Finansial

Bisnis

Lump Sum adalah: Kekurangan, Kelebihan, dan Contohnya

Brigitta Winasis-

08 Sep 2021

Lump Sum adalah: Kekurangan, Kelebihan, dan Contohnya

Lump sum dapat diartikan sebagai pembelian barang dalam jumlah banyak yang nantinya diambil sedikit demi sedikit. Pembayaran yang dilakukan dalam istilah lump sum adalah pembayaran dalam jumlah besar di awal transaksi. Umumnya, tujuan dilakukannya lump sum ini adalah untuk mendapatkan barang yang lebih murah atau demi mendapat jaminan stok barang.

Dalam sistem kredit, Anda dapat memiliki sebuah barang dan membayarnya secara sedikit demi sedikit dalam kurun waktu tertentu. Sebaliknya, dalam cara pembayaran lump sum, Anda akan membayar semuanya di awal dan mengambil barang dan jasa yang dibayar tersebut secara sedikit demi sedikit dalam kurun waktu tertentu.

Ketika Anda membeli sebungkus makanan yang dibayar sekali waktu, pembayaran tersebut belum bisa dikatakan sebagai lump sum. Namun, ketika memesan (dengan pembayaran di awal) catering makanan yang diantar dua kali sehari dalam satu bulan, itu bisa disebut sebagai lump sum.

 

Contoh-Contoh Lump Sum

Penerapan lump sum sebenarnya cukup luas. Pada intinya, segala pembayaran ganda yang dilakukan sekali waktu di awal transaksi bisa disebut sebagai lump sum. Ciri lainnya adalah apabila barang yang dibeli tersebut diambil secara sedikit demi sedikit.

Apabila Anda menerima pembayaran asuransi yang diturunkan dalam sekali waktu, maka pembayaran yang dilakukan oleh pihak asuransi tersebut kepada Anda merupakan lump sum. Namun, pembayaran premi setiap bulan yang Anda lakukan kepada pihak asuransi bukan merupakan lump sum dan justru kebalikannya.

Lump sum juga biasa digunakan oleh pihak-pihak yang yang akan melakukan transaksi secara konsisten, misalnya pihak kontraktor yang membayar biaya pembelian bahan baku proyek bangunan. Setelah dibayar secara keseluruhan, kontraktor sebagai pembayar akan mengambil barang-barang yang dia butuhkan sesuai dengan konstruksi yang sedang dibangun.

Contoh lain yang sering ditemui adalah lump sum dalam pembayaran paket liburan. Anda akan membayar paket liburan dalam sekali waktu untuk digunakan dalam membayar tempat tidur, makan, masuk tempat wisata, dan lainnya satu per satu di masa mendatang.

 

Baca Juga: Rumus Menghitung Keuntungan Investasi untuk Pemula

 


Perbedaan Lump Sum dan Reimbursement

Ciri utama pembayaran secara lump sum adalah pembayaran yang dilakukan di awal transaksi. Nantinya, rekap yang dilakukan bertujuan untuk menghitung barang-barang yang telah digunakan. Harga dari barang-barang yang digunakan tersebut akan dijadikan sebagai faktor pengurang dana pembayaran yang telah dilakukan di awal transaksi.

Sedikit berbeda dengan itu, reimbursement merupakan pembayaran sekali waktu yang dilakukan di akhir transaksi. Barang-barang tertentu akan digunakan dan dibayar oleh pihak 1, lalu selanjutnya diganti oleh pihak 2. Hal ini berbeda dengan hutang karena semua pihak mendapatkan tujuannya masing-masing di waktu yang bersamaan.

Misalnya, ketika Anda membayar paket liburan di awal lalu memanfaatkan semua fasilitas secara gratis di kemudian hari, itu adalah metode pembayaran lump sum. Namun, ketika Anda berlibur dan biaya liburan tersebut ditanggung terlebih dahulu oleh pihak travel untuk selanjutnya Anda bayarkan secara keseluruhan di akhir liburan, itu disebut reimbursement.

Kasus reimbursement yang kerap terjadi adalah pada perjalanan dinas. Ketika seorang pejabat dinas melakukan perjalanan studi banding, beliau akan membayar perjalanan, makan, dan segala keperluan dengan uang pribadi. Selanjutnya, dengan mengirimkan proposal dan bukti pembayaran, akomodasi dan uang saku tersebut akan diganti oleh lembaga dinas yang bersangkutan.

Pada beberapa kasus, reimbursement digunakan untuk menghindari pemanfaatan dana demi kepentingan lain. Jika agenda atau produk yang dibeli tidak sesuai, pembayaran reimbursement mungkin untuk tidak dilakukan. Sementara pada pembayaran lump sum terdapat resiko penyelewengan, karena setelah menerima sejumlah uang, agenda atau barang yang dibeli bisa diubah.

 

Kelebihan Lump Sum

Berbagai kelebihan lump sum lebih banyak dirasakan oleh penerima pembayaran. Tentu saja karena penerima pembayaran mendapatkan dana yang besar di awal transaksi. Bagi penerima pembayaran, penerimaan dana tersebut merupakan peresmian kerjasama yang paling aman.

Beberapa keuntungan melakukan pembayaran lump sum adalah sebagai berikut.

1. Menjadikan Transaksi Lebih Efisien

Bagi penerima pembayaran, menggunakan metode pembayaran lump sum akan menyederhanakan langkah transaksi. Alih-alih melakukan transaksi berkali-kali untuk menerima sedikit demi sedikit pembayaran, lump sum merangkum pembayaran dalam sekali waktu saja. Pada kasus pembayaran uang pensiun misalnya, pembayaran dengan cara lump sum membuat penerima tidak harus berulang-ulang mengajukan permohonan pencairan dana.

2. Menjamin Kerjasama Bagi Penerima Pembayaran

Dalam sebuah transaksi, pihak-pihak yang memberikan jasa, menjual produk mentah, dan lainnya adalah pihak yang berpotensi paling merugi jika kerjasama transaksi dibatalkan atau mendapat masalah. Dengan dilakukannya pembayaran di awal transaksi, maka pihak penerima pembayaran lump sum pun menjadi merasa sangat aman. Apabila terjadi masalah, penyedia jasa atau barang mentah tidak akan rugi terlalu banyak. 

3. Mengamankan Harga Barang

Bagi pembeli atau pemberi pembayaran dalam transaksi lump sum, cara ini akan menguntungkan ketika barang yang dibeli harganya lebih tinggi setelah dilakukan kontrak. Dengan point kontrak yang tidak menyebut mengenai fluktuasi harga, pembelian menggunakan cara ini jauh lebih menguntungkan.

Hal ini juga menyederhanakan manajemen pihak pembayar. Ketimbang mengerahkan sumber daya manusia untuk mencari barang-barang tertentu, lebih menguntungkan jika bekerjasama dengan entitas lain yang telah memiliki tim manajemen. 

4. Pemanfaatan Dana Secara Maksimal

Ketika penyedia jasa atau barang mentah telah mendapatkan uang di awal transaksi, maka kemungkinan untuk menyediakan barang berkualitas pun semakin tinggi. Dalam keberlanjutan perusahaannya, penyedia barang mentah akan memanfaatkan dana tersebut untuk melakukan kontrak lain.

 

Baca Juga: 4 Cara Menghilangkan Kekhawatiran Tentang Uang

 

Kekurangan Lump Sum

Kebalikan dengan kelebihan lump sum, kekurangan lump sum akan dirasakan lebih banyak oleh pemberi bayaran lump sum. Pembayar akan bertaruh untuk mengeluarkan dana di awal transaksi demi mendapatkan hal-hal tertentu yang belum pasti akan mampu dipenuhi oleh pihak yang telah dibayar. 

Selain itu, beberapa Apa kelemahan yang menjadi kekurangan lump sum adalah sebagai berikut.

