Finansial

Mau Investasi Emas tapi Harganya Tak Stabil? Ini Penyebabnya

Kabrina Rian Ferdiani-

14 Dec 2020

Mau Investasi Emas tapi Harganya Tak Stabil? Ini Penyebabnya

Investasi emas dinilai lebih menguntungkan dibanding investasi valas. Valuta asing seperti US dollar dapat mengalami kenaikan dan penurunan yang cepat. Sehingga keuntungan bisa didapatkan investor dalam hitungan minggu atau bahkan hari. Tetapi nilainya tidak bisa dipastikan akan naik atau turun.

Sedangkan logam mulia merupakan investasi yang bisa dibilang jangka panjang. Setiap tahunnya nilai emasnya mengalami kenaikan. Nilainya bisa sangat signifikan jika dibandingkan dengan bisnis valuta asing. Bahkan logam mulia dalam bentuk perhiasan bagi kaum wanita bukan hanya sebagai fashion tetapi juga tabungan.

Emas merupakan logam mulia yang sangat bernilai. Memiliki logam mulia bagi sebagian besar masyarakat merupakan prestise tersendiri. Selain lebih percaya diri dan gengsi, barang ini ternyata bisa membawa kemakmuran bagi pemiliknya. Banyak sekali keuntungan yang didapat ketika seseorang memilikinya sebagai bisnis.


Baca juga: Pilih Investasi Emas Batangan atau Perhiasan? Ini Tipsnya!


Emas Dijadikan sebagai Ladang Investasi

Investasi emas adalah tabungan jangka panjang yang aman. Dari tahun ke tahun harganya emas selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 1992 contohnya, harga logam mulia ini Rp23.050 per gramnya. Tahun berikutnya nilainya sudah naik menjadi Rp24.900 per gram.

Mulai dari tahun 1994 hingga 1996 harganya kembali mengalami kenaikan secara berturut-turut yaitu Rp26.875; Rp27.850 dan Rp29.850. Melihat tren kenaikan ini tidak heran jika kemudian banyak orang yang mengalihkan tabungannya untuk membeli logam mulia. Lembaga keuangan mulai membuka produk investasi emas bagi nasabah. 

Pada tahun 2012 harga emasnya mencapai Rp550.000 per gramnya. Kenaikan emasnya bisa dibilang cukup signifikan. Dalam jangka waktu 10 tahun harga emasnya selalu mengalami kenaikan. Bahkan yang paling baru harga emasnya mencapai lebih dari Rp1 juta per gramnya.

Belajar dari tren kenaikan harga emasnya, lembaga keuangan seperti perbankan dan pegadaian membuka kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki investasi emas. Sehingga siapapun bisa melipatgandakan nilai tabungan yang dimiliki. Layanan bisnis kepada nasabah disediakan dalam bentuk cicilan. 

Memberikan banyak kemudahan bagi masyarakat yang ingin mempunyai logam mulia namun dana yang dimiliki belum tercukupi. Dengan cara cicilan tersebut, nasabah bisa menambah nilai bisnis. Bukan hanya orang-orang dengan kelebihan finansial saja bisa menyimpan emasnya. Masyarakat secara umum memiliki kesempatan sama.

Berinvestasi ini tidak harus dengan modal jutaan rupiah. Bisa dimulai dari cicilan dalam nominal kecil misalnya puluhan ribu setiap bulannya. Keuntungan yang didapat beberapa tahun kedepan cukup menjanjikan. Meskipun ada kalanya nilai emasnya naik turun.


Penyebab Harga Logam Mulia Tidak Stabil

Seperti halnya berinvestasi uang, investasi emas mengalami naik turun. Harga logam mulia yang tidak stabil dipengaruhi oleh berbagai faktor diantaranya adalah nilai kurs. Perubahan nilai rupiah terhadap US dollar juga menyebabkan perubahan harga emasnya. Ketika kurs US dollar naik, harga emasnya ikut naik.

Penyebab kedua naik turunnya harga logam mulia adalah nilai suku bunga. Tidak seperti kurs dollar di mana sebanding dengan kenaikan harga jualnya. Ketika suku bunga naik maka harga emasnya akan turun. Sebab nasabah Bank akan menempatkan uangnya pada tabungan dan deposito.

Jumlah supply dan demand barang. Seperti pada prinsip ekonomi secara umum ketika penawaran meningkat harga akan turun. Namun pada saat permintaan tinggi barang menjadi langka akibatnya harga turun. Hal seperti ini juga terjadi pada logam mulia.

Baca juga: Mau Investasi Emas? Begini Tips Membelinya

Laju inflasi. Inflasi yang terjadi di Indonesia menyebabkan berbagai barang kebutuhan masyarakat menjadi naik. Laju inflasi yang semakin tidak terkendali menyebabkan banyak orang menginvestasikan uangnya dalam bentuk logam mulia. Hal ini menyebabkan logam mulia langka dan harganya mahal.

Selain faktor diatas, kondisi politik, kondisi perekonomian global serta harga minyak dunia juga berpengaruh. Ketika kondisi suatu Negara tidak stabil, bisnis menjadi tidak pasti. Contohnya pada saat krisis politik di Indonesia, nilai rupiah melemah. Nilai logam mulia mengalami kenaikan.

Kondisi perekonomian secara global juga berpengaruh terhadap nilai logam mulia. Contoh mudahnya saat pandemi covid-19 terjadi sejak akhir tahun 2019. Secara langsung berdampak pada pertumbuhan ekonomi dan iklim bisnis di berbagai Negara. Berpengaruh juga terhadap investasi emas.


Peningkatan dan Penurunan Investasi Emas Itu Pasti

Meskipun pada suatu waktu nilai aurum tidak stabil, tetapi grafik pertahunnya cenderung naik. Investasi emas tetap menguntungkan bagi siapapun. Dalam jangka panjang aurum merupakan simbol kemakmuran akan memberikan nilai bisnis berlipat. Penurunan dalam jangka pendek sifatnya sementara.

Kembali lagi berkaca dari nilai logam mulia pada awal tahun 1990-an. Di mana trend nya selalu mengalami peningkatan. Mulai dari beberapa puluh ribu rupiah sampai ratusan ribu. Jadi bisa ditarik kesimpulan bahwa semakin hari nilai investasi emas mengalami kenaikan. 

Ketika terjadi penurunan nilai akan kembali naik. Seperti yang terjadi pada bulan Agustus 2020, di mana nilai aurum per gramnya mengalami penurunan sebesar Rp28.000 dari Rp1.058.000 menjadi Rp1.030.000. Per-Oktober 2020 harga aurum berada di Rp1.027.000 per gramnya.

Nilai ini tidak pasti karena bisa saja bulan berikutnya aurum mengalami kenaikan. Yang pasti setiap tahunnya aurum selalu mengalami kenaikan. Hal ini berlaku untuk logam mulia yang sudah bersertifikasi Antam. Bukan aurum sebagai perhiasan yang mengalami proses produksi.

Mudahnya memiliki investasi emas adalah praktis bisa disimpan di rumah. Tidak perlu maintenance berkala seperti berinvestasi properti.

Namun keuntungan jangka panjangnya sangat menjanjikan. Bahkan bisa disimpan di lembaga keuangan dalam safe box. Belum memiliki cukup dana, bisa memiliki aurum dengan cara mencicil.

Lebih mudah berinvestasi dengan menggunakan P2P Lending Modal Rakyat. Anda bisa mendapatkan keuntungan 15-25 persen per tahunnya. Modal awalnya sangat terjangkau yaitu mulai dari Rp25.000. Pastikan Anda sudah memiliki investasi emas aman dengan modal terjangkau dengan P2P Lending.


Baca juga: Masih Pemula dalam Investasi Emas? Lakukan 5 Cara Ini

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru