Finansial

Gaya Hidup

Risiko Investasi Saham yang Perlu Diketahui Pemula

Paskalia-

24 Feb 2021

Risiko Investasi Saham yang Perlu Diketahui Pemula

Risiko investasi saham tentunya penting diketahui oleh investor, terutama pemula. Hal ini dilakukan agar dapat menjalankan proses investasi dengan lancar dan mencapai tujuan investasi sesuai keinginan. Selain itu juga mengetahui apa yang harus dilakukan jika sedang dalam kondisi tidak menguntungkan. 

Saham adalah salah satu instrumen investasi yang bisa dipilih dikarenakan mampu memberikan untung atau return tinggi. Oleh karena itu bisa menjadi pilihan tepat memenuhi tujuan jangka panjang. Namun perlu pemahaman terkait agar tidak terjebak pada euforia kondisi seperti terburu-buru menjual saham jika nilai harganya cenderung tinggi atau sebaliknya.


Baca juga: Cara Memulai Investasi Reksa Dana agar Tak Salah Langkah


Nilai Saham Turun atau Capital Loss dan Risiko Investasi Likuiditas


Risiko investasi paling tinggi dari berinvestasi saham adalah kehilangan uang hingga persentase mencapai 100%. Hal ini tentu saja menjadi bahaya paling tinggi. Hal ini sangat potensial terjadi apabila perusahaan tempat Anda berinvestasi dinyatakan bangkrut. Kebangkrutan terjadi karena utang yang dimiliki sangat besar sementara operasional perusahaan tidak berjalan.

Oleh itu penting untuk memilih emiten dengan pondasi kuat. Hal ini membuat Anda lebih berhati-hati memilih saham sebagai instrumen investasi. Anda perlu menggunakan perangkat analisis untuk mengecek kondisi perusahaan. Misalnya apakah badan usaha yang Anda pilih merupakan jenis sektor yang berpotensi membaik atau justru sebaliknya.

Anda juga dapat mengecek fondasi badan usaha dari analisis laporan keuangan. Laporan uang bisa diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia. Anda bahan dapat mengecek hasil laporan perusahaan tertentu dalam periode tiga bulanan atau tahunan. Hal ini tentu saja sangat membantu Anda mengetahui kondisi keuangan badan usaha untuk mengatasi risiko investasi. 

Kondisi kehilangan nilai investasi sebesar 100%, pada umumnya memang jarang ditemui. Namun tidak menutup kemungkinan Anda mengalami situasi capital loss, yakni harga jual saham lebih rendah dibandingkan dengan harga beli. Kondisi tersebut tentu saja membuat Anda kehilangan modal.

Risiko lain jika berinvestasi saham adalah likuiditas. Ada sebuah kondisi tertentu yang membuat Anda kesulitan untuk menjual atau mencairkan saham yang dimiliki. Hal tersebut bisa terjadi dikarenakan perusahaan sedang dalam kondisi tidak sehat. Oleh karena itu sebelum menentukan emiten saham, perlu melakukan analisis badan usaha secara mendalam.


Baca juga: 4 Tips Pilih Produk Investasi Online Aman dan Bisa Dipercaya


Memiliki Risiko Investasi Bersifat Fluktuatif dan Delisting


Salah satu risiko investasi saham adalah harga bersifat fluktuatif. Yakni nilai saham berubah-ubah karena kondisi tertentu bahkan mengalami penurunan signifikan. Hal ini tentu saja sangat merugikan investor. Kondisi tersebut dapat terjadi karena situasi politik maupun non-politik perusahaan.

Kondisi politik atau ekonomi adalah situasi makro atau menyeluruh yang menimpa perusahaan di Indonesia. Misalnya kondisi pandemi yang mengakibatkan perekonomian memburuk sehingga berefek pada perusahaan dan tentu saja mempengaruhi nilai harga saham. Kondisi tersebut bisa saja dialami oleh beberapa perusahaan. 

Sementara untuk kondisi non-politik adalah situasi yang menimpa perusahaan tertentu. Misalnya Anda melakukan investasi pada perusahaan batu bara, kemudian terjadi gejolak batu bara. Imbasnya tentu saja perusahaan batu bara saja. Kondisi tersebut tentu saja membuat investor mengalami bahaya yang tidak diinginkan.

Risiko investasi lain yang dialami oleh investor saham adalah delisting. Delisting adalah sebuah kondisi penghapusan sebuah perusahaan dari daftar catatan emiten saham yang dilakukan oleh Bursa Efek Indonesia. Kondisi tersebut terjadi dikarenakan kondisi perusahaan terus memburuk hingga adanya kasus hukum. Jika terjadi delisting, tentu saja saham tidak dapat ditransaksikan di publik. 

Dampak kondisi tersebut tentu saja dirasakan oleh investor. Pihak penanam modal merasa kesulitan melakukan perdagangan. Ada dua jenis delisting, yakni secara sukarela dan paksa. Delisting sukarela dilakukan atas kemauan sendiri. Pada umumnya perusahaan akan membeli kembali saham dengan harga wajar.

Sementara untuk investor yang perusahaannya mengalami delisting, bisa mengatasi hal tersebut dengan menjual kembali saham pada pasar negosiasi. Pada umumnya Bursa Efek Indonesia akan memberikan waktu untuk melakukan proses negosiasi. Namun kondisi tersebut bisa saja sulit dilakukan karena tidak semua perusahaan delisting bersedia dan mampu melakukan pembelian kembali.


Baca juga: Investasi Jangka Panjang verus Investasi Jangka Pendek, Mana yang Lebih Baik?


Memiliki Risiko Investasi Dividen Tidak Berhasil Diterima


Salah satu risiko investasi lain yang perlu diketahui oleh investor, terutama pemula adalah bisa saja tidak mendapatkan dividen. Dividen adalah suatu pembagian keuntungan dari perusahaan untuk pemilik saham. Hal tersebut dilakukan karena perusahaan mengalami kinerja yang bagus dan mendapatkan keuntungan besar dari proses penjualan produk.

Namun perusahaan yang baik dan memperoleh laba besar dari operasional maupun penjualan, tidak lantas membuat investor selalu memperoleh pembagian keuntungan. Hal tersebut nantinya akan ditentukan pada Rapat Umum Pemegang Saham. Perusahaan akan memutuskan apakah membagikan dividen kepada investor atau tidak.

Jika perusahaan memutuskan untuk tidak membagikan keuntungan kepada seluruh pemilik saham, pada umumnya ada kebijakan yang sudah ditetapkan. Misalnya perusahaan menggunakan laba atau menggunakan dividen tersebut untuk meningkatkan infrastruktur organisasi, maupun memperluas jangkauan pelanggan dan produk. Hal tersebut tentu saja risiko investasi yang harus diterima investor.

Namun, Anda tidak perlu khawatir dan tidak perlu untuk merasa cemas. Hal tersebut dikarenakan perusahaan yang memutuskan tidak membagikan dividen kepada pemegang saham, bukan berati memiliki reputasi yang buruk. Bisa saja dividen yang seharusnya dapat dibagikan kepada perusahaan digunakan untuk mendukung kinerja perusahaan agar lebih optimal.

Memang jika dipikir, berinvestasi dengan instrumen saham memiliki risiko tinggi. Namun hal tersebut juga mampu membuat Anda mendapatkan keuntungan besar. Oleh karena itu, sangat penting membekali diri dengan kemampuan dan mental yang baik seperti sabar dan tidak gegabah. Bekal tersebut sangat penting untuk membekali diri mengatasi risiko investasi yang muncul.


Baca juga: Apa itu Investor? Yuk Simak Penjelasan Lengkapnya di Sini


Lakukan Pendanaan UMKM sembari Mengembangkan Dana bersama Modal Rakyat


Ayo bantu pemilik usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk mendapatkan modal usaha dan raih keuntungan.

Dengan modal mulai Rp25.000 saja Anda sudah bisa memberikan akses pinjaman modal bisnis untuk UMKM di Indonesia melalui Modal Rakyat. Selain itu, Anda bisa mendapatkan imbal hasil hingga 25% per tahun.

Gunakan kode promo BLOG25 dan mendapatkan saldo gratis Rp25.000 untuk mulai mendanai. Hubungi customer service kami melalui email di cs@modalrakyat.id untuk mengetahui syaratnya lebih lanjut. Follow Instagram Modal Rakyat di @modalrakyatid untuk mendapatkan update terbaru dari kami.



Artikel Terkait
image image
Artikel Baru