Bisnis

Ide Kreatif Bangun UMKM Kekinian

Paskalia-

17 May 2019

Ide Kreatif Bangun UMKM Kekinian

Tren menjadi entrepreneur atau pengusaha terus menjamur di kalangan milenial. Alasannya beragam, ada yang ingin bekerja sesuai dengan idealismenya, mengubah hobi menjadi penghasilan, maupun bosan menjadi karyawan. Pengusaha inilah yang biasa disebut sebagai Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau disingkat UMKM.

Ide bisnis matang menjadi sesuatu yang benar-benar harus dipikirkan untuk menjadi pengusaha karena jumlah pesaing ribuan. Di Indonesia sendiri jumlah UMKM memang banyak. Bahkan, berdasarkan data CPA Survey Australia, total UMKM di negara kita jauh lebih banyak dibandingkan negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Setidaknya di Indonesia ada 58 juta UMKM. Sebagai contoh, perbandingannya di Thailand hanya ada 3,5 juta pelaku UMKM. Sektor ini juga mampu menyerap 97,7 persen tenaga kerja. Selain itu UMKM menyumbang 60,3 persen PDB negara. Nah, sebelum lebih jauh membahas tentang ide usaha, sebenarnya apa, sih, yang dimaksud dengan UMKM?

UU Nomor 20 Tahun 2018 mengatur tentang definisi usaha mikro, kecil dan menengah berdasarkan jumlah omset dan aset perusahaan. Usaha mikro adalah bisnis dengan aset mencapai Rp50 juta serta omset per tahun mencapai Rp300 juta. Sementara itu usaha kecil memiliki aset mulai dari Rp50 juta hingga Rp500 juta, juga omset per tahun Rp300 juta hingga Rp2,5 miliar.

Selanjutnya usaha menengah memiliki aset mulai Rp500 juta sampai Rp10 miliar. Omset per tahunnya mencapai Rp2,5 miliar hingga Rp50 miliar.

Lalu, ide apa saja yang mudah diadaptasi pelaku usaha pemula? Yuk, simak!


Baca juga: Tips Menjadi Wirausahawan Sukses Melalui Media Sosial


1. Kuliner

Bisnis kuliner adalah satu jenis usaha yang paling mudah untuk dicoba entrepreneur pemula, terutama yang ingin memulai dari UMKM. Kenapa? Modal yang dibutuhkan sangat minim dan perputaran uangnya relatif lebih cepat dibandingkan dengan produk lainnya. Pasalnya, semua orang butuh makan yang idealnya tiga kali dalam sehari. Belum lagi, mereka juga membutuhkan snack atau makanan ringan, minuman ringan, sehingga bisnis kuliner ini berkembang sangat cepat.

Hal utama yang harus dimiliki oleh entrepreneur tentu saja kreativitas. Kita akan dituntut untuk memiliki ide beragam guna mengembangkan menu yang menarik untuk dikonsumsi oleh pembeli. Saat ini banyak sekali ide produk makanan yang bisa dijual. Seperti memadukan antara satu jenis makanan dengan makanan lain.

Misal ayam geprek mozarella yang kini tengah viral. Kuliner ini memadukan antara ayam yang digeprek dengan keju mozarella. Lalu, es kepal Milo, Donat Indomie, pisang nugget dan sebagainya. Tidak harus pintar memasak untuk bisa berbisnis kuliner, kok. Banyak sarana yang bisa kita gunakan untuk belajar memasak atau mencari menu baru seperti Youtube dan layanan streaming video lainnya, bahkan lebih baik jika kita bisa membuka lahan pekerjaan bagi mereka yang ahli dalam memasak.


2. Fashion

Sama halnya dengan kuliner, dunia fashion juga terus berkembang secara dinamis. Kita bisa memulai dengan skala rumahan terlebih dahulu jika hanya memiliki modal kecil seperti UMKM. Kita juga bisa bekerjasama dengan pengrajin untuk pembuatan produk. Dengan bekerjasama dengan pengrajin kita tidak perlu memiliki karyawan untuk bisa membuat produk sehingga bisa melakukan penghematan.