1. Timbul Peluang Kecurangan 

Pembayaran di awal transaksi akan selalu menimbulkan risiko penyelewengan dana. bagi pembayar dana lump sum, transaksi ini memungkinkan mereka rugi karena penerima bayaran tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana yang telah disepakati.

Beberapa kecurangan yang terjadi pada transaksi lump sum adalah seperti mengingkari kualitas produk yang sebelumnya dijanjikan, menggunakan dana yang telah diberikan tersebut tidak secara maksimal agar dana tersebut dapat dialihkan untuk kepentingan lain.

2. Kesalahan Melakukan Budgeting

Salah satu psikologi yang dimiliki oleh banyak orang adalah boros ketika memiliki dana dalam jumlah besar. Uang yang diterima dari pembayaran lump sum kerap diasumsikan sebagai keuntungan. Padahal, uang tersebut merupakan kepemilikan sementara karena nantinya akan segera dibayarkan untuk memenuhi kebutuhan pembayar.

3. Terancam Fluktuasi Harga

Kelemahan metode pembayaran lump sum yang paling beresiko bagi penerima pembayaran adalah fluktuasi harga atau jasa yang yang dijualnya. Misal, ketika awal pembelian diketahui bahwa air mineral berharga Rp5.900. Namun, setelah menyetujui kontrak untuk memenuhi kebutuhan air mineral dalam sebuah acara, ternyata harganya meningkat menjadi Rp6.000 per botol.

Namun, hal ini umumnya telah diperhitungkan oleh penerima pembayaran. Penerima pembayaran lump sum lazimnya mengetahui range harga barang yang dijualnya. Ketika telah mengetahui batas kemungkinan harga terendah dan batas tertinggi, maka selanjutnya dapat ditawarkan pada harga yang aman dari fluktuasi.

4. Resiko Pajak Penghasilan

Jika pembayaran lump sum menggunakan nominal yang cukup besar, resiko pajak penghasilan pun akan besar pula karena tercatat bulat sebagai penghasilan pada tahun itu. Berbeda halnya jika pembayaran dilakukan dengan cara mengangsur, maka jumlah penghasilan akan tercatat tidak menumpuk dalam satu waktu saja. 

 

Kontrak Lump Sum

Lump sum adalah metode sebatas pembayaran transaksi saja, sementara kontrak yang dilakukan bisa berbeda-beda. Poin-poin yang ada di dalam kontrak juga akan bergantung pada jenis bisnis yang dijalankan.

Ada beberapa pihak yang melakukan kontrak pembayaran lump sum dengan poin bahwa kenaikan atau penurunan harga tidak akan mempengaruhi kontrak. Ada pula pihak yang melakukan kontrak dengan poin bahwa jika harga barang naik maka pembayaran tidak akan diubah, tetapi jika harga turun maka akan ada dana yang dikembalikan.

Dalam transaksi pembelian barang langka, kontrak pembayaran lump sum umumnya akan mengikuti fluktuasi harga. Apabila produk yang berkaitan tersebut memiliki harga meningkat, maka secara otomatis kuantitas produk yang diberikan juga akan menurun. Keuntungan yang didapatkan oleh pemberi bayaran adalah jaminan bahwa produk tersebut akan ada jika dibutuhkan, 

 

Melakukan Pembayaran Bisnis Menggunakan Dana dari Modal Rakyat

Semakin besar sebuah bisnis, maka transaksi yang dilakukan juga melibatkan dana yang lebih besar. Untuk mengembangkan bisnis tersebut, Anda bisa menggunakan dana dari Modal Rakyat.

Modal Rakyat adalah platform pendanaan yang mempertemukan antara pelaku bisnis dengan sumber dana terpercaya. Dengan skema yang legal, transaksi melalui Modal Rakyat merupakan cara yang legal. Untuk mengetahui lebih banyak tentang pemerolehan dana dari Modal Rakyat, klik link berikut ini.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru