Gaya Hidup

Strategi Mengendalikan Emosi di Kantor

Brigitta Winasis-

08 Jul 2021

Strategi Mengendalikan Emosi di Kantor

Mengendalikan emosi di kantor menjadi penting selain menunjukkan kemampuan kerja. Tanpa pengendalian emosi yang baik, seorang karyawan tidak akan mendapatkan kinerja terbaiknya. Emosi juga menentukan seorang pekerja memiliki perasaan nyaman tempat kerja atau sebaliknya. 

Sebenarnya, emosi tidak selalu bermakna negatif, bahagia dan percaya diri juga merupakan emosi seperti marah dan kecewa. Namun, semua itu akan menjadi merugikan apabila tidak terkontrol. Oleh karena itu, mengendalikan emosi di kantor sangatlah penting agar tidak merusak atau merugikan.


Baca juga: 10 Tips Hidup Sederhana Bikin Bahagia


Berbagai Cara Mengendalikan Emosi di Kantor 

Ada berbagai bentuk emosi negatif yang umum dirasakan oleh pekerja di kantor. Berbagai emosi negatif itu seperti perasaan khawatir dan gugup, rasa frustasi, depresi, kecewa dan sulit merasa puas, membenci personal tertentu, serta yang paling merusak adalah perasaan marah. Apabila perasaan-perasaan tersebut tidak segera dikontrol, maka kinerja akan memburuk dan bahkan bisa menjadi alasan kuat kenapa Anda harus diberhentikan.

Nah, apabila muncul emosi negatif yang membuat produktivitas menurun atau tingkat kenyamanan di kantor menjadi berkurang, maka beberapa hal berikut bisa Anda lakukan untuk mengendalikan emosi di kantor.


Compartmentalization atau Kompartementalisasi 

Kompartementalisasi adalah istilah psikologi untuk menyebut pemisahan nilai atau kepercayaan yang saling bertentangan di dalam diri sendiri. Anda harus mampu memisahkan mana nilai yang Anda percaya dengan realita yang sedang Anda hadapi. Meskipun keduanya tidak sesuai, Anda harus menahan diri untuk tidak memaksakannya menjadi bertabrakan dan mengalahkan satu sama lain.

Mengendalikan emosi di kantor dengan cara kompartementalisasi ini umumnya dilakukan dengan praktik menahan diri sejenak, lalu melakukan sebuah pekerjaan setelah merasa tenang. Pokok kesadarannya adalah pengakuan atas realitas yang terjadi dan menyesuaikannya dengan nilai yang dia percaya atau diketahui.  


Mengatur Pernapasan

Dalam situasi praktis, cara mengendalikan emosi di kantor adalah dengan melakukan pernapasan teratur. Tarik napas secara perlahan 5 hingga 10 detik, lalu hembuskan secara perlahan juga 5 hingga 10 detik. Dengan cara ini, detak jantung akan melambat atau lebih stabil, 

Mengatur pernapasan juga dilakukan supaya Anda lebih fokus terhadap satu hal dan mengenyampingkan hal-hal lain yang kurang penting. Selain itu, kadar oksigen yang cukup pada tubuh (dalam hal ini melalui darah yang menuju ke otak) akan membuat Anda mampu berpikir jernih sehingga mampu bertindak lebih bijaksana.


Berolahraga dan Menjalankan Pola Hidup yang Sehat 

Stres yang menyebabkan emosi tidak terkontrol bisa berasal dari perasaan kurang bahagia. Faktanya, perasaan bahagia manusia dipengaruhi oleh hormon endorfin di dalam tubuh. Nah, hormon endorfin tersebut dapat kita peroleh dari olahraga rutin.

Bagi Anda yang tidak menyukai olahraga berat, berbagai metode meditasi juga dapat digunakan untuk mendapatkan hormon endorfin. Meditasi seperti yoga juga dapat meredam stress dan rasa khawatir yang berlebihan. Bersepeda sepulang kerja juga baik dilakukan.


Biasakan untuk Bertindak Preventif

Sebagai strategi mengendalikan emosi di kantor, biasakan untuk bertindak preventif sebelum mengambil keputusan yang melibatkan emosi. Tindakan-tindakan preventif yang dimaksud adalah seperti mengutamakan sikap profesionalisme, mengutamakan sikap menghormati sesama pekerja, dan berpikir positif di setiap kejadian yang meningkatkan emosi.

Apabila ada rekan kerja yang yang bertindak kurang profesional, maka Anda tidak perlu menjadi seorang yang tidak profesional pula untuk menghadapinya. Apabila ada kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh pihak lain, pastikan terlebih dahulu untuk mencari hal paling positif dari apa yang terjadi. 

Tindakan preventif sangat penting dilakukan ketika Anda mengalami perasaan marah atau merasa jengkel di kantor. Selalu ingat bahwa tidak mudah mengembalikan hubungan dengan rekan setelah adanya kemarahan. Oleh karena itu, lakukan beberapa hal ini jika mengalami perasaan marah.

1. Hal yang paling tepat adalah mengendalikan kemarahan ketika awal kemarahan. Lakukan cara apapun yang bisa ditempuh selain marah. Ingat juga, bahwa keputusan apapun yang diambil ketika sedang marah adalah keputusan yang kurang tepat.

2. Jika sudah merasa marah maka hentikan aktivitas yang sedang Anda lakukan. Ambil waktu sebentar agar tercipta jarak antara Anda sebagai personal dengan situasi yang sedang terjadi. 

3. Apabila harus mengambil tindakan maka pastikan untuk mengambil tindakan tegas bukan tindakan kasar. Tindakan tegas bisa dilakukan dengan perilaku lisan atau kata-kata. Sebagai profesional, yang Anda harus lakukan adalah memberi contoh bukan memberi peringatan.

Melakukan Pengamanan Finansial

Terutama di level pekerja biasa, masa depan keuangan adalah faktor klise penyebab kekhawatiran dan emosi negatif lain. Berbagai hal seperti pemutusan kontrak kerja secara tiba-tiba, pengurangan gaji, dan tidak ada peningkatan upah adalah masalah yang menimbulkan emosi negatif di kantor.

Dengan menyadari realitas dunia kerja, Anda harus melakukan pengamanan finansial sejak dini. Caranya adalah dengan tidak mengandalkan gaji dari kantor sebagai satu-satunya sumber pemasukan. Upaya pengamanan finansial yang kini sedang banyak diminati adalah menginvestasikan penghasilan ke bidang lain.

Pendapatan yang diperoleh dari kerja sehari-hari dapat disisihkan dan dimasukkan ke berbagai medium investasi. Dengan begitu, kecemasan mengenai pendapatan di masa depan akan berkurang. Cara ini tidak secara langsung mengelola emosi, tetapi meredam emosi negatif muncul.


Baca juga: Modal Rp100 Ribu Bisa Investasi Online? Ini Tipsnya!


Menghadapi Rekan yang Sedang Emosi

Mencoba bijaksana dan mengalah dapat dilakukan apabila emosional terjadi pada diri Anda sendiri. Namun, bagaimana jika rekan atau orang lain yang mengalaminya? Anda tidak boleh abai karena hal tersebut dapat mempengaruhi kondisi tempat kerja, termasuk mood Anda sendiri. 

Beberapa sikap yang dapat dilakukan apabila ada rekan yang meluapkan emosi adalah sebagai berikut. 

1. Berikan waktu kepada rekan tersebut untuk melampiaskan emosionalnya. Sementara itu, Anda harus bersedia mendengarkan terlebih dahulu walaupun ada beberapa hal yang bisa dibantah.

2. Pengaruhi rekan yang sedang emosional untuk berpindah duduk atau setidaknya berpindah posisi dari tempat semula. Hal ini akan membuat suasana hatinya menjadi tenang dan selanjutnya mampu berpikir lebih terang. Dengan demikian, konsentrasinya yang semula tertuju pada hal yang membuat emosi akan berubah.

3. Dalam menerima ungkapan emosi rekan, berusahalah dan fokus pada apa yang diancamkan karena hal tersebut adalah kemampuan utama rekan yang harus dihargai.

4. Jangan menyela ketika rekan yang emosional sedang mengutarakan maksudnya, tetapi juga jangan bersedia disela ketika Anda mulai menenangkan.

5. Apabila hal-hal tersebut tidak cukup menghentikan tindakan emosional rekan, beritahukan bahwa apa yang yang dikomunikasikan terasa kurang sopan dan tidak profesional.


Baca juga: Hal yang bisa Dilakukan di Hari Perpisahan Teman Kantor


Menikmati Hari Kerja Sambil Melakukan Pendanaan di Modal Rakyat 

Salah satu yang menjadi faktor kebahagiaan seorang pekerja adalah jaminan finansial di masa mendatang. Seorang pekerja akan merasa lebih tenang apabila memiliki tabungan berbunga atau sejenisnya. Cara yang dapat dilakukan untuk itu adalah melalui pendanaan menguntungkan. 

Modal Rakyat merupakan medium pendanaan yang akan mempertemukan pendana dengan peminjam. Menggunakan konsep gotong royong, pendana tidak hanya melakukan langkah menguntungkan bagi diri sendiri tetapi juga membantu para perintis usaha. Ambil langkah sebagai pendana di Modal Rakyat sekarang juga!

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru