Gaya Hidup

Sukses di Usia Muda Tanpa Campur Tangan Orang Tua, Why Not?

Kabrina Rian Ferdiani-

30 Sep 2020

Sukses di Usia Muda Tanpa Campur Tangan Orang Tua, Why Not?

Terlahir di keluarga yang berkecukupan merupakan privilege yang tidak didapatkan semua orang. Semua kebutuhan bisa tercukupi dengan mudah, mulai dari makanan hingga pendidikan tinggi tidak menjadi masalah. Tidak jarang bahkan kamu tidak perlu bekerja hanya untuk bisa hidup dengan nyaman meski sudah masuk kategori usia mandiri.

Meskipun begitu, sukses atas usaha sendiri memberikan sensasi berbeda, lho! Menjadi mandiri akan membuatmu lebih bijak dalam mengambil keputusan serta memupuk rasa tanggung jawab. Namun, apakah mungkin bagi seseorang yang sudah terbiasa bergantung pada orang tua untuk sukses berkat upaya sendiri? Bagaimana sih cara untuk mencapai titik tersebut?


Baca juga: “Pacar Boros, Aku Harus Gimana?” Inilah 5 Tips Menghadapinya


Berdiskusi dengan Pihak Keluarga

Sebelum memutuskan untuk lepas sepenuhnya dari dukungan finansial pihak keluarga, kamu perlu mengajak mereka diskusi lebih dulu. Jelaskan baik-baik tentang niatmu untuk menjadi mandiri dan alasanmu harus melakukannya. Meskipun hal ini termasuk hak pribadimu, tetapi mengajak keluarga berdiskusi akan membuat prosesnya lebih mudah.

Soalnya, salah satu niat keluargamu tetap menyokong keuangan kamu pada usia yang sudah seharusnya settle adalah karena tidak tega melihatmu mengalami kesulitan. Jika kamu tidak menjelaskan, bukan tidak mungkin akan memicu salah paham. Bisa jadi keluarga akan merasa tersinggung kalau tidak tahu tujuan baik di balik niatanmu tersebut.


Mulai Me-review Kemampuan Finansial Pribadimu

Bila sudah mendapatkan pengertian dari keluarga untuk memberimu kesempatan hidup mandiri, selanjutnya lakukan review terhadap kemampuan finansialmu. Ini merupakan langkah penting untuk menentukan progress ke depan. Apa saja sih yang dibutuhkan dalam mengulas kondisi keuangan pribadimu?

  • Pemasukan total perbulan (penghasilan tetap dan tambahan yang memungkinkan).
  • Jumlah pengeluaran bulanan (primer dan sekunder) yang bersifat wajib terpenuhi.
  • Aset yang dimiliki (tabungan, perhiasan, deposito, properti).
  • Jumlah utang yang dimiliki (cicilan termasuk di dalamnya)

Bila pengeluaranmu lebih kecil dibandingkan pemasukanmu, maka itu berarti kondisi finansialmu sehat, begitu pula sebaliknya. Bila tidak ada masalah terkait kondisi keuangan, kamu bisa langsung mulai tahap selanjutnya. Namun, jika ternyata finansialmu tidak sehat, kamu perlu lebih dulu melakukan pembenahan untuk menyetabilkannya.


Berkomitmen untuk Rem Diri Sendiri

Komitmen untuk menahan diri sendiri  juga penting begitu kamu melepaskan dukungan finansial dari keluarga – khususnya orang tua. Soalnya, selama ini, kamu pasti tidak pernah berpikir ulang ketika hendak membeli sesuatu. Sekadar ingin, langsung saja dibeli, padahal tidak memiliki azas manfaat sama sekali juga tidak bersifat darurat.

Setiap kali membeli sesuatu, pastikan untuk memikirkan kegunaannya terlebih dahulu. Jika sekiranya tidak ada atau sangat minim, lebih baik tidak usah saja. Bukan hanya membeli barang, hal ini berlaku pula untuk makanan. Terutama kebiasaan nongkrong di kafe-kafe bergengsi yang menguras kantong hanya untuk secangkir kopi saja.


Menghindari Toxic Circle

Tahu tidak kalau lingkungan atau circle kamu juga membawa pengaruh sendiri, lho! Jika kamu benar-benar ingin meraih kesuksesan secara mandiri, pastikan memilih ruang lingkup pergaulan yang sehat. Apa sih maksudnya? Jadi, pastikan memilih teman, sahabat, rekan, maupun kenalan yang memberikan vibes positif buatmu.

Bukan hanya sekadar bisa diajak bertukar pikiran, tetapi juga membantumu mengontrol keuangan dengan baik. Contoh toxic circle adalah orang-orang yang justru mendukungmu dalam menghabiskan uang secara ceroboh seperti belanja tanpa pikir panjang. Pilih lingkungan yang mengajakmu untuk berkembang dalam hal finansial contohnya membuka bisnis.


Mencari Pekerjaan yang Tepat

Ketika mendengar definisi pekerjaan yang pas, apa sih yang terlintas di benak kamu? Pekerjaan itu bukan soal sesuai dengan latar belakang pendidikan saja, tetapi juga pas atau tidak dengan passion yang kamu miliki. Kalau profesi itu hanya membebani kamu, suatu saat bisa timbul kejenuhan yang menghalangi kamu untuk sukses.

Eits, tapi juga tidak dibenarkan hanya mengejar passion terkait pekerjaan. Pastikan juga bahwa profesi tersebut memiliki prospek yang bagus untuk masa depan kamu. Kalau sekadar memenuhi rasa senang menjalaninya saja tetapi tidak bisa mencukupi kebutuhanmu, lepas dari dukungan finansial orang tua jadi sebatas angan belaka.


Menggandakan Uang Secara Maksimal

Terakhir, untuk sukses di usia muda, kamu wajib memiliki kemampuan untuk menggandakan uang. Lho, apakah itu artinya kamu harus ke ‘orang pintar’? Bukan seperti itu karena pernyataan tersebut memiliki arti ganda. Ada cara menggandakan uang yang tidak perlu bersinggungan dengan klenik, yaitu caramu memutarkan dana tersebut agar berprofit.

Ada beberapa cara untuk menggandakan uang yang kamu miliki seperti menabung, berbisnis, dan berinvestasi. Jadi, pemasukanmu tidak diam di tempat melainkan diputar ke tempat lain agar bisa menghasilkan untung. Di antara ketiga cara yang disebut sebelumnya, mana yang kamu rasa paling profitable untukmu?

Investasi biasanya selalu menjadi pilihan terakhir bagi seseorang untuk menggandakan uang. Padahal, jika ditilik dari tingkat risikonya, investasi memiliki persentase kerugian yang paling rendah, masa keberlangsungan yang panjang, dan keuntungan besar. Tentu dengan catatan, kamu dapat memilih objek investasi yang paling aman, stabil, dan akurat.


Investasi Anti Ribet di IndoGold

Sebagai milenial, kamu pasti malas kalau harus berurusan dengan investasi yang rumit, ‘kan? Tenang saja, karena sekarang kamu tidak perlu lagi memutar otak dalam menanamkan uangmu untuk investasi. Soalnya, ada investasi berbasis fintech yang cocok dijadikan pilihan, yaitu IndoGold di mana emas menjadi objek penawarannya.

Bukan membeli perhiasan lewat aplikasi IndoGold yang bisa kamu unduh di Play Store dan App Store untuk kemudian disimpan di rumah. IndoGold menawarkan model tabungan di mana kamu menyetor uang untuk membeli batangan emas murni sesuai dana yang dimiliki. Jumlahnya akan terus diakumulasikan menjadi saldo dan sewaktu-waktu bisa dilakukan penarikan.

Berapa sih dana yang dibutuhkan untuk investasi emas dengan model tabungan di IndoGold? Mulai Rp500,- saja kamu sudah bisa memulai investasinya, lho! Kamu bisa melakukan semua aktivitas tersebut dari aplikasi IndoGold yang sudah mendapatkan lisensi keamanan transaksi keuangan juga diawasi langsung oleh OJK.


Baca juga: Siapkan Rencana daripada Tujuan Finansial

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru