Bisnis

Apa itu Guerrilla Marketing? Ini Penjelasan dan Contohnya

Brigitta Winasis-

03 Aug 2021

Apa itu Guerrilla Marketing? Ini Penjelasan dan Contohnya

Marketing dilakukan perusahaan untuk memaksimalkan penjualan barang atau jasa. Salah satunya adalah guerrilla marketing.

Strategi ini dikenal di antara para marketers, mengingat dampaknya kepada calon konsumen yang cukup besar. Berikut penjelasannya lebih lanjut.


Baca juga: Cara Efektif Menjalankan 7P dalam Marketing Mix


Pengertian Guerrilla Marketing

Guerrilla marketing adalah strategi marketing yang menggunakan unsur kejutan di dalamnya. Strategi ini juga menggunakan interaksi non-konvensional untuk menawarkan barang atau jasa.

Guerrilla marketing berbeda dengan marketing biasa. Strategi ini lebih mengandalkan interaksi personal, memiliki anggaran lebih kecil, dan berfokus pada kelompok kecil untuk mempromosikan di lokasi tertentu daripada memanfaatkan media kampanye arus utama.

Metode ini sering kali membutuhkan biaya yang sangat kecil, bahkan mungkin tidak perlu sama sekali. Pasalnya guerrilla marketing menggunakan interaksi personal atau melalui pesan viral di digital marketing.

Metode marketing ini semakin populer dengan berkembangnya teknologi digital yang dapat memperkuat pesan dan berfokus kepada kelompok tertentu yang disasar.


Cara Kerja Guerilla Marketing

Perusahaan menggunakan guerrilla marketing atau pemasaran gerilya dengan mengandalkan promosi yang tersebar melalui viral marketing atau dari mulut ke mulut. Dengan demikian, akan tercapai audiens yang lebih luas dengan biaya rendah bahkan gratis.

Strategi ini tidak didesain untuk semua jenis barang dan jasa. Biasanya strategi ini digunakan untuk produk-produk yang lebih unik dan modern serta menargetkan konsumen anak muda yang relatif akan merespons secara positif.

Guerrilla marketing dilakukan di tempat umum yang memungkinkan tercapainya audiens seluas mungkin. Misalnya jalanan, konser, lapangan olah raga, festival, pantai, mal, dan tempat umum lainnya.

Elemen utama guerrilla marketing yaitu menentukan waktu dan tempat yang tepat dalam membuat kampanye iklan dan menghindari urusan hukum. Guerrilla marketing bisa dilakukan di indoor, outdoor, ambush marketing, atau eksperimental, untuk membuat publik berinteraksi dengan brand tersebut.


Sejarah

Guerrilla marketing adalah hasil dari perpindahan ke media elektronik dari media tradisional seperti cetak, radio, dan televisi. Strategi pemasaran tersebut diciptakan oleh Jay Conrad Levinson dalam bukunya Guerrilla Marketing (1984). Nama guerrilla diambil dari istilah perang gerilya.

Tujuannya adalah agar orang berdesas-desus terkait sebuah barang atau jasa. Sehingga akhirnya orang membeli barang atau jasa tersebut, atau setidaknya membicarakannya dengan pembeli potensial.

Guerrilla marketing bisa menjadi sangat efektif dalam hal pengeluaran, terutama untuk bisnis berskala UMKM. Apalagi jika mereka ingin membuat fenomena viral marketing.


Baca juga: Referral adalah Strategi Pemasaran, ini Penjelasannya


Jenis-jenis Guerrilla Marketing

Ada beberapa jenis guerrilla marketing yang sering dijalankan perusahaan. Berikut penjelasannya.

1. Ambush Marketing

Jenis strategi pemasaran yang menggunakan efek kejutan ini sering dilakukan perusahaan raksasa. Strategi ini merupakan awal mula guerrilla marketing muncul.

Kampanye ini bertujuan menarik perhatian audiens secara langsung, sehingga dengan mudah dapat menyampaikan pesan promosi. Kampanye ambush marketing dapat dilakukan di acara publik seperti konser atau pertandingan olah raga.

Contohnya adalah Sony yang mempromosikan PSP dengan membuat model lapangan layaknya produk mereka. Audiens tentu akan merasa tertarik dan mau tidak mau memperhatikan PSP raksasa tersebut sepanjang pertandingan berlangsung.

2. Stealth Marketing

Pada jenis strategi ini, promosi yang dilakukan tidak begitu terlihat sebagai kampanye iklan. Hanya audiens yang cermat saja yang bisa memahami bahwa itu adalah iklan.

Sebagai contoh, iklan parfum pria Axe. Dipasang di tempat umum, terdapat gambar dengan gaya stickman seorang pria yang sedang berlari ke arah pintu toilet. Gambar tersebut mirip dengan tanda exit pintu darurat.

Lalu di belakang pria itu ditambahkan gambar sejumlah wanita dengan gaya stickman juga, serta tulisan Axe. Apa yang ingin dicapai dari kampanye ini?

Parfum Axe menargetkan audiens pria dewasa. Mereka ingin mengesankan pengguna parfum tersebut akan digilai hingga dikejar-kejar para wanita.

3. Ambient Marketing

Ambient marketing memanfaatkan tempat umum untuk menyampaikan pesan iklan. Misalkan di trotoar, bangku taman, stasiun, mal, kawasan wisata, dan lain-lain. Ambient marketing dapat berupa grafiti di tembok bangunan yang ada di fasilitas umum.

Sebagai contoh, provider internet seringkali mengecat tembok rumah yang terletak di kawasan yang terbuka atau sering dilalui orang. Tembok rumah itu dicat dengan gambar promosi. Hal ini sering ditemui di berbagai kota di Indonesia.

4. Viral Marketing

Strategi ini memanfaatkan teknologi digital dan media sosial dalam penerapannya. Konten yang viral di media sosial dengan cepat akan menyebar di audiens media sosial. Strategi ini menggaet influencer untuk memasarkan produk.

Contohnya adalah produk sunscreen Azarine yang sempat booming. Dengan berbagai klaimnya, Azarine laris di pasaran. Produk itu bahkan sempat sulit dicari baik di toko offline maupun online.

Berbagai beauty influencer turut mempromosikan produk tersebut. Sampai akhirnya Azarine sendiri tidak perlu melakukan pemasaran karena sudah viral dan disebutkan secara mulut ke mulut di media sosial.

5. Astroturfing

Strategi ini memanfaatkan produk lain yang tengah booming di masyarakat atau media sosial. Strategi astroturfing terkadang memanfaatkan influencer atau promotor tertentu.

Sebagai contoh, kasus Eiger vs YouTuber sempat viral pada Januari 2021. Saat itu seorang YouTuber memberi ulasan buruk terhadap salah satu produk Eiger.

Akibatnya, Eiger mengeluarkan surat peringatan terbuka terhadap YouTuber tersebut. Namun surat peringatan itu justru menjadi bahan meme warganet. Termasuk berbagai brand memanfaatkan situasi tersebut.

Banyak brand yang memparodikan surat peringatan tersebut. Dengan demikian, mereka dapat disebut sudah memanfaatkan astroturfing.


Kelebihan Guerrilla Marketing

Guerrilla marketing memiliki berbagai kelebihan sehingga digemari para marketers. Berikut penjelasannya.

1. Hemat Biaya

Teknik pemasaran lain mungkin akan lebih membutuhkan biaya besar. Misalnya pembuatan iklan fisik (brosur, spanduk) atau iklan digital (ads di media sosial dan search engine).

Sementara itu kampanye guerrilla tidak membutuhkan biaya besar, hanya diperlukan strategi kreatif agar menarik perhatian audiens.

2. Gampang Viral

Kampanye guerrilla memanfaatkan kreativitas para kreatornya. Jika benar-benar unik, iklan tersebut dengan mudah akan viral dan dibicarakan banyak orang.

3. Lebih Berkesan ke Audiens

Kampanye guerrilla lebih memikat perasaan dan emosi audiens. Dengan demikian, lebih mudah menyampaikan pesan promosi. Kedekatan emosi tersebut akan meningkatkan engagement audiens.

4. Sarana Tepat Membangun Kerja Sama

Guerrilla marketing umumnya melibatkan bisnis atau organisasi lain, baik yang berskala sama besar maupun lebih kecil. Dengan demikian, biaya kampanye dapat ditekan dan bisa menjangkau audiens lebih luas.


Baca juga: Attribution Modeling: Strategi Marketing Tentukan Prioritas


Risiko Guerrilla Marketing

Strategi guerrilla marketing tidak terlepas dari risikonya. Misalnya, ide yang disampaikan mungkin tidak dapat ditangkap kelompok audiens tertentu. Dengan begitu, kampanye menjadi kurang efektif.

Selanjutnya, kreativitas yang berlebihan bisa menimbulkan kesalahpahaman. Akibatnya sama seperti sebelumnya, pesan kampanye kurang dapat ditangkap.

Selain itu, proses kreatif pembuatan iklan membutuhkan waktu agar benar-benar tepat sasaran dan menarik perhatian audiens. Namun penerapan harus dilakukan dengan cepat sesuai dengan momentum yang ada.


Menerapkan Guerrilla Marketing

Sebelum menerapkan guerrilla marketing, Anda harus memahami terlebih dahulu beberapa prinsipnya. Di antaranya adalah menggunakan unsur kejutan, kreatif, inovatif, menggunakan biaya rendah, dan bersifat temporer.

Dengan demikian, audiens akan tertarik melakukan pembelian atau melakukan hal yang dikehendaki. Lalu bagaimana cara menerapkan guerrilla marketing?

1. Kenali Bagaimana Psikologi Audiens Anda

Anda dapat melakukan riset tentang bagaimana audiens Anda bertindak dan psikologi mereka. Dengan demikian, Anda jadi tahu cara terbaik untuk menyampaikan konten promosi Anda.

2. Sesuaikan dengan Bisnis

Jenis guerrilla marketing harus disesuaikan dengan jenis bisnis Anda. Hasilnya tentu akan berbeda antara membuat viral marketing dengan stealth marketing.

Apabila bisnis Anda masih berskala kecil, Anda dapat menggunakan guerrilla marketing dengan anggaran sedikit. Dengan begitu Anda tidak akan terlalu merasa berat saat mengeluarkan anggaran pemasaran.

3. Tentukan Anggaran

Sehubungan dengan kiat sebelumnya, Anda harus menetapkan anggaran untuk membuat iklan tersebut. Guerrilla marketing memang cenderung lebih murah, tetapi bukan berarti tidak membutuhkan biaya sama sekali. Jika dilakukan dengan baik, guerrilla marketing justru akan mendatangkan keuntungan berlipat.

4. Kembangkan Kreativitas

Guerrilla marketing penuh dengan kejutan. Anda dapat mengembangkan ide segar yang belum pernah dimunculkan sebelumnya. Jika strategi pemasaran dilakukan berulang kali, tentu akan tidak efektif.

Selain itu, Anda membutuhkan rencana pemasaran yang segar. Susunlah sederet tindakan promosi yang hendak dilakukan agar pemasaran dapat mengarahkan audiens ke pembelian.

Caranya adalah dengan memiliki call-to-action pada kampanye yang dilakukan. Misalnya dengan memberikan giveaway atau kupon diskon kepada calon konsumen yang mengisi formulir. Dengan cara ini juga Anda melakukan follow up terhadap promosi yang sudah berjalan.


Lakukan Marketing dengan Dana Tambahan dari Modal Rakyat

Anda membutuhkan dana tambahan untuk marketing bisnis Anda? Anda bisa mendapatkannya melalui P2P lending Modal Rakyat.

Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga dijamin keamanannya. Bunga yang ditawarkan relatif lebih kompetitif dibandingkan dibandingkan alternatif pinjaman lainnya.

Proses persetujuan cepat. Pinjaman Anda dapat disetujui dalam lima hari kerja jika syarat-syaratnya sudah terpenuhi. Selain itu, proses pengajuan pinjaman dilakukan secara online, sehingga lebih mudah dijangkau.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru