Bisnis

Token Kripto Adalah: Pengertian dan Bedanya dengan Koin

Amry Nur Hidayat-

03 Jul 2022

Token Kripto Adalah: Pengertian dan Bedanya dengan Koin

Penggunaan istilah token dan koin dalam dunia crypto sering disepelekan. Token kripto adalah bentuk mata uang kripto yang biasanya disamakan dengan koin kripto. Padahal, keduanya memiliki perbedaan meskipun token kripto juga bisa saja menjadi koin kripto. 


Apa itu Mata Uang Kripto?

Mata uang kripto adalah mata uang bersistem blockchain yang berbentuk aset digital. Mata uang ini dibuat untuk menjadi  alat atau media tukar perdagangan seperti uang fiat dalam dunia nyata. Bukan sebuah negara atau lembaga khusus, mata uang kripto dikontrol oleh kriptografi yang mampu memverifikasi transfer aset, menghitung penciptaan unit, dan melakukan pengamanan transaksi super ketat. 

Mata uang kripto berjalan dalam sebuah sistem yang sangat aman, yang disebut sebagai blockchain. Setiap mata uang yang berjalan di blockchain akan disebut sebagai koin kripto. Sementara itu, kripto yang berjalan di dalam sistem koin kripto disebut sebagai token kripto.


Baca Juga: Apa itu NFT, Cara Kerja, Kelebihan, dan Kekurangannya


Apa itu Token Kripto?

Pada dasarnya, token kripto juga menggunakan prinsip-prinsip blockchain. Namun, token adalah mata uang kripto yang berjalan di dalam sistem sebuah koin kripto, bukan di sistem blockchain secara langsung. Artinya, sebuah token kripto tidak memiliki blockchain sendiri dan hanya menumpang pada blockchain koin kripto tertentu. 

Misalnya, telah dikenal secara luas koin kripto bernama Ethereum. Dalam kedudukannya, Ethereum adalah koin kripto yang memiliki sistem blockchain sendiri. Sementara itu, Ethereum adalah ruang bagi token seperti Aave atau Chainlink. Contoh lain, Bitcoin adalah koin yang berjalan di blockchain dan menjadi ruang bagi token bernama (sama) Bitcoin.    


Apa Bedanya Koin dan Token?

Membedakan koin dan token kripto cukup sulit dilakukan apabila tidak mengetahui latar belakang suatu aset kripto. Untuk mengetahuinya, Anda harus membaca keterangan mengenai sistem blockchain yang digunakan. Setidaknya ada tiga perbedaan koin dan token kripto, yaitu:

  • Perbedaan Sistem Blockchain
  • Aturan Transfer
  • Pilihan Investasi

1. Perbedaan Sistem Blockchain

Sebuah mata uang kripto akan disebut sebagai koin kripto apabila memiliki sistem blockchain sendiri. Sementara itu, mata uang kripto akan disebut sebagai token kripto apabila memanfaatkan blockchain mata uang kripto lain. Biasanya, token yang berkembang akan mulai menciptakan dan menggunakan blockchain-nya sendiri, selanjutnya lepas dari koin yang awalnya menaungi. 


2. Aturan Transfer

Sebuah koin tidak bisa melakukan transfer kepada koin lain karena menggunakan sistem blockchain yang berbeda. Sementara itu, token dapat melakukan transfer terhadap token lain selama itu masih ada dalam satu blockchain. Misalnya, kripto Aave dapat barter dengan kripto Chainlink karena masih ada dalam sistem blockchain-nya Ethereum. 


3. Pilihan Investasi

Baik koin kripto atau pun token kripto sama-sama dapat dijadikan sebagai objek investasi. Meskipun begitu, reputasi koin akan menjadi pertimbangan utama bagi seorang investor untuk menentukan aset mana yang akan dipilih. Pasalnya, ketika harga sebuah token jatuh, maka harga koin yang digunakan sebagai blockchain-nya belum tentu terpengaruh. Namun, sebaliknya, apabila sebuah koin jatuh harganya maka berbagai token yang ada di dalamnya juga akan ikut jatuh. 

Investasi dalam bentuk kripto memang cukup berisiko bagi para pemula. Untuk investor berprofil risiko konservatif, akan lebih tepat jika memulai pengelolaan uang pada instrumen yang lebih aman seperti pendanaan di peer-to-peer lending.  

Contoh platform peer-to-peer lending yang patut Anda kenal adalah Modal Rakyat. Fintech ini relatif aman bagi para pengelola dana pemula karena memberi asuransi modal hingga 95%. Selain itu, Modal Rakyat telah teruji oleh OJK sehingga transaksi yang dijembatani merupakan transaksi legal. 

Di platform ini, Anda dapat mengelola dana sebagai pendana di Modal Rakyat. Dalam alur kerjanya, Anda akan menyerahkan dana yang kemudian didistribusikan oleh Modal Rakyat ke berbagai pelaku bisnis kelas UMKM di Indonesia. Nantinya, Anda akan memperoleh bagian keuntungan sebesar 18% dari modal setiap tahunnya. 


Baca Juga: Aset Kripto: Pengertian, Jenis, dan Kelebihan Investasinya


Apa itu Smart Contract?

Smart Contract adalah seperangkat kode yang digunakan sebagai bentuk pencatatan pada token kripto. Kode-kode dalam Smart Contract ini tersebar ke berbagai perangkat melalui komputasi blockchain yang digunakan. Artinya, tidak ada lembaga khusus yang memegang Smart Contract ini, karena pencatatannya dilakukan oleh jaringan komputasi.

Di lain sisi, ada pihak yang sengaja menyediakan peralatan untuk dapat mencatat kode-kode tersebut karena akan dibayar menggunakan token kripto yang sama. Usaha menyediakan komputer peralatan untuk pencatatan kode-kode Smart Contract itu yang kemudian disebut sebagai crypto mining atau penambangan kripto.


Bagaimana Cara Token Crypto Berkerja?

Pada dasarnya, token kripto bekerja dengan cara yang mirip vending machine alias tanpa penjual atau pihak ketiga. Penjual atau pihak ketiga dalam transaksi token digantikan oleh sistem pencatatan terdesentralisasi. Meskipun begitu, tetap ada pihak semacam sekuritas yang menjembatani penjualan dan pembelian token menggunakan uang fiat. 

Sementara itu, di salam semesta blockchain, token sebagai bentuk mata uang kripto dapat dikirim ke pihak lain sebagai pembayaran. Ketika melakukan transaksi, baik pengiriman atau penerimaan, Smart Contract akan mencatat itu dan membuatnya tidak dapat direkayasa.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru