Bisnis

Apa itu Umbrella Branding? Ini Penjelasan dan Contohnya

Brigitta Winasis-

16 Jul 2021

Apa itu Umbrella Branding? Ini Penjelasan dan Contohnya

Pernahkah Anda mendengar strategi umbrella branding? Strategi ini banyak dipakai perusahaan-perusahaan ternama. Tujuannya agar setiap produk yang dikeluarkan semakin dikenal orang banyak.

Apa itu umbrella branding? Seperti apa contohnya? Berikut penjelasannya.


Apa itu Umbrella Branding?

Umbrella branding adalah praktik marketing dengan menjual beberapa produk yang saling berkaitan di bawah satu brand yang sama. Umbrella branding juga dikenal sebagai family branding. Cara brand positioning ini menciptakan brand equity yang bagus untuk brand tersebut.

Pada praktiknya, umbrella branding bisa menjadi tantangan bagi marketers. Pasalnya mereka harus menyelaraskan setiap produk secara efektif. Namun demikian, jika praktik marketing-nya dilakukan dengan baik, hasilnya akan membawa keuntungan yang baik pula.

Umbrella branding perusahaan adalah bentuk lain yang mirip dalam strategi branding. Caranya adalah perusahaan memanfaatkan kredibilitasnya untuk membuat produk atau jasa baru.

Dampaknya perusahaan tersebut dapat dikenali untuk dikaitkan dengan beberapa sub-brand. Konsumen mungkin tidak mengenali sub-brand ini, tetapi mereka kenal dengan perusahaan umbrella yang menaunginya.


Baca juga: 8 Manfaat Internet Marketing untuk Sebuah Bisnis


Pentingnya Umbrella Branding

Ide di balik umbrella branding adalah konsumen dapat mengasosiasikan standar kualitas dengan brand tertentu. Atau ia berasumsi bahwa produk tersebut memiliki kualitas yang sama dengan produk lain di bawah brand yang sama.

Dengan demikian, suatu brand dapat memperoleh keuntungan dari beberapa produk yang serupa, hanya berbasis kepada brand equity-nya. Selain itu umbrella branding meningkatkan loyalitas konsumen.

Umbrella branding digunakan untuk memperkenalkan produk serupa untuk meningkatkan penjualan. Dengan semakin banyaknya produk bermunculan di pasaran, apalagi ditambah harga yang murah dan fitur lebih menarik, pemilik usaha harus selalu memutar otak untuk memasarkan produk mereka dan memperoleh market share.


Keuntungan Umbrella Branding

Marketers meyakini konsumen mengasosiasikan brand dengan kualitas produk tertentu. Dengan demikian, jika brand tertentu telah memperoleh kepercayaan dan kredibilitas konsumen, klien selanjutnya akan mempertimbangkan penawaran baru berdasarkan pengalaman mereka sebelumnya yang positif.

Berikut contoh keuntungan umbrella branding.

1. Kesuksesan produk populer memberi kredibilitas pada produk baru.

Inilah yang disinggung sebelumnya. Setiap pengalaman dan interaksi positif dengan sebuah brand membuat perusahaan tersebut lebih mudah membangun kepercayaan terhadap bisnis mereka.

2. Mengurangi biaya pemasaran.

Mempromosikan produk baru tanpa brand besar yang sudah dikenal adalah tantangan besar. Umbrella branding tidak membutuhkan banyak biaya untuk memperkenalkan produk ke pasar, membangun target audiens dan citra brand, membangun strategi positioning, dan strategi marketing secara umum.

Logo yang sudah terkenal memberi kesempatan lebih bagi produk baru dalam satu umbrella branding.

3. Sudah ada pelanggan loyal.

Anda lebih mungkin mendapatkan pembelian dari klien loyal yang sudah pernah membeli produk lainnya dan memperoleh pengalaman positif. Lebih lanjut, Anda harus membayar untuk customer acquisition.

Jika Anda mempromosikan produk Anda di bawah naungan satu payung, Anda bisa mengandalkan promosi dari-mulut-ke-mulut. Pasalnya konsumen cenderung melihat ulasan sebelum membeli produk baru.

4. Dapat meluncurkan produk baru dari kategori berbeda.

Umbrella branding menyediakan "zona aman" bagi perusahaan untuk meluncurkan produk baru. Anda dapat launching produk yang bukan dari kategori utama Anda.

Misalkan Anda merupakan pengusaha pakaian yang sukses, pertimbangkan untuk meluncurkan produk sepatu.

5. Menaikkan penjualan.

Mengingat Anda memasuki pasar baru dengan meluncurkan produk dari kategori yang berbeda, Anda meningkatkan market share Anda. Artinya, penjualan akan bertambah.


Baca juga: Attribution Modeling: Strategi Marketing Tentukan Prioritas


Kekurangan Umbrella Branding

Meskipun menawarkan banyak keuntungan, Anda juga harus mengingat ada banyak potensi kekurangan yang mungkin muncul. Berikut penjelasannya.

1. Produk yang tidak berkorelasi akan menimbulkan pertanyaan.

Jangan mencoba menaklukkan setiap niche. Ingatlah bahwa setiap produk yang Anda luncurkan harus berkorelasi.

Apakah Anda mau membeli produk obat-obatan atau parfum dari penjual perabotan rumah? Konsumen akan merasa hal ini sedikit aneh.

Mereka akan merasa tujuan Anda sebagai pengusaha adalah mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya. Ujung-ujungnya, mereka justru dapat lari ketakutan.

2. Konsumen mengharapkan produk dengan kualitas tinggi.

Produk Anda mungkin tidak punya kompetitor karena tergolong memiliki kualitas premium. Namun apakah Anda bisa yakin bahwa semua produk yang diluncurkan memiliki kualitas yang sama?

Anda mungkin akan lebih fokus ke salah satu produk saja dan mengabaikan kualitas produk-produk lainnya.

3. Satu kesalahan akan mengacaukan bisnis Anda.

Sama seperti pengalaman positif konsumen memengaruhi keputusan mereka selanjutnya dalam memilih brand Anda, satu kesalahan dapat menghancurkan reputasi Anda. Sebagai hasilnya, sulit untuk memenangkan kepercayaan mereka kembali.


Perbedaannya dengan Individual Branding

Individual branding adalah strategi marketing yang mempromosikan satu per satu produk sebagai entitas yang berbeda. Strategi ini berhasil jika perusahaan mempromosikan produk dari kategori yang berbeda.

Ada dua keunggulan dari cara branding ini. Pertama, tidak ada risiko brand Anda kehilangan segalanya, termasuk reputasi, jika produk tersebut gagal.

Kedua, marketers dapat memilih positioning, strategi marketing, dan target segmen yang berbeda. Artinya produk baru ini tidak akan berkaitan dengan brand karena memiliki logo dan nama yang berbeda.

Masing-masing strategi perlu Anda pertimbangkan. Pelajari setiap detailnya sebelum memilih mana yang paling tepat untuk Anda.


Contoh Umbrella Branding

Ada beberapa contoh umbrella branding yang terkenal di dunia. Berikut tiga di antaranya.

1. Apple

Anda pasti mengenal perusahaan yang dibuat Steve Jobs ini. Pertama kali mereka meluncurkan produk komputer. Produk utama mereka adalah MacBook.

Kemudian mereka meluncurkan produk-produk lain seperti iPhone, iPad, AirPods, Apple Watch, iTunes, dan lain-lain. Kebanyakan orang pasti berpendapat produk-produk yang ada di bawah naungan Apple pasti bagus dan terjamin kualitasnya.

2. Procter & Gamble (P&G)

Perusahaan FMCG ini banyak mengeluarkan lini produk perawatan tubuh. Misalnya Head & Shoulders, Pantene, Gillette, Herbal Essences, dan Tampax.

Masyarakat pasti mengenali produk-produk P&G begitu melihatnya.

3. Nivea

Brand Nivea juga terkenal karena banyak meluncurkan produk perawatan tubuh dan wajah. Misalnya deodoran, sabun mandi, sabun wajah, krim pelembab wajah, dan lain-lain.


Dapatkan Dana Tambahan untuk Usaha Anda Melalui Modal Rakyat

Anda pengusaha yang membutuhkan dana tambahan untuk melakukan marketing? Anda bisa mendapatkannya melalui P2P lending Modal Rakyat. Apa saja keuntungannya?

Layanan ini sudah berizin OJK, sehingga dijamin keamanannya. Selanjutnya, bunga yang ditawarkan relatif lebih kompetitif dibandingkan alternatif pinjaman lainnya.

Proses pengajuannya pun mudah dan cepat. Anda dapat mengajukan pinjaman secara online. Persetujuannya relatif cepat, yakni dapat disetujui dalam lima hari kerja jika syarat-syarat sudah dipenuhi.

Artikel Terkait
image image
Artikel Baru