Kunci keberhasilan di usaha ini adalah selalu up-to-date mengikuti tren yang berkembang. Membaca tren bisa dilatih dengan rajin membaca majalah fashion atau artikel dari para pelaku usaha fashion. Kita juga bisa melihat-lihat etalase depan toko fashion guna mempelajari perkembangan tren yang ada.

Sekadar melihat pakaian, sepatu, maupun tas para pengunjung di pusat perbelanjaan juga bisa menjadi sarana belajar tren yang digemari masyarakat. Namun jika Anda ingin memulai UMKM di bisnis ini, modal yang dibutuhkan memang besar karena bahan bakunya relatif lebih mahal dibandingkan bidang kuliner.


Baca juga: Cara Cerdas Kelola Modal Usaha Berasal Dari Pinjaman


3. Aksesoris

UMKM di bidang aksesoris juga bisa menjanjikan terutama jika kita tahu sasaran pasarnya. Dibandingkan fashion seperti sepatu, tas, maupun baju, perputaran uang di bisnis aksesoris relatif lebih cepat karena harganya lebih murah. Bahan-bahannya pun mudah ditemukan.

Bahkan jika kita cerdas melihat peluang, bisa juga menggunakan bahan daur ulang di sekitar kita. Seperti, kalung atau bros maupun bando dari kain perca. Jika ingin aksesoris yang menampilkan kesan lebih mewah maka bisa menggunakan bahan baku mutiara. Tentunya, nilai jualnya juga akan lebih mahal.


4. Perpaduan Etnis

Indonesia merupakan rumah bagi ribuan corak kain etnis yang berasal dari berbagai daerah. Banyak anak muda atau kalangan milenial saat ini mulai tertarik dengan corak-corak tersebut. Hal tersebut tentu bisa menjadi peluang usaha yang bisa dikembangkan. Salah satunya, milenial yang mengusung kain etnis menjadi usaha mereka adalah Warisatul Hasanah, pendiri batik Al Warits atau batik yang bisa mengeluarkan aroma wewangian, menyegarkan.

Jangan anggap remeh bisnis tersebut, lho. Pasalnya, omset yang berhasil diraup bisa mencapai ratusan  juta per bulan. Selain itu, ada pula yang memadukan aksesoris dengan corak etnik seperti yang dilakukan oleh Ecky Anugrah dengan brandnya Ammossi. Dia memadukan kulit asli, kain tenun Jepara maupun corak lainnya menjadi aksesoris seperti gelang.

Bisnis dengan kain etnis ini juga bisa membantu para pengrajin di daerah karena mendapatkan pasar yang lebih luas. Hanya saja, tantangannya adalah pastikan pasokan dari pengrajin bisa stabil sehingga tidak akan mengganggu bisnis kita ke depan. Terutama ketika permintaan terus membesar.

Nah, itulah beberapa ide yang bisa dicoba untuk membuka usaha. Jika ide sudah berhasil didapatkan maka modal usaha menjadi komponen selanjutnya yang diperlukan guna membangun usaha. Salah satu cara termudah untuk mendapatkan modal usaha adalah melalui peer to peer lending, seperti P2P lending di Modal Rakyat.

Di Modal Rakyat kita bisa mendapatkan pinjaman dengan bunga kompetitif, tentunya disesuaikan dengan tingkat resiko usaha. Persyaratannya terdiri dari survei, analisis, penentuan tingkat risiko, serta suku bunga. Prosesnya cepat dan efisien, maksimal dalam 5 hari kerja.

Proses pengajuannya tergolong mudah karena 100 persen berbasis jaringan internet atau online. Bahkan dapat selesai dalam 15 menit. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Modal Rakyat diatur oleh OJK. Modal Rakyat selalu memastikan diri agar mematuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 77/POJK.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru