Bisnis

Finansial

Arti Margin: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Pretty Angelia Wuisan-

14 Jun 2021

Arti Margin: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Arti margin adalah istilah dalam bisnis yang berkaitan dengan keuntungan. Seperti yang sudah Anda ketahui, tujuan dari berbisnis adalah untuk meraih keuntungan. Namun, dari mana Anda bisa tahu bisnis Anda meraih keuntungan? Tentu ada hal yang perlu Anda lakukan.

Salah satunya adalah menghitung margin sesuai dengan rumusnya. Margin ini biasanya disajikan dalam format persentase. Untuk lebih memahaminya, Anda perlu mengetahui lebih banyak tentang pengertian margin dan bagaimana cara menghitungnya.


Baca juga: Insentif adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Manfaatnya


Apa itu Margin?

Margin adalah selisih keuntungan yang dikaitkan dengan omzet yang dimiliki pada sebuah bisnis. Di dunia bisnis, margin sering ditambahkan menjadi istilah profit margin atau margin keuntungan

Dalam istilah akuntansi, pengertian margin adalah selisih yang didapatkan dari hasil penjualan yang dikurangi oleh biaya produksi. Pengertian margin ini juga termasuk komponen yang penting di laporan keuangan. Itu artinya perhitungan ini selalu wajib ada, terutama saat perusahaan berhasil meraih keuntungan. 

Tanpa adanya rumus margin, perusahaan manapun pasti tidak akan mengetahui berapa persentase keuntungan yang diraihnya. Setiap laporan keuangan disusun, margin harus dihitung dengan benar karena pengaruhnya akan sangat besar bagi perusahaan. Jadi, rumus ini cukup penting untuk keberlangsungan bisnis perusahaan. 


Mengapa harus menghitung margin?

Ada banyak alasan yang menjadikan profit margin ini harus dihitung. Seperti ini penjelasan lengkapnya.

1. Untuk mengetahui berapa persen keuntungan perusahaan

Menghitung margin keuntungan adalah cara yang bisa perusahaan andalkan untuk mengetahui apakah bisnisnya berhasil meraih target yang sudah dipasang atau malah tidak. 

Apabila keuntungan berhasil diraih akan menjadi motivasi untuk perusahaan berusaha lebih bagus lagi. Jika margin sampai bernilai minus, berarti perusahaan mengalami kerugian, dan perlu dilakukan perbaikan.

2. Untuk mengetahui apakah perusahaan bertumbuh atau tidak

Perusahaan yang bagus adalah perusahaan yang bertumbuh dari waktu ke waktu. Hal ini dilihat dari berapa persen keuntungan yang diraihnya yang dibandingkan dengan keuntungan dari periode sebelumnya. Apabila persentase margin cenderung naik dari waktu ke waktu, itu berarti perusahaan bertumbuh.

3. Untuk penilaian perusahaan terhadap usahanya sendiri

Hasil perhitungan margin bisa dijadikan penilaian perusahaan untuk usahanya sendiri. Dari hasil tersebut, perusahaan akan termotivasi untuk mempertahankan posisinya atau berusaha lebih keras lagi ke depannya untuk memperbaiki hasil yang telah lalu.

4. Untuk menarik investor

Investor hanya bersedia memberikan dana pada perusahaan potensial yang meraih keuntungan terus-menerus. Investor tentu tidak akan memilih perusahaan yang bermasalah, mereka tidak akan bersedia mengambil risiko itu. 

Untuk itulah perhitungan margin dibuat sebagai bukti bahwa perusahaan mengalami pertumbuhan yang sesuai dengan ekspektasi investor. Perhitungan ini akan terus dilakukan selama bisnis di perusahaan bersangkutan selalu berjalan.


Jenis Margin Keuntungan

Ada beberapa cara untuk menghitung profit margin pada sebuah usaha. Caranya beragam karena dalam bisnis, laba itu banyak jenisnya yang dilihat dari komponen pembentuknya. Inilah jenis margin tersebut yang akan berguna bagi bisnis Anda.

1. Margin Laba Kotor 

Rumus adalah:

Profit Margin Kotor = [(Total Pendapatan - HPP) / Total Pendapatan] x 100

Perhitungan margin jenis ini diraih dari seluruh pendapatan yang dikurangi Harga Pokok Penjualan (HPP) dan dibagi dengan total pendapatan lagi untuk dijadikan dalam bentuk persentase. Margin jenis ini merupakan perhitungan keuntungan yang paling sederhana karena tidak memasukkan utilitas dan biaya lainnya seperti biaya sewa. 

Fungsi perhitungan ini adalah Anda akan tahu produk mana saja yang menguntungkan dan mana saja yang tidak menguntungkan bagi Anda. 

2. Margin Laba Bersih

Rumusnya adalah:

Profit Margin Bersih = [(Total Pendapatan - HPP - Biaya Operasional - Bunga - Pajak - Biaya Lainnya) / Pendapatan] x 100

Margin jenis ini memungkinkan Anda untuk mengetahui keuntungan sesungguhnya yang Anda raih dalam waktu tertentu. Pasalnya perhitungan ini sudah dikurangi dengan biaya lainnya, yaitu biaya utilitas, pajak, investasi, dan lain sebagainya. Intinya perhitungannya lebih rumit ketimbang margin laba kotor.

3. Margin Laba Operasi

Seperti ini rumusnya:

Profit Margin Operasional = (Total Pendapatan / Pendapatan Operasional) x 100

Perhitungan margin ini bertujuan untuk mengetahui keuntungan dari hasil pendapatan dengan biaya operasional yang mencakup total penjualan, biaya utilitas, biaya administrasi, dan lain sebagainya. Hanya saja, margin ini tidak memasukkan pajak, utang, dan biaya lainnya di luar operasional.


Cara Menghitung Profit Margin Secara Keseluruhan

Sekarang, Anda perlu mengetahui cara menghitung margin secara keseluruhan. Tahapannya memang cukup rumit karena Anda perlu menghitung berbagai komponen terlebih dahulu. Namun, di margin secara keseluruhan, ada dua komponen utama pembentuknya. Inilah komponen tersebut.

1. Penjualan bersih

Perhitungan ini berasal dari hasil penjualan kotor yang didapatkan perusahaan yang nantinya dikurangi dengan berbagai macam komponen seperti total diskon dan total retur dari barang produksi yang tidak bisa dijual.

2. Beban 

Beban adalah nilai pengorbanan yang digunakan oleh perusahaan demi memproduksi barang dan jasa yang berkualitas. Beban dalam bahasa Inggris dikenal dengan sebutan expenses.

Rumus dari margin keuntungan secara keseluruhan ada beberapa pilihan berikut ini.

Rumus 1 → Margin Keuntungan = Laba Bersih / Penjualan Bersih x 100

Rumus 2 → Margin Keuntungan = [(Penjualan Bersih - Biaya)/ Penjualan Bersih] x 100

Rumus 3 → Margin keuntungan = [1 - (Beban / Penjualan Bersih)] x 100

Anda bisa menggunakan rumus yang mana saja yang disesuaikan dengan perhitungan sebelumnya yang sudah Anda lakukan. Di sini kita akan menggunakan rumus 3 untuk contoh kasus margin keuntungan di bawah ini.

Contoh margin keuntungan

Seorang pebisnis melakukan pencatatan keuangannya untuk bulan ini. Ia berhasil mendapatkan total penjualan bersih sebesar Rp8.000.000. Lalu, untuk bisa menjual produknya, pebisnis ini sudah mengeluarkan uang sebesar Rp6.000.000. Berapa margin keuntungan yang diperoleh pebisnis ini?

Margin keuntungan = [1 - (Beban / Penjualan Bersih)] x 100

Margin keuntungan = 1 - (6.000.000 / 8.000.000) x 100

Margin keuntungan = [1 - (0,75)] x 100

Margin keuntungan = 0,25 x 100

Margin keuntungan = 25 %


Baca juga: Investasi Equity Crowdfunding Membantu Anda Memulai Bisnis


Penuhi Kebutuhan Modal UMKM Bersama Modal Rakyat

Bagi Anda pelaku UMKM yang sedang berjuang mengembangkan bisnis Anda, Anda bisa mendapatkan modal tambahan di P2P Lending Modal Rakyat. Di platform ini, Anda akan mudah bertemu dengan investor yang bersedia menyalurkan dana untuk Anda. 

Jumlah dana yang diajukan, disesuaikan saja dengan kebutuhan Anda. Dapat dimulai dari Rp500 ribu hingga Rp2 miliar. Tidak perlu khawatir soal bunga karena Anda akan dibebankan bunga yang sesuai dengan risiko usaha Anda. Proses pengajuan termasuk gampang dan cepat karena bisa melalui online.

Segera ajukan pinjaman dana Anda melalui halaman berikut ini.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru