Finansial

Ingin Investasi Syariah? Cobalah Dirham dan Dinar

Kabrina Rian Ferdiani-

17 Jan 2020

Ingin Investasi Syariah? Cobalah Dirham dan Dinar

Masyarakat kini sudah mulai mengenal investasi dirham dan dinar. Investasi ini dinilai sangat islami dan sesuai dengan syariat Islam. Banyak orang mulai mempertimbangkan alternatif koin dirham dan koin dinar untuk berinvestasi.

Bagi Anda yang belum tahu, dalam artikel ini kita akan sama-sama belajar mengenai dirham dan dinar. Anda juga akan mengetahui mengapa kedua koin ini cocok dijadikan alternatif investasi. Mari simak uraian berikut ini.

 

Baca juga: Apakah Investasi Emas Cocok untuk Kaum Milenial?

 

Apa itu Dirham dan Dinar?

Dirham merupakan koin yang terbuat logam emas sedangkan dinar merupakan koin yang terbuat dari logam perak. Di negara-negara Timur Tengah, Dinar dan dirham sudah dikenal sebagai alat tukar yang resmi selama berabad-abad di. Ini merupakan warisan dari agama Islam.

Kini, dua keping emas dan perak ini mulai dilirik sebagai alternatif investasi. Ini karena kedua koin ini terbuat dari logam mulia. Selain investasi, dinar dan dirham juga bisa digunakan oleh masyarakat untuk membayar mahar dan juga zakat.

 

Jenis-Jenis Dirham dan Dinar

Di Indonesia, dinar emas dan dinar perak diproduksi oleh PT Aneka Tambang atau Antam. Perusahaan ini memproduksi berbagai macam jenis dinar emas dan dinar perak yang bisa dibeli oleh siapa saja.

Koin Dinar Emas

PT Antam memproduksi dua jenis koin dinar yaitu dinar Au dan dinar FG. Berikut ini pembahasan masing-masing koin dinar emas.

Kata Au pada dinar Au merupakan singkatan dari aurum yang merupakan bahasa Latin untuk emas.  Dinar Au memiliki kandungan emas 91.7% atau 22 karat. Koin ini didesain dengan gambar Masjidil Haram di bagian depan dan bertuliskan dua kalimat Syahadat di bagian belakang.

Dinar Au diproduksi dalam lima jenis koin.  Ada koin 1/4 dinar Au memiliki diameter 15 mm dan berat 1.06 gram. Koin 1/2 memiliki diameter 20 mm dan berat 2.13 gram.

Sementara itu, koin 1 dinar Au memiliki diameter 23 mm dengan berat 4,25 gram. Koin 2 dinar Au memiliki diameter 26 mm dan berat 8.50 gram. Terakhir, ada koin 4 dinar Au dengan diameter 29 mm dan berat 17.0 gram.

Singkatan FG dalam dinar FG merupakan kependekan dari fine gold. Ini menandakan bahwa dinar FG memiliki kandungan emas sebanyak 99,99% atau 24 karat. Koin dinar FG didesain sederhana dengan logo khas Logam Mulia dan tulisan Fine Gold. Koin dinar FG diproduksi dalam empat jenis.

Pertama, koin 1/4 dinar FG memiliki diameter 15 mm dan berat 1.06 gram. Koin 1/2 memiliki diameter 20 mm dan berat 2.13 gram. Sementara itu, koin 1 dinar FG memiliki diameter 23 mm dengan berat 4,25 gram. Koin 2 dinar FG memiliki diameter 26 mm dan berat 8.50 gram.

Koin Dirham Perak

Koin dirham perak yang diproduksi PT Antam bernama Dirham Ag dengan kadar perak 99.95%. Singkatan Ag berasal dari bahasa Latin untuk perak yaitu argentum.

Jika koin dinar diproduksi dalam banyak jenis, koin dirham perak diproduksi hanya dalam dua jenis. Ada koin 1 dirham dengan diameter 25 mm dan berat 2.975 gram. Selanjutnya ada koin 5 dirham dengan diameter 27 mm dan berat 14.875 gram. Kedua logam ini didesain dengan gambar Masjid al Aqsa di bagian depan, dan bertuliskan dua kalimat Syahadat di bagian belakang.

 

Keuntungan dan Risiko Berinvestasi Dinar dan Dirham

Semua instrumen investasi memiliki keuntungan atau kelebihan dan juga risikonya masing-masing. Dengan mengetahui keuntungan dan risiko berinvestasi koin dinar emas dan dirham perak, Anda bisa memutuskan apakah akan menanamkan modal ke dalam dua instrumen ini. Berikut ini keuntungan dan risiko berinvestasi dinar dan dirham.


Keuntungan Berinvestasi Dinar dan Dirham

Pertama, berinvestasi dinar dan saham sesuai dengan Syariat Islam karena bebas riba. Tidak ada bunga yang menjadi kekhawatiran banyak orang. Keuntungan yang Anda dapat bergantung pada permintaan dan persediaan dirham dan dinar di pasar global dan juga harganya yang meningkat dari waktu ke waktu.

Kedua, dinar dan dirham mampu melawan inflasi. Ini karena dirham dan dinar berasal dari logam mulia. Nilai logam mulia cenderung naik dari tahun ke tahun. Saat perekonomian sebuah negara sedang buruk, logam mulia ini akan membantu menstabilkannya.

Ketiga, koin dinar dan dirham merupakan alat tukar global. Meskipun di Indonesia koin dinar dan dirham tidak dijadikan alat tukar, di pasar global koin dinar dan dirham diakui sebagai alat tukar dan bersifat likuid.


Risiko Berinvestasi Dinar dan Dirham

Selain keuntungan Anda juga harus tahu kekurangan atau risiko yang harus diterima jika berinvestasi logam dinar dan dirham.

Pertama, koin dinar dikategorikan sebagai perhiasan oleh hukum di Indonesia. Hal ini membuat dinar memiliki pajak sebesar 10%. Peraturan ini terdapat pada Keputusan Menteri keuangan Nomor 83/KMK.03/2002.

Kedua, logam dinar dan dirham memang likuid, tetapi untuk bisa menukarkannya dengan rupiah, Anda harus menjualnya dalam komunitas yang memang pengguna koin ini. Toko emas hanya akan menghargai bahan bakunya saja padahal pembuatan koin ini juga memiliki harga produksi.

Terakhir, biaya produksi koin dinar dan dirham cukup tinggi yaitu 3% hingga 5% dari harga jualnya.



Dalam artikel di atas, Anda sudah mengenal dua koin istimewa dirham dan dinar. Kedua koin ini bisa dijadikan pilihan berinvestasi. Namun, Anda harus mempertimbangkan tidak hanya kelebihan tetapi juga risiko berinvestasi koin dinar dan dirham.

Jadi, apakah Anda akan berinvestasi dalam instrumen koin dirham dan dinar?


Baca juga: 5 Cara Mengetahui Harga Emas Tanpa Harus Ke Toko Emas

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru