Finansial

Takut Investasi Jangka Pendek? Ini Tips yang Membantumu

Kabrina Rian Ferdiani-

15 Jan 2021

Takut Investasi Jangka Pendek? Ini Tips yang Membantumu

Meski banyak yang merekomendasikan investasi jangka pendek untuk investor pemula namun, nyatanya masih saja ada rasa ketakutan. Orang takut investasi karena berbagai faktor termasuk tingginya risiko memang hal yang wajar. Apalagi bagi orang yang memang belum tahu mengenai dunia investasi. Inilah pentingnya edukasi agar tidak terjadi kesalahpahaman. 

Berinvestasi dengan berbagai instrumen yang ada tentu tidak bisa lepas dari faktor risiko. Pada dasarnya prinsip investasi adalah untung besar maka risiko juga tinggi, begitu juga sebaliknya. Sehingga Anda yang terjun untuk investasi tetap berpeluang untung namun, juga berisiko merugi. 

Hanya saja Anda harus tahu bagaimana caranya menekan tingkat kerugian agar tidak terlalu besar. Tentu menekannya juga tidak bisa sembarangan melainkan ada caranya. Sehingga buang jauh-jauh pikiran jika ikut investasi jangka pendek bukan berarti tidak berisiko rugi. Karena pada hakikatnya risiko adalah ancaman sekaligus tantangan bagi seorang investor. 

Sebelum melakukan penanaman modal, ada baiknya Anda untuk tahu banyak seluk beluk investasi. Jangan sampai hanya faktor ikut teman membuat Anda merugi besar. Pastikan Anda sudah melakukan persiapan matang tidak terkecuali memastikan kondisi finansial. Apakah dalam kondisi sehat atau tidak.

Perlunya persiapan ini memungkinkan Anda untuk bisa membuka peluang untung jauh lebih besar. Karena semua investor tentu menginginkan untung berlipat dan semuanya bisa didapat ketika Anda serius untuk berinvestasi. Sembari tetap belajar sekaligus mengembangkan potensi diri dan kemampuan termasuk dalam investasi jangka pendek.


Baca juga: Pengertian dan Jenis Investasi Jangka Pendek


Potensi Risiko Ketika Berinvestasi Bagi Investor Khususnya Pemula

Memahami apa saja potensi risiko yang akan dihadapi ketika berinvestasi khususnya bagi pemula memang sangat penting. Ketika mereka paham tentu ketakutan yang selama ini menghantui terkait investasi bisa hilang. Apalagi ketakutan tersebut sudah mengakar begitu kuat khususnya di lingkungan masyarakat konservatif. 

Beruntung beberapa orang dari kalangan pemuda sadar bahwa dunia penanaman modal termasuk investasi jangka pendek didalamnya tidak semenakutkan yang dibayangkan. Mereka sadar bahkan ketika menginginkan untung besar maka risiko juga cenderung tinggi. Maka dari itu penting untuk mengenal profil risiko masing-masing instrumen.

Ada beberapa risiko umum yang dihadapi termasuk ketika memilih investasi jangka pendek antara lain faktor pasar. Pasar menjadi penentu pergerakan harga aset yang sering kali fluktuatif. Naik turunnya harga biasanya dipengaruhi sentimen pasar yang mudah berubah. Sehingga risiko pasar ini termasuk paten atau pasti akan dialami oleh investor. 

Risiko inflasi menjadi faktor selanjutnya yang perlu diperhatikan. Inflasi yang notabene menurunnya daya beli sangatlah merugikan investor. Karena arus kas nilainya tidak sebaik yang diharapkan sehingga perlu untuk dicari solusi. Meski sulit dihindari namun, setidaknya efek dari inflasi bisa Anda minimalisasi. 

Dan risiko lain juga sulit dihindari adalah suku bunga. Hal ini bisa terjadi karena perubahan pada suku bunga di pasar ternyata berpengaruh besar pada investasi jangka pendek. Apabila suku bunga meningkat maka harga saham justru menurun. Meski begitu risiko suku bunga ini bisa dikelola untuk menekan pengaruhnya.


Baca juga: Cara Orang Sukses Berhadapan dengan Orang yang Tidak Mereka sukai 


Mudahnya Menekan Kerugian dengan Cara Berikut

Risiko merugi memang lumrah terjadi namun, bisa ditekan untuk mengurangi efeknya. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan salah satunya memulai menggunakan modal kecil. Memang investasi jangka pendek risikonya rendah namun, bukan berarti Anda langsung menggelontorkan modal banyak. Solusinya menggunakan kelebihan penghasilan merupakan cara bijak. 

Pilih instrumen yang sudah dikenal dan terbukti menguntungkan. Minat masyarakat berinvestasi memang sudah meningkat namun, ketakutan akan risiko juga tergolong tinggi. Maka cara terbaik untuk menghindari segala kemungkinan buruk dengan memilih instrumen yang populer. Dan sudah banyak investor yang telah membuktikannya sendiri. 

Cara selanjutnya adalah memastikan instrumen yang dipilih memiliki return tinggi. Karena tujuannya untuk menekan kerugian maka sebaiknya pilih salah satu instrumen investasi jangka pendek yang sudah pasti risiko rendah. Dan kemungkinan memiliki return cukup tinggi dengan waktu pencairan relatif cepat. 

Jika diperlukan Anda juga bisa mengombinasikan antara penanaman modal jangka pendek dengan panjang. Cara seperti ini biasa disebut diversifikasi atau melakukan investasi di beberapa instrumen sekaligus. Dengan demikian, risiko rugi bisa ditekan karena Anda tetap berpeluang profit di instrumen lain.


Baca juga: 4 Investasi Jangka Panjang yang Cocok untuk Pengusaha Muda


Strategi Investasi Jangka Pendek yang Ampuh Mengurangi Risiko Rugi

Khusus penanaman modal jangka pendek meski sudah berisiko rendah namun, tetap saja Anda membutuhkan strategi untuk menekan kerugian. Cara pertama adalah jangan tergesa-gesa menjual aset ketika harga di pasar modal sedang turun. Karena biasanya kondisi seperti ini mudah berubah dalam waktu cepat sehingga sebaiknya tunggu beberapa saat. 

Karena pergerakan nilai investasi jangka pendek cenderung fluktuatif maka sebaiknya Anda selalu berpikir positif terhadap segala kemungkinan. Ketika Anda terburu-buru menjual aset dan selalu berpikir negatif maka besar kemungkinan akan mengambil keputusan yang bisa saja salah. Maka penting untuk tenang dan tetap fokus pada pengelolaan. 

Strategi selanjutnya adalah dengan memanfaatkan kondisi pasar yang menurun dengan menambah investasi baru. Alih-alih menjual aset justru saat pasar sedang turun ini menjadi kesempatan emas Anda untuk menambah investasi baru. Karena pada kondisi seperti itu beberapa instrumen harganya murah sehingga Anda bisa membeli banyak aset. 

Dan strategi terakhir adalah dengan diversifikasi atau menebar modal di beberapa instrumen sekaligus. Meski semua strategi ini tergolong sepele namun, memiliki pengaruh cukup besar untuk keberhasilan investasi Anda. Maka dari itu, baik investor pemula atau berpengalaman wajib memilikinya. 

Anda yang sedang butuh modal tambahan UMKM bisa memilih P2P Lending Modal Rakyat karena imbal hasilnya bisa mencapai 15-25 persen setiap tahunnya. Sebagai Peer-to-Peer Lending Modal Rakyat Menawarkan modal awal dengan uang Rp25.000 saja.


Baca juga: 4 Produk Reksa Dana Pasar Uang Terbaik Buat Kamu

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru