Finansial

Gaya Hidup

Siap Tidak Siap, Ini Tantangan Finansial di Era ‘Normal Baru’

Kabrina Rian Ferdiani-

12 Jun 2020

Siap Tidak Siap, Ini Tantangan Finansial di Era ‘Normal Baru’

Era ‘normal baru’ atau ‘new normal’ siap diterapkan dalam waktu dekat di Indonesia. Kamu pasti sangat familiar dengan topik yang tengah diperbincangkan oleh berbagai kalangan ini. Sebagaimana berbagai kalangan ketahui, pandemi COVID-19 berdampak secara negatif dalam berbagai sektor. New normal ini dianggap sebagai solusi yang terbaik.


Baca juga: 5 Tips Aman Kembali Bekerja Saat New Normal


Mengulik Lebih Dalam Tentang Kenormalan Baru

COVID-19 telah berimbas pada keterbatasan aktivitas – khususnya di luar rumah – yang otomatis memengaruhi tingkat produktivitas sebuah negara. Roda bisnis dan perekonomian menjadi yang terdampak paling berat, khususnya untuk negara-negara berkembang di mana Indonesia menjadi salah satunya. Tujuannya untuk memutus mata rantai penyebaran virus.

Semula, diharapkan pembatasan aktivitas tersebut dapat menghentikan pandemi lebih cepat. Namun, dari waktu ke waktu, tingkat penyebarannya justru semakin meningkat. Padahal, vaksin masih diuji dan belum ada yang terbukti efektif menangkal COVID-19. Sedangkan bila kebijakan diteruskan, perekonomian sebuah negara bisa dipastikan akan kolaps.

Hal itulah yang kemudian memunculkan gagasan ‘normal baru’ di seluruh dunia. Maksudnya adalah aktivitas dapat berjalan seperti sedia kala namun dengan protokoler ketat terkait kesehatan sehingga tetap aman dari potensi terjangkit virus. Istilah lain yang populer untuk tatanan ini di Indonesia adalah berdamai dengan COVID-19.


Untung Rugi Kenormalan Baru di Tengah Pandemi

New normal sudah beberapa waktu terakhir diterapkan di berbagai penjuru dunia. Namun, tidak dapat dimungkiri memang bahwa kebijakan ini masih menimbulkan pro kontra serta hasil yang beragam dari masing-masing negara. Dari segi kerugian atau kemungkinkan negatifnya, tatanan kenormalan baru ini memiliki potensi :

  • Meningkatkan jumlah kasus positif COVID-19, khususnya di area publik dan yang paling rentan adalah anak-anak dan lansia.
  • Semakin membebani keuangan negara jika sampai lonjakan kasus terjadi karena berarti pembatasan aktivitas sosial harus kembali diberlakukan.
  • Membuat instansi kesehatan dan pegawai yang bertugas kewalahan hingga kekurangan tenaga medis yang dapat berakibat fatal.

Namun, di sisi lain, era new normal memang membawa keuntungan lain jika berhasil diterapkan dengan baik di suatu negara :

  • Berbagai sektor akan mengalami perbaikan atau pemulihan kondisi, terutama perekonomian.
  • Aktivitas dapat berjalan lancar namun kesadaran masyarakat terkait kesehatan dan kebersihan semakin meningkat.
  • Dapat membentuk herd community  atau imunitas berkelompok yang menjadi solusi sementara penanggulangan COVID-19 selama vaksin belum ditemukan.


Tips Mengatur Masalah Finansial di Era New Normal

Penerapan ‘normal baru’ sebagai langkah baru untuk menyetabilkan kondisi negara-negara yang terdampak sangat erat kaitannya dengan masalah finansial masyarakat. Setelah mengalami kemerosotan keuangan akibat pandemi, new normal diharapkan sebagai jawaban untuk menyetabilkan kembali kondisi finansial tersebut. Tapi, semudah itukah menyesuaikan diri?

Tatanan baru diterapkan, tentu saja banyak perbedaan yang menyertai. Termasuk soal keuangan di mana kamu membutuhkan adaptasi hingga perubahan strategi dalam pengelolaannya. Menyambut masa kenormalan baru, apa sih sebaiknya langkah yang kamu ambil untuk menyetabilkan sekaligus mengantisipasi situasi terburuk jika new normal gagal diterapkan?

Mengetatkan Manajemen Keuangan

Hal pertama yang wajib kamu lakukan adalah memperketat manajemen finansialmu. Bahkan meski pemasukanmu kembali seperti semula, tidak lantas kamu bisa menghabiskannya sesuka hati. Minimalisir pengeluaran, buat catatan yang jelas, serta langsung buat alokasi dari pendapatanmu. Ini akan membantumu menyisakan cukup dana untuk situasi darurat.

Menyiapkan Dana Darurat dengan Nominal Lebih Besar

Jika biasanya kamu tidak mempunyai alokasi untuk dana darurat atau hanya menyiapkan sekadarnya, di masa kenormalan baru ini, tingkatkan nominalnya. Sebagai langkah antisipasi untuk berbagai situasi tidak terduga, sisihkan 2 – 3 kali lipat dari total pengeluaran bulananmu. Dana cadangan ini akan cukup sebagai persiapan situasi terburuk dalam jangka panjang.

Tidak Mengajukan Pinjaman

Selama masa ‘normal baru’ yang merupakan periode transisi, kamu sebaiknya menahan diri sebisa mungkin untuk tidak mengajukan pinjaman. Baik kepada instansi keuangan offline, terlebih pada pemberi pinjaman online. Jangan sampai kamu terbebani atas utang, terutama jika pembatasan aktivitas akhirnya diberlakukan lagi dan pendapatanmu kembali berkurang.

Memilih Objek Investasi yang Tepat

Terakhir, untuk memastikan keuanganmu tetap aman saat new normal maupun kemungkinan situasi mendesak, wajib bagimu berinvestasi. Jangan asal melakukan, pastikan memilih objek yang tepat. Pikirkan secara matang terkait peluang profit maupun kegagalannya sehingga kamu bisa memilih investasi terbaik dengan kemungkinan merugi yang sangat kecil.


Investasi Aman Selama Masa Kenormalan Baru

Merupakan fakta bahwa di lapangan banyak sekali objek investasi yang bisa kamu pilih. Tapi di periode adaptasi setelah pandemi COVID-19 ini dan segala sesuatunya belum menentu, mana objek yang terbaik? Kamu dapat memilih yang mempunyai dua kriteria sederhana berikut :

Merangkap Sebagai Dana Darurat

Pastikan memilih objek investasi yang dapat merangkap sebagai dana cadangan dalam situasi mendesak untukmu. Artinya, investasi ini tidak hanya menghasilkan profit secara rutin, namun bisa dicairkan sebagai dana segar sewaktu-waktu tanpa memengaruhi nilai jualnya. Dengan begitu, dalam situasi semendesak apapun, kamu tidak perlu bingung apalagi panik.

Potensi Profit Stabil

Hindari memilih investasi yang bersifat fluktuatif. Usahakan berinvestasi yang menawarkan potensi keuntungan stabil. Terlebih yang memiliki keterikatan kuat dengan perekonomian dunia, di mana nilainya terlalu mudah naik turun. Objek investasi semacam ini tidak akan baik untukmu selama masa-masa kenormalan baru, sebab terlalu riskan.

Memangnya ada objek investasi seperti itu? Tentu saja ada, yaitu investasi emas. Kamu juga pasti tahu bahwa nilai emas tidak mudah terpengaruh dalam situasi apa pun dan dapat dijual sewaktu-waktu namun juga aman disimpan dalam jangka panjang. Terlebih, sekarang kamu bisa lebih mudah berinvestasi dengan menabung emas di IndoGold.

Selama era ‘normal baru’, investasi tabungan emas ini merupakan opsi terbaik. Kamu dapat menabung dalam bentuk logam mulia sekaligus dapat mentransaksikannya sewaktu-waktu. Tidak perlu khawatir lagi dengan kebutuhan dana darurat dan investasi jangka panjang selama masa-masa sulit seperti sekarang ini, bukan?


Baca juga: Strategi Finansial untuk Menghadapi New Normal

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru