Bisnis

Prosedur Receivable Financing agar Disetujui Bank

Kabrina Rian Ferdiani-

30 Jun 2021

Prosedur Receivable Financing agar Disetujui Bank

Pemahaman mengenai prosedur receivable financing sangat penting dipahami oleh nasabah atau peminjam dana agar mendapatkan persetujuan dari pemberi kredit. Apalagi jika Anda ingin mengajukan pembiayaan piutang di bank. 

Bank memiliki beragam prosedur yang harus dipenuhi oleh peminjam dana. Anda perlu memahami beragam prosedur tersebut dan melengkapi seluruh dokumen agar pengajuan disetujui dan tidak timbul masalah di kemudian hari.


Baca juga: Margin adalah: Pengertian dan Cara Menghitungnya


Mengisi Data Nasabah atau Peminjam Dana

Prosedur receivable financing yang harus dilakukan tentu saja mengisi formulir data nasabah atau peminjam dana. Hal ini sangat penting dilakukan sebagai proses pengecekan atau verifikasi pemberi pinjaman.

Peminjam dana tentu saja mengisi data terkait dengan perorangan maupun perusahaan. Baik perusahaan dalam bentuk CV maupun PT, data tersebut tentu saja untuk keperluan pengecekan atau verifikasi.

Jika peminjam dana adalah sebuah perusahaan, baik CV maupun PT, maka ada beberapa data umum yang harus diisi. Seperti nama, alamat perusahaan, NPWP, nomor telepon, dan lain-lain.

Anda tentu saja wajib menyampaikan data secara benar. Jika melakukan rekayasa tentu saja akan timbul masalah di kemudian hari, hal tersebut tentu saja akan mencoreng nama baik perusahaan.

Anda bisa memilih bank tertentu untuk melakukan prosedur receivable financing. Sebaiknya Anda melakukan riset untuk mencari informasi terkait dengan prosedur pembiayaan piutang, dikarenakan beda lembaga, berpotensi adanya perbedaan sistem.

Anda juga bisa mengecek suku bunga yang ditawarkan, apakah tetap hingga periode habis atau mengalami perubahan pada setip periode. Hal ini tentu saja sangat penting agar tidak membebani cash flow usaha.

Dalam proses receivable financing, Anda juga wajib untuk menyiapkan biaya yang dibutuhkan, seperti biaya administrasi dan lain-lain. Biaya pihak ketiga seperti notaris juga hendaknya disiapkan agar proses pengajuan pembiayaan piutang berjalan lancar.


Dokumen yang Dibutuhkan dalam Proses Receivable Financing di Bank

Hal penting yang harus disiapkan dalam proses pengajuan hutang tentu saja dokumen. Tanpa dokumen lengkap, pengajuan kredit atau hutang Anda sangat berpotensi ditolak.

Berikut di antaranya dokumen yang dibutuhkan dalam proses pembiayaan piutang.

Dokumen Pemohon

Dalam setiap proses pengajuan pinjaman tentu saja membutuhkan dokumen yang harus dilengkapi. Hal ini dikarenakan persoalan uang sangat sensitif dan krusial, sehingga untuk mencegah kasus negatif tentu saja pemohon pinjaman wajib melengkapi dokumen.

Begitu juga dengan proses pengajuan receivable financing kepada pihak bank, maka dokumen penting yang harus dilengkapi dan diserahkan adalah berkas terkait pemohon. Misalnya saja KTP WNI, akta nikah, kartu keluarga serta anggaran dasar perusahaan.

Dokumen pemohon tersebut selanjutnya dicek dan diverifikasi oleh pihak bank, apakah pemohon merupakan orang yang tepat untuk mendapatkan pembiayaan atau pinjaman. Sementara jika pemohon merupakan badan usaha maka KTP yang diserahkan adalah pemegang saham.

Anda wajib menyampaikan data secara benar atau tidak ada rekayasa. Jika tidak, tentu saja sangat berpengaruh pada nama baik Anda. 

Dokumen Resmi Usaha serta Jaminan

Dalam prosedur receivable financing, yang dibutuhkan selain melengkapi data pemohon tentu saja data resmi badan usaha. Jenis badan usaha CV maupun PT secara umum persyaratan dokumen yang harus dilengkapi sama. 

Ada beberapa dokumen untuk pembiayaan piutang yang harus dilengkapi oleh CV maupun PT. Beberapa di antaranya adalah NPWP, akta pendirian, SK menteri, SIUP, TDP, surat keterangan domisili, rekening koran operasional usaha serta laporan keuangan.

Dokumen yang tidak kalah penting untuk disiapkan saat pengajuan receivable financing adalah berkas jaminan. Berkas jaminan pada umumnya seperti invoice, purchase order, maupun surat perintah kerja yang diterbitkan oleh customer. 

Dokumen Bagi Perorangan dan Badan Usaha Berbeda

Dokumen bagi perorangan dan badan usaha tentu saja berbeda. Anda wajib mempelajari apa saja dokumen terkait agar tidak mengalami kendala dalam proses pengajuan.

Jika pemohon adalah perorangan, tentu saja wajib melengkapi data pribadi. Seperti buku nikah maupun kartu keluarga.


Baca juga: 6 Rekomendasi Bisnis yang Cocok untuk Generasi Z



Menandatangani Dokumen Perjanjian Kredit dan Jaminan 

Setelah melakukan pengisian data diri serta melengkapi dokumen yang dibutuhkan, prosedur receivable financing tidak berhenti sampai di sini. Anda wajib menandatangani dokumen perjanjian kredit dan jaminan.

Anda wajib membaca seluruh pasal pada perjanjian kredit dengan seksama. Jika ada pasal yang ambigu, multitafsir, atau bahkan membuat Anda bingung, segera sampaikan kepada pihak pemberi kredit.

Anda bisa memahami berapa jumlah pembiayaan yang diberikan bank serta bunganya. Di bank tertentu juga ada yang sanggup memberikan pembiayaan piutang hingga 100% dari total invoice, tentu saja hal tersebut menjadi dana segar untuk bisnis Anda.

Pembiayaan piutang dari bank pada umumnya juga tersedia dalam berbagai mata yang ditetapkan pihak pemberi pinjaman. Ada yang berupa rupiah, dollar Amerika, dan lain-lain.

Dokumen perjanjian kredit memang menjadi sebuah berkas yang sangat penting dalam pengajuan receivable financing. Dokumen perjanjian kredit tentu saja memiliki perlindungan hukum dan mengikat kedua belah pihak. 

Artinya jika suatu ketika salah satu pihak lalai dalam menunaikan kewajiban, dokumen perjanjian kredit bisa menjadi bukti dan alat untuk melakukan penagihan. Dengan kata lain dapat digunakan oleh kedua pihak agar haknya dapat terpenuhi.

Adanya kerja sama yang baik dari kedua pihak, baik pemohon dan pemberi dana tentu saja sangat menguntungkan ke depannya. Pihak pemberi dana akan mendapatkan kepercayaan dari nasabah, di sisi lain nasabah juga bisa bekerja sama di lain waktu dengan pihak bank.

Jika kerja sama dilakukan sesuai dengan perjanjian, tentu saja dapat saling menguntungkan kedua belah pihak. Kedua pihak sama-sama melaksanakan kewajiban dan mendapatkan haknya agar tujuan tercapai.

Pengajuan pembiayaan piutang tentu saja tidak asing bagi pengusaha dikarenakan bisa menjadi jalan agar cash flow perusahaan tetap lancar. Namun, Anda perlu memahami segala prosedur receivable financing untuk mendapatkan pembiayaan sesuai harapan.


Dapatkan Modal Tambahan untuk Bisnis Anda

Sebagai pebisnis, Anda pasti ingin mengembangkan usaha agar semakin menambah keuntungan. Untuk melakukannya Anda tentu membutuhkan modal lebih.

Anda dapat mendaftarkan diri sebagai peminjam layanan P2P lending Modal Rakyat. Dengan pelayanan yang cepat dan praktis, Anda akan memperoleh modal dalam waktu lima hari kerja. P2P lending ini juga sudah berizin OJK, sehingga keamanannya akan dijamin.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru