Finansial

Bisnis

Fungsi Rekonsiliasi Bank, Komponen, dan Prosedurnya

Pretty Angelia Wuisan-

11 Jun 2021

Fungsi Rekonsiliasi Bank, Komponen, dan Prosedurnya

Sebuah bisnis atau usaha biasanya menyimpan dananya di bank karena dinilai cukup aman. Uang kas atau dana itu jumlahnya pasti mengalami perubahan sesuai dengan transaksi yang keluar-masuk. Bisnis harus mencatat transaksi tersebut dan menyesuaikannya dengan data yang dimiliki pihak bank. Di sinilah dibutuhkan rekonsiliasi bank.

Anda yang baru mulai berbisnis, harus memahami tentang prosedur ini. Pencatatan kas itu perlu diperbaharui karena termasuk ke dalam komponen laporan keuangan. Pihak akuntan perusahaan membutuhkan data yang akurat, salah satu yang diandalkan adalah data dari bank. Untuk itu, di sini akan dijelaskan tentang rekonsiliasi bank secara mendetail.


Baca juga: Receivable Financing: Kenali Siapa Saja Pihak yang Terlibat


Rekonsiliasi bank adalah

Istilah ini merujuk pada kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan dalam mencocokkan transaksi yang keluar-masuk pada rekening bank mereka. Di sini perusahaan akan membandingkan laporan yang dibuatnya dengan catatan yang disediakan oleh bank.

Proses pencocokan ini diperlukan untuk memastikan apakah terdapat perbedaan catatan antara pihak bank dan perusahaan. Biasanya perbedaan itu ada, oleh karena itu perlu disamakan.

Kelebihan yang didapatkan perusahaan ketika menyimpan uangnya di bank adalah semua catatan pasti akan terekam dengan baik. Sekarang sistem pencatatan bank sudah cukup canggih, tidak hanya mengandalkan tenaga manusia, tapi teknologi pun berperan besar terhadapnya.

Walaupun dari pihak bank sudah tersedia catatan itu, tapi perusahaan tetap membuat catatannya sendiri dalam buku besar karena sudah menjadi kewajiban perusahaan. Alasan lain yang tidak kalah krusial adalah catatan perusahaan biasanya belum tersedia bagian-bagian yang ikut dihitung oleh bank seperti biaya administrasi bank, bunga, dan biaya tambahan lainnya.

Untuk itulah proses rekonsiliasi bank ini biasanya dilakukan minimal sebulan sekali. Bahkan bisa juga dilakukan setiap hari agar pekerjaan akuntan perusahaan tidak menumpuk dan pemantauan kas perusahaan bisa dilakukan secara ketat. 

Dari sana juga akan terlihat apakah uang kas jumlahnya bertambah dalam sebulan atau tidak. Intinya kegiatan ini perlu dilakukan secara rutin, serta melibatkan perusahaan dengan bank secara aktif.


Faktor Mengapa Rekonsiliasi Bank Ada

Untuk lebih jelasnya, inilah faktor yang menyebabkan mengapa prosedur ini perlu dilakukan secara rutin.

1. Selalu ada perbedaan catatan

Faktor pertama yang menjadi alasan kenapa proses ini perlu dilaksanakan adalah karena perbedaan catatan pasti akan selalu ada. Hal itu karena perusahaan tidak bisa mencatat tanpa adanya bukti yang akurat. Bukti itulah yang disediakan oleh pihak bank.

Justru aneh apabila tidak ada perbedaan catatan. Atau jika transaksi tampak sepi di rekening yang diperiksa tersebut. Dengan begitu bisa dilakukan investigasi lebih jauh untuk memeriksa apakah terjadi kesalahan pencatatan atau terjadi hal lain yang lebih gawat.

2. Proses verifikasi secara rutin

Uang kas ini adalah salah satu harta yang perlu perusahaan jaga. Perusahaan akan bisa terus berjalan dengan jumlah kas yang selalu mencukupi kebutuhan perusahaan.

Untuk menghindari terjadinya transaksi yang mencurigakan, perusahaan harus melakukan pemeriksaan secara rutin. Rekonsiliasi bank menjadi salah satu cara paling efektif untuk verifikasi rutin itu karena datanya juga yang selalu tersedia.

3. Perusahaan membutuhkan data yang akurat

Seperti sudah disebutkan sebelumnya, bahwa dengan kecanggihan teknologi, bank mampu mencatat semua transaksinya secara akurat. Perusahaan memerlukan data akurat seperti itu. 

Selain itu, datanya juga cepat tersedia karena beberapa bank menyediakan layanan pemeriksaan online. Ketika diperlukan, perusahaan bisa langsung memintanya tanpa kendala. 

4. Sebagai bentuk kewajiban perusahaan

Perusahaan besar maupun kecil diharuskan menjalankan proses pemeriksaan laporan keuangan bersama pihak bank. Walaupun tidak ada masalah yang ditemukan, proses akan terus dilanjutkan secara rutin. Justru memang harus dilakukan untuk mencegah terjadinya masalah yang tidak diinginkan. 

5. Sebagai bentuk pelayanan prima dari pihak bank

Pihak bank juga sudah menjadikan proses ini sebagai layanan yang ditawarkannya kepada nasabah. Hal ini juga menjadi tanggung jawabnya untuk membuat nasabah nyaman menggunakan jasa mereka. 

Kenyamanan dan keamanan yang nasabah rasakan sudah sepatutnya pihak bank jaga. Dengan begitu pihak perusahaan akan terbantu dengan jasa bank. Lalu, bank nama baiknya akan terus terjaga karena mendapatkan kepercayaan dari pihak perusahaan.


Fungsi Rekonsiliasi Bank

Untuk perusahaan, prosedur ini memiliki fungsi yang cukup signifikan. Inilah fungsi-fungsinya.

1. Menyelesaikan masalah apabila terjadi kesalahan dalam pencatatan

Ketika masalah berhasil ditemukan, perusahaan akan bisa langsung menyelesaikannya dengan perbaikan catatan. 

2. Mengetahui selisih dari laporan

Selisih laporan akan selalu ada dan perlu diketahui berapa jumlahnya. Satu-satunya cara untuk mengetahui selisih itu adalah dengan membandingkan laporan keuangan perusahaan dan laporan keuangan dari pihak bank.

3. Mengetahui alasan mengapa selisih tersebut bisa terjadi.

Setelah memastikan adanya selisih, pihak perusahaan juga perlu tahu alasan mengapa selisih itu terjadi. Hal itu bisa dipastikan dengan melihat komponen rekonsiliasi apa saja yang muncul.

4. Prosedur untuk menyeimbangkan laporan 

Agar laporan keuangan di bank dan yang disusun perusahaan bisa sama, prosedur ini pun menjadi hal yang wajib dijalankan secara rutin. 

5. Memantau arus kas perusahaan

Proses ini perlu dilakukan juga untuk memantau arus kas atau transaksi perusahaan yang selalu terjadi setiap waktu. Apakah di dalam transaksi itu ada kejanggalan atau tidak. Jika ada kejanggalan, pihak perusahaan akan segera menindaklanjuti hal itu.

 

Komponen Rekonsiliasi Bank

Di dalam proses rekonsiliasi bank, terdapat berbagai macam komponen yang akan muncul dan melengkapi laporan yang sudah disusun oleh perusahaan. Seperti ini komponen-komponennya.

1. Outstanding check

Cek ini merupakan cek yang sudah ada di dalam catatan perusahaan, tapi belum ditukarkan dengan uang, oleh sebab itu tidak dihadirkan dalam laporan keuangan milik bank. Cek jenis ini dikenal dengan sebutan Cek Beredar.

2. Non sufficient fund check

Cek jenis ini biasanya tidak dicatat oleh pihak bank karena dana perusahaan di rekening kurang dari yang diperlukan. Oleh sebab itu, pihak akan mengeluarkan nota debit yang ditandai dengan ketidakjujuran atau dishonored. Cek ini dikenal juga sebagai Cek Kosong.

Pihak bank akan mengurangi saldo, lalu mengeluarkan cek ini pada perusahaan. Perusahaan pun akan dikenakan beban biaya pemrosesan pengeluaran cek tersebut.

3. Deposit in transit

Bagian ini bisa berupa cek atau uang tunai yang sudah dimasukkan dalam laporan keuangan perusahaan, tapi belum dicatat di laporan yang disusun pihak bank. Alasan tidak dicatat biasanya karena setoran tersebut terlambat masuk atau karena setoran itu belum dikirimkan sama sekali. 


Baca juga: 10 Ide Usaha Unik yang Bisa Dilakukan Bareng Sahabat


Prosedur Rekonsiliasi Bank

Untuk melakukan proses ini ada prosedur yang perlu dilalui oleh perusahaan dan pihak bank. Seperti inilah prosedurnya.

1. Mengakses rekening akun perusahaan

Proses pertama yang harus dilalui untuk melakukan rekonsiliasi bank adalah mengakses rekening bank milik perusahaan untuk mencetak rekening korannya. 

Rekening koran ini dapat berfungsi sebagai laporan keuangan dari bank. Biasanya proses ini tidak memerlukan waktu yang lama karena bisa diakses melalui online.

2. Membandingkan laporan keuangan milik perusahaan dan pihak bank

Setelah laporan keuangan dari pihak bank keluar, pihak akuntan perusahaan akan memeriksa laporan itu dan membandingkannya dengan catatan keuangan yang sudah disusun olehnya. 

Catatan yang diperhatikan itu mulai dari biaya administrasi bank, berbagai macam setoran yang keluar-masuk, jumlah cek, dan lain sebagainya. Semuanya akan dicek dengan cermat.

3. Menambahkan catatan dari bank

Prosedur selanjutnya adalah pihak perusahaan akan menambahkan laporan dari bank di catatan keuangan perusahaan yang sudah dibuat olehnya. Hal ini perlu dilakukan sebagai bukti bahwa perbedaan atau selisih itu benar-benar terjadi. Pencatatan perlu dilakukan dengan mendetail dan teliti.

4. Menelusuri setoran yang terlambat

Di sini pihak perusahaan akan mencari tahu setoran yang terlambat masuk atau deposit in transit dengan cara menghubungi pihak yang menangani atau bertanggung jawab pada hal itu. 

5. Melakukan pengecekan ulang

Setelah semua prosedur di atas dilakukan, pihak perusahaan akan melakukan pengecekan ulang apakah semuanya sudah lengkap dicatat atau malah ada yang terlewat. Pengecekan diperlukan agar tidak ada komponen catatan yang tertinggal. 


Pengajuan Pinjaman Modal untuk UMKM di Modal Rakyat Termasuk Mudah 

Untuk Anda yang sedang membangun UMKM, Anda bisa mengajukan pinjaman modal di P2P Lending Modal Rakyat. Anda akan bertemu dengan pendana yang bersedia meminjamkan modalnya pada Anda. Proses pengajuan di Modal Rakyat termasuk mudah karena dapat dilakukan melalui online.

Jumlah dana pinjaman yang bisa Anda ajukan adalah Rp500 ribu hingga Rp2 miliar. Beban bunga yang dibebankan pada Anda termasuk kompetitif karena disesuaikan dengan risiko usaha Anda. P2P Lending Modal Rakyat juga sudah mendapatkan izin beroperasi dari OJK, jadi aman dan terpercaya.

Yuk, segera ajukan pinjaman modal usaha Anda melalui tautan ini.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru