu hal yang akan diterima Indonesia dengan berkembangnya ekonomi digital adalah lapangan kerja yang melimpah. Di sisi lain, peluang untuk berniaga secara mandiri juga terbuka lebar. Hingga saat ini, bisnis kelas UMKM adalah kalangan yang paling mendapatkan keuntungan dari perkembangan ekonomi digital bidang marketplace

Ekonomi digital memungkinkan Indonesia untuk dapat menembus pasar global secara lebih mudah. Beberapa potensi seperti hasil kerajinan tangan hingga tanaman hias eksotis dapat diperdagangkan hingga ke luar negeri. Begitu juga sebaliknya, masyarakat kini dapat membeli dengan mudah barang-barang yang berasal dari luar negeri.

Kemudahan mendapatkan produk luar negeri dapat menguntungkan di satu sisi, tetapi juga mengancam para pengusaha di bidang konvensional. Masuknya produk dari luar negeri tanpa terkendali diklaim mengancam pengusaha kecil dalam negeri yang menawarkan produk serupa dengan harga kurang bersaing.

 

Contoh Ekonomi Digital di Indonesia

Ekonomi digital telah mempengaruhi banyak sektor perdagangan di Indonesia. Mulai dari perdagangan produk hingga jasa, sedikit demi sedikit ekonomi digital menjadi bagian kehidupan sehari-hari masyarakat.

Salah satu sektor ekonomi digital yang paling mengubah wajah Indonesia adalah pada bidang transportasi, yaitu dengan hadirnya Gojek dan beberapa aplikasi jasa antar menggunakan kendaraan bermotor lainnya. Tidak hanya dapat digunakan sebagai jasa untuk bepergian, Gojek juga dapat digunakan untuk mengantarkan barang seperti dokumen hingga makanan.

Maraknya penggunaan aplikasi seperti Gojek, membuat transaksi keuangan juga berkembang ke arah digital. Kebanyakan para pengguna aplikasi jasa antar makanan menggunakan pembayaran digital, seperti melalui OVO, Dana, Gopay, dan lainnya. Hal ini yang membuat ekonomi digital di sektor perbankan semakin maju.

Sebelum hadirnya Gojek, Indonesia telah memiliki Tokobagus yang memungkinkan masyarakat dapat berbelanja secara online. Tokobagus yang kemudian berubah nama menjadi OLX akhirnya mendapat citra sebagai tempat jual beli barang bekas paling sering digunakan di Indonesia. 

Dari semua sektor ekonomi digital yang sedang berkembang, sektor e-commerce adalah yang paling marak dan banyak variannya di Indonesia. Marketplace di Indonesia telah tumbuh dan berkembang di berbagai bidang. Anda bisa membeli obat hingga sayur-mayur segar secara online di Goapotik, Sayurbox, Tokko, dan lainnya.


Baca Juga: E-Commerce adalah: Pengertian, Contoh, hingga Manfaatnya

 

Memulai Bisnis Digital Menggunakan Dana dari Modal Rakyat

Ada berbagai bentuk bisnis digital yang bisa dilakukan bahkan dalam skala rumahan. Permulaan bisnis digital yang paling populer adalah menjadi reseller dan dropshipper. Dengan modal yang kecil, Anda bisa mendapatkan potensi keuntungan yang cukup besar.

Untuk memulai bisnis tersebut, Anda dapat memanfaatkan pendanaan dari Modal Rakyat. Modal Rakyat adalah platform P2p Lending yang akan mempertemukan pebisnis dengan pihak sumber dana terpercaya. Dengan skema yang aman dan diawasi oleh OJK, transaksi pendanaan melalui Modal Rakyat terjamin aman dan legal.

Untuk mengetahui lebih banyak mengenai Modal Rakyat, baik untuk melakukan peminjaman dana ataupun melakukan pendanaan, silakan klik link ini.

 

Pertanyaan Umum tentang Ekonomi Digital

1. Apa yang dimaksud dengan ekonomi digital?

Ekonomi digital adalah seluruh aktivitas ekonomi yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan internet dan perangkat digital.

2. Bagaimana perkembangan ekonomi digital di Indonesia?

Tidak hanya memiliki banyak perusahaan Startup, Indonesia juga memiliki perusahaan Unicorn seperti Gojek dan Tokopedia. Selain bidang transportasi dan e commerce, masih banyak peluang bisnis digital yang diprediksi akan muncul dan besar.

3. Apakah Indonesia memiliki peluang besar unggul pada ekonomi digital?

Indonesia termasuk negara berkembang yang diperkirakan akan memperoleh  untung dari pertumbuhan ekonomi digital yang besar. Pada tahun 2030, Indonesia dipandang akan menjadi bagian dari lima negara yang memiliki ekonomi terkuat.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru