21 Dec 2020
Selama beberapa waktu belakangan, khususnya sejak COVID-19 mewabah, banyak yang memutuskan untuk beralih profesi sebagai freelancer atau pekerja tetap. Namun, salah satu stigma buruk tentang pekerjaan tersebut adalah kemungkinan pemasukan tidak menentu hingga berisiko mengalami defisit keuangan. Benarkah demikian atau justru sebaliknya?
Baca juga: 5 Mindset Orang yang Sudah Melek Finansial
Pekerja lepas (freelancer) secara sederhana adalah seseorang yang bekerja tanpa ikatan kontrak alias secara mandiri dalam jangka waktu panjang. Berbeda dengan karyawan yang memiliki perjanjian hitam di atas putih secara eksklusif dengan sebuah perusahaan, pekerja lepas tidak demikian. Freelancer dapat bekerja sama dengan banyak pihak sekaligus dalam satu waktu.
Keuntungan menjadi pekerja lepas cukup banyak :
Namun, tidak dapat dimungkiri bahwa ada satu risiko yang membayangi keputusan untuk menjadi pekerja lepas, yaitu income yang tidak menentu. Jika kamu mendapatkan banyak pekerjaan, maka semakin banyak pula pemasukan yang didapat. Tetapi, jika sedang sepi job, bukan mustahil kamu tidak mendapatkan penghasilan sama sekali.
Baca juga: 11 Pekerjaan Freelance Paling Keren di Dunia
Tentu ketika sudah memilih menekuni profesi sebagai pekerja lepas, kamu tidak berharap menghadapi kemungkinan terburuk mengalami kesulitan keuangan akibat pemasukan tidak menentu, kan? Ada beberapa tips yang dapat kamu terapkan agar kondisi finansialmu tetap sehat meskipun kamu merupakan seorang freelancer :
Pandai dalam mengatur keuangan merupakan syarat mutlak untukmu bisa menjadi pekerja lepas tanpa masalah finansial. Bagaimana maksudnya mengatur manajemen keuangan itu? Bukan hanya membagi-bagi pemasukan untuk beberapa pos berbeda, karena freelancer memiliki sistem yang sedikit berbeda. Kuncinya adalah menyisihkan dana untuk keperluan 2 3 bulan ke depan.
Jadi, jika di bulan ini kamu mendapatkan penghasilan berlimpah, pastikan langsung menyimpan uang untuk biaya kebutuhanmu selama beberapa bulan kemudian. Mengapa demikian? Hal ini untuk mengantisipasi kemungkinan jika bulan selanjutnya kamu sepi pekerjaan. Jadi, semua kebutuhanmu tetap terpenuhi dan tidak perlu sampai berutang.
Baca juga: 7 Kunci Sukses Bekerja secara Freelance
Supaya aman dari ancaman kebangkrutan finansial saat menjadi pekerja lepas, pastikan kamu menyetel goal atau standar minimal pemasukan tetapmu. Setidaknya sesuai dengan UMR daerah tempatmu tinggal. Saat mempunyai tujuan yang pasti, kamu pasti mau tidak mau berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai minimal pendapatan tersebut.
Sebisa mungkin, kamu harus menghindari utang karena tanpa gaji tetap layaknya karyawan, memiliki pinjaman akan menyulitkan dirimu sendiri. Bukan hanya berupa dana, tetapi juga pembelian dengan sistem pembayaran nanti (paylater) seperti kartu kredit dan uang elektronik. Selain itu, minimalkan transaksi daring alias belanja online yang sering membuat lupa kontrol.
Terakhir, sebagai seorang freelancer, wajib bagimu untuk melek investasi. Ini merupakan langkah cerdas mendapatkan penghasilan tambahan hingga mempersiapkan masa depan. Apalagi jika kamu menjadikan investasi tersebut sebagai rutinitas di mana modal bertambah, profit pun semakin meningkat pesat. Tentu dengan catatan kamu pandai dalam memilah investasinya.
Baca juga: 10 Situs Freelance agar Dapat Penghasilan Tambahan
Tidak berlebihan kalau menyebut investasi merupakan langkah terbaik pekerja lepas untuk menjamin stabilitas finansialnya. Sebagaimana disebutkan di atas, profit yang didapatkan bisa dipakai kala pendapatan dari job freelance kamu kurang mencukupi. Poin tersebut sudah menjamin bahwa ke depan kamu tidak akan mengalami defisit finansial.
Lantas, bagaimana memilih objek investasi yang tepat agar menghasilkan profit sesuai harapan dan bukan malah merugikan? Kuncinya, pilih objek dengan riwayat stabilitas nilai yang bagus dalam segala situasi. Khususnya yang tidak terpengaruh dengan kondisi perekonomian dan perpolitikan secara global sehingga risiko kerugiannya juga semakin rendah.
Apakah objek investasi semacam itu ada? Logam mulia emas jawabannya. Emas memiliki catatan sebagai objek legendaris dalam berinvestasi yang sudah ada sejak zaman dahulu dan tak lekang oleh waktu. Selain karena nilainya sangat stabil dan menunjukkan tren positif, emas juga terus mengikuti perkembangan zaman. Salah satunya, investasi emas melalui fintech.
Fintech atau financial technology merupakan dukungan teknologi terhadap segmen finansial untuk mempermudah berbagai transaksi keuangan masyarakat modern. Salah satunya adalah investasi emas yang ditawarkan oleh IndoGold. Berpengalaman sejak tahun 1978, kredibilitas dan kualitas vendor yang satu ini tentu tidak perlu lagi diragukan.
IndoGold menyasar berbagai lapisan masyarakat yang kini semakin tak terpisahkan dengan perkembangan teknologi khususnya segmen milenial, agar giat dalam berinvestasi. Menawarkan konsep berbeda dengan program menabung emas dan cicilan emas, IndoGold ingin mempopulerkan cara baru berinvestasi emas dengan praktis, aman, dan terjangkau.
Baca juga: Milenial Wajib Melek Soal Kekerasan Finansial
Menabung emas adalah wadah di mana kamu dapat menyetorkan dana mulai dari Rp500,- saja untuk disimpan dalam bentuk saldo emas sesuai harga real time. Melalui program ini, kamu bisa menambah, menjual, hingga menarik saldo emasmu kapan saja dan di mana saja. Jadi, tidak perlu lagi mengumpulkan banyak uang seperti dulu.
Namun, jika kamu menemukan waktu terbaik memborong emas tetapi tidak memiliki cukup dana pada saat itu, program cicilan adalah solusi terbaik. Kamu tinggal membeli sebanyak mungkin dan memilih tenor pelunasan pembelian emas simpanan kamu sesuai kemampuan. Mudah sekali bukan berinvestasi emas di IndoGold ini?
Jadi, untukmu yang berprofesi sebagai freelancer, tidak perlu lagi memiliki kekhawatiran finansial. Kamu cukup mempraktikkan tips-tips sederhana di atas, terutama untuk berani berinvestasi dan menjadikannya sebagai rutinitas. Semakin rajin berinvestasi emas di IndoGold, semakin subur ladang emas yang dapat kamu panen di kemudian hari.