Bisnis

Money Game: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Tips Menghindarinya

Amry Nur Hidayat-

06 Sep 2022

Money Game: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Tips Menghindarinya

Perkembangan investasi dan pengelolaan uang lainnya membuka celah bagi kejahatan money game. Alih-alih menguntungkan dengan cara instan dan waktu singkat, money game mengelabui para investor pemula. 

Oleh karena itu, investor pemula harus paham dengan instrumen investasi yang dipilih. Hindari sifat rakus untuk mendapatkan keuntungan secara cepat dan mudah. Hal tersebut dapat menyebabkan Andai terjebak ke penipuan money game atau Skema Ponzi. 


Apa itu Money Game?

Money game dapat dipahami sebagai sebuah kegiatan menggandakan dana dalam waktu relatif singkat tanpa perdagangan. Meskipun umumnya menggunakan alibi perdagangan produk tertentu, praktik ini sebenarnya dilakukan dengan cara mengambil keuntungan dana dari anggota baru yang masuk kelompok money game tersebut. 

Anggota lama akan mendapatkan keuntungan dari dana yang diserahkan oleh anggota baru. Sementara itu, anggota baru akan mendapatkan keuntungan apabila berhasil mengajak orang lain untuk bergabung dan menyerahkan dana keanggotaan. Dengan skema tersebut, anggota baru adalah yang paling dirugikan. 

Metode ini digolongkan sebagai tindakan ilegal dan secara khusus disebut sebagai bentuk bisnis yang haram oleh MUI. Money game bahkan disebut lebih merugikan ketimbang bisnis MLM. Jika MLM masih mempertimbangkan produktivitas perdagangan yang dilakukan anggotanya, money game tidak peduli pada faktor apapun selain perekrutan anggota baru. 

Istilah lain untuk menyebut money game adalah Skema Ponzi. Skema Ponzi dilakukan umumnya dengan iming-iming investasi. Seorang investor akan mendapatkan keuntungan dari dana yang diinvestasikan bukan dari hasil perdagangan saham, melainkan dari dana investasi yang diberikan oleh anggota baru. Artinya, uang hanya dipindahkan dari satu anggota ke anggota yang lain. 


Baca Juga: Apa itu Skema Ponzi? Waspadai Bentuk Investasi Bodong ini


Apa Ciri-Ciri Money Game?

Pada dasarnya, ciri paling utama dari money game yang membedakannya dengan perdagangan biasa adalah tidak adanya perhitungan antara modal dan laba. Bahkan, tidak jarang ada kelompok money game yang secara gamblang hanya mencari keuntungan dari mengambil dana dari anggota baru. Selain itu, berikut ini adalah beberapa ciri money game:

  • Keuntungan Berasal dari Downline
  • Strukturnya Berbentuk Segitiga
  • Cara Kerja Berfokus pada Penambahan Jumlah Anggota
  • Menggunakan Nama Tokoh Sukses Sebagai Motivator


1. Keuntungan Berasal dari Downline

Keuntungan dalam money game sebenarnya tidak bisa disebut sebagai keuntungan, karena tidak ada dana yang berkembang. Keuntungan tersebut hanyalah pemindahan dana dari anggota baru ke anggota lama. Jika ada produk yang digunakan, maka itu hanya kamuflase dan umumnya keuntungan tidak sesuai dengan harga produk yang dibawa. 


2. Strukturnya Berbentuk Segitiga

Mirip dengan MLM, money game juga menggunakan pola struktur berbentuk segitiga. Artinya, ada satu pihak yang berada di atas dari dua pihak lainnya. Nantinya, pihak yang menjadi bawahan harus membuat “segitiganya” sendiri agar mendapatkan keuntungan. Dengan demikian, keuntungan dapat dimonopoli oleh ujung segitiga yang paling awal. 


3. Cara Kerja Berfokus pada Penambahan Jumlah Anggota

Jika menggunakan produk tertentu sebagai alibi untuk mengajak bergabung sebagai member dagang, money game tidak peduli pada banyaknya produk yang dijual dan laba untung ruginya. Berapapun banyaknya produk yang dijual tidak akan berpengaruh pada keuntungan yang didapatkan oleh anggota tersebut. 

Satu-satunya ukuran keuntungan adalah dana setoran awal dari anggota baru. Dana tersebut akan dibagi kepada anggota lama. Oleh karena itu, produk yang ditawarkan money game sebagai kamuflase umumnya produk yang tidak ada di pasaran sehingga harganya bisa direkayasa sesuai dengan harga keanggotaan. 


4. Menggunakan Nama Tokoh Sukses Sebagai Motivator

Secara unik, money game selalu mengangkat tokoh atau menciptakan tokoh tertentu yang dipandang sukses. Tokoh tersebut akan memberi motivasi agar anggota money game bersedia untuk terus mencari anggota baru. Kisah perjalanan kesuksesannya pun jadi formula utama untuk mengiming-imingi anggota baru. 


Contoh-Contoh Money Game

Lazimnya, money game dijalankan secara kamuflase alias tidak secara gamblang. Money game dibalut dengan profil bisnis tertentu yang di dalamnya menggunakan skema piramida. Berikut ini adalah beberapa modus yang kerap digunakan untuk kamuflase money game.

  • Layanan Jasa Travel
  • Titip Uang Trading

1. Layanan Jasa Travel

Beberapa masyarakat di Indonesia pernah tertipu oleh agen jasa Umroh yang gagal memberangkatkan jamaahnya. Hal itu terjadi karena dana para jamaah umroh baru digunakan untuk memberangkatkan jamaah yang lebih dulu mendaftar. 

Kasus tersebut sekilas tidak ada hubungannya dengan money game. Namun, jika dicermati, kegagalan pemberangkatan jamaah umroh tersebut terjadi karena manajemen uang yang menerapkan skema piramida. Seorang jamaah tidak akan bisa diberangkatkan umroh apabila tidak ada pendaftar baru yang menyerahkan dana.


2. Titip Uang Trading

Istilah trading memang semakin populer seiring meleknya masyarakat pada pengelolaan uang secara daring. Namun, hal ini menjadi celah yang kerap dimanfaatkan untuk pelaku money game. Salah satu kasus yang kerap terjadi adalah money game berkedok investasi modal trading

Dalam kamuflase bisnis money game ini, investor akan dibagi ke beberapa level keanggotaan, yang semuanya wajib menyetor dana modal. Setiap investor yang berhasil mengajak investor baru untuk menyerahkan dana akan berhak untuk naik level dengan tingkat keuntungan yang lebih baik. Keuntungan tersebut sebenarnya bukan dari perdagangan, melainkan dari pembagian dana yang diserahkan oleh investor baru. 


Baca Juga: Investasi Bodong: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Kasus


Bagaimana Cara Terhindar dari Money Game?

Money game dapat menyasar siapa saja, meskipun umumnya menargetkan seseorang yang kurang memahami dunia investasi. Terapkan beberapa cara berikut ini supaya terhindar dari money game dengan kamuflasenya. 

  • Hindari Lembaga Pengelola Keuangan yang Strukturnya Tidak Jelas
  • Jangan Terkecoh pada Keuntungan Tinggi
  • Perbanyak Literasi Mengenai Investasi yang Benar
  • Pilih Pengelolaan Dana yang Diawasi OJK
  • Selalu Melihat Histori Instrumen Pengelolaan Dana yang Dipilih

1. Hindari Lembaga Pengelola Keuangan yang Strukturnya Tidak Jelas

Jika Anda masuk ke dalam kolektif pengelolaan dana, pastikan bahwa asal-usul dan struktur kolektif tersebut jelas. Keterangan struktur tentu tidak hanya berupa nama dan jabatan, melainkan juga harus diikuti dengan bukti konkret hasil. Portofolio dari lembaga pengelola dana atau kolektif tersebut harus jelas dan sudah diakui masyarakat umum. 

Ketimbang memperhatikan testimoni orang-orang yang mengaku mendapat keuntungan, lebih baik untuk memeriksa pihak mana saja yang bekerja sama dengan lembaga pengelola dana tersebut. Semakin banyak dan kredibel pihak yang bekerja sama dengan lembaga tersebut, maka semakin bisa untuk dipercaya. 


2. Jangan Terkecoh pada Keuntungan Tinggi

Instrumen investasi yang berpotensi menguntungkan sangat tinggi selalu diiringi dengan risiko kerugian yang sangat besar pula. Jika ada pengelolaan dana yang memberi iming-iming potensi keuntungan tinggi tanpa risiko kerugian, maka perlu diperiksa ulang. Money game umumnya memberi janji manis berupa keuntungan besar tanpa potensi kerugian. 

Setiap orang harus memahami profil risikonya masing-masing. Jika Anda adalah seseorang yang tidak ingin mengambil risiko tinggi, maka pilih instrumen dengan profil risiko menengah atau konservatif sehingga dana yang diinvestasikan relatif aman. Di sisi lain, Anda harus sabar menantikan keuntungan yang besar jika hanya berani mengambil risiko kecil. 


3. Perbanyak Literasi Mengenai Investasi yang Benar

Demi mengamankan dana, jangan sungkan untuk memeriksa secara detail lembaga penyedia instrumen investasi. Hal tersebut bukan menandakan Anda tidak berpengalaman, tetapi justru wajib dilakukan sebagai bentuk kehati-hatian. 

Sebagai investor, Anda harus mengetahui informasi yang sebenar-benarnya mengenai bagaimana uang dikelola, pihak mana yang mengelola, dan pembagian keuntungannya. Jangan bersedia jika Anda diiming-imingi “terima beres” tanpa tahu alur kerjanya uang. 

Beberapa instrumen investasi, seperti reksadana memang memberikan layanan Manajer Investasi yang menggantikan tugas investor sehingga investor hanya terima laporan. Namun, dalam laporan tersebut tetap dijelaskan bagaimana alur uang diolah. Dengan begitu, pemilik dana tetap mengetahui dananya digunakan untuk apa dan mendapat keuntungan berapa. 


4. Pilih Pengelolaan Dana yang Diawasi OJK

Ketimbang memilih instrumen pengelolaan dana yang berpotensi ilegal, lebih baik memilih alternatif instrumen pengelolaan dana yang sudah teruji Otoritas Jasa Keuangan. Salah satunya adalah pendanaan melalui Modal Rakyat

Modal Rakyat adalah fintech yang menghubungkan pendana dan pengusaha secara peer-to-peer untuk dapat bekerja sama secara menguntungkan. Pendana berperan untuk menggelontorkan dana untuk pengembangan usaha UMKM, sementara nantinya akan mendapatkan keuntungan 18% tahun dari jumlah modal yang diberikan. Lebih untung dari itu, Modal Rakyat memberi asuransi dana hingga 95% jika terjadi situasi kurang menguntungkan. 


5. Selalu Melihat Histori Instrumen Pengelolaan Dana yang Dipilih

Dalam melakukan pengelolaan dana, pastikan untuk melihat rekam jejak lembaga yang menawarkan instrumen. Bagi pemula, lebih baik untuk memilih lembaga penyedia instrumen investasi yang sudah berdiri sejak lama. Money game umumnya tidak akan bertahan lama karena akan segera bermasalah di bagian ranting terbawah atau anggota baru. 



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru