Finansial

Sejarah dan Tugas Bank Sentral di Indonesia

Pretty Angelia Wuisan-

04 Jun 2021

Sejarah dan Tugas Bank Sentral di Indonesia

Bank sentral sering disangka sebagai pusatnya perbankan, padahal pengertiannya lebih kompleks dari itu. Bank sentral di Indonesia telah lama hadir dan punya sejarah panjang yang perlu Anda ketahui untuk pengetahuan. Bisa dikatakan kita memang membutuhkan kehadiran bank sentral ini.

Tugas bank sentral di Indonesia cukup signifikan karena mampu memengaruhi jalannya perekonomian dalam negeri. Di sini Anda akan lebih tahu mengenai pengertian, sejarah, tugas dan wewenang bank sentral. Yuk, simak penjelasannya berikut ini.


Baca juga: Macam-Macam Pinjaman Modal Usaha Untuk Merintis Bisnis


Pengertian Bank Sentral

Bank sentral bisa dikatakan sebagai instansi atau lembaga yang mengatur kegiatan perekonomian yang melibatkan moneter dengan tujuan untuk menjaga kestabilan roda perekonomian yang berjalan di suatu negara.

Setiap negara di dunia memiliki bank sentralnya masing-masing dan namanya pun berbeda dari negara lainnya. Bank sentral di Indonesia kita kenal dengan sebutan Bank Indonesia.

Bank Indonesia sering disangka sebagai lembaga yang bergerak di bidang perbankan seperti bank-bank umum yang kita kenal, yaitu Bank Mandiri, BNI, BCA, dan lainnya. Padahal dari tugasnya saja, Bank Indonesia memiliki tugas yang berbeda dari bank-bank itu. 

Untuk lebih mengenal Bank Indonesia dan apa tugas bank sentral ini, Anda perlu tahu tentang sejarahnya dulu.


Sejarah Bank Sentral

Bank Indonesia merupakan instansi independen yang punya tugas dan wewenangnya dalam memberlakukan kebijakan terkait moneter untuk Indonesia, salah satu tugas krusial yang harus bisa Bank Indonesia lakukan adalah mengatur agar mata uang negara berada di nilai yang stabil. 

Anda pasti sudah memahami bahwa nilai mata uang itu selalu berubah. Ketika nilai mata uang turun tidak terkendali, Bank Indonesia harus segera bertindak mengeluarkan berbagai kebijakan agar nilai mata uang terkendali. Apabila tidak terkendali, maka perekonomian dalam negeri juga itu terkena imbasnya.

Bank sentral di Indonesia juga punya masa lalu yang panjang dan menjadi saksi perputaran kekuasaan di Indonesia yang awalnya bernama Hindia Belanda, hingga akhirnya menjadi negara yang merdeka, bernama Indonesia. 

Sebenarnya sebelum Bank Indonesia hadir, ada dua bank sentral lain yang menjadi tiang utama kebijakan moneter Indonesia, yaitu De Javasche Bank dan Bank Negara Indonesia (BNI) 46. Begini sejarah lebih lengkapnya.


1. De Javasche Bank

Bank sentral pertama di Indonesia ini berdiri pada tahun 1929 yang ketika itu Indonesia masih berada di bawah pemerintahan Kerajaan Belanda. Kantor pusatnya berada di Jakarta, hingga kemudian membuka cabang di luar Pulau Jawa seperti di Kalimantan, Sumatra, Sulawesi, hingga kantor cabang di Amerika Serikat, tepatnya di New York.

Tugas utama bank sentral ini adalah menerbitkan mata uang gulden Belanda yang pada saat itu berlaku di Indonesia. 


2. Bank Negara Indonesia (BNI) 46

Setelah Indonesia merdeka, instansi yang menjadi bank sentral di Indonesia bukan Bank Indonesia, melainkan Bank Negara Indonesia (BNI) 46. Hal itu terbukti dari Oeang Republik Indonesia (ORI) yang pertama kali diterbitkan oleh BNI 46, yang menandai sejarah lahirnya rupiah di masa-masa yang akan datang.

Beredarnya ORI di Indonesia saat itu membuat mata uang lain yang ada di Indonesia tidak berlaku lagi dan hanya ORI yang diakui oleh Indonesia.


3. Bank Indonesia 

Peran BNI 46 sebagai bank sentral kemudian diganti oleh De Javasche Bank di tahun 1949,  yang kemudian dinasionalisasikan menjadi Bank Indonesia pada tahun 1951. Tahun 1953, instansi ini resmi menjadi bank sentral di Indonesia hingga sekarang, di tahun 2021.

Pergantian instansi itu dilakukan karena pada saat itu penerbitan ORI dinilai tidak efektif karena belum mampu tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Selain itu, BNI 46 belum memiliki aset yang banyak sehingga belum mampu menerbitkan uang sebanyak yang dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia kala itu. 

Sementara itu, De Javasche Bank sudah memiliki aset yang cukup, cabang di beberapa wilayah Indonesia, dan ahli juga dalam mengatur peredaran keuangan. Akhirnya pemerintah pun mengubah lembaga Hindia Belanda itu menjadi lembaga di bawah naungan Indonesia.

Kala itu, BI mempunyai tugas dan wewenang yang persis dengan De Javasche Bank, yaitu menjadi bank konvensional, menerbitkan uang, dan melaksanakan kebijakan moneter di Indonesia.

Namun, tugasnya Bank Indonesia ini dikurangi di tahun 1968. Saat itu diputuskan bahwa Bank Indonesia tidak lagi menjadi bank konvensional yang memiliki layanan komersial sehingga bisa fokus dalam menstabilkan sistem moneter yang ada di Indonesia.


Tugas Bank Sentral

Bank Indonesia memiliki tugas utama yang harus selalu dilakukannya Tugas-tugas itu adalah:


1. Mengatur dan mengawasi perbankan

Kegiatan perbankan di Indonesia mengacu pada aturan-aturan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Salah satunya adalah acuan suku bunga yang berlaku di dalam negeri, setiap perbankan patut tunduk pada acuan tersebut.


2. Menjaga kelancaran serta mengatur sistem pembayaran

Sistem pembayaran yang berlaku di Indonesia juga diatur oleh Bank Indonesia. Contoh nyatanya, Bank Indonesia menetapkan hanya rupiah mata uang yang berlaku sebagai alat pembayaran resmi di Indonesia. 

Lalu, pembayaran melalui dompet digital dengan teknologi QRIS juga sistemnya dibuat oleh Bank Indonesia. QRIS merupakan salah satu produk Bank Indonesia yang paling mutakhir. Fungsinya membuat pembayaran sangat mudah dengan hanya satu kode QRIS untuk semua jenis dompet digital di Indonesia. 


3. Menjaga stabilitas mata uang rupiah

Sejak dulu, tugas bank sentral ini memang belum berubah, yaitu menjaga kestabilan mata uang rupiah dengan mengeluarkan berbagai macam kebijakan. Contohnya seperti menarik peredaran uang dengan diskonto.


Baca juga: Alasan Pengajuan Pinjaman Online Bunga Kecil Anda Ditolak


Wewenang Bank Sentral

Selain tugas, Anda juga perlu mengetahui wewenang Bank Indonesia yang dapat dilihat di bawah ini.


1. Memberikan izin pendirian lembaga perbankan

Siapa saja bisa mendirikan lembaga perbankan di Indonesia selama bisa mendapatkan izin resmi dari Bank Indonesia. Bank Indonesia pun punya kriteria khusus dan ketat untuk lembaga perbankan yang ingin beroperasi di dalam negeri.


2. Mengeluarkan kebijakan terkait moneter

Kebijakan moneter ini terkait dengan kestabilan nilai mata uang rupiah. Ketika terjadi inflasi, bank Indonesia bisa menerapkan kebijakan tingkat diskonto atau menaikkan suku bunga bank. Sehingga membuat masyarakat bersemangat menabung dan uang yang beredar pun akhirnya berkurang.


3. Mengawasi kegiatan perbankan

Pihak Bank Indonesia selalu mengawasi kegiatan yang ada di bank-bank Indonesia agar selalu sesuai dengan aturan yang berlaku. Bank-bank dalam negeri juga wajib menyampaikan laporan tahunannya kepada Bank Indonesia.


4. Dapat memberikan sanksi pada pihak yang melanggar

Bank Indonesia tidak segan memberikan sanksi pada pihak yang bertentangan dengan aturan. Misalnya saja, Bank Indonesia punya wewenang menarik izin operasional suatu bank yang memiliki kasus berat.  


5. Menerbitkan surat berharga

Bank Indonesia memiliki wewenang menerbitkan surat berharga yang dapat dibeli masyarakat untuk berinvestasi. Salah satunya adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI) yang biasanya dikeluarkan untuk mengendalikan peredaran jumlah uang di masyarakat. 

SBI dapat dipilih oleh Anda yang ingin meraih keuntungan dalam jangka waktu pendek. 


Dapatkan Keuntungan Jangka Pendek Melalui P2P Lending Modal Rakyat

Anda yang ingin berinvestasi dan mendapatkan keuntungan singkat, bisa menyalurkan dana pinjaman di Modal Rakyat. Di platform ini Anda bisa sekalian membantu para pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya melalui pinjaman modal.

Modal yang dapat Anda salurkan dimulai dari jumlah yang minim, yaitu Rp100.000. Anda juga bisa mendapatkan keuntungan sampai 25% per tahunnya.

Yuk, menjadi pendana di Modal Rakyat melalui halaman ini. Gunakan kode BLOG25 untuk mendapatkan saldo gratis sebesar Rp25.000.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